Terpikat Sang Playboy - Bab 18 Mendaftar Pernikahan

Vincent turun dari mobil dengan wajah muram, wajah dinginnya, tubuhnya kaku dan langkahnya begitu berat.

Dia berjalan ke depan Tania, menatapnya untuk waktu yang lama, seolah-olah ingin menghisapnya ke dalam matanya sendiri.

“Kamu tidak boleh menikah dengannya,” Dia memulai percakapan dengan dingin, ada kepanikan dan tekad terpancar di matanya.

Tania tertawa karena tidak tahan mendengar perkataanya, "Kamu siapa, atas dasar apa kamu mengaturku, Vincent, aku sudah tidak ada hubungannya denganmu, jikapun ada, hanya ada satu jenis, yaitu musuh, musuh, apakah kamu mengerti musuh, hal yang harus kamu hindari, aku harus melakukannya."

Ketertarikan pada Vincent, sekarang hanya berubah menjadi penuh kebencian.

Dia memegangi Alex yang sedang berdiri di samping sambil menonton mereka, "Ayo, mari kita masuk."

“Oke!” Alex tersenyum anggun, berjalan melewati Vincent. Dalam nol koma nol satu detik, pandangan mereka bertemu, seperti api yang berhamburan dan menghilang.

“Tania, kembali kamu, kamu tidak boleh pergi!” Vincent meraung di balik punggungnya, matanya gelap dan dalam, ada kesunyian dalam hatinya.

Tania mendengar suaranya, hatinya bergetar, dan di wajahnya muncul senyuman manis.

Namanya menikah, jika kamu masuk dengan senyuman, mungkin di kemudian hari kamu akan keluar sambil menangis, tetapi jika kamu masuk sambil menangis, kamu mungkin tidak akan kembali lagi di masa depan.

Di saat ini, dia tiba-tiba bertekad, untuk kedepannya dia akan mencintai pria ini dengan baik, dengan sepenuh hati dan setulus hati mencintainya!

Dibandingkan dengan keseriusan hati Tania, Alex berbeda darinya.

“Sekarang kita sudah menikah, bukankah seharusnya kita membiarkan anggota keluarga dari kedua belah pihak untuk bertemu satu sama lain?” Alex memasukkan buku merah ke sakunya dan berkata.

"Iya, kamu atur saja, aku tidak keberatan!" Tania juga merasa itu perlu, hal besar seperti pernikahan ini, biarkan mereka saja yang mengaturnya sendiri.

Star Dream Hotel, ruangan VIP.

Di dalam kamar yang indah, meja panjangnya telah dihidangkan dengan makanan-makanan mahal seperti lobster abalon, keluarga Alex, keluarga Tania, kedua pihak keluarga duduk di setiap sisi.

Di bagian sisi Tania ada ibu dan kakak iparnya.

Di bagian sisi Alex ada kakek, 2 paman, bibi, dan sepupu, ayahnya telah meninggal, dan ibunya telah menetap di Prancis dan jarang kembali.

Pria dan wanita dalam keluarganya semuanya tampan dan cantik, sungguh gen yang luar biasa.

Paman Michael dan paman Jimmy semuanya hebat-hebat, Michael adalah pejabat senior pemerintahan, Jimmy adalah kepala bank, Liona bibi Alex mengelola department store, dan Nico sepupu Alex adalah seorang ahli bedah, keluarganya adalah barisan yang kuat.

Dibandingkan dengan keluarga Tania yang mengalami kebangkrutan, status mereka tentu tidak sama.

“Alex, hal sebesar pernikahan ini, kenapa tidak membicarakannya dengan keluarga dulu, jangan sembarang menikahi orang.” Bibi Liona membuka pembicaraan, dia menatap keluarga Tania seperti melihat seorang gelandangan, keluarga yang sudah bangkrut, masih mau menjadi besan keluarga Alex, itu adalah lelucon besar.

Wajah Siska dan Levita langsung menjadi kaku, tertawa tidak, tidak tertawa juga tidak. Tania melirik Alex, kalimat bibimu ini tajam sekali, apa maksudnya?

Beberapa pria dari keluarga Alex juga sangat canggung.

“Bu, Bu, bukankah kamu suka makan hidangan ini, kamu harus makan lebih banyak!” Nico yang duduk di samping bibi Levita, dengan cepat mengambil piring untuk ibunya, berharap bisa menutup mulutnya.