Terpikat Sang Playboy - Bab 21 Aku Mengantarkan Hadiah Untuk Pernikahanmu!

Hari berikutnya.

para keluarga dan teman-teman yang telah memutuskan hubungan dengan keluarga tania, disaat menerima undangan bisa saja mendekat begitu saja, mencari muka, siapa pun tidak bisa menyangka hari ini Tania akan menikah dengan Alex, jika bukan karena dari keluarga orang kaya, mungkin saja tidak ada orang yang hadir disini.

kenyataanya, sangat tajam memberatkan.

Tania duduk di ruang istirahat di dalam aula besar, riasan pengantinnya sangat elegan, baju pengantinnya putih seperti salju, saat duduk diam, bagai bunga lily yang mekar diatas permukaan air, putih murni dan tanpa cacat.

Dia terus menerus menguap, pernikahannya baru mulai pukul 10, tapi sejak pukul 3 pagi mamanya sudah menyuruhnya mulai berdandan, sekarang ia mengantuk sampai kelopak matanya seakan ingin bertengkar, sungguh-sungguh, hari ini akan sibuk seharian.

Dia melihat jam, lagipula masih pagi, lebih baik istirahat sebentar, setelah memutuskan, dia bersandar ke kursi sofa, dengan nyaman menutupkan mata, tidak lama kemudian ia sudah terlelap.

samar-samar, ia merasa lehernya terasa dingin, dia bergerak sedikit, lalu tidur lagi.

Pukul 9 lebih, Levita membuka pintu dan masuk ke dalam, ketika melihat Tania tidur di atas sofa, dia langsung berteriak membangunkannya, “astaga, pengantinku, bagaimana bisa kamu tidur seperti ini, tatanan rambutnya bisa berantakan.”

Tania masih setengah sadar bangun dan duduk, “waktunya sudah tiba?”

“Hampir, sudah pukul 9.40.” jawab Levita, tiba-tiba Levita menunjuk leher Tania, dan berteriak lagi, “kalungmu kemana?”

Kalung!!

Tania meraba-raba lehernya, sama sekali sudah kosong, “Aneh, jelas-jelas baru saja aku pakai, bagaimana bisa secepat itu menghilang.”

“Pasti sewaktu kamu tidur, ada pencuri yang masuk, nona muda, bukankah aku sudah bilang padamu, kamu benar-benar ceroboh, Ada wanita yang akan tidur di hari penting seperti ini, apalagi menikah dengan orang yang tampan dan punya banyak uang.” Kalimat terakhir, ia ucapkan dengan intonasi iri.

“Lupakan saja! Tidak ada ya sudah, tidak memakainya malah lebih sederhana.” Jawab Tania dengan tanpa resah, tidak dipikir berat, misalnya pencuri itu hanya mencuri kalung, tidak mencuri barang yang lain.

Levita sudah menegurnya, tidak perlu repot-repot mengingatkan lagi.

9.50, Alex bersama keluarga dan kerabatnya telah tiba.

Alex mengenakan jas pengantin berwarna putih, matanya yang berbinar membuat orang-orang tak bisa mengalihkan pandangan, menoleh ke belakang dan tersenyum, tidak peduli pria dan wanitanya tidak serius menikah, aula itu sangat menawan, lampu-lampunya bersinar membuat aula itu tampak lebih cantik.

Pria itu sungguh tampan!

dalam hatinya tania terpesona! Kalau saja dia tidak bermuka dua, pasti lebih baik.

Pernikahan segera dimulai, sampai saat menginjakkan kaki ke karpet merah, Tania baru merasa gugup, dia menggandeng lengan ayahnya, Ketika dia berjalan menuju ke arah pria yang akan tinggal bersamanya seumur hidup, dia tiba-tiba memiliki keinginan untuk menangis.

emosi semacam ini benar-benar muncul, tanpa ada persiapan apapun sebelumnya.

Pendeta pernikahan membacakan sumpah, tak peduli apakah dalam keadaan miskin atau kaya, sehat atau sakit, semua harus tetap bersama-sama, Tania menoleh ke samping, menatap Alex yang sangat menawan, hatinya dipenuhi rasa bahagia.

“Tidak salah lagi, Dia pasti bisa bahagia!”

walaupun Alex terus tersenyum, tapi ia tak pernah bertemu pandang dengan Tania, bahkan saat mengucapkan kata bersedia, juga seperti itu.

Setelah pernikahan selesai, di antara kerumunan orang, mereka keluar dari aula, cuaca hari ini sangat bagus tidak ada lagi yang perlu dikatakan.

Alex menggandeng Tania menuju mobil pernikahan, di halaman berumput yang berjarak dari situ, dengan mengenakan jas hitam, dan kemeja putih, Vincent melangkah mendekat.

Seketika raut wajah keluarga Tania berubah, mau apa dia datang, mau menghancurkan pernikahan?

Vincent sampai ke hadapan Tania, melihatnya memakai gaun pengantin dari atas ke bawah, tertawa ringan, “maaf, aku datang terlambat, hari ini kamu sungguh cantik.”

“Terima kasih banyak atas pujianmu.”Dia tersenyum, sangat mengendalikan diri.

“oh iya, lehermu kosong sekali, sepertinya ada yang kurang? Aku datang untuk menambah sesuatu untuk memperbaikinya.” Dengan sangat natural Vincent mengambil sebuah kalung dari sakunya, maju selangkah, melingkarkan tangan di kedua bahu Tania, menyibak rambutnya, memakaikan kalung dengan tangannya sendiri, “ini aku beri hadiah untuk pernikahanmu, semoga kamu bisa memakainya selamanya.”

Tania tak bisa menahan untuk meraba kalung di lehernya, dia terkejut, ini adalah kalung yang sebelumnya ia buang, dia masih mengambilnya?!

Ada rasa sakit yang amat sangat di tangan, Tania menoleh, melihat Alex yang sepertinya tidak suka, ada angin yang datang berhembus di suasana yang muram itu.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu