Terpikat Sang Playboy - Bab 70 Wanita Penggoda Terbunuh

"Selain itu, aku masih punya satu permintaan." Tania pun mengalihkan pandangannya kepada Michael. "Paman, kamu adalah orang yang dituakan kota ini. Aku memutuskan untuk percaya pada integritas dan kecakapanmu. Sejujurnya, masalah ini akan mempengaruhi perasaanku dalam beberapa waktu, bisakah kamu membantuku untuk mengawasinya selama beberapa bulan, jika dia melakukan kesalahan lagi, maka itu adalah tanggung jawabmu. "Dia tahu bahwa cara ini tak ada gunanya, dia tidak punya harapan sama sekali, dia hanya ingin menghukumnya.

Alex pun memandangnya tercengang, karena berani meminta Pamannya untuk menghukum dia.

"Tidak masalah! Aku berjanji kepadamu untuk permintaan itu, aku harap kamu bisa menyingkirkan bayangan-banyangan buruk kejadian ini sesegera mungkin." Michael menanggapi dengan tenang, dan terlihat masih ada masalah diantara pasangan suami istri ini..

Masalah ini sepertinya sudah selesai, dan semua orang telah bubar. Tidak ada sesuatu yang indah di masalah ini. Mau hidup atau mati, sangat mudah untuk memaafkan.

Di ruang tamu, Alex mencibir dan berkata "Tania, kamu terlalu serius menghadapi masalah ini, memaafkan ku? Apakah kamu punya wajah untuk bertanya padaku? Kamu sendiri tidak malu ketika dengan seorang pria dan tidak melepas pakaian, jangan biarkan orang lain melakukannya, hanya untuk mencarimu untuk membereskanmu. "

"Jadi, kenapa kamu tidak mengakuinya sekarang, foto ini diambil dengan teman baikmu kemarin, ** tidak kembali, menjadi berita utama di halaman depan pada hari berikutnya, kamu benar-benar mampu melakukannya" Hati Tania penuh dengan sengatan aliran darah, api pun kembali mulai membakar hatinya.

Alex pun menatapnya tajam dan berkata, "Lalu bagaimana? Kamu juga tidak berani meninggalkanku, karena kamu dan keluarga kamu tidak bisa hidup tanpaku."

Dasar parasit! Tania mengingatkannya pada jenis makhluk menjijikkan yang tak dibencinya, setelah dia mengakuinya, setelah hatinya lemas karena disakiti, dia pun masih tidak bisa berdamai dengannya.

Hari-hari berlalu seakan tak ada artinya, dan harus melewati satu bulan lagi.

Beberapa waktu ini, ada tekanan yang datang dari panggilan telepon Michael setiap hari. Alex menghilang, tetapi tidak berisik atau ribut, dan ini tidak berarti bahwa hubungan akan menjadi lebih baik.

Sebaliknya, dua orang yang tidak lagi berkomunikasi tersebut telah memberi pengertian "memperlakukan pasangan dengan baik" dalam arti penuh. Mereka tidur di kamar masing-masing. Mereka saling membenci, dendam, dan sakit hati.

Jarak antara hati dan hati, dekat tetapi tidak menyentuh satu sama lain, tidak lagi berhadapan bahkan terpisah beberapa sentimeter, tetapi saling membelakangi dengan rasa pasrah yang entah kapan hilangnya.

Mengikuti perkataan Tania, dalam lingkungan yang keras, hari-hari selalu akan berlalu, tidak ada yang menghapus air matamu ketika kamu sedih, dan tidak ada yang mengasihani kesalahan dirimu, tidak ada bahu buat bersandar, hanya bisa minum bir kemudian berbaring dan mabuk bersama mimpi.

Seperti biasa di pagi hari, dia menuangkan kopi kepadanya, meletakkannya, berbalik dan pergi.

"Pergi ke bawah membantuku menjemput seseorang, 10 menit kemudian, langsung dibawa ke ruang rapat." pesan resmi dari Alex.

"Ya" balasan pesan resmi dari Tania.

Dia bergegas ke aula lantai bawah untuk menjemput seseorang, kurang dari satu menit, di pintu utama masuklah seorang wanita, mengenakan baju dengan bahan sifon putih bermotif mawar pucat dengan panjang hingga di bawah lutut. Baik, lembut dan cantik, mengenakan sepatu putih sederhana, tidak glamor, rambutnya dijepit pita berwarna coklat tua dengan bunga melati di atasnya, semakin membuatnya terlihat awet muda dan cantik, di tambah kulitnya yang halus, tidak bisa dibilang dia yang paling cantik, tapi tentu saja dapat membuat pria terpesona.

Tania melihat wanita tersebut, semakin membuat perasaannya baik, karena dia adalah Linda.

“Tania, aku sudah lama tidak melihatmu, dan juga memintamu yang menjemputku secara pribadi” Di lift, Linda tersenyum ramah.

“Tidak masalah, ini adalah pekerjaanku.” Tania menjawab sambil tersenyum, Alex masih melakukan ini, menjemput wanita penggoda ini datang ke perushaaan.

Tania pergi bersamanya ke ruang rapat.

Ketika Alex melihat Linda, seketika wajahnya menunjukkan senyum yang cerah, tetapi melihat wajah Tania bahkan beberapa detik saja, membuta hati Tania terasa makin sakit.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu