Terpikat Sang Playboy - Bab 364 Presiden, Bolehkan Aku Mandi Di Ruang Istirahat Anda ?

“Boleh sih boleh hanya saja membuat orang jadi malu, sejak kapan kamu pernah mengantarkan makanan kepadaku saat aku lembur? Apakah terjadi sesuatu? Tania dia sendirian berada di rumah, tidak ada masalah kan? Ada pergi melihatnya tidak ? Alex menatapnya dengan bingung.

“Aku sudah pergi melihatnya, juga sudah menanyakannya, dia bilang dirinya sangat baik, kamu yang kebanyakan pikir. Saat ini setelah makan, seharusnya sudah tidur. Tidak mau menutupimu, sekotak pizza ini dia yang menyuruhku membawakan untukmu. Perintah dari ipar sepupu, mana mungkin aku tidak mendengarkan.” Kata Nico dengan tersenyum.

Alex mengambil pena dan bersandar di kursi. “Makanya aku pikir, bagaimana kamu bisa terpikirkan membawakan makanan untukku. Syukurlah jadi tenang kalau dia tidak banyak pikiran, malam ini terbantu.” Dia menarik pinggangnya dan kelihatannya lelah.

“Aku bisa pastikan kali ini tidak tidak banyak pikiran, tapi apakah sekretarismu juga harus lembur bersama kamu ? Ada ikan besar tersimpan di sana, malam ini sunyi, dan ada pria dan wanita yang sendirian….." Nico menunjuk ke luar, ekspresinya canggung.

“Kamu ingin berbicara apa? Aku suruh dia tinggal karena aku ingin dia bantu aku merapikan berkas saja. Aku lihat jangan-jangan kamu ini mata-mata ya? kakak sepupu kamu menyuruhmu ke sini untuk mengecek keadaan?” Alex berkata dengan sedikit curiga. Bocah ini pasti berpihak di sisinya.

Alex berdiri dan tertawa HAHA “Baiklah, kamu terlalu pintar, tapi memata-mataimu adalah ideku sendiri. sepupu tidak menyuruhku melakukannya. Ok, aku harus kembali untuk melaporkan pekerjaan, kadang-kadang aku sangat iri dengan kamu, kamu dapat membuat seorang wanita begitu khawatir, ini adalah berkah.” Dia berdiri “pizza kamu panaskan dulu baru makan, aku pulang ya.”

“Pulanglah pulanglah, laporkan sesuai kenyataan, jangan membuatnya khawatir, mengerti?” Alex berpesan kepadanya, dia sudah tahu bakal begini.

“Mengerti, kamu juga harus menjaga iman, belajar seperti bhikkhu Tang, jangan terpengaruh oleh siluman, siluman ini sangat hebat, jangan sampai tergoda.” Nico sambil menipiskan mata, tersenyum dan pergi meninggalkannya,

Alex hanya tersenyum dan membawa seluruh energinya kembali bekerja.

Ketika Nico pergi berjalan keluar, sekretaris Qin langsung berdiri “sudah mau pergi ya, hati-hati di jalan!”

“Iya, sampai jumpa, bekerjalah dengan baik, tidak perlu menyempatkan untuk berdiri.” Nico berkata dengan sopan. Langkah kaki sama sekali tidak berhenti.

Sekretaris Qin agak enggan untuk menarik pandangannya. Teman presiden itu benar-benar muda dan tampan. Pria yang lembut ini memiliki perasaan ambiguitas antara remaja dan pria.

Nico tiba di lantai bawah dan duduk ke dalam mobil. Tania segera bertanya banyak "bagaimana situasinya? Apa yang mereka lakukan? Apakah kamu memasangnya ? Apakah dia merasa curiga?”

“Aduh, ipar sepupuku yang baik, bolehkan kamu membiarkan aku mengatur nafas dulu dengan baik ?” Nico mengambil aqua yang ada di dalam mobil, dan meminumnya lalu mengatakan “Alex bekerja di ruangannya, sekretaris Qin berada di luar, alat bip sudah terpasang, dia tidak curiga.” Nico menjawab semua pertanyaannya.

Tania menghela nafas “Baiklah, kalau begitu kita tinggal tunggu saja di sini.”

"Ya! Tunggu saja. Aku pikir kita sekarang seperti polisi di film Hong Kong, berjongkok di luar sarang dan menunggu kesempatan untuk bertindak," Nico tertawa sambil bercanda.

Tania tidak mood untuk tertawa, siapa suruh dalam sarang erotis ini ada suaminya, kalau tidak dia tentu saja akan tertawa puas.

Nico melihatnya tidak tertawa, dia juga berhenti tertawa “Jangan khawatir, sekarang kita buka alatnya, jikalau ada rumput yang tertiup angin, kita langsung ke atas, Alex tidak akan ada masalah.”

"Tentu saja dia tidak akan ada masalah, mungkin dia akan dengan senang hati menyambut rahmat wanita cantik ini," Tania berkata dengan sedikit emosi.

“Jangan seperti itulah, aku rasa Alex tidak akan melakukan hal yang bersalah kepadamu” Nico menepuk tangannya dengan nyaman, membuka alat penyangga suara, di sana sedikit suara pun tidak ada, kadang-kadang terdengar suara membalikkan lembaran kertas saja.

Tania mendengar dengan penuh perhatian, mendengar apakah ada suara yang membuka pintu, mendengar apakah ada langkah kaki yang berjalan keluar atau langkah kaki yang berjalan masuk.

Nico menurunkan kursinya sedikit, "Saat ini mungkin dia tidak akan bertindak. Kamu tidur sebentar, telingaku sangat bagus, biar aku saja yang menjaganya”

“Menurutmu saat ini apakah aku bisa tertidur? Walaupun tertidur juga pasti akan mimpi buruk, kamu jangan urusin aku.” Tania tetap fokus pada perhatiannya.

Nico tidak lagi membujuknya. Kedua orang itu mendengarkan dengan tenang bersama-sama. Waktunya berjalan dari jam 7:00 sampai jam 8:00. Hanya ada suara langkah kaki, suara lagi mengunyah, dan kemudian suara membalikkan kertas. Waktu menunjukkan pukul 21.50 dan ini hampir pukul 22.00.

Tania masih tidak santai daritadi, Nico bersin sejenak, saat ini baru terdengar suara ketuk pintu di dalam alat tersebut, saat ini membuat mereka segera mengencangkan saraf mereka.

Siluman itu ternyata sudah mau bergerak.

Di lantai atas, Alex mendengar ada yang mengetuk pintu, mengangkat kepala dan melihat orang yang mengetuk pintu, dan bertanya dengan samar, "Apakah semua berkas sudah selesai dirapikan?”

"Belum!" Sekretaris Qin menggelengkan kepalanya dan berjalan dari pintu ke arahnya. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Presiden, aku biasanya harus mandi jam segini. Bolehkah aku untuk meminjam kamar mandi di ruang istirahat ? Aku mandi dengan cepat habis itu segera kembali bekerja.”

Alex duduk tegak dan berkata, "Sekretaris Qin, tolong bicaranya berdiri lebih jauh sedikit,bisa tidak?”

“Oh, baik.” Sekretaris Qin berbalik dan berjalan dengan patuh. Dia sengaja membiarkan kakinya terbanting dan jatuh kepada Alex. Dia mengambil kesempatan untuk menyembunyikan botol kecil di lengan bajunya dan dia tersandung di bahunya. Ketika dia ingin marah, dia sibuk berdiri, "Presiden, aku tidak sengaja, maaf, maaf."

Tadinya Alex ingin memarahinya, tapi melihat dia segera bangun dan panik meminta maaf kepadanya, juga merasa tidak enak menyulitkannya : “Sudahlah, lain kali hati-hati. Mandinya ditahan dulu, kalau kamu cepat mungkin tidak perlu sampai larut malam.”

Sekretaris Qin berdiri di sana dan menolak untuk pergi, "Presiden, aku benar-benar tidak nyaman. Aku hanya perlu membasahi badan sebentar saja, aku tidak akan menunda pekerjaan aku , boleh tidak ?”

Ada seratus keengganan di hati Alex. Ini kalau diketahui istrinya bisa celaka. Sebenarnya satu karyawan hanya pergi mandi saja juga tidak ada apa-apa, tapi sekarang dia benar-benar takut dengan wanita ini!

“Presiden, terima kasih! Kalau begitu aku masuk pergi mandi dulu ya” Ketika sekretaris Qin melihat Alex ragu-ragu dia bahkan tidak menunggu jawabannya lagi langsung bergegas masuk ke ruang istirahtanya.

"Sekretaris Qin -" Alex berdiri dan mencoba menghentikannya, tetapi sayangnya orang itu sudah masuk.

Jika dia menyeretnya keluar, ini tidak terlalu baik. Lagi pula, dia seorang pria. Dia ingin mengatakan tentang prilakunya.

Di mobil di lantai bawah, Tania sangat marah, "Bagaimana mungkin ada wanita seperti itu, walaupun tidak tahu malu juga ada batasannya kali”

“Jangan emosi, kamu lihat Alex masih sangat teguh pada pendirian kan? Sikapnya sangat baik, aku perkirakan dia mungkin akan memberikan obat kepada Alex.

Ayo, kita naik ke atas, pertunjukkan yang baik akan segera dipentaskan.” Nico membuka pintu mobil dan turun keluar.

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu