Terpikat Sang Playboy - Bab 235 Vincent Dan Alex Tinggal Satu Kamar!

Alex duduk di sisinya dan memandanginya. Tidak mengungkapkan pendapatnya dan membiarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Tania menjilati bibirnya, mengendalikan hatinya yang sedang panik, lalu mengangkat telepon,“Halo, Vincent apakah kamu sudah sampai?”

“Sudah sampai, baru saja keluar dari bandara, sekarang saya pergi menuju hotel, kamu sekarang dimana?”Nada bicara Vincent ringan dan hangat, dia sambil berjalan sambil memanggil taksi dan duduk di dalam mobil.

“Saya baru saja kembali ke hotel bersama grup wisata.” Tania berbohong, dia sungguh tidak bisa mengatakan bahwa sekarang dia sedang bersama Alex, tetapi setidaknya sekarang pria itu tahu dia sedang bersama siapa.

“Ok baiklah! Sampai jumpa di hotel.”Vincent dari nada datar mengatakannya, pada penghujung suara terdengar sedikit kesedihan, suara itu tidak terdengar begitu jelas membuat orang sulit untuk mengetahuinya

Setelah pria itu menutup telepon, dia memegang dahinya dengan telapak tangan, merasa kecewa lalu duduk bersandar di tempat duduk, bagi dia berbohong merupakan makanan setiap hari, dia dan Alex bersatu membuat suatu kisah untuk membohonginya. Tujuannya adalah membuat pria itu tidak mencurigai dia pergi ke Thailand, seharusnya pria itu sudah melepaskannya ya kan? Dia bisa berharap, tidak lama kemudian wanita itu akan memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya.

Sakit memang hati ini, dari saya mengetahui bahwa dia membohongi saya waktu itu, hati saya terasa seperti terpotong, satu buah lubang yang membuat darah saya mengalir, tetapi dia bukanlah orang yang mudah untuk menyerah, karena benci boleh juga, atau tidak puas boleh juga, saya tidak akan membiarkan Alex merebut wanita itu dengan begitu bangga.

Bahkan jika pada akhirnya semua akan hancur , Dia tidak akan mundur begitu saja. Ini merupakan prinsip hidupnya.

Tania meletakan telepon, mengigit jarinya, sedang mencari jalan keluar, tiba-tiba dia terpikir bahwa dia tinggal satu kamar dengan Alex, jika Vincent datang kemari dan mengetahui hal tersebut, dia pasti akan bertengkar dengan Alex, Ya tuhan!!

“Alex, kamu bertukar kamar dengan siapa? Dengan Ani, setelah kembali ayo cepat tukar.”Wanita itu menarik tangan dia, dengan cemas berkata.

Alex melihat dia begitu gugup, dari dalam hatinya berfikir, apakah dia begitu peduli dengan apa yang dirasakan oleh Vincent? Api di dalam dada kembali membara, tetapi saya mengingat waktu di pagi hari saya berkata bahwa saya bisa percaya terhadapnya, saya akan memberikan dia waktu, sekali lagi dia berusaha mengendalikan api yang berada di dalam hatinya,“Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini, saya akan menanganinya dengan baik. Malam ini yang tidur satu kamar denganmu bukanlah saya”

“Sungguh? Kamu sudah berkata maka kamu harus lakukan.”Tania mendengar dia mengatakannya, perasaan takut di dalam hatinya sedikit meredah.

Suasana hatinya saat ini sepertinya dia berada di atas panggung untuk menari striptis. Para pria yang berada di bawah panggung tahu bahwa dia adalah seorang penari, tetapi dia masih bisa meninggalkan kain di pinggangnya, dia merasa sangat senang, dan pada kenyataannya apa bedanya dengan telanjang bulat.

Mereka datang ke hotel lebih cepat daripada Vincent, dan kelompok wisata sudah kembali,yang aneh Pemandu Wisata tidak bertanya mereka pergi kemana. Diperkirakan bahwa Ani yang secara diam-diam menjelaskan kepada pemandu wisata.

Tania kembali ke dalam kamar, pada awalnya ingin membereskan barang milik Alex, tetapi begitu saya masuk, dia melihat di dalam kamar sangatlah bersih, terlihat Ani sedang menyantap satu bungkus mie instan, dan menonton televisi. Saya tidak dapat menemukan letak koper Alex, bahkan terasa sama seperti dari kemarin Ani tinggal satu kamar dengannya.

“Boss , kamu sudah kembali, apakah kamu lapar, mau tidak saya merebus semangkuk mie untuk mu?”Ani mengangkat mangkuk mie yang berada di tangannya, sambil berkata dia tersenyum rama tamah.

“Baiklah, bantu saya merebus satu mangkuk mie”Tania duduk di atas sofa, mengistirahatkan tubuhnya, lalu mengambil air mineral yang berada di meja dan meneguknya dengan satu tegukan.

Ani meletakan mienya, lalu meloncat turun dari sofa, lalu mengambil satu bungkus mie instan dari dalam kantong plastik, dan dia celupkannya ke dalam air mendidih. Lalu dia menyediakannya ke hadapan Tania,“Bos, kalau kamu terlalu banyak berpikir, kamu bisa cepat tua loh, kamu tenang saja mulut saya sangat ketat dan sangat lincah.”

Tania mentertawakannya“hati-hati nanti dia mengenalkan kepadamu seorang pria yang jelek, jangan menjadi orang melupakan pertemanan demi keuntungan diri sendiri.”

“Ohh.. Kamu sudah tahu semua itu.” Ani meludahkan lidahnya, lalu tersenyum malu“Tapi Bos saya merasa orang yang ada di hatimu sepertinya Kak Alex, bukan Kak Vincent.”

“Mau bagaimana lagi, Vincent juga tidak buruk, selalu mengundang kalian pergi makan , bagaimana bisa kamu sudah di beli oleh Alex?”Tania binggung terhadap masalah ini.

“Jangan mengatakan saya sudah di beli oleh Alex sungguh tidak enak di dengar, saya hanya merasa Kak Alex adalah pasangan aslimu. Ibuku sering mengatakan, pasangan asli suami istri itu adalah yang terbaik, karena itu saya memutuskan untuk membantu dia.”Ani hanya mengatakan sesuatu yang terlintas di kepalanya semua itu hanyalah omong kosong, sesungguhnya dia tidak memiliki alasan, dia hanya merasa memiliki satu perasaan yang baik kepada pria itu.

Tania tidak dapat menahan tawa, menggelengkan kepala dan berkata“Ibumu sedang menyesatkanmu.”

Ani tidak membantah, dia hanya duduk dan memakan mie.

Lima menit kemudian Vincent sampai ke hotel, dia bertanya kepada resepsionis nomor kamarnya, sekalian bertanya tentang Tania dan Alex. Resepsionis melihat dia merupakan anggota grup wisata tersebut, jadi memberi tahu dia.

Tania sedang memakan mie instan, mendengar bel pintu berbunyi, membuatnya gugup sampai sedikit lagi membuat mie tersedak ke dalam saluran pernafasan.

“Bos, kamu jangan gugup, saya akan membukakan pintu.”Ani mengambil sehelai tisu untuk Tania, lalu berjalan ke arah pintu dan melihat Vincent sedang berdiri di luar pintu, dia tidak terkejut,“Kak Vincent kamu sudah sampai ya, di jalan bos baru saja mengatakan bahwa anda sudah sampai disini, ayo silakan masuk.”

Vincent berjalan ke dalam ruangan dengan koper berwarna hitam, melihat di dalam ruangan berserakan barang wanita, Tania hanya duduk disana memakan mie instan. Pria itu mengangkat alis matanya, berjalan menghampirinya dan mengambil apa yang di makannya“Bagaimana bisa memakan makanan yang tidak ada gizi seperti ini, nanti temani saya makan di luar saja, saya juga belum makan malam.”

“Perut saya sudah terasa lapar, jadi mie instan juga sudah terasa sangat lezat, setelah main seharian, saya tidak ingin keluar lagi.”Tania mengambil mienya, dan terus melahapnya.

“Oke baiklah, Ani apakah masih ada mie instan? berikan saya satu mangkuk.”Vincent berdiri di samping Ani dan mengatakannya.

“Oh, baiklah, kamu mau yang rasa daging sapi atau rasa asam manis”Ani lebih menyukai memakan mie yang rasanya lebih berat.

Sebenarnya kedua mie instan ini Vincent tidak terlalu menyukainya, tetapi dia masih harus mengatakannya dengan tersenyum,“Terserah yang mana saja boleh, bisakah kamu menaruh setengah bungkus bumbu saja, sisanya saya tidak mau.”

Tania tahu Vincent sangat pemilih makanan, jika rasanya terlalu berat dia tidak suka, yang paling disukainya adalah sayuran liar yang hambar, ayam asin, dan nasi. Tetapi dia selalu meladeni apa yang disukai wanita itu, wanita itu suka memakan apa, dia membuatkannya. Waktu mereka berada di Inggris dia selalu memasak untuknya, Wanita itu selalu berteriak masakannya terlalu tawar. Kemudian wanita itu baru menyadari, bahwa pada dasarnya dia memang memakan makanan yang begitu tawar.

Setelah Ani selesai merebus mie, dia meletakan mie tersebut di hadapan Vincent“Kak Vincent, silakan di nikmati, saya pergi keluar untuk mencari udara.”Setelah selesai bicara, dia pergi seperti asap.

“Kamu tidak suka makan makanan yang seperti ini, mengapa kamu menyuruh Ani memasakannya untukmu, nanti kamu pergi makan di luar saja.”Tania menghirup kuahnya, terasa begitu pedas, terasa begitu menyenangkan.

“Apa yang kamu suka aku juga suka.”Vincent membuka tutupnya dan memakannya, tidak terlihat ada tanda-tanda bahwa dia tidak menyukainya.

Hati Tania terasa sangat menderita, dia ingin mengatakannya tetapi tenggorokannya seperti di sumbat oleh botol , bagaimanapun dia ingin membuka tenggorokannya tetap tidak bisa terbuka.

Setelah Vincent selesai makan, mengunakan handuk mengelap mulutnya dan dengan santainya dia berkata,“Tadi saya bertanya kepada resepsionis berapa nomor kamarku, saya baru menyadari saya satu kamar dengan Alex. Saya tidak menyangka dia memiliki waktu untuk berwisata, benar-benar kebetulan iya kan?”Dia menolehkan kepalanya dan tersenyum dengan sangat lembut kepadaku.

Di mata Tania senyuman ini terlihat seperti sedang menyindirnya.

Wanita itu tersentak, seketika membuka matanya lebar-lebar. Tidak benar, apa yang dia katakan, dia dan Alex tinggal satu kamar!!

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu