Terpikat Sang Playboy - Bab 314 Mengetuk Gunung Menakuti Macan

Tania sepintas melihat Stella berdiri di luar.

Stella juga melihat dirinya, kedua mata pasang saling bertemu. Tatapan mata Tania tidak terlihat begitu tajam, tetapi jelas menembus ke dalam, tanpa ada rasa takut menembakan tatapannya ke wanita itu. Karena hati nurani Stela merasa bersalah, kaena alasan itu dia menghindari tatapannya.

Apakah mungkin Alex telah memeriksanya dengan jelas dalam waktu yang singkat ini, tidak mungkin, atau mungkin dia hanya mendengarkan perkataan Tania secara sepihak. Tetapi karena dia telah tergoda begitu dalam oleh wanita itu, jadi walaupun wanita itu telah melakukan perbuatan yang tidak baik, pria itu tetap bisa memaafkannya.

Dua kemungkinan sebelum dan sesudah ini, perbedaan bagaikan langit dan bumi, jika kemungkinan yang pertama terjadi pasti habis sudah, pilihan yang kedua dia masih memiliki kesempatan untuk berputar.

Bagaimanapun caranya, dia tidak boleh duduk diam dan menunggu kematian. Anlice merupakan penolong yang baik, dia pasti akan berdiri di sisinya, situasi saat ini sangat tidak menguntungkan baginya. Dia harus bertindak dulu, kembali pulang dan melaporkan keadaan Tania.

Langit akan menjadi jalan sutra baginya. Stella sudah memikirkannya, dia tidak mau masuk untuk saling bertatapan muka dengan mereka, hanya menampakkan ekor lalu pergi melarikan diri

Tania menarik kembali tatapannya, dengan perlahan mengatakannya kepada Alex, “Tadi Stella datang kemari, dan baru saja pergi”。

“Oh yah.” Alex menoleh ke arah jendela, tidak ada orang,“Larinya sungguh cepat, saya sudah menduga dia tidak berani masuk ke dalam, yang Saya takutkan dia akan pergi ke tempat ibuku lalu mengigit balik dirimu. Karena kejadian kemarin, pandangan ibuku terhadap kamu akan bertambah buruk lagi. Mari kita kembali lalu mengatakan hal yang sesungguhnya kepada ibuku. Dihadapkan dengan bukti, dia tidak akan bisa menyangkalnya.”

“Saya rasa bukti ini tidak cukup kuat, kamu dan Nico memang pada dasarnya tidak percaya pada perempuan itu dalam mengerjakan sesuatu, tetapi lain cerita kalau itu ibumu. Hanya mengandalkan satu mobil, saya takut memberikannya kesempatan untuk menyerang balik. Lagi pula mobil itu diperkirkan di dalam garasi, dia dapat memakainya, saya juga mungkin dapat masuk ke dalam lalu meminjamnya, dan pada dasarnya ibumu memang sudah memiliki pandanngannya sendiri terhadap saya. Jika kita bertarung, kita mungkin tidak akan menang.”Tania menaruh perasaan khawatir di dalam hatinya.

“Apa yang kamu katakan sangat masuk akal, apa yang kamu pikirkan juga sangat menyeluruh. Tetapi orang yang bodoh terkadang perlu memberikannya sedikit ganguan, baru bisa membuat musuhmu melongarkan kakinya. Apa yang tidak pernah kamu lakukan, kamu harus mengatakannya dengan jujur dan tulus, apakah kamu mengerti apa yang saya maksudkan?”Alex merasakan perasaan yang begitu dalam membuatnya mengangkat alisnya.

Tania terus mencari inti dari perkataan pria tersebut, seketika mulai mengerti apa maksud dari perkataannya,“Baiklah sekarang, kita pergi menuju ke rumah ibumu untuk menyampaikan salam selamat pagi.”

Alex menyentuh-nyentuh hidungnya yang mengoda,“Begitu baru benar, ayo pergi menemui dia, pertama datang lalu langsung keluarkan jurus mengetuk gunung menakuti macan.”dia berdiri, lalu merapikan jakek yang berwarna abu-abu, terlihat santai, stylist, kaya dan berkualitas.

Tania juga ikut berdiri, mengandeng tangannya keluar dari rumah makan, ayo menuju ke arah gunung.

Stella datang lebih awal daripada mereka, Anlice berada di tepi kolam renang memakan sarapannya, dia membawa kacamata kuno membaca koran. Beberapa tahun ini dia jarang pergi keluar, dia juga tidak terlalu suka dengan peralatan elekronik, jadi hanya dengan mengunakan koran untuk mengerti masalah dunia ini.

“Bu-, ini sungguh di luar dugaan, sungguh tidak masuk akal.”Stella yang masih berjarak sekitar 3-4 mil, melihat Anlice di sana dia mulai berteriak

Anlice melepas kacamata bacanya, menutup koran, dan mengangkat kepalanya melihat kearah Stella, “Ada masalah apa, berteriak dengan keras pada pagi hari.”

“Bu, tahukah kamu, pada awalnya saya ingin pergi mencari Alex untuk pergi makan bersamanya, lalu menasehatinya dengan beberapa patah kata. Sungguh tidak menyangka, dia dan Tania sedang makan bersama, mereka berdua sedang mengobrol dan tertawa. Kemarin dia membuat Alex kehilangan muka, Alex masih memaafkannya wanita liar itu, bukannya itu sungguh tidak masuk akal, wanita itu sungguh hina dan tidak ada hargannya, sungguh liar. Bu, kamu benar-benar harus memperhatikannya sekarang, seperti itu baru benar.”Stella marah-marah, dia berkata dengan mengunakan satu hembusan nafas.

Saking marahnya Anlice sampai tidak dapat duduk diam lagi“Bisa ada masalah seperti itu? Bukannya Alex belum memaafkannya, jadi wanita itu mengambil inisiatif untuk pergi meninggalkannya, lalu kenapa akhirnya jadi seperti ini.”

“Pasti Alex tidak dapat melepaskan perempuan cabul itu, jadi lagi-lagi memintanya untuk kembali, Alex tidak tahu kalau otaknya itu bermasalah. Bu, kamu adalah orang yang sangat tegas , kamu tidak bisa membiarkan dia mengacaukannya.”Stella meminjam perkataan Anlice, bahkan kata-katanya lebih intens.

“Mengenai gelar perempuan cabul, Nona Stella adalah orang kedua yang berani mempercayai ini, lalu siapa orang pertamanya?”Tania dan Alex muncul dari belakang, mereka mendengar wanita itu sembarangan bicara.

Wajah Anlice terlihat datar, kemarahan ini ditujukan kepada Tania.“Alex, apakah seluluh wanita di dunia ini telah mati ? Mengapa mau dengan wanita yang tidak setia sampai dia mengendalikan kepalamu, kamu datang kemari mau melakukan apa!”

“Bu, kamu tidak perlu terburu-buru, mungkin masalah ini akan di luar perkiraanmu”Alex hanya tersenyum, bahkan tidak terlihat marah.

Anlice mengerutkan keningnya menaruh keraguan pada perkataan,“Apa maksudnya ini? Cepat ceritakan dengan jelas kepadaku.”

Di mata Stella terlihat sedikit kepanikan,“Bu, jangan dengarkan, mereka sembarang bicara.”Sepertinya mereka sudah tahu masalah yang sebenarnya, tetapi mereka belum memiliki bukti. Bagaimana mungkin mereka bisa begitu yakin, pasti itu hanya spekulasi mereka saja.

Tania tersenyum“Nona Stella, saya belum mengatakan apapun, bagaimana kamu bisa menebak apa yang saya akan katakan? Apakah kamu seorang dewa.”Dia menoleh ke arah Anlice, dan berkata,“Bibi, yang memanggil germo datang ke Taman Kaca bukan saya, yang memanggilnya adalah Stella, saya sudah memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan dialah pelakunya, Alex juga sudah mengetahuinya. Tujuannya adalah membuat Alex salah paham terhadapku.”

“Ap... Apa?”Bagi Anlice kejadian ini bagaikan petir yang menyambar di langit yang cerah, atau tidak mungkin terjadi. Dia melihat Stella tumbuh besar, di matanya dia merupakan gadis yang baik, tidak mungkin melakukan hal semacam ini.“Tidak mungkin, tidak mungkin, semua ini pasti salah.”

“Bu-,Mereka menuduhku, kamu jangan dengarkan, mereka hanya sembarangan berbicara, Alex berbicara begitu karena telah dihasut oleh wanita itu. Mereka melakukan ini demi mengusirku pergi, bahkan cara yang begitu kotor juga terlintas di otaknya.” Stella tidak memiliki cara lain, dia hanya bisa tidak mengakuinya sampai akhir, karena itu dia sudah ketakutan. Waktu dia menjadi polisi, metode intimidasi ini sudah pernah dia gunakan sebelumnya.

“Kenapa bisa begitu, apakah kamu pikir kami sedang menakutimu, kamu telah mengendarai mobil Bibi keluar dari sini, kamera pengawas sudah merekamnya dengan sangat jelas, dan lagi nomor telepon germo tersebut apakah perlu saya meneleponnya sekarang? Bermain goyang-goyang di dalam mobil bibi, dan juga ada orang lain yang melihatnya.”Tania langsung terus mendesaknya dengan kata-katanya, ekspresi wajahnya begitu berani dan percaya diri.

Mata Stella berkaca-kaca“Mobil apa? Telepon apa? Saya tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan!”

“Stella, saya memandang kamu sebagai tamu bibi, jadi saya tidak mau semua orang tahu apa yang telah kamu perbuat, saya beri kamu dua hari, besok lusa malam. Jika kamu tidak mengakuinya, saya akan mengeluarkan buktinya, kamu duluh pernah menjadi polisi, jadi pastinya tahu bukti seperti apa yang membuat saya sangat percaya diri.”Tania tersenyum dengan ramah tamah.

Stella menatap matanya,“Baiklah dua hari kemudian perlihatkan buktimu. Saya akan mengunakan kata-kata kalian, orang yang bersih tahu dirinya sendiri itu bersih.” Orang yang panik pertama dialah yang kalah, jadi saya tidak akan menunjukkan kelemahan.

Seketia Anlice sudah tahu harus mendengar siapa! Yang mereka semua katakan terlihat seperti faktanya.

“Kamu tidak pantas meminjam perkataan kami”Tania dengan santai mengatakannya, lalu menggandeng tangan Alex, dan mengucapkan selamat tinggal kepada Anlice,“Bibi, kami di sini berharap kamu tenang saja, mengenai akhir dari masalah saya dan Stella siapa yang sedang berbohong, secepatnya kamu akan mengetahuinya, kami masih memiliki urusan lain, kami mohon undur diri.”

Tangan Stella mengepal dengan kencang, hatinya mulai panik. Bukti? Bukti sialan, dia harus segera di hancurkan.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu