Terpikat Sang Playboy - Bab 309 Mencaritahu Kebenaran

"Pos satpam?" Nico bertanya, lalu pergi kesana bersama Alex.

Alex mendorong pintu pos satpam, para petugas yang sedang bertugas berkumpul untuk makan bersama, melihat Alex dan Nico masuk, semuanya segera meletakkan sendok dan berdiri, dengan hormat mengatakan "Tuan muda, Tuan muda Nico, apakah ada masalah?"

"Perlihatkan kepada saya rekaman CCTV pukul 6 sore kemarin" Kata Alex dengan dingin.

"Baik! Tuan muda silahkan duduk, saya segera mencarinya" Petugas keamanan tidak pernah melihat Alex sangat serius hingga tidak tersenyum, hal ini membuatnya merasa sedikit takut, biasanya dia selalu tersenyum ketika menyapa orang, benar-benar tidak pernah melihat Alex cemberut.

Salah seorang petugas keamanan menarik sebuah kursi dan mempersilahkan mereka duduk, lalu menuangkan segelas air, satu lagi duduk didepan komputer dan mencari rekaman kemarin sore.

Alex dan Nico duduk, setelah petugas keamanan mengeluarkan rekaman CCTV kemarin sore, membalikkan kepala dan mengatakan "Tuan muda, ini adalah rekaman CCTV kemarin sore yang anda inginkan".

"Baik, saya tahu, kalian lanjut makan saja, aku akan melihatnya sendiri" kata Alex dengan nada datar, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah komputer.

Beberapa orang petugas itu pun lanjut makan, Alex memutar rekaman CCTV yang sudah dipercepat, Nico melihatnya bersama Alex dengan diam, dalam hati bertanya sebenarnya apa yang dia cari?

Sebelum jam 7, mobil Nico, Liona, Michael, dan Jimmy datang satu per satu, masing-masing mobil berbeda, jadi mudah untuk dibedakan.

Ketika pukul 7 lewat 16 menit, ada sebuah taksi berwarna merah yang muncul pintu gerbang, setelah berhenti sejenak di pintu baru masuk, Alex menekan tombol pause, walaupun dalam hatinya sudah dapat mengira siapa dia, namun untuk meyakinkannya lagi, Alex membalikkan kepala dan bertanya "Siapa yang berada dalam taksi yang tiba pukul 7 lewat 16 kemarin?"

Salah seorang petugas keamanan meletakkan sendoknya, lalu melihat layar komputer dan berkata "Oh, itu adalah Nona Tania, ketika itu saya lah yang menghentikan mobilnya, setelah melihat bahwa orang yang ada didalam adalah nona Tania, baru saya persilahkan untuk masuk kedalam".

"Jadi ketika itu orang yang berada didalam mobil ada satu atau dua orang? Apakah kamu melihatnya dengan jelas?" Tanya Alex lagi.

"Kalau itu saya tidak melihat dengan jelas, nona Tania hanya menunjukkan sedikit wajahnya, setelah melihat bahwa nona Tania yang ada didalam mobil, saya langsung mempersilahkannya untuk masuk kedalam, jadi tidak yakin didalam mobil ada satu atau dua orang" Kata petugas penjaga dengan jujur, tidak berani untuk sok pintar.

"Baiklah, kamu lanjut makan saja" Alex membalikkan kepala lanjut memutar rekaman CCTV, sejak pukul 7 hingga 8, lalu hingga ketika pukul 9 lewat 5 menit, sebuah mobil berwarna sampanye teratai berjalan keluar dari taman kaca.

Nico memperhatikan layar komputer dengan serius, lalu dia teringat akan "mobil goyang" yang terjadi kemarin malam!

Alex lanjut melihat rekaman CCTV, ketika pukul 9 lewat 50 menit, mobil itu kembali ke taman kaca, Alex sudah bisa memprediksi apa yang terjadi.

Ini adalah mobil ibunya, biasanya hanya ketika dia ingin keluar baru akan mengemudikan mobil itu, semua petugas keamanan di rumah Alex sudah mengenal dengan baik mobil dan plat mobil dalam keluarga Alex, jadi tanpa memeriksa lagi, petugas keamanan langsung mempersilahkan mobil itu untuk masuk, hari sudah larut ibunya tidak mungkin keluar lagi, jadi hanya Stella yang mungkin mengemudikan mobil ini kemarin, karena orang dalam keluarga Alex tidak mungkin mengemudikan mobil ini.

Mungkin Stella masih tidak mengetahui kebiasaan keluarga Alex yang satu ini, jika tidak, dia juga tidak akan meninggalkan bukti ini.

Alex dan Nico meninggalkan pos satpam.

"Alex, aku berpikir untuk memberitahukan kejadian yang aku lihat kemarin malam kepadamu" Kata Nico yang berjalan ke samping Alex.

"Apa yang sudah kamu lihat?" Alex menghentikan langkah kakinya, melihat ke arah Nico, merasa bahwa Nico mengetahui sesuatu.

"Sekitar pukul 10 kemarin malam, aku minum kopi sambil berdiri di balkon, lalu melihat ada sebuah mobil yang berhenti dekat restoran dan gudang anggur, setelah melihatnya, aku langsung mengetahui bahwa itu adalah mobil tante, , awalnya tidak ada apa-apa, hanya megira bahwa tante keluar untuk mengikuti perjamuan, namun hal yang aneh adalah, mobil itu bergoyang dengan sangat hebat, aku mengira bahwa tante dengan Andi sedang...." Mengatakannya sampai disini, Nico merasa malu untuk melanjutkannya.

Ekspresi wajah Alex berubah gelap, ibunya dengan Andi! Hanya Nico saja yang bisa mengkhayalkan hal seperti itu.

"Namun setelah pulang ke rumah, aku sudah mendengar apa yang terjadi di gudang anggur pagi ini, aku berpikir bahwa kedua hal ini ada hubungannya, jika bukan tante bersama dengan Stela untuk melukai Tania, maka ini semua adalah perbuatan Stella, namun jika dilihat dari masalah mobil yang bergoyang, aku 100% percaya bahwa didalam mobil hanya ada Stella dan bebek itu" Analisis Nico.

"Apakah kamu masih mengira bahwa ibuku juga terlibat dalam kasus ini?" Alex melototi Nico, Alex tahu bahwa Nico memiliki pemikiran seperti itu, namun dia tidak berani mengatakan dugaan seperti ini.

"Hehe... kamu yang menengatakannya sendiri ya, bukan aku" Kata Nico sambil menahan tawa.

Dasar Stella si perempuan jalang, reputasi ibunya telah dia kotori, dia juga membuat Tania pergi karena marah dengan Alex, Alex ingin segera mengusirnya dari taman kaca, namun sekarang masih ada hal yang lebih penting.

"Alex..., cepat pergi cari Tania, sekarang dia pasti merasa sangat sedih, seharusnya kamu mempercayainya tanpa syarat" Kata Nico sambil menepuk pundak Alex.

"Kamu jangan mengatakan omong kosong disini, jika kamu yang melihat dia bersama dengan seorang pria telanjang didalam kamar yang terkunci dari dalam, apakah kamu masih bisa mengatakan bahwa aku mempercayaimu dengan tenang? Jika sungguh-sungguh ada orang yang bisa mengatakannya, maka dia pasti orang yang sangat munafik, karena ketika menghadapi hal seperti ini, pasti tidak akan ada orang yang bisa menghadapinya dengan tenang" Kata Alex dengan emosi.

"Ok, anggap saja aku salah bicara, lebih baik kamu cepat pergi, jangan menyia-nyiakan waktu yang berharga, oh iya, apakah kamu tahu dia berada dimana?" Kata Nico tanpa berdebat dengan Alex.

"Aku pikir aku tahu" Alex menatap ke suatu arah sambil tersenyum kecil.

Di dalam rumah sakit, Tania bersandar telungkup di ranjang selama seharian penuh, seharian penuh ini dia juga belum makan, ketika malam tiba Tania baru mengangkat kepalanya, dahinya terdapat tanda merah bekas menyandar yang tidak kunjung hilang.

Merry juga merupakan gadis yang sangat pintar, dia mengetahui bahwa yang Tania perlukan sekarang adalah ketenangan, jadi tidak peduli makan ataupun bergerak, semua dia lakukan dengan suara kecil, berusaha untuk tidak mengganggu Tania.

Melihat Tania duduk, Merry pergi untuk membeli bibir, lalu meletakkan bubur itu dihadapan Tania "Apakah kamu mau makan?"

Setelah mencium aroma bubur yang wangi, Tania baru menyadari bahwa dirinya sudah seharian penuh belum makan sesuatu, tiba-tiba dia merasa dirinya sangat bodoh "Mau!" Tania mengambil bubur, lalu makan dengan cepat

Melihat Tania yang makan dengan cepat, Merry menasihatinya "Kamu makan agak pelan sedikit, kalau tidak makanannya nanti akan sulit untuk dicerna".

"Terima kasih! Aku sudah merasa lebih baik" Tania mengurangi kecepatan makannya sambil tersenyum kepada Merry.

"Sama-sama" Merry tersenyum, berjalan kesamping lalu duduk dan bermain game.

Kamar kembali tenang, Tania merasa ketenangan seperti ini sangat baik, tidak membuat orang merasa kesepian.

Setelah menghabiskan bubur, Tania membawa plastik sampah untuk dibuang diluar, Tania baru saja keluar dari kamar, Alex pun tiba.

Pintu kamar dibuka dengan tenaga yang kuat, mengagetkan Merry, melihat bahwa orang yang datang adalah Alex, Merry teringat akan bagaimana dia sudah melukai Tania, nada bicaranya pun berubah dingin "Apakah kamu datang untuk mencari Tania lagi? Dia tidak ada disini, karena terlalu sakit hati, dia mengangis dengan sangat hebat, karena lelah mental dan fisik, dia sudah dipindahkan ke ruang psikoterapis, dasar pria keji".

Ekspresi wajah Alex agak canggung, namun dia tetap masuk kedalam dan bertanya kepada Merry "Apakah dia ada datang?"

Ketika Alex berbicara, Tania sudah berdiri dibelakangnya.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu