Terpikat Sang Playboy - Bab 279 Apakah Harus Memberitahunya ?

Dia melihat Nico, tetapi mata Nico hanya melihat ke mobil jeep, lalu ia mengalihkan padangannya, jika itu adalah mobil sport putihnya Linda, dia pasti akan memperhatikannya.

Linda mengeluarkan senyuman dingin, ia menginjak pedal gas dan mempercepat kecepatannya. Momen berikutnya adalah saat pertempuran. Dia akan bersembunyi di kegelapan dan membunuh orang-orang yang menghalanginya. Jika dia ditakdirkan untuk berjalan di jalan ini, maka dia tidak akan mengizinkan orang lain, terutama Tania dan Nico, tidak akan membiarkan mereka menang, kalau bisa mereka mati bersama-sama.

Mereka yang memiliki mentalitas seperti itu akan lebih mengerikan, mematikan dan lebih ganas daripada makhluk apa pun.

Nico telah sampai di depan vilanya Linda, kebetulan Martin dan rekan-rekannya sedang berjalan dengan santai kembali ke depan pintu rumahnya. Pada tengah malam hampir jam 12, mereka mendengar suara rem mobil yang tajam, dan semua orang meliriknya tanpa sadar.

Ketika ia melihat bahwa itu adalah mobilnya Nico, Martin menghentikan langkahnya di depan pintu, dan ia merasa aneh, anak ini akhir-akhir ini sangat sering datang.

Nico bergegas turun dari mobil, melihat lampu di lantai bawahnya masih menyala, dia bergegas menekan bel pintu, dan menekan beberapa kali secara berturut-turut.

Martin meminta rekan-rekannya untuk masuk ke rumah terlebih dahulu, dan dia berlari sampai ke hadapan Nico "Nico, Linda tidak berada di rumah, dia baru saja keluar, kalian seharusnya bertemu?"

"Aku tidak bertemu dengannya, tetapi kamu mengatakan bahwa dia baru saja pergi?! Jadi, kamu melihatnya? Apa yang kamu lihat?" Nico membalikkan badannya, dan kata-kata Martin semakin membuat alisnya mengencang.

"Oh iya, aku lupa, dia mengendarai mobil rekan kerjaku, tidak heran jika kamu tidak memperhatikannya" Martin menepuk dahinya, ia hampir saja melupakan hal itu.

"Ini bukan intinya" Nico berkata dengan cemas "Ketika kamu melihatnya tadi, Apakah Alex bersamanya?"

Martin menggelengkan kepalanya "Tidak ?! Alex sudah lama tidak berhubungan lagi dengan Linda. Bagaimana kamu bisa menanyakan itu? Tadi dia datang mencariku dan meminta ku untuk membantunya memindahkan AC. Kebetulan ada rekan kerjaku, jadi kami membantunya memindahkan AC nya kebawah. Ini bukannya karena mobilnya terlalu kecil dan tidak bisa memuat kotak besar itu, jadi teman ku meminjamkan mobilnya padanya"

"Memindahkan, memindahkan AC ?! Larut malam seperti ini, ia memindahkan AC siapa?" Nico merasa aneh, tiba-tiba, jantungnya berdenyut, dan wajah tampannya itu menjadi pucat seperti kertas putih "Gawat——"

Martin belum pernah melihat Nico cemas seperti itu, dan hatinya juga ikutan cemas "Nico, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Mungkin terjadi sesuatu pada Alex sekarang. Hari ini dia pergi ke perjamuan bersama dengan Linda. Satu jam yang lalu, dia mengatakan bahwa mereka sudah pulang. Setengah jam yang lalu, aku meneleponnya, dan Linda mengatakan bahwa dia tidak akan pulang hari ini, dia sedang mandi tadi, dan dia tidak mungkin tidak pulang. Dan kemudian aku menelponnya lagi, lalu ponselnya sudah dimatikan. Alex, dia—— " Nico mendongak, Martin yang juga gugup berkata" Apa mungkin ia telah di bunuh oleh Linda? "

Bom besar itu meledak dan membuat Martin terbengong. Dia sebagai seorang pengacara, seharusnya adalah seorang yang memiliki logika yang sangat kuat. Namun pada saat ini, dia tidak dapat memahami apa yang dikatakan oleh Nico.

Dia terbengong lalu tertawa "Kamu——lelucon macam apa yang kamu lakukan ini?! Linda telah membunuh Alex ?! Dia adalah wanita yang lemah lembut dan bahkan semut pun ia takut untuk menginjaknya. Kamu bilang dia membunuh orang, dan orang yang di bunuhnya itu adalah Alex seorang pria yang bertubuh jangkung, Nico, haruskah kamu pergi ke dokter psikolog, atau kamu sedang demam sekarang? "Dia menyentuh dahinya.

Nico menghempaskan tangannya dan berkata dengan serius "Siapa yang punya waktu untuk membuat lelucon denganmu, ini semuanya benar" Kalau sekarang pergi untuk mengejarnya mungkin itu sudah tidak keburu lagi. Tidak ada cara lagi, sekarang yang paling penting adalah menemukan kebenarannya, lalu melaporkannya ke polisi.

Martin terkejut oleh keseriusannya dan menyimpan senyumannya itu.

Nico berbalik, mendobrak pintunya dan masuk ke dalam "Di mana kalian memindahkan AC itu?"

Martin menjawabannya dengan cepat "Di kamarnya!" Dia ingat akan bau darah ketika dia masuk tadi, dia merasa seluruh tubuhnya menjadi dingin, tidak mungkin,,,

Mereka naik ke atas, karena pintu dan jendelanya di tutup dengan erat, dan Alex mengeluarkan darah yang cukup banyak, jadi bau darah di ruangan itu masih tetap ada. Nico sebagai seorang dokter bedah, sangat akrab dengan bau darah. Tenggorokannya seperti tersumbat oleh kacang kenari besar, dengan ia segera mencari senjata kejahatan atau petunjuk lainnya di ruangan itu, dan Martin pun ikut bergabung dalam pencariannya.

"Nico——lihat itu" Martin berteriak di dalam kamar mandi, Nico berlari masuk, sebuah vas bunga yang telah ternodai oleh darah direndam bersamaan dengan handuk di dalam bak mandi.

Wajah kedua pria itu menjadi putih bahkan lebih putih daripada es.

"Cepat ,,,, cepat lapor polisi" Martin bersandar di pintu. Setelah ia menahan nafasnya lalu ia tersentak, ternyata yang di sembunyikan dalam kotak itu tadi adalah sahabat baiknya. Dia masih tidak tahu bahwa dia telah menjadi kaki tangannya pembunuh.

Tangan dan kakinya Nico terasa mati rasa dan tidak dapat diangkat lagi, setelah ia melaporkannya pada polisi, seluruh badannya terasa kaku,

Polisi masuk ke rumahnya untuk mengambil bukti, dan melakukan transkrip, seluruh masyarakat di daerah itu telah dibangunkan oleh mobil polisi, mereka tahu bahwa mungkin telah terjadi pembunuhan, semua orang tidak tidur dan mengerumuni rumahnya. Keluarga Alex belum mengetahuinya, Tania juga belum mengetahuinya. Nico tidak tahu harus bagaimana mengatakannya. Apakah Alex dimasukan hidup-hidup olehnya kedalam kotak, atau ia di kemas setelah dia membunuhnya? Ini masih belum bisa dipastikan.

Martin dan rekan-rekannya juga memberi tahu polisi tentang proses memindahkan kotak AC itu dengan teliti, dan kendaraan jeep itu dicari sekarang.

Pada saat yang sama, polisi menemukan mobil Alex yang di parkirkannya di depan Vila orang lain. Dan ini adalah bukti yang sangat jelas.

Waktu sudah menunjukan jam tiga pagi, di ruang tamu Martin, Nico duduk disana dan berpikir dengan keras, dan orang lain sudah pulang semua.

"Aku benar-benar tidak mengerti, bagaimana bisa Alex dipukulnya sampai pingsan? Mengapa dia melakukan ini, Apakah dia begitu membencinya?" Meskipun faktanya sudah di depan mata, tetapi Martin masih saja berpikir bahwa itu seperti sebuah mimpi, itu tidak terasa seperti kenyataan .

"Mungkin ketika dia bangkit dan ingin pergi, Alex membelakanginya dan ia tidak mewaspadainya, lalu dia mengambil vas bunga dan memukulnya dengan keras dari belakang" kata Nico dengan wajahnya tanpa ekspresi dan ia berkata dengan kaku.

Langit sudah terang.

Nico melihat teman baiknya yang sama sepertinya tidak bisa tidur itu, ia menendangnya dengan kaki "Sudahlah, jangan salahkan dirimu lagi. Jika kamu tahu bahwa didalam kotak itu adalah Alex, kamu pasti akan menyelamatkannya, aku percaya padamu. Menurutmu Apakah aku harus memberitahukan hal yang sebenarnya kepada Tania?

"Katakan saja, dia memiliki hak untuk tahu terlebih dahulu dibandingkan orang lain" Ujar Martin.

"Yang kamu katakan itu benar! Dia memiliki hak untuk tahu lebih dulu dibandingkan orang lain" Nico berdiri, ia mengambil nafas yang dalam dan menelepon Tania.

Tania yang tidak bisa tidur, sudah bangun di pagi itu, dan ia sedang memikirkan sesuatu hal di taman. Ketika ia melihat Nico menelponnya, dia sangat senang karena ia berpikir bahwa sudah ada kemajuan baru, dia bergegas mengangkat telepon itu "Halo——Nico, Apakah ada berita baik? Apakah kamu sudah menemukannya? "

Di telepon bagian sana tidah ada suara untuk waktu yang lama.

Nico menarik napas, dan setelah beberapa saat, ia dengan sangat sulit mengatakannya" Tania, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu. Alex dibawa pergi oleh Linda. Ketika aku bergegas mencarinya kemarin, aku hanya menemukan vas bunga kaca yang dinodai oleh darah. Sekarang Apakah dia masih hidup atau sudah mati, itu masih belum dapat diketahui "

Tania merasa seperti dipukul oleh orang dengan kayu, dan matanya tiba-tiba menjadi gelap, ponselnya terlepas dari telinganya.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu