Terpikat Sang Playboy - Bab 368 Jenazah

Katty Qin diberantas mati oleh mereka dan hidup kembali, merasa malu dengan sisa kain yang ada di badan karena di tarik mereka ke lantai.

Tubuh yang dulu mempesona bagi 4 orang pria ini, sekarang terpikirkan bahwa ini berbagi dengan pria lain. Mereka hanya merasa mual, toilet dirumah sendiri walaupun jelek tapi bersih dan toilet umum ini walaupun di dekor cantik, pada saat sedang pakai toilet, terpikir barusan habis selesai dipakai orang, rasanya seperti memakan kutu busuk.

Keempat istri itu bergiliran menunjuk ke hidung dan marah besar. Keempat pria itu hanya memandangi istri mereka sendiri dan meminta belas kasihan, dan mereka sama sekali tidak memandang Katty Qin.

“Istriku yang mulia, tolong percaya kepadaku, awalnya dia yang melepaskan busana menggodaku, pria akan lemah dalam hal ini, kita juga bingung sementara waktu, lain kali kita tidak akan berani lagi, tolong berikan kesempatan yang baru untuk kami” direktur Su mewakili para pria, memohon ampun kepada istrinya, dan berjanji.

Meskipun hati keempat wanita ini jelas, setelah Katty Qin pergi.Ada ribuan gadis muda yang menjual diri di masyarakat ini, tetapi mereka hanya bisa menerimanya dengan baik, kalau tidak mau bagaimana lagi”

Kali ini, mereka memiliki kesempatan untuk keluar membasmi bau busuk ini. Mereka sudah jauh lebih nyaman di hati. Mereka biasanya tidak memiliki bukti. Mengetahui bahwa mereka berada diluar, kalau ditanya hanya akan membuat mereka merasa kita mengganggu, mereka menjawab bahwa kita tidak mempercayainya, dan mereka mengatakan bahwa teman kerjanya mengajak main seperti biasa.Pokoknya yang mereka punya adalah waktu dan alasan, sedangkan istri tidak mampu mengikutinya 24 jam, pada waktunya tidak lagi bertanya, asalkan menghidupi keluarga, bisa berkumpul bersama dalam hari raya, sisanya tidak peduli lagi.

Kali ini, itu benar-benar membuat mereka bahagia.

Keempat lelaki itu membujuk istri-istri mereka, masing-masing seperti anak kecil yang berbuat salah, dan berjalan pergi dengan kasihan.

Dalam kamar, Katty Qin tidak mampu bangun, , dia telah mengerti apa yang disebut hukuman mati paling kejam. Lelaki semuanya itu tidak ada yang bagus, dia telajang bagaikan sampah yang ditinggalkan.

Setelah melihat keempat wanita itu pergi, Tania bergegas ke rumah sakit dan menelepon kepada Nico, tapi baru saja ingin berkata, ponselnya habis baterai, tambah lagi biasanya dia hanya menyimpan nomor ponsel Nico, juga tidak hafal no ponselnya.

Dia hanya bisa terburu-buru sampai ke sana baru bahas, dia bahkan tidak tahu dimana Alex dirawat.

Tiba dirumah sakit UGD, tidak tahu mengapa hari ini begitu ramai, rata-rata kepalanya berdarah, atau kaki dan tangan yang berdarah. Para pasien luka luar, Tania juga tidak bisa mengurus hal ini, ia berjalan ke resepsionis dan bertanya : “Suster, apakah barusan Nico ketua kalian ada datang ke sini? Dia membopong seorang pasien yang keracunan, dia bilang mau pergi cuci perut.”

Suster sangat sibuk di resepsionis, tetapi berhenti untuk menjawab : “Maaf, Nona barusan terjadi kecelakaan mobil beruntun, kita disini sibuk sekali, jadi apakah ketua Nico ada datang ke sini atau tidak, kami tidak terlalu memperhatikan, situasi yang kamu katakan, kalau keracunan harus cuci perut itu ada dilantai 5 ruang operasi, anda bisa pergi melihat ke sana.”

“Oh, baiklah—terima kasih!” Tania minta maaf dengan sopan. Dalam hati berpikir ternyata terjadi kecelakan mobil besar. Pantesan saja hari ini begitu banyak pasien yang mengalami luka luar.

Dia terus berjalan naik lift ke lantai 5, diruang operasi tidak ada orang sama sekali, juga tidak melihat Nico, dalam hatinya berpikir mungkin karena kecelakaan jadi pergi menyelamatkan orang lain.

Lampu operasi masih menyala. Apakah Alex masih di dalam, mencuci usus begitu lama kah, dia menarik Katty Qin ke hotel, dan itu saja sudah hampir 1 jam.

Setelah beberapa saat, dia tidak punya pilihan selain duduk dan menunggu. Setelah hampir setengah jam, 'pintu' ruang operasi dibuka. Dia bergegas dan meraih lengan dokter dan bertanya, "Bagaimana dengan orang-orang di dalam, saya keluarganya, racun ini apakah berbahaya?" Dia hanya mendengarkan Nico tadi mengatakan bahwa masalahnya tidak besar.

Dokter melihat sekeliling dan hanya ada Tania sendiri saja. Dia melepas maskernya dan menghela nafas. "Maaf Nona, sudah terlambat. Kami mencuci perut pasien tapi racun di dalamnya sangat kuat. Racun telah menyebar dan orang ini sudah tiada !—"

Boom—

Tania membuka mata lebar, memegangi lengan dokter dan membatu di sana, otaknya kosong, matanya mnjadi kelabu, tidak bisa mendengar suara apapun, tidak bisa melihat semua gambaran, waktu terpaku setelah mendengar 4 kata tersebut, dunianya mati. Orangnya seperti mati suri, seakan mati rasa tidak ada rasa apapun, hanya berdiri lurus begitu saja.

“Mohon untuk diterima, waktu diantar sampai ke sini benar-benar terlambat, kami juga sudah berusaha, mohon pengertiannya. Nona anda sedang hamil, jangan terlalu bersedih, jenazah ini akan kami antar ke kamar mayat, tunggu setelah anda agak tenang baru pergi lihat untuk terakhir kalinya” Dalam hati dokter juga merasa tidak nyaman, tapi mereka terbiasa melihat hidup mati ini, jadi mereka sangat kuat.

Tania masih menahannya, dengan mulut yang panik dia mengayunkan lengannya, berkata : “Tidak mungkin, tidak mungkin, kamu pasti salah,dia tidak mati, kamu sedang bercanda apa dengan aku, jangan bercanda lagi, aku mau melihatnya, aku tahu dia sedang hidup baik-baik saja, bawa aku pergi melihatnya, bawa aku pergi—”

“Mohon kamu untuk tenang, masalah ini sulit tapi ini adalah fakta.” Dokter melihat wanita cantik ini yang hendak pingsan dan dengan enggan mengulangi.

Air mata menetes sesaat tanpa kendali, sama sekali air matanya menetes tidak terkontrol. Tania menyingkirkan dokter dan memeluk kepalanya, dia sungguh tidak tahu harus berbuat apa, ini pasti hanya mimpi, dia menutup matanya, berpikir setelah ia membuka mata, Alex sedang baik-baik saja tidur di ranjang, suhu badannya yang hangat, pelukannya yang hangat, dia akan menemaninya untuk selamanya, kalau tidak ada dia, dia hidup juga tidak ada artinya. Apa gunanya?

Dia tidak boleh banyak pikir, kenyataan dia telah pergi, dia tidak mampu menerimanya, dia tahu bahwa dia tidak dapat menerima kenyataan ini, lebih baik pergi mati bersamanya.

Dua pengasuh mendorong keluar tubuh yang ditutupi kain putih.

Tania kaget, ia membuka matanya, melihat pasien yang didorong ke depan matanya, dia bergegas melewatinya, tangannya gemetar dan menyingkirkan kain putih, tetapi dia benar-benar tidak memiliki keberanian untuk menerima kenyataan bahwa “ini bukan kenyataan, kamu pernah bilang kamu akan menemaniku seumur hidup, suamiku, aku sudah bersalah, aku harusnya lebih cepat sedikit menyingkirkan wanita itu, aku bersalah, aku tidak seharusnya tidak mempercayaimu, sifat burukku aku akan perbaiki, ke depan aku akan nurut kepadamu, aku akan lembut dan perhatian kepadamu, suamiku, kamu jangan menakutiku. Suamiku—”

Alex keluar dari sisi yang lain, dan dia sangat bingung, ingin menangis tertawa melihat ke sana, berjongkok pada orang lain dengan menangis, menjerit !

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu