Terpikat Sang Playboy - Bab 135 Pergi Ke Biro Urusan Sipil Untuk Bercerai!

Ketika Alex masuk ke kamar, dia melihat Tania yang sedang menangis, hatinya terasa snagat sakit.

"Alex...., berani-beraninya kamu datang kesini" Kata Johan ketika melihat orang yang masuk kedalam kamar adalah Alex,, seketika itu juga amarah Johan memuncak, sekarang ini dia sangat dendam dengan keluarga Alex, terutama dengan Alex.

"Keluar kamu, sekarang juga keluar, apakah anakku masih kurang sakit, kurang menderita, kenapa kamu mash mau menyakitinya?" Kata Siska sambil mendorong Alex, tidak membiarkan Alex menderakti ranjang Tania.

"Kamu pergilah, kehadiranmu hanya akan membuat Tania merasa lebih sakit" Vincent berdiri, memasang raut wajah yang dingin.

Tania memandang pria yang muncul itu dengan matanya yang dipenuhi dengan air mata, tiba-tiba Tania berlari kehadapan Alex, lalu mencengkram lengan Alex dan mengatakan : "Kenapa kamu melakukan hal itu kepadaku, kenapa kamu sesadis itu, dasar iblis, bajingan, kamu punya hak apa untuk membunuh anakku, dasar pembunuh, selamanya aku tidak akan memaafkanmu, kualat kamu tidak mempunyai anak, kualat kamu, seumur hidup ini aku tidak ingin bertemu denganmu lagi, tidak ingin bertemu denganmu lagi."

Sekatang Tania ingin memutilasi Alex dan meminum darahnya, Tania sangat membenci Alex, sangat benci, ini adalah pertama kalinya Tania membenci seseorang dari hatinya yang paling dalam.

"Tania, kamu tenang dulu, tenang dulu, sekarang kamu tidak boleh terbawa emosi, kesehatan tubuhmu lebih penting" Vincent menghampiri Tania dan menariknya, memeluk pingganggnya dari belakang, memeluknya untuk memaksa dia menjauh dari Alex, Alex sungguh datang pada waktu yang tidak tepat, Tania baru saja mengetahui anaknya sudah tidak ada, sedang berada dalam keadaan terpukul, muncul pada saat seperti ini hanya bisa menaburkan garam pada luka Tania.

"Baik, kita pergi dulu, jika begini terus, Tania bisa menjadi gila" Bujuk Nico yang berdiri dibelakang Alex, melihat keadaan Tania yang sekarang, dia juga ikut merasa sangat sakit.

Tania merasa dirinya hancur, hancur berkeping-keping, kehilangan anak membuat Tania sangat sakit.

Alex didorong dan ditarik, matanya melihat Tania yang sangat menderita, pembalasannya kepada Tania benar-benar sangat berhasil, akhirnya Tania kehilangan segalanya, sudah tidak memiliki martabat lagi, tidak memiliki kebanggannya, bukan lagi seseorang yang kuat, sudah menjadi seperti orang gila, tapi melihat Tania yang seperti ini membuat hatinya terasa lebih sakit.

Alex tidak ingin melukainya seperti ini, namun Alex telah melakukannya, Alex ingin memeluk Tania yang sedang rapuh itu dengan erat, tapi dia hanya bisa mendorong Tania untuk menjauh, Alex juga telah kehilangan segalanya, dibandingkan dengan Tania, Alex lebih gagal.

"kami mohon, pergilah, lepaskanlah anakku, jangan menyakiti dia lagi" Kata ayah Tania yang matanya sudah memerah itu dengan tegas.

"Aku hanya akan mengatakan satu kata, setelah mengatakannya aku akan pergi" Alex akhirnya bersuara, mereka tidak lagi mendorong Alex, menunggu dia untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan.

Alex memandang Tania, tatapannya penuh dengan rasa sakit, Alex menghela nafas perlahan "Tania..., setelah kamu keluar dari rumah sakit, kita akan pergi mengurus perceraian, aku pasti akan memberikan kompensasi yang sepantasnya".

Air mata Tania masih menetes, melihat wajah Alex yang datar, mendengar Alex mengatakan kita akan bercerai, menambahkan luka pada hati Tania yang sudah berada dalam rasa sakit dan benci, menghancurkan hatinya tanpa mengeluarkan suara apapun,

Air mata masih terus menetes, namun raut wajah Tania mulai tenang secara perlahan, sangat tenang tanpa terlihat ekspresi lainnya "Baik! Kita akan bercerai, aku akan benar-benar melupakanmu, karena kamu bahkan tidak layak untuk dibenci".

Tubuh Alex menegang, tatapan matanya kabur, pelan-pelan, muncul senyuman di wajahnya, dengan nada kecil berkata : "Aku pergi dulu!"

Alex membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar, tanpa pamitan, Nico mengikuti Alex berjalan keluar dengan tergesa-gesa, merasa bahwa akan lebih baik jika dua orang yang saling menyakiti itu berpisah secara damai.

Tania berdiri disana, tiba-tiba merasa sekelilingnya menjadi gelap, lalu dia pingsan.

Keadaan dalam kamar seklai lagi menjadi kacau, diluar kamar, Alex juga jatuh terduduk dilantai.

Sudah kehilangan, sudah kehilangan segalanya, anak mereka, kebahagiaan mereka, dan masa depan mereka, semuanya telah menggambarkan tanda titik

Tania jatuh kedalam lubang yang sangat gelap, dia sedang menangis, sambil mengatakan "pergilah, pergilah, jangan muncul dihadapanku lagi, aku bahkan tidak ingin mengingatmu lagi, tidak ingin melihatmu untuk selamanya" kepada pria yang perlahan-lahan menjauh dari hadapannya.

Dokter datang untuk memeriksa Tania, semua orang baru merasa lega ketika dokter mengatakan bahwa Tania baik-baik saja.

Setelah tidak sadarkan diri selama seharian penuh, akhirnya Tania sadar, dia tidak menangis lagi, juga tidak membahas masalah anak lagi, dia yang kemarin hanya seperti khayalan semua orang.

Hanya saja ketika berbicara, dia sering melamun, terkadang dia bahkan bisa duduk tanpa mengedipkan matanya selama satu jam lebih, ketika ada orang yang berbicara dengannya, baru secara perlahan, dia kembali sadar.

Tania yang seperti ini membuat semua orang merasa khawatir, karena semua orang tidak mengetahui apa yang sedang Tania pikirkan.

Setelah keluar dari rumah sakit, mereka berusaha untuk tidak membiarkan Tania sendirian, orang dirumah bergiliran untuk menemani dan menghiburnya, tapi tidak peduli seberapa lucu lelucon yang dikatakan, Tania hanya tersenyum, senyumannya bahkan tidak sampai mata, apa lagi sampai ke hatinya yang paling dalam.

Mereka juga tahu bahwa Tania memerlukan waktu, luka tidak akan sembuh selama satu atau dua hari.

Ketika malam hari, keluarga Tania menerima telepon dari Alex, Alex sudah menghubungi pengacara untuk mengurus perceraian mereka, besok akan datang kerumah Tania untuk menandatangani surat perceraian.

Ayah Tania memberitahukan hal ini kepada Tania, setelah diam selama beberapa saat, Tania mengatakan : "Papa..., tolong bantu aku menelepon Alex, lalu sampaikan kepadanya untuk pergi ke biro urusan sipil besok untuk bercerai."

Dimulai dari mana, maka disana jugalah ini semua berakhir, benar-benar berakhir.

Ayah Tania tidak mengerti apa yang dipikirkan Tania, tapi dia tetap akan berusaha untuk memenuhi keinginan anaknya : "baik, papa akan memberitahukannya kepada Alex."

Johan yang menerima telepon dari ayah Tania juga terdiam selama beberapa saat, lalu mengatakan : "Baik!" Ternyata Tania bisa sesadar dan seteguh itu.

Keesokan harinya, Johan dan Alex tidak memutuskan waktu untuk bertemu melalui telepon, tapi mereka semua tahu dengan sangat jelas.

Tania memilih menggunakan baju berwarna cerah, lalu mendandani dirinya dan merapikan rambutnya agar membuat dirinya terlihat lebih bersemangat.

Keluarganya ingin menemani Tania, namun Tania bersikeras ingin pergi sendiri, ini adalah perpisahannya, dia harus menjalaninya sendiri, pergi dengan tenang.

Tania pergi ke biro urusan sipil dengan Taksi, melihat Tania yang berdandan dengan cantik, supir taksi itu mengira bahwa Tania akan pergi untuk menikah, maka supir taksi itu bercanda dengan Tania, Tania tersenyum lalu mengatakan bahwa dia pergi kesana untuk bercerai.

Pukul sembilan, mereka tiba di biro urusan sipil.

Alex juga menjadi kurus, tapi tetap terlihat tampan,

Alex melihat Tania yang cantik dan elegan, berikiran bahwa pada akhirnya Tania tetap Tania, tetap Tania yang walaupun sudah mati seribu kali, tapi masih tetap angkuh.

"Ayo masuk..." Tania tersenyum, berjalan masuk kedalam selangkah demi selangkah, langkah kakinya tidak tergesa-gesa ataupun lambat, melangkah dengan sangat tenang.

Alex yang mengenakan mantel kasmir berwarna hitam, kemeja dan jas berwarna pink keunguan berjalan disamping Tania, orang yang tidak mengetahuinya mengira bahwa mereka datang untuk menikah.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu