Terpikat Sang Playboy - Bab 366 Hotel

“Kamu sedang hamil, jangan sembarang. Kalau bayi kenapa-kenapa aku ada 10 nyawa pun tidak mampu bayar. Serahkan dia kepada satpam saja, kamu ikut aku ke rumah sakit.” Nico satu sisi buru-buru ingin membawa Alex ke rumah sakit, di sisi lain dia mengkhawatirkan takut Tania terjadi sesuatu. Dia sekarang ini adalah pusaka negara, kalau terjadi sesuatu di tangannya, dia akan merasa sangat bersalah, Alex dan pihak keluarganya akan membunuhnya hidup-hidup.

Tania mendekati wanita telanjang ini, dan menggulungnya dengan kain syal “Jangan khawatir, menghadapi wanita kulit membungkus tulang ini, aku tidak akan bisa dilukai, pergilah, jangan bertele-tele lagi, nyawa suamiku berada ditanganmu.”

“kakak ipar, kamu itu benar-benar—” Nico benar-benar dikalahkan olehnya, dia juga tidak punya banyak waktu bicara, hanya mengatakan kalau begitu kamu sendiri berhati-hatilah, lalu membopong Alex pergi dengan buru-buru.

Melihat Nico sudah pergi, sekretaris Katty Qin memohon ampun kepada Tania “Nyonya, aku bersalah, aku pantas mati, lain kali aku tidak akan berani menggoda presiden lagi, aku akan berinisiatif mengundurkan diri. Tolong kamu lepaskan aku, aku mohon kepadamu.”

“Sekarang kamu sudah tahu kesusahannya, wanita yang lumayan cantik tapi kenapa tidak ada sedikit kehormatan? Mencari uang dengan tubuh itu namanya pelacur, tapi pelacur setidaknya memiliki definisi diri. Tapi kamu begitu licik dan tidak tahu malu, biarkan kamu pergi itu tidak mungkin. Adik kecil, pinjam sepatah kata dalam dunia kejahatan, berjuang diluar cepat atau lambat tetap harus kembalikan.” Matanya melototinya, Tania tidak akan luluh hatinya terhadap wanita rendah moral seperti dia.

Katty Qin bersujud di lantai, dengan gemetaran “Nyonya, yang kamu katakan itu benar, aku ini rendahan, aku tidak tahu malu, mohon kamu ampuni aku, aku janji tidak akan muncul lagi.” Sekarang dia sangat takut ia memanggil wartawan ke sini untuk menyebarkan berita, atau membiarkan dia di jalanan dengan busana seperti itu.

“Kemudian pergi merusak rumah tangga orang lain lagi? Kamu ini wanita yang mengandalkan warna uang untuk mengumpulkan uang. Melepaskanmu yang ada kamu lanjut pergi merusak, lebih baik dari awal membiarkan kamu merasakan akibat dari menggoda suami orang, Bangun—” Tania berteriak dengan tidak sungkan.

Katty Qin berlutut di lantai, tidak berdiri : “kamu mau aku gimana? Aku tidak pergi, tolong lepaskan aku kali ini, boleh tidak? “ Dia sambil mengacungkan satu jari, sambil memeluk kaki Tania, menangis terseduh, sama sekali tidak peduli bentuk gambaran, juga tidak punya harga diri.

Sejujurnya, melihat seorang gadis menangis seperti ini, Tania merasa sedikit gemetar lalu berpikir bahwa hanya akan memberikan sedikit pelajaran saja.

Tetapi ketika dia sedang menenangkan diri, Katty Qin malah tiba-tiba menarik kakinya dan mendorongnya ke lantai dalam upaya untuk berperilaku tidak baik padanya.

Tania bereaksi kembali, langsung menendangnya, pikiran tanpa sadar berpikir untuk melindungi anaknya, jadi sebelum dia terjatuh, dia bersandar ke dinding tepat waktu, menstabilkan tubuhnya.

Memandang wanita yang didorong ke bawah lantai, lalu ia meludahkan sebuah kata “Matilah kamu!!”

Katty Qin yang ditendangnya ke lantai sampai susah bangun, menangis ketakutan “Maaf, tadi aku kebingungan” sambil menangis, sambil merangkak bangun.

Tania yang pernah sekali dirugikan, belajar lebih waspada, lebih baik menghindarinya sebelum bersentuhan. Siapapun juga tidak boleh melukai anaknya. Melihat dari sikap keberanian dia yang ingin membuatnya terjatuh, Katty Qin sama sekali tidak pantas dibelas kasihani.

“karena kebingungan kah? atau memang dasarnya kamu ini berhati jahat dalam hatimu kamu sendiri yang tahu. Jangan berpikir seperti itu, aku sering mengatasi beberapa pelakor. Banyak wanita hanya duduk di paha suamiku dan aku akan membiarkannya pergi ke Korea Selatan untuk operasi plastik. Kamu adalah yang terburuk, jangan menggangguku lagi di sini. Jika kamu ingin segera melihat hasil, coba saja jika tidak berharap.” Tania dengan pandangan yang seakan membunuh dalam keseriusannya berbicara.

Katty Qin ditembak mati olehnya, bagian yang ditendang olehnya sangat sakit, ini bisa dibayangkan bahwa bukan hanya menakutinya. Tania menyeretnya bangun dari lantai dan pergi ke ruang istirahat lalu mengambil jaket yang ada di ranjang, mengambil hp yang ada di dalam. Ia menggunakan hpnya menyebarkan beberapa pesan, lanjut ia melemparkan selimut di ranjang untuk dia bungkus badan. Kemudian ia menyeretnya keluar dari ruang kantor dan naik lift turun ke bawah.

Katty Qin yang berdiri didepan Tania bertanya dalam ketakutan : “Nyonya, ini kamu mau membawaku pergi ke mana? Aku telah bersalah, aku sungguh bersalah”. Kalau tahu bakal begini, dia tidak akan pernah mau menggoda Alex.

“Kamu akan segera mengetahui kemana aku akan membawamu.” Tania tidak akan melepaskan wanita yang mulutnya penuh dengan kebohongan.

Setelah keluar dari lift, Tania menyeretnya keluar ke ruang lobby, lalu menghentikan satu mobil taxi di depan perusahaan, menyuruhnya masuk dan duduk di kursi belakang. Kalau dia berani, coba saja lompat turun dari mobil. Orang ini takut mati dan dalam hati menyimpan niat jahat, melihat dirinya sendiri paling penting. Dia tidak akan gegabah, hanya akan memikirkan bagaimana caranya bisa kabur.

Tania berada di dalam mobl dan telepon ke hotel terkenal, membooking satu kamar hotel, lalu mengeluarkan ponselnya, membagikan pesan ke dalam grup.

Katty Qin dalam hatinya tidak tenang, dia tidak bisa menebak Tania di dalam ponselnya sedang menjual obat apa? Kenapa harus pergi ke hotel? Dia sedang mengirim pesan dengan siapa? Sebenarnya dia ingin begaimana menghadapinya?

Pertanyaan tentang cambukan ini, membuatnya takut dan terguncang. Dia tidak abis pikir kenapa ini terjadi begitu pas, seperti semuanya sudah diaturkan.

Ketika sampai di hotel, Tania membawa Katty Qin wanita yang terbungkus selimut ini, setelah mengambil kunci dan langsung naik ke lantai 10, kamar nomor 1013.

Tania mendorong Katty Qin ke atas kursi, menarik selimut yang ada di badannya dan dirinya duduk di samping, lalu dengan santai ia bertanya : “Katty Qin, tahun ini kamu umur berapa?”

“Dua puluh… dua puluh dua.” Katty Qin menjawab dengan jujur.

“Umur dua puluh dua tahun, masih sangat muda , dan sangat punya banyak cara, lepaskan orang-orang itu, mereka banyakan sudah pantas sebagai ayahmu. Mungkin orang yang sudah punya banyak cucu di rumah, Istrinya yang sudah mengikutinya dari tangan kosong untuk membangun keluarga, selalu merawat anak untuk suami, secara diam-diam kamu merebutnya semua, suami yang berada diluar membungkus ibu asuh ke dua, membuka satu mata dan menutup satu mata, tapi hati istri mereka sedang luka darah, dan kamu adalah wanita pelacur yang menghancurkan hati ke wanita itu dengan pisau,kamu tahu tidak?

“Aii—memarahimu pakai kata pelacur masih terdengar terpandang.” Tania memarahinya dengan kasar, marah seperti ini untuk melampiaskan emosinya.

Katty Qin menjilat bibirnya, mukanya kemerahan, sambil menundukkan kepala sedikit pun tidak berani keluar suara.

“Kakak, hari ini aku akan memberikan satu pelajaran untuk kamu. Jangan berpikir bahwa kamu berenang diantara orang kaya dan mendapat kenikmatan. Jika tuhan tidak bisa menyembuhkanmu maka, aku yang akan menyembuhkan kamu, biar kamu tahu bahwa wanita yang baik tidak bisa kamu remehkan.

Dalam hati pria hidung belang kamu bukan tidak ada tempat. Wanita pintar itu tidak membiarkan lelaki mengingatnya di tempat tidur, tetapi membiarkan lelaki itu mengingat di dalam hatinya.

Hati tahu tidak hati? Ini bukan sesuatu yang bisa kamu mengerti. Mereka yang dilayani oleh kamu, para lelaki yang menjadikanmu sebagai jantung hati, apakah dia di depan istrinya akan memperlakukanmu dengan baik ? kenyataannya sangat kejam, tapi cocok untuk orang yang egois seperti kamu, bisa atau tidak untuk memahaminya.” Tania melihat jam, sudut bibir senyum dingin.

“Kamu, panggil siapa ke sini ?” Katty Qin dengan wajah pucat bertanya.

Di luar pintu, bunyi bel berdering.