Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 138 Tapi Aku Merindukanmu

Masalah ini pada akhirnya adalah masalah Keluarga Lu, bila ribut sampai ke perusahaan, tidak akan ada untungnya bagi siapapun, lagipula beberapa kasus kerja sama yang ditangani akhir-akhir ini sedang dalam masa kritis, bila saat ini keluar berita skandal, yang menerima kerugian terbesar adalah Vogue.

Mempertimbangkan untung ruginya, muncul ide di hati Ayah Lu, dia tersenyum pada Direktur Bai berkata, “Sebenarnya ada kesalahpahaman di sini, fotografer ini dan anakku memang teman sekelas saat di universitas, kamu juga tahu anakku juga belum berkeluarga, ibunya terlalu khawatir, merasa anak muda harus berpacaran dengan bebas, tapi bila berada di perusahaan yang sama, tidak bisa dihindari ada orang yang akan memperbincangkan, untuk pihak wanita juga tidak baik.”

“Dia meminta orang untuk mencarikan koneksi, ingin mengganti pekerjaannya, takut dia tidak menyetujui, baru mencari kalian.”

Ayah Lu bicara begitu, Direktur Bai juga berkata, “Betul, aku tahu Nyonya Lu pasti tidak memiliki niat buruk.”

“Begini saja, kamu kembali dulu, masalah ini biar aku yang mengurus,.”

Kedua orang kembali membicarakan hal-hal lain, Ayah Lu melihat waktu sudah malam, dia mengutus orang untuk mengantar Direktur Bai kembali.

Menunggu orang itu sudah pergi, wajahnya seketika menjadi muram, dia berpesan pada sekretaris, “Akhir-akhir ini apa ada pergerakan besar di pasar? Apa ada gosip di dalam Vogue dan Lu’s Corp.?”

Sejak Jefferson Lu menjadi CEO Vogue sampai sekarang, tidak sedikit berita yang besar maupun kecil, ada juga orang yang pernah mengambil masalah wanita menjadi artikel , tapi hal-hal itu dengan cepat berlalu, beberapa darinya, Jefferson Lu bahkan tidak tahu nama mereka.

Tapi kali ini....

Bila hanya kebetulan, dia tidak akan ikut campur, tapi bila ada orang yang membuat masalah dengan memanfaatkan Jasmine Zhao dan Jefferson Lu, membuat fitnah terhadap Vogue dan Lu’s Corp, bahkan ada konspirasi yang lebih besar, dia tidak akan diam saja.

Sekretaris mengingat-ingat sebentar lalu menjawab, “Pasar Kota Jin dan Kota Yue stabil, sebaliknya masuk beberapa cabang perusahaan di Kota Nan, termasuk Yong Tai Real Estate dan Golden Company, Vogue baru bergabung dengan Sha Luo dan dua perusahaan kecil lainnya, dalam pengoperasian tidak terlalu banyak masalah.”

“Kalau begitu membuktikan, ada orang yang mengawasi Vogue.” Ayah Lu melihat kebun yang subur di luar jendela, dia menelepon kakak perempuan Ibu Lu, mengundang mereka sekeluarga pergi berlibur.

Empat jam kemudian.

Jefferson Lu dan Jasmine Zhao menaiki penerbangan yang sama kembali ke Kota Nan, sudah jam delapan malam saat tiba di bandara, meskipun di pesawat disediakan makanan, namun Jasmine Zhao sedikit masuk angin, selera makannya tidak begitu bagus, makan beberapa suap pun dimuntahkan kembali.

Wajahnya pucat pasi, dia berjalan di belakang Jefferson Lu, dan bruk, dia menabrak punggungnya.

Dia mendongakkan kepalanya dengan bingung, tubuhnya ditutupi mantel Jefferson Lu yang besar, membungkus seluruh tubuhnya ke dalam pelukannya, sedangkan tangan yang satunya menyeret kedua koper, membawanya pelan-pelan berjalan keluar.

“Aku bisa sendiri.” Dia dengan keras kepala meronta.

Berapa banyak orang di bandara Kota Nan yang mungkin mengenali Jefferson Lu, sikap mereka yang begitu dekat pasti akan menarik perhatian orang lain.

Jantungnya berdegup dengan kencang, namun pria itu tidak peduli sedikitpun, di samping telinganya terdengar peringatannya dengan suara rendah, “Jika kamu meronta lagi, aku akan menggendongmu keluar.”

Jasmine Zhao tidak berani bergerak lagi, dengan patuh mengikuti langkah kakinya, biasanya Jefferson Lu berjalan dengan sangat cepat, tapi hari ini mengikuti kecepatannya, dia memperlambat langkahnya.

Supir telah lama menunggu di bandara, namun Jefferson Lu tidak langsung membawa Jasmine Zhao pulang, melainkan pergi ke hotel yang sangat dekat dengan bandara.

Butuh waktu paling cepat sekitar dua jam setengah untuk kembali ke apartemen dari bandara, perut Jasmine Zhao pasti tidak akan tahan jika harus menunggu mereka kembali baru makan, dia sudah begitu berhati-hati menjaganya, wanita ini tetap saja merasa tidak enak badan, jika saja dia tidak ada, dia pasti menarik kopernya sendirian dan membawanya sampai pulang.

Memikirkan dia begitu bersikeras dan tidak ingin bergantung kepadanya, Jefferson Lu membantu menepuk punggung Jasmine Zhao, melihat Jasmine Zhao mengerutkan keningnya, dia baru menghela nafas lalu memeluknya ke dalam pelukannya.

“Apakah sudah lebih baik?” Dia berbisik bertanya, tidak mendengar reaksinya, dia mengulurkan tangannya, kepala Jasmine Zhao berkeringat, ekspresinya juga bingung.

“Apakah kamu bisa mendengarku? Jasmine?” Dia kembali bertanya, dengan cemas menyentuh wajahnya.

“Ya…aku dengar.” Jasmine Zhao berusaha membuka matanya, menggelengkan kepala berkata, “Aku tidak apa-apa, hanya saja lapar dan mengantuk, kapan kita pulang ke rumah….”

“Segera…segera sampai.”

Kata “pulang ke rumah” meninggalkan bekas di hati Jefferson Lu

Dia menghibur Jasmine Zhao dengan suara lembut, sesampainya di hotel segera menggendongnya ke kamar, dia sempat tidur di jalan saat di perjalanan tadi, akhirnya dia bersemangat sedikit.

“Pergi berbasuh sebentar, aku akan memesan makanan.” Selesai berkata Jefferson Lu pergi ke restoran di hotel, dia takut tidak bisa mengatakannya dengan jelas di telepon, juga khawatir meninggalkan Jasmine Zhao sendirian di hotel, jadi hampir menggunakan kecepatan yang paling cepat.

Jasmine Zhao segera memakan bubur ubi dan pangsit kukus yang masih panas yang dibawanya pulang, tidak lupa mengambil sepotong ikan kukus.

Jefferson Lu membuka kancing bajunya, memastikan bahwa dia benar-benar lapar dan lelah, akhirnya dia kembali santai.

Selama tiga hari dua malam berturut-turut, siang hari dia harus naik pesawat mondar mandir di antara Kota Nan dan Kota Jin, malamnya dia harus memeriksa file selama lima enam jam, rata-rata hanya tidur selama tiga empat jam semalam, kali ini bisa dibilang akhirnya bisa beristirahat, dia mendongakkan kepalanya, kemudian tertidur dengan bersandar di sofa.

Jasmine Zhao sedang makan ketika mendengar dengkuran pria di sofa sebelahnya.

Dia terus menjaga dirinya, pasti sangat melelahkan.

Jasmine Zhao dengan hati-hati menghampirinya, ingin membantu membaringkannya, namun setelah dipikir-pikir tidak tahu harus mulai dari mana, mulai dari sebelah kiri dia tidak memiliki cukup tenaga, jika dari sebelah kanan kurang nyaman….

Dia mencoba dua kali, kemudian membatalkan niatnya, lebih baik biarkan dia tidur dulu, kemudian dia mengambil selimut dari lemari di samping, dengan hati-hati menyelimutinya.

Pria ini saat tertidur juga begitu menawan, dia menatapnya dan tidak tahan untuk mengulurkan tangannya.

Ingin menyentuh wajahnya sebentar, sudah berapa lama dia tidak berada dalam pelukannya, perasaan itu terkadang tetap muncul di dalam mimpinya, setelah terbiasa dengan kehangatan seseorang, benar-benar sulit untuk meninggalkannya.

Jasmine Zhao berpikir, dia pasti tidak akan menyadari kalau menyentuhya sedikit saja.

Ujung jarinya perlahan jatuh di wajahnya, merasakan dia ada disisinya, Jasmine Zhao mengatupkan bibirnya tersenyum sedikit.

Hanya…

Tidak tahu kapan Jefferson Lu bangun, belum tersadar dia sudah berada dalam pelukannya, dia terduduk di pangkuannya, dan Jefferson Lu menciumnya.

Di telinganya terdengar suaranya yang serak dan malas, memetik senar hati Jasmine Zhao, ”Apakah kamu merindukanku?”

“Tidak!” Dia memalingkan kepalanya, tidak berani mengakui, dia meronta ingin lepas dari pelukannya.

“Tapi aku merindukanmu, sejak kamu pindah, setiap hari aku rindu padamu.” Kepalanya diletakkan di leher Jasmine Zhao dan berbisik, bergumam seperti mengigau, namun ciuman itu penuh dengan kepahitan.

Kemudian diikuti dengan suara helaan nafasnya, dia melepaskan sedikit tangan yang memegang Jasmine Zhao, saat dia mengangkat kepalanya, tatapannya kembali seperti biasa, namun tersembunyi suatu kelembutan yang tidak bisa diungkapkan.

“Jika bukan karena kamu mengandung, aku akan membawamu pulang meskipun harus mengikatmu.”

Senar hati yang terikat kencang itu tiba-tiba menjadi kacau, Jasmine Zhao menatapnya, tertegun.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu