Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 447 Ketulusan Dibalas Dengan Ketulusan

Tidak mungkin sampai kekurangan uang, karena dia juga memiliki uang simpanan. Hanya saja di pandangan orang lain, dia bersama Jefferson Lu hanya karena memandang hartanya, jadi Jasmine Zhao merasa sedikit terfitnah.

Mengikuti daftar dari Ibu Lu, mereka menyetir mobil dan pergi ke tiga tempat berbeda barulah terbeli lengkap, lagipula harganya juga tidak biasa.

“Tuan, tolong isi alamat Anda di sini, kami akan mengantarnya langsung ke rumah Anda.”

Jasmine Zhao memperhatikan dari samping. Dalam hatinya berpikir, memang dunia orang kaya berbeda. Dulu saat dia membawakan oleh-oleh untuk keluarganya, selalu dibawa dengan hati-hati ke pesawat, tapi di sini mereka juga memiliki layanan pengantaran ke luar kota.

Di hari-hari menjadi Nyonya Lu yang diakui ini, sekali lagi dia menyaksikan kehebatan dari harta kekayaan.

Di reuni kali ini, Rose Tang belum bisa melampiaskan emosinya, sebaliknya malah membuat semua orang tahu bahwa Jefferson Lu begitu menyayangi Jasmine Zhao. Rose Tang merasa cemburu, tapi Jefferson Lu sudah akan membawa Jasmine Zhao pulang ke Kota Jin. Dia harus melakukan sesuatu.

“Ayah, besok Fanny dan Jimmy Wang menikah?” tanyanya sesampainya di rumah.

Ayah Tang mengiyakan dengan dingin, “Kuberitahu padamu, lain kali jangan banyak berhubungan dengan yang bermarga Wang itu lagi. Beberapa orang yang dikenalkan ibumu, kamu temui mereka semua.”

Sekarang Keluarga Tang masih memiliki status di Kota Nan, lebih baik cepat-cepat menikahkan Rose Tang, barulah keputusan terbaik untuk Keluarga Tang.

Mendengar perkataan ayahnya, Rose Tang mengerutkan alis, “Tidak mau.”

“Kamu……kamu mau membuatku emosi? Saat baru pulang, kamu bilang ingin rujuk dengan Jefferson Lu. Aku dan ibumu berkali-kali mengunjungi Keluarga Lu, tapi apakah dia mempedulikanmu? Sekarang sudah seperti ini, kamu masih mau menikah ke Keluarga Lu?”

Jika masalah Jimmy Wang dan Rose Tang tidak terekspos, setidaknya masih ada sedikit harapan di hati Ayah Tang. Dengan pengaruh Keluarga Lu, memiliki menantu sepertinya, masih perlukah takut akan terjadi masalah pada Keluarga Tang?

Tapi sekarang, kunci untuk menyelesaikan masalah bukanlah pada mereka, tapi Jefferson Lu sama sekali tidak berniat rujuk.

Dia tidak ingin mengantar putrinya untuk diinjak-injak.

“Ayah, aku tidak lagi ingin menikah dengannya. Aku hanya ingin dia tahu, kalau dia pasti akan menyesal menikahi Jasmine Zhao.” Rose Tang naik ke atas setelah mengatakan ini.

Ayah Tang mendesah pasrah, dia benar-benar tidak tahu harus seperti ini sampai kapan.

……

Setelah kehamilannya kali ini, Jasmine Zhao merasa respon tubuhnya semakin membaik, tidak lagi seperti dulu selalu mual, dan reaksi yang sesekali timbul juga masih sanggup ditahannya.

Jefferson Lu sibuk menjaganya, tidak membiarkannya melakukan pekerjaan rumah sama sekali, seharian hanya menyuruhnya berbaring di atas sofa.

“Aku hanya makan dan tidur saja, sampai saatnya melahirkan nanti akan gemuk seperti apa?” Jasmine Zhao mengomel pelan. Yang paling ditakuti perempuan adalah saat bentuk tubuh mereka berubah.

Jika menunggu sampai setelah melahirkan baru mulai menguruskan badan, sudah tidak sempat.

Jefferson Lu bisa membaca pikirannya, dengan wajah tanpa ekspresi mengambilkannya sepotong paha ayam.

“Jelas-jelas begitu ingin makan, kenapa masih ditahan-tahan, aku juga tidak mempermasalahkannya.”

Jasmine Zhao meliriknya sekilas, dia memang sangat ingin makan, dan tersenyum, “Kamu yang bilang ya, jika nanti kamu mengeluhkan aku gemuk, aku akan terus-terusan diam di rumah dan makan sampai kamu miskin!”

“Silahkan!”

Setelah menghabiskan makan siang mereka, Jefferson lu menelepon Bibi Li agar dia membersihkan rumah ini, lalu sambil menarik koper kabin, bersama Jasmine Zhao pergi ke bandara.

“Rio He sudah duluan berangkat ke Kota Jin, rumah dan mobil baru semuanya harus ada yang mempersiapkannya. Nanti kalau kamu ingin kerja, boleh mengikutiku ke kantor, jika tidak ingin, boleh istirahat untuk sementara waktu di rumah. Saat kamu sudah kembali terbiasa dengan kehidupan di Kota Jin, kamu bebas melakukan apapun.”

Jasmine Zhao terbengong selama beberapa saat, lalu bersandar dengan bahagia di bahunya.

“Di kehidupan yang lama pasti aku pernah menyelamatkan dunia, kalau tidak, bagaimana mungkin bisa bertemu denganmu.”

Jarang sekali dia bisa bermanja-manja seperti ini. Jefferson Lu tersenyum, bahkan matanya juga penuh dengan senyum kebahagiaan.

Dibandingkan dengan Kota Nan, gaya hidup di Kota Jin lebih santai dan tekanan hidup di sana juga sepertinya tidak begitu besar. Baru saja mereka turun dari pesawat, Ayah Lu dan Ibu Lu datang menjemput, bahkan sudah memesan restoran dan mengundang orang tua Jasmine Zhao untuk makan bersama malam ini.

“Sudah merepotkanmu, bibi.”

“Kamu ini, kita sudah akan menjadi keluarga, untuk apa sesungkan ini? Pak Lu, cepat bawa mobilnya ke sini, kita ke Jade’s Villa dulu,” pesan Ibu Lu pada Ayah Lu sambil menarik tangan Jasmine Zhao dengan wajah tersenyum.

“Untuk apa ke sana?” Jefferson Lu refleks bertanya.

Ibu Lu memberitahukan rencananya dan Ayah Lu, “Pemandangan di sana indah, juga lebih dekat ke perusahaan, pergi ke rumah ayah ibu Jasmine juga lebih gampang, fasilitas di sekitar sana sangat lengkap, di area sana juga ada sebuah taman kecil, betapa bagusnya jika kalian bisa tinggal di sana setelah menikah.”

Ternyata, Ibu Lu sudah mempertimbangkan sampai sejauh ini.

Jefferson Lu juga menyuruh Rio He menyewa sebuah apartemen, sepertinya sekarang sudah tidak lagi diperlukan.

Mereka berdua saling bertukar pandang, keduanya bisa memahami niat baik Ibu Lu, “Terima kasih bu.”

Senyum Ibu Lu semakin lebar, seperti ini barulah mirip sekeluarga.

“Tempat ini, dibeli ayah Jefferson tiga tahun yang lalu. Awalnya agar saat dia pulang dan bekerja di sini bisa menetap, tidak di sangka dia malah mengalami kecelakaan, memang……Sejak awal sudah selesai dibangun, hanya saja dibiarkan kosong.”

Terpikir suasana di rumah kala itu, mata Ibu Lu sedikit memerah.

Seketika dia juga merasa sangat berterima kasih pada Jasmine Zhao. Dibandingkan dengan Rose Tang, pengorbanannya terhadap Jefferson Lu sudah terlalu banyak. Perempuan mana yang di saat dia hampir tidak memiliki harapan, sanggup mengorbankan pekerjaan dan kesempatan belajar di luar negeri, menjaganya di samping ranjang rumah sakit hari demi hari.

Banyak sekali hal, yang bahkan tidak sanggup dilakukan oleh mereka sebagai orang tua.

“Lihatlah kamu ini, terus mengungkit hal menyedihkan seperti ini. Sekarang anak-anak kita sudah baik-baik saja, jangan lagi mengungkit masalah ini,” ucap Ayah Lu sambil memberi isyarat pada Jefferson Lu agar membawa Jasmine Zhao melihat-lihat ke dalam rumah.

Tidak bisa dipungkiri, gaya desain dari kamar hingga dapur, semuanya sangat disukai Jasmine Zhao. Dia juga merasa bahwa Ibu Lu benar-benar sudah memikirkan semua ini untuk mereka.

Jefferson Lu selalu mendampinginya tanpa ekspresi, Jasmine Zhao terbatuk sekali, tapi dia panik seharian.

“Sudah capek? Duduk istirahat dulu di dalam.”

Sambil memegang tangannya, Jasmine Zhao menggeleng, “Aku mendadak merasa kurang terbiasa di lingkungan baru.”

Terakhir kali dia begitu keras kepala untuk pindah keluar dari apartemennya, pada akhirnya juga tetap tinggal kembali bersamanya. Sekarang bahkan pulang bersamanya ke Kota Jin, ternyata masalah perasaan tidak bisa diputuskan sembarangan.

Kelak anak mereka……

Terpikir tentang ini, dia mendongak melihat Jefferson Lu, “Atau, kita beritahukan saja?”

“Sudah dipikirkan baik-baik?” Jefferson Lu menghormati semua keputusannya. Dia hanya berpikir, jika Jasmine Zhao memberitahu orangtua mereka bahwa dia hamil lagi, mereka pasti akan menjaganya 24 jam dengan ketat.

Sampai saatnya nanti, dia akan kehilangan kebebasannya.

Sebelum Jasmine Zhao datang ke Kota Jin, meski sudah menyelesaikan prosedur pengunduran diri dari Vogue Bonds Co., tapi Jefferson Lu memahami pemikirannya. Dia tidak ingin menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, juga tidak ingin semuda ini meninggalkan karirnya.

Begitu membicarakan tentang kehamilannya……