Terpikat Sang Playboy - Bab 219 Ribuan Simpul Dalam Hati!

Vincent menahan kepala Tania "Bukankah kamu baru datang bulan setiap tanggal 9, aku ingat dengan sangat jelas, malam ini kamu tidak boleh menghindariku lagi".

Vincent mencium bibir Tania, kedua tangannya masuk kedalam pakaian Tania, mengelus tubuh Tania yang menawan, rasa panas itu seperti membawa amarah, sejak kembali dari desa, semua perhatian Tania tidak lagi berada pada dirinya.

Tania merasa kaget dengan rasa kepemilikan Vincent, dan tenaga Vincent juga sangat besar, hingga membuat orang merasa takut, walaupun Tania berusaha untuk melawan, Vincent masih tetap mengulum bibir Tania dengan paksa.

"Uh...." Tania berusaha sekuat tenaga untuk membuat jarak diantara mereka, Tania menolehkan kepalanya, melepas ciuman Vincent, dengan segera mengatakan : "Hari ini sungguh tidak bisa, bisakah kamu melepaskanku?"

"Kenapa tidak bisa? Kamu ingin memberikan tubuh ini kepada siapa, aku sangat menghargaimu, sampai-sampai tidak berani menyentuhmu sedikitpun, menunggu dirimu untuk bersedia masuk kedalam pelukanku, apakah aku masih kurang baik terhadapmu" Vincent menatap Tania dengan penuh derita, Vincent merasa hatinya sangat sakit.

"Aku tahu bahwa selama beberapa waktu ini, kamu sudah melakukan banyak hal untukku, juga sangat baik terhadapku, tapi..."

"Aku tidak ingin mendengar tapi dari kamu" Teriak Vincent, merobek baju Tania, lalu menundukkan kepala dan mengulum bibir Tania lagi, melepas pakaian dalamnya, malam ini Vincent harus membuat Tania menjadi wanitanya, dia tidak bisa menunggu Alex kembali merusak semuanya.

Tania sangat kaget, Vincent sudah gila, Tania melupakan sosok Vincent yang sadis, Tania hanya bisa berusaha untuk melepaskan diri dari kekerasan Vincent.

Vincent berusaha merebut semua yang bisa dia rebut dari tubuh Tania, mengelus kulitnya, Vincent melepaskan tali pinggangnya, lalu membuka kedua kaki Tania, ketika ......

"Aku mohon, jangan, jangan....." Teriak Tania yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri, wajahnya sangat pucat.

Vincent terengah-engah, yang bisa dia lihat dari ekspresi wajah Tania hanyalah ketakutan, tidak terlihat kesenangan sedikitpun, seketika itu juga, hatinya pun hancur berkeping-keping, diam disana, air mata keluar dari mata Vincent yang indah itu dan menetes diwajah Tania.

Apakah dia sudah tidak bisa mendapatkan hatinya lagi walaupun sudah berusaha sekuat tenaga, apakah Vincent akan kehilangan cinta Tania untuk selamanya hanya karena memilih satu langkah yang salah?

"Kenapa, kenapa kamu tidak bisa menerimaku, beritahu aku, kenapa?" Vincent merasakan hatinya sedingin seperti es, sangat sakit hingga tidak bisa disentuh.

Vincent adalah pria yang sangat kuat, tapi sekarang Vincent merasa dirinya seperti kaca yang mudah pecah.

Tania juga merasa sedih,Tania tidak ingin membenci Vincent, mereka juga memiliki banyak memori, Tania juga pernah mencintainya, membencinya, bagaimanapun juga Vincent adalah cinta pertamanya, hanya saja setelah Tania sudah tidak mencintainya lagi dan sejak Tania mencintai orang lain, Tania sudah tidak bisa mencintainya kembali.

Tapi ketika Tania merasa kesepian, Vincent datang menghangatkannya, Tania juga egois, dia menginginkan Vincent untuk mencintainya, tapi Tania sendiri masih menyembunyikan perasaanya, Apa yang diakatakan Alex benar, Tania sudah melukai semua orang, termasuk dirinya sendiri.

Tania mengangkat tangannya, lalu menghapus air mata dari wajah Vincent "Vincent, bagaimana jika kita selesai sampai disini saja?"

"Selesai?!" Vincent menggenggam tangan Tania "Kamu tidak boleh begitu, tidak peduli betapa sulitnya, kamu cobalah lagi, bersama denganku kamu pasti akan merasa bahagia, pasti, kamu pasti bisa mencintaiku lagi, seperti dulu, menganggap diriku adalah keseluruhanmu".

"Vincent, apakah kamu masih tidak mengerti bahwa kita tidak akan mungkin kembali seperti dahulu, aku sudah mencintai orang lain, aku akui bahwa aku tidak bisa melupakan Alex walaupun dia pernah menyakitiku, tapi aku tetap tidak bisa melupakannya, aku tidak ingin membohongimu lagi, juga ingin agar kamu benar-benar mendapatkan kebahagiaan, lepaskanlah aku, kamu pasti akan bisa mencintai orang lain" Tania memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan segalanya kepada Vincent, Tania tidak ingin membohonginya lagi, walaupun cara seperti ini sangat sadis.

Vincent melepaskan Tania, duduk disamping tanpa bersuara untuk waktu yang lama.

Disamping, Tania mengenakan kembali bajunya.

Ikuti arus saja. "Tidak akan menyerah" Kata Vincent tiba-tiba, Tania merasa beban di hatinya bertambah "Dibandingkan dengan melepaskanmu, aku lebih memilih untuk terus berusaha, setidaknya dengan begitu aku tidak terlalu putus asa, kamu boleh tidak mencintaiku, tapi yang pastinya kamu tidak boleh meninggalkanku".

Vincent mengesampingkan tubuhnya, lalu memeluk Tania dengan erat "Karena merasakan kehilangan adalah hal yang paling membuat orang merasa menderita, waktu kecil melihat ibuku berada dalam lautan api itu, aku selalu berpikir, jika aku bisa menerobos masuk, mungkin ada kesempatan untuk menolongnya, selama bertahun-tahun ini, aku sungguh benci dan takut dengan kata menyerah, aku merasa hal itu akan menjadi kebiasaan untuk menjadi orang yang lemah, asalkan kita terus berusaha mencapai apa yang diinginkan, maka pasti selalu akan ada harapan".

Tania tahu Vincent sangat terluka, hati orang juga terbuat dari daging, Tania tidak bisa menaburkan garam diatas hatinya yang sudah penuh dengan luka itu.

Tania turut berduka dengan kehidupan Vincent, merasa Vincent sangat kasihan, hanya orang yang merasa kurang aman baru akan selalu berusaha untuk melindungi dirinya sendiri.

Malam itu, selesai sampai disana, walaupun mereka telah memberitahukan apa yang mereka pikirkan, Vincent tidak lagi memaksa Tania, tapi hubungan mereka masih sama sperti dulu.

Setelah hari itu, Tania tidak lagi bertemu dengan Alex untuk waktu yang lama.

Setelah keluar dari rumah sakit, Linda masih merawat tubuh dirumah, Alex datang menjenguk Linda dirumahnya, menjelaskan segalanya kepada Linda, agar tidak terjadi kejadian seperti sebelumnya, dengan tega Alex memecatnya, dia juga ingin melewati hidup yang bersih, mencintai orang yang ingin dia cintai, hari-harinya hanya dilewati begitu saja, setelah pulang dari kantor langsung pulang kerumah, ditaman kaca ada banyak hiburan yang bisa menghabiskan waktunya.

Walaupun begitu, asal ada waktu luang, Alex hanya akan memikirkan Tania, mobilnya selalu berhenti dekat tempat Tania berada, Alex berhenti di tempat Tania tidak bisa melihatnya, Alex takut Tania akan membencinya lagi setelah melihatnya.

Sekarang jika tidak sedang melakukan apa-apa, Tania suka jalan mengelilingi daerah sekitar, matanya akan memperhatikan apakah ada mobil berwarna silver yang lewat, terkadang jika melihat ada mobil yang mirip, Tania akan merasa sangat senang, dan ketika mengetahui bahwa orang yang ada didalam mobil itu bukan Alex, maka Tania akan merasa sangat kecewa selama seharian.

Walaupun mereka berada ditempat yang berbeda, namun diam-diam mereka saling memikirkan satu sama lain.

Kedua orang tua Tania memutuskan agar pesta pernikahan diadakan lagi pada akhir bulan, melihat kedua orangtuanya yang terlihat bersemangat itu, Tania tidak sanggup mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah dengan Vincent, dia merasa orang tuanya sudah cukup mengkhawatirkannya.

Tania sungguh ingin mencari tempat dimana tidak ada orang untuk mengubur dirinya saja.

Dari luar, Tania terlihat tenang, namun Tania tidak bisa menutup lubang yang ada dalam hatinya itu.

"Bos, apakah anda menginginkan sepasang sepatu hak tinggi ini, sudah lama aku melihat anda meletakkannya didalam gudang" Seorang pelayan toko mengeluarkan sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah itu dari dalam gudang.

Tania melirik sepatu yang dia pinjam dari Alex itu sejenak, setelah memikirkannya, Tania berkata "Buang saja".

"Baik" Pelayan itu berjalan keluar, lalu berjalan ke arah tong sampah.

Ketika bersiap untuk membuang sepatu kedalam tong sampah, Tania berlari keluar " Amel, tunggu, jangan dibuang".

Ketika Amel memutar badannya, dia melihat Tania yang terengah karena berlari keluar "Aku baru ingat bahwa aku meminjam sepatu ini dari seorang teman, aku mau mengembalikannya, kamu tolong aku membungkusnya, sore nanti aku akan mengembalikannya".

"Oh, baik" Amel membawa masuk sepatu hak tinggi itu kedalam toko, sambil berpikir bahwa bos sangat aneh, sebentar mengatakan buang, sebentar mengatakan ingin mengembalikannya.

Sore hari, walaupun tahu bahwa ada kemungkinan terajdi perubahan cuaca, Tania tetap membawa sepatu hak tinggi itu keluar, sebelum keluar, dia memberitahu para pelayan tokonya bahwa nanti dia akan kembali lagi, lalu keluar.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu