Terpikat Sang Playboy - Bab 14 Siapa Yang Diam-diam Membantu?

"Hal yang paling kusesali adalah mengenalmu si bajingan ini, setiap teringat wajahmu saja, aku sudah jijik dan ingin muntah!" Tania menatap wajahnya, dan berkata dengan menggertakkan giginya.

Dibandingkan dengan trauma yang diderita karena cinta, Tania lebih membencinya karena telah menghancurkan perusahaan Ayahnya dengan kejam.

Vincent diam-diam mengumpulkan tinjunya, dengan wajah dinginnya, "Tania, mulutmu boleh tidak mengakui, tetapi aku yakin kamu akan segera memohon padaku karena kamu sudah tidak punya tempat untuk pergi."

“Iyakah?” Tania tersenyum lepas, “Kalau begitu tunggu saja, aku takutnya, kamu harus menunggu sampai usia tua, itu juga tidak akan terjadi.” Tania berjalan melewatinya dan menaiki tangga.

Vincent tidak mengerti kenapa dia masih bisa tertawa begitu lepas, hatinya tiba-tiba merasa bingung.

Dia memutar kepalanya, mengawasinya yang perlahan berjalan ke tangga, lalu dia menghela nafas dalam-dalam, dan kemudian menghilang.

Tania tidak membuka lampu, dan duduk di atas sofa.

Jika dia disuruh memilih, dia tentu akan memilih yang pertama antara Alex dan Vincent.

Meskipun itu juga menyakiti harga diri, tetapi setidaknya itu lebih baik.

Setelah empat hari, semuanya telah berubah.

Di pagi hari, tiba-tiba ada agen real estate yang mencari Tania, yang mengatakan bahwa mereka bersedia menyewakan villa kecil dua lantai dengan harga murah pada Tania, harga rendah yang sama artinya dengan memberi mereka tinggal dengan gratis.

Setelah itu, kepala sekolah dari sekolah Yohana menelepon untuk memanggil Yohana pergi ke sekolah, biaya sekolahnya dapat dibayar dengan cicilan.

Siska dan Levita melompat dengan gembira, mereka tidak tahu ada banyak keanehan pada hal ini.

Tania tidak sebahagia mereka, tetapi sebenarnya siapa yang diam-diam membantu? Apakah itu merupakan berkat atau kutukan bagi keluarga Tania?

Dan juga seseorang yang berani membantu keluarga Tania.

Apakah itu Alex? Dia tidak seperti orang yang baik!

Atau apakah Vincent yang tiba-tiba menemukan hati nuraninya? Itu bahkan lebih mustahil, Vincent sangat tidak sabar untuk melihat Tania mati, bagaimana mungkin dia bisa membantunya!

Memikirkannya setengah hari pun, dia juga tidak bisa memikirkan dia orang seperti apa.

Pada sore hari, Tania menerima sebuah kabar baik, kantor polisi mengizinkannya mengunjungi ayah dan kakak laki-lakinya yang tertua, tetapi hanya satu orang yang diizinkan masuk, tetapi hatinya sudah sangat gembira.

Tidak peduli orang yang membantunya memiliki tujuan apa, dia berterima kasih padanya.

Dia datang ke pusat penahanan sendirian, ayah dan kakak laki-lakinya tampak seperti bukan manusia lagi, sepertinya mereka sangat menderita di sini.

Tania sangat sedih, dia menahan untuk tidak menangis, "Ayah, kakak, jangan khawatir, aku akan mencari cara untuk mengeluarkan kalian, kalian tahankan lagi sebentar, pasti ada jalan keluarnya."

“Tania, maafkan ayah telah membuatmu menderita, ibumu, kakak ipar, juga Yohana baik-baik saja kan!” Ayah Tania sangat malu, dia tidak mampu melindungi mereka.

"Ayah, kita tidak punya banyak waktu, jangan katakan hal-hal seperti ini lagi." Johan kakak Tania diam-diam memasukkan selembar kertas untuk Tania. "Kamu bisa menemukan orang yang dapat membantu kita sesuai dengan waktu dan alamat yang tertulis di atas. Tania, aku dan papa hanya bisa mengandalkanmu, aku tidak ingin masuk penjara."

Tania menggengam erat kertasnya, dan mengangguk lagi dan lagi, "Oke, aku sudah tahu! Kakak, aku akan mencoba yang terbaik, aku tidak akan membiarkanmu dan ayah masuk penjara."

"Adik yang baik, hidup dan mati keluarga kita ada di tanganmu!" Johan menjabat tangan kakaknya dan memberikan semua beban padanya.

Dari pusat penahanan, Tania membentangkan sehelai kertas, yang berbunyi, "3 Maret, pukul 7 malam, klub Baichuan, sampai jumpa di resepsi."

3 Maret adalah besok.

Hari berikutnya, Tania menyewa gaun yang layak dan datang ke klub Baichuan satu jam sebelumnya.