Terpikat Sang Playboy - Bab 262 Kesepian Terlalu Lama !

Sesuai perkataan Kakak Sepupu, Tania dapat membuat asumsi-asumsi berikut.

Pertama, lelaki Prancis itu menemukan Kakak Sepupu, setelah membuatnya mabuk , membawanya untuk membuka kamar, ini normal di sebuah pesta asing, kemudian sayangnya itu dilihat oleh Linda, mengambil kesempatan untuk mengikuti mereka lalu memotret aksi di kasur, kedua, Linda bermaksud memanggil pria Prancis pergi mendekati Kakak Sepupu, kemudian diam-diam memotret.

Dimungkinkan masuk dulu ke kamar hotel untuk mengatur kamera, tampaknya kemungkinan kedua lebih sesuai, jika tidak ada rencana, dia seharusnya tidak bisa masuk ke kamar.

Linda wanita sialan ini, dia harus menghancurkan mayatnya! !

Tania mengepalkan tangan, api di dada menyala.

"Tania- Apa yang harus aku lakukan, kamu katakan pria itu sangat sesat, mengambil foto semacam ini, dia pasti ingin memeras uang, jika aku tidak memberikan kepadanya, dia akan menelepon mengancam aku, atau terus mengirim foto untuk mengganggu aku, ya, apakah dia meninggalkan nomor telepon, aku harus berbicara dengannya, aku ingin membunuhnya, "Levita berkata gila, dia mengira lelaki yang pergi tidur dengannya yang memotretnya.

Tania harus bagaimana mengatakan kepadanya, masalah ini tidak ada hubungannya dengan pria itu, tetapi jika dia mengatakan yang sebenarnya, Linda bukanlah sesuatu yang bisa dia tangani.

Dan Linda yang datang padanya, dia berniat meninggalkan alamat dan nomor telepon, mungkin untuk menarik dia pergi kesana, disana juga sangat mungkin adalah jebakan, tetapi bagaimanapun juga, dia harus pergi menemuinya.

"Kakak Sepupu, biarkan aku berurusan dengan masalah ini terlebih dahulu, kamu hanya perlu seperti biasa, jangan memaparkan hal-hal aneh yang membuat kakak curiga, tunggu berita aku, aku mencoba untuk menemukan orang itu, bertanya kepadanya apa yangsebenarnya diinginkan, dalam hal uang atau yang lainnya, singkatnya, kita tidak bisa terlalu agresif, bahkan tidak bisa bocor. " Tania mengambil pudak Levita berkata, tidak mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

"Gadis kecil, aku mendengarkanmu, sekarang hanya kamu yang bisa menyelamatkan aku, masalah ini bagaimanapun tidak bisa diketahui kakakmu, kalau tidak, dia pasti akan membunuhku, menceraikanku, nanti Yohana tidak akan ada ibu, aku tidak rela anak perempuan aku, suami aku, masih ada ayah ibu mertua dan kamu.”Levita memeluk Tania, menangis sangat sedih.

Tania menepuk punggungnya dengan lembut, "Jangan menangis, akan baik-baik saja, aku akan selalu berdiri di sisimu."

“Terima kasih, Tania telah melewati perampokan besar ini, Kakak Sepupu akan mengingat kebaikan kamu,”Levita berkata dengan penuh syukur, untungnya dia memiliki seorang adik perempuan yang memberi tahu.

Sepanjang sore, Levita bersembunyi di kamarnya sendiri.

Tania sendiri menaruh masalah disana tidak diselesaikan, hatinya juga sangat menyakitkan, tetapi yang paling penting saat ini adalah masalah foto itu.

Dia tidak tahu berapa nomor telepon Linda sekarang, tapi dia masih tahu di mana dia tinggal.

Dengan santai memakan dua suapan makanan yang sudah dingin, berganti pakaian, keluar, turun, Ayah, Ibu, Kakak semua berdiri di pintu, bertanya ke mana dia ingin pergi, dia tidak bisa menjawab, akhirnya, dia tidak dibiarkan keluar.

Tidak ada jalan, dia lebih baik kembali ke atas, sekarang bukan waktunya untuk bertengkar, terpikir tentang telepon yang disalin dari resi, dia segera meneleponnya, tetapi telepon berdering untuk waktu yang lama tidak ada yang mengangkat, dia menelepon sepanjang sore, tak terhitung jumlahnya, masih belum ada yang mengangkatnya.

Tidak bisa keluar, juga tidak bisa keluar dengan bahaya, hanya bisa cemas di rumah.

Taman Kaca.

Setelah Kakek Alex tahu bahwa mereka keluarga Alex telah memukuli orang, dia sangat marah, membawa keluarganya berkumpul bersama!

"Sejak kapan keluarga menjadi penjahat yang kejam, Anlice kamu malu atau tidak malu, dipukuli oleh orang lain, dan wajahnya menangis, kembali ke Prancis besok, jangan mencoreng keluarga Alex." Kakek Alex mengetuk lantai dengan tongkat di tangannya, berkata dengan tegas.

Anlice duduk di samping mencibir, "Ayah, ini rumahku, setelah kamu mati, putraku adalah tuan generasi baru, aku mau pergi mau tinggal, bukan kamu yang memiliki keputusan akhir."

"Ayahku akan panjang umur, Kakak Sepupu kamu mengutuknya seperti ini, aku tidak main-main denganmu." Wajah Liona mendingin, dalam kebingungan ini, posisi dia yang paling tidak tenang, ketika berhadapan dengan keluarga Tania, dia akan berada di jalur yang sama dengan Anlice, ketika mencapai kontra dalam keluarga, dia dengan kuat berada di sisi ayahnya.

"Hei - tidak tahu situasinya, masih membantu orang tua dari luar, buat apa umur panjang begini, karena terlalu lama hidup, putramu akan mati begitu muda," dengus Anlice, berbicara dengan kasar.

"Apa katamu -" Tekanan darah Kakek Alex naik "Jika anakku masih hidup, kamu wanita beracun ini sudah istirahat, dia dibunuh olehmu, ketika dia sakit berat, dia bekerja di luar minum bir, kamu marah, biarkan dia pulang, hasilnya, kamu adalah wanita yang berkemauan sendiri dan ganas, membunuh anakku tidak cukup, bahkan cucuku juga kamu ingin dia mati, aku beri tahu kamu, selama aku masih hidup, aku memiliki keputusan akhir di rumah ini. "

"Maka kamu segeralah mati, kamu telah hidup untuk waktu yang lama -" Anlice tidak dapat menahan amarah ayah mertua, berteriak padanya seperti gila.

Begini memalukan, membuat orang lain tidak bisa bungkam, bagaimanapun, yang muda dan yang tua tidak bisa kacau.

“Anlice, dia adalah ayah mertuamu, bahkan jika dia mengatakanmu beberapa patah kata, kamu tidak bisa berkata seperti itu, kamu masih suara manusia.”Liona melompat , berteriak menunjuk ke hidungnya.

“Kakak Sepupu-, tolong ambil kembali kata-katamu, kamu bisa tidak menyukai Ayah, tetapi kamu tidak bisa berbicara dengannya seperti ini.”Michael menaiki wajahnya.

"Bu - Jangan merangsang Kakek, kata-katamu terlalu berlebihan." Alex tidak bisa mendengarkan lagi.

“Bibi - Minta maaf kepada kakekku, dia adalah satu-satunya lelaki tua dalam keluarga, kuharap kamu menghormatinya.”Nico seperti dulu terus adalah pengamat, kali ini dia akhirnya tidak bisa menahan diri.

Anlice memandangi wajah yang mengatakannya, bahkan putranya sendiri mengatakan dia tidak baik, dia adalah orang yang diasingkan.

"Oke, oke, aku adalah wanita racun, aku harus keluar dari Taman Kaca, kalian semua datang memarahiku, bahkan kamupun mengatakan aku berlebihan, ya, aku akan kembali ke Prancis, aku akan segera kembali ke Prancis, sampai mati aku tidak akan kesini lagi, aku akan menganggap semua tidak ada, lebih baik sendirian, setelah aku mati, hanya akan menulis nama aku sendiri di batu nisan, kalian juga tidak perlu datang untuk menemui aku, mungkin suatu hari nanti, kalian akan segera menerima berita bagus ini. "

Dia berdiri menangis, berjalan lurus, rok panjang mewah terseret di lantai, berjalan terlalu cepat, menginjak rok dan terlempar ke depan.

"Bu--" Alex dengan cepat pergi memeluknya, ini adalah sebuah naluri, bahkan jika ibunya membuat seratus hal buruk yang orang tidak bisa tahan, dia masih tetap ibunya.

“Alex, anakku yang baik, Mami tahu kamu mencintaiku, Mami juga sangat mencintaimu.” Anlice menganggap Alex sebagai anak di bawah umur, adalah obat yang terbaik untuk menghibur jiwanya.

Alex merasa tak berdaya di hatinya, satu masalah yang harus dia hadapi adalah ketergantungan dan kepemilikan ibunya pada dirinya telah mencapai titik patologis, dia benar-benar sendirian terlalu lama.

Namun, hidupnya juga mandiri, otaknya sekarang penuh dengan Tania, wanita yang ingin dia pegang dengan kuat, wanita yang sekarang menolak mengangkat teleponnya.