Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 82 Ingin Menanyakan Tapi Takut Mengetahui Jawaban

Mendengar perkataan sekretaris, senyuman di wajah Rose Tang juga perlahan hilang, menundukkan kepala melihat gelang di pergelangan tangannya, dalam hati seperti telah menekan batu yang beribu berat.

Sebenarnya apa alasan Dia terus bertemu dengan Jasmine Zhao!

Perasaan ingin menanyakan tapi tidak berani menanyakan ini sudah hampir membuatnya gila.

Sejak saat Dia mengetahui Jasmine Zhao setengah tahun tinggal bersama dengan Jefferson Lu itu, Dia lalu tidak bisa mengendalikan kebenciannya, jelas-jelas mengetahui Jasmine Zhao tidak bisa menandinginya, Dia masih merasa ketakutkan, rasa ketakutan itu membuat Dia selalu mimpi buruk.

Dalam mimpi Jefferson Lu sama sekali tidak melihatnya, juga tidak memedulikannya, hanya tersenyum kepada Jasmine Zhao seorang.

“Rose, kamu jangan khawatir, aku pasti membuat keputusan!” Ibu Lu dengan kesal kepada sekretaris berteriak, “Masih tidak cepat pergi bawa Jasmine Zhao kemari!”

Perkataannya baru saja dikeluarkan, lalu teringat perkataan yang dikatakan Jasmine Zhao padanya di hotel.

Kalau menyuruh orang datang, Dia kembali mengatakan perkataan yang tidak enak di dengar kepada Rose Tang, merangsang Rose kembali putus dengan Jefferson Lu……

Ibu Lu sesaat emosi sedikit mereda, kembali duduk di sofa, tidak menduga seorang anak bos pabrik anggur kecil malah telah menjadi duri di dalam hatinya.

Saat Rose Tang kembali menaikkan kepala, perasaan sudah tenang, Dia dengan lembut menarik tangan Ibu Lu, “Tante, tidak apa-apa, Jasmine juga adalah adik kelas kuliahku, aku sangat mengerti dirinya, Dia bukanlah orang yang merusak hubungan orang itu.”

“Kamu…….” Ibu Lu saat ini baru merespon, mungkin Rose Tang sudah mengetahuinya.

“Pikiran Jefferson semuanya berada di pekerjaan, hanya memiliki hubunagn kerjasama dengan perusahaan Jasmine, aku juga hanya tinggal sebulan di Vogue Bonds Co, kelak mereka juga tidak memiliki kesempatan untuk bertemu lagi.”

Saat Dia mengatakan perkataan ini, terus membawa senyuman.

Ibu Lu melihatnya, menggenggam erat tangannya, “Rose, kamu tahu maksudku, menantu yang aku akui hanya ada dirimu, sekalipun ada sepuluh-an Jasmine, mereka juga pasti tidak akan bisa menandingimu!”

Dengan tidak mudah menanti Rose Tang kembali, Ibu Lu pastinya tidak akan membiarkannya kembali meninggalkan Jefferson Lu.

“Begini, kamu mencari waktu, aku bertemu dengan papa mamamu, baik-baik berbincang, mencoba tahun ini melaksanakan pernikahanmu dengan Jefferson, baik tidak? Walaupun waktu sedikit mendadak, tapi kami keluarga Lu pastinya tidak akan merugikanmu! Yang dimiliki menantu keluarga lain, kamu juga satupun tidak akan kekurangan!”

Rose Tang mendengar perkataan, wajahnya sedikit memerah.

Dalam hati juga berpikir seperti ini, tapi belakangan Jefferson Lu terus mengatakan sibuk, mereka bahkan bertemu juga sangat sedikit, saat ini mendengar Ibu Lu berkata seperti ini, Dia juga sudah tenang.

“Baik, tante, semua mendengar perkataanmu.”

Sangat cepat Ibu Lu lalu membawa Rose Tang meninggalkan Vouge Bonds Co, wajah dua ornag membawa senyuman, siapa juga tidak marah karena masalah siang hari.

Lewat dua hari baru datang bekerja, Jasmine Zhao sedikit khawatir kemajuan pemotretan, jadi menelepon kepada Luna Jia, menyuruhnya mengajak dua model itu untuk bertemu.

Saat menunggu mereka datang, Jasmine Zhao merapikan foto yang pernah dipotret, melihat sekelompok foto tidak berguna, adalah Luna Jia yang mencoba memotret Randy Xiao dan Claresta Qu, tapi diujung samping kanan foto telah terpotret Fendy Zhao dan Calista Qiao.

Ekspresi mereka berdua sangat gugup, seperti sedang mendiskusikan sesuatu, lalu takut didengar oleh orang saja.

Jasmine Zhao mengangkat kamera, teringat Blue Whale Bar……

“Fotografer Zhao?” ada orang mengetuk pintu memanggil.

Jasmine Zhao terkejut, kamera yang digenggam hampir terjatuh, mengangkat kepala melihat kearah pintu.

Di depan pintu berdiri model pria dan wanita dua orang dengan tinggi yang sangat cocok, di wajah tidak begitu berdandan, kharisma sangat bagus, Jasmine Zhao baru meresponnya, tersenyum menyimpan kembali kamera.

“Masuklah, aku adalah fotografer yang bertanggung jawab pada kalian, Jasmine Zhao.”

Sebenarnya sudah sejak awal mengajak mereka datang mencoba pemotretan, tapi karena beberapa masalah itu, terus diundur sampai hari ini, Jasmine Zhao sedikit sungkan, Dia sangat mengerti peraturan di dunia model, karena sudah menentukan jadwal, lalu harus secepatnya memotret, secepatnya selesai, kalau tidak akan mempengaruhi jadwal model.

“Aku Sebastian Xu, Dia Ammy, direktor An sudah mengatakannya pada kami, kapan bisa mulai pemotretan?” model pria spontan berbicara, “Aku bulan depan masih harus keluar kota, mungkin waktu sedikit mepet.”

“Begitu yah, kalau begitu mulai hari ini!” ada beberapa orang asalkan dilihat sekilas lalu mengerti sangat memiliki rasa terhadap kamera, Jasmine Zhao memiliki kepercayaan diri pada mereka, langsung menghubungi editor An, menyuruh penata rias datang mulai bekerja.

Dari sore hari jam dua sampai malam jam depalan, total sudah memotret enam jam.

Mengejar pekerjaan tiga hari, dan juga kualitasnya sangat tinggi, direktur editor An datang melihat, merasa hasilnya tidak buruk, memberikan sedikit saran yang relevan.

Datang ke Vague Bonds Co satu minggu-an, Jasmine Zhao masih belum pernah selelah seperti hari ini.

Selesai membereskan peralatan sudah malam jam sembilan, Dia menguap, memikirkan mau tidak malam sekedar melewatinya di atas sofa studio.

“Kamu ingin membuat diri sendiri lelah sampai matikah?” Jefferson Lu berdiri di depan pintu, menundukkan kepala melihat Jasmine Zhao.

Tinggi tubuh 180cm lebih menghalangi lampu di lorong jalan, juga membuat orang tidak bisa melihat jelas wajahnya, suaranya berat dan melakonis mengelilingi telinga Jasmine Zhao.

Jasmine Zhao awalnya sudah hampir tertidur, mendengar suaranya, seketika menjadi sadar, “Kamu kenapa masih belum pergi?”

Dia sambil menguap, sambil melihat jendela, “Sudah terlalu malam, aku tidur disini, merepotkanmu saat pergi tutup pintunya.”

Wanita ini……

Sedang hamil masih berencana sekedar tidur di kantor? Dia saat ini akhirnya sudah mengetahui alasan Dia terus pingsan dan sakit maag.

“Bangun!” Jefferson Lu segera berjalan datang, menarik Jasmine Zhao yang berbaring di atas sofa tidak bersedia bangun, “Tidak pergi benar tidak? Kalau kamu berani tidur disini, aku lalu tengah malam mengendongmu ke ruanganku, besok pagi, biarkan orang satu kantor mengetahuinya.”

“……”

Jasmine Zhao hampir dibuat tersendak oleh air liurnya sendiri.

Baik, kantor miliknya, Dia memilki kekuasaan ini.

Jasmine Zhao dengan kesal duduk memakai sepatu, tapi detik selanjutnya, Dia satu orang sudah digendong, Dia dengan panik berteriak sesaat, membesarkan mata melihat Jefferson Lu, “Kamu sedang apa, lepaskan aku!”

Tangannya dengan tidak tersadar menarik kerah baju Jeffreson Lu.

“Kamu bukannya mengantuk sampai tidak bisa jalankah? Aku gendong kamu, kamu tidurlah.” Selesai mengatakan, Dia mengendong Jasmine Zhao keluar studio, bersiap turun.

“Kamu……kamu lepaskan aku! Kalau dilihat orang bagaimana?” Jasmine Zhao dengan tidak canggung meronta, kalau saat ini kembali dipotret oleh wartawan, Dia sekalipun tumbuh seratus mulut juga tidak bisa menjelaskan.

Jefferson Lu sedikitpun tidak peduli dengan perkataan yang Dia katakan, ujung bibir muncul senyuman yang seperti ada seperti tidak, “Kamu semakin meronta, aku jalan semakin lambat, peluang dilihat oleh orang semakin besar.”

Jasmine Zhao dengan tidak berdaya menutup bibirnya, menutup wajahnya, masuk dalam pelukan Jefferson Lu tidak bergerak.

Di atas bajunya ada aroma yang sama wangi dengan sebelumnya, mengelilingi hidung Jasmine Zhao, sebuah rasa mengantuk datang, Dia perlahan tertidur.

Tidak peduli Dia bagaimana keberatan, pria ini selalu memiliki sihir yang membuatnya meletakkan kewaspadaan.

Jasmine Zhao sepanjang jalan digendong ke dalam mobil oleh Jefferson Lu, lalu digendong ke dalam apartemen, Dia bahkan masih mengigau.

Melihat alisnya yang cantik, Jefferson Lu menundukkan kepala melihatnya, senyuman yang dalam, bajunya telah menambah cetakkan bibirnya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu