Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 476 Keluarga

Jasmine Zhao berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala, "Bukan, pekerjaan sebagai fotografer tidak bisa dilakukan untuk selamanya."

Ucapan ini telah membuat Ayah Zhao tertegun, dia telah mengorbankan begitu banyak usaha pada pabrik bir, makanya saat pabrik bir mengalami masalah, kehidupannya langsung kehilangan keseimbangan.

Mungkin dengan memanfaatkan kesempatan seperti ini, bisa membuat putrinya tidak mengulangi nasibnya.

Tapi dengan seperti ini, setelah para kerabat itu tahu Jasmine Zhao bekerja di Lu's Corp., mungkin nantinya akan mengutarakan permintaan yang lebih keterlaluan, dia dan Ibu Zhao tidak mempermasalahkannya, hanya takut semua masalah ini akan mempengaruhi hubungan mereka sepasang suami istri ini.

Ibu Zhao juga merasa ragu karena hal ini, berpikir mereka sekarang baru saja mendaftarkan pernikahan mereka, masih belum mengadakan acara pernikahan......

"Jefferson, kamu rasa dalam waktu dekat ini kamu bisa mempertemukan kami dengan orangtuamu tidak, ada beberapa hal yang sebaiknya dibicarakan secara bertatapan muka dengan mereka.

Jasmine Zhao mengerutkan kening, "Ma......"

Ibu Zhao melemparkan isyarat tatapan mata padanya untuk tidak perlu ikut campur, lalu lanjut melihat Jefferson Lu.

"Lihatlah, hari pernikahan sudah ditetapkan, nantinya pasti akan ada banyak hal yang harus kami bahas bersama."

Misalnya, jumlah tempat duduk untuk tamu yang diundang oleh Keluarga Zhao.

Ibu Zhao tidak berharap mereka akan datang membuat onar di dalam acara pernikahan.

Jefferson Lu mengerti maksudnya, keadaan seperti tadi baru ditemui untuk pertama kalinya, setelah merenung sesaat, dia menyetujui Ibu Zhao, dia akan mengaturnya secepat mungkin.

Jefferson Lu merupakan orang yang akan mewujudkan perkataan yang telah dilontarkannya, Ibu Zhao merasa puas dan menganggukkan kepala, tiada hentinya memberikan sayur untuknya, juga berpesan untuk mengajari Jasmine Zhao terhadap beberapa hal yang tidak dia mengerti nantinya saat Jasmine Zhao bekerja.

Jasmine Zhao diam di sepanjang makan malam, mendengar semua ucapan Ibu Zhao yang penuh dengan kehati-hatian, khawatir Jasmine Zhao akan pesimis saat berada dalam Keluarga Lu, juga terus mengatakan bahwa pabrik bir Ayah Zhao sudah mulai kembali berjalan......

Dia biasanya tidak begitu peduli terhadap semua hal ini, tapi saat kenyataan terpangpang di hadapannya, baru dia menyadari betapa kekanak-kanakkan dan lucunya dia di masa lalu.

Tiba-tiba terngiang perkataan Rose Tang kepadanya di lautan pikiran, ada beberapa hal yang hanya bisa dibantu oleh Rose Tang, sedangkan dirinya, tidak mampu melakukannya.

Keraguan yang tersembunyi di dalam lubuk hatinya, membuatnya tidak bisa merasa tenang.

Saat pulang pun terus bersikap seperti sedang merenungkan sesuatu, setelah sang pria selesai mengurus masalah di ruang kerjanya, sang wanita masih terlihat duduk di sofa.

Jefferson Lu berjalan ke sana dan memeluknya, meminta maaf dengan suara kecil, "Aku bersalah karena tidak duluan menjelaskannya padamu."

Jelas-jelas dirinyalah yang duluan mengatakan ingin bekerja di Lu's Corp., tapi masih saja emosi, dan mengeluh terhadap apa yang sang pria atur......

Orang yang seharusnya meminta maaf adalah dia.

Jasmine Zhao tidak mendorongnya, bersandar di dalam pelukannya untuk waktu yang cukup lama, "Kamu masih menyalahkanku?"

"Tidak akan."

Sang pria bisa mengerti perasaannya, meskipun sedang mencari masalah tanpa sebab, sang pria pun bersedia memakluminya.

Pada detik itu juga, Jasmine Zhao telah melepaskan segala masalah pikiran, menengadahkan kepala mencium pipi sang pria dengan lembut.

"Kedepannya, aku akan mengubah emosiku dengan baik."

Jefferson Lu hanya tersenyum, tidak mengatakan apapun.

Setelah orang-orang di Lu's Corp. mendapatkan kabar bahwa Jasmine Zhao akan bekerja di perusahaan, para direksi menjadi sangat bergejolak.

"Dia menganggap perusahaan ini sebagai apa? Permainan rumah-rumahan?"

"Kita harus bertemu dengan CEO Lu, kalau terus seperti ini, perusahaan pasti akan hancur di tangan Jefferson."

Dalam keadaan panik ini, salah seorang direksi berdiri, "Kita telah melihat Lu's Corp. sehari demi sehari berkembang sampai hari ini dengan mata kepala kita sendiri, tidak boleh membiarkan perusahaan hancur......

Perkataannya baru sampai sini, dia langsung batuk dengan mendadak, karena Jefferson Lu kebetulan telah masuk ke dalam.

Club kelas atas ini adalah tempat bagi mereka untuk membicarakan masalah pribadi sejak dulu kala, bahkan Ayah Lu pun sudah membiarkan cara pertemuan pribadi mereka yang seperti ini berlangsung, apalagi, banyak orang di perusahaan yang tidak mengetahui tempat ini, sekarang Jefferson Lu tiba-tiba muncul, pasti ada orang yang membocorkannya......

Semua orang yang ada ditempat menjadi tercengang saat melihat Jefferson Lu.

Tapi dia malah berjalan ke samping sofa dan mulai duduk dengan santainya, "Semuanya hadir ya, kebetulan aku sedang mengurus sesuatu di dekat sini, saat melihat mobilnya Direktur Lin, aku langsung naik untuk coba melihat-lihat, tidak disangka tingkat kehadiran kalian hari ini, lebih tinggi dibandingkan dengan saat mengadakan rapat dewan direksi."

Meskipun sudut bibirnya membentuk senyuman, tapi nada bicaranya malah begitu dingin.

Direktur yang tadinya sedang berbicara berdiri di sana tak berkutik, duduk ataupun tidak jadi serba salah.

Jefferson Lu telah mengungkit mobilnya Direktur Lin secara khusus, tapi bahkan tidak terlihat terkejut, terlihat jelas, dia dari awal sudah mengetahui pertemuan mereka secara pribadi dan berkumpul bersama.

Apalagi, kemungkinan besar Direktur Lin lah yang membocorkannya.

Seketika, suasana di dalam ruangan menjadi sangat aneh, ada banyak orang yang melototi Direktur Lin dengan kesal.

Karena kehadiran Jefferson Lu, mereka mencari topik perbincangan lain yang terasa canggung, dan akhirnya telah tiba pada waktu makan, satu per satu mulai mencari alasan untuk pergi.

Direktur Lin duduk di sana, wajahnya terkadang pucat, terkadang merah, tahu bahwa Jefferson Lu telah memanfaatkannya, tapi dia hanya bisa menahan emosinya di dalam hati.

"Sudah tiba waktu makan, paman tidak ada janji dengan orang lain?" Jefferson Lu menanyakannya, sudut bibirnya samar-samar tersenyum.

Direktur Lin merasa sangat canggung, tertawa, "Karena ucapanmu itu, memangnya masih ada orang yang akan mengajakku makan bersama?"

Mungkin mereka akan berusaha menjaga jarak dengannya, jangankan makan bersama, sepertinya para direksi itu pun tidak akan mengambil inisiatif untuk berbicara dengannya.

Dia telah mengorbankan banyak usaha untuk mengadu domba hubungan di antara para dewan direksi dan Jefferson Lu, bahkan membuat Rudy Lu merebut kedudukan dengan Keluarga Lu, bertujuan untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan, kalau tidak, dia mana mungkin akan terus mendekati para direksi.

"Dulu saat papamu masih bekerja di perusahaan, dia tidak akan berbuat seperti ini."

Jefferson Lu sedikit mengernyitkan kepala, "Tidak akan melakukan apa? Menghalangi tindakanmu dalam mengacaukan perusahaan untuk meraup keuntungan?"

Saat ucapannya ini terlontarkan, raut wajah Direktur Lin langsung berubah, "Apa yang kamu katakan! Aku juga termasuk anggota perusahaan, kenapa aku harus berbuat seperti itu?!"

Jefferson Lu berwajah dingin, bangun dan pergi keluar, tidak mempedulikan Direktur Lin yang memakinya dari belakang.

Rio He mengikuti Jefferson Lu dari belakang, "CEO Lu, bagaimana cara mengatasinya?"

"Tidak perlu mempedulikannya."

Direktur Lin ingin memanfaatkan keadaan di mana Ayah Lu telah pensiun dan Jefferson Lu masih belum bisa menduduki posisinya dengan stabil, lalu menghancurkan bagian dalam perusahaan, agar dia bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Dia berbeda dengan para direksi lainnya, dia dulu bisa mendapatkan posisi ini di Lu's Corp. berkat hubungannya dengan Ibu Lu, dia pun tidak pernah mengurus satupun departemen perusahaan secara resmi, dilihat dari suatu segi, dia adalah benalu di Lu's Corp.

Di mata Jefferson Lu, dia jauh tidak sebanding dengan Rudy Lu.

Mereka sama-sama merupakan kerabatnya Keluarga Lu, Rudy Lu bekerja demi Lu's Corp. dengan setulus hati, meskipun dia juga memiliki tujuan pribadi......

"Atur sejenak, malam ini aku ingin bertemu dengan Rudy dan putranya."

Rio He menanggapinya dari belakang, lalu menuliskan jadwal aktivitasnya di buku agenda.

Sebelum menaiki mobil, dia tak tertahankan untuk menanyakan Jefferson Lu, "CEO Lu, kapan kamu berencana mencari seorang asisten?"

Perusahaan telah mencari begitu banyak asisten dan sekretaris dengan teliti untuknya, tapi Jefferson Lu tidak merasa puas terhadap semuanya, beberapa hari ini, selalu Rio He yang membantunya mengatur berbagai aktivitasnya.

"Segera."

Sang pria menanggapinya dengan datar, tapi ini sudah menyalakan bara harapan di mata Rio He, berharap agar Jefferson Lu bisa menemukan pilihan yang ocok secepat mungkin, dan dia pun sudah boleh memulai pekerjaannya itu.

Setelah menutup pintu mobil, kelopak mata Jefferson Lu sedikit menurun, melihat ke jendela mobil, perbincangan malam ini sangatlah penting.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu