Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 353 Pengakuan

Dia adalah orang yang selalu memperhatikan kesehatannya, kenapa...

Jasmine tanpa bisa berpikir lebih mengikuti Rio ke rumah sakit, karena dia lebih mengenal kota Jin, hanya saja mereka perlu mengelilingi rumah sakit dan tetap tidak di temukan Jefferson berada.

“Kenapa ini? Bukankah katanya berada di rumah sakit ini?” Jasmine mengerutkan dahinya, berdasarkan perjalanan, memang rumah sakit ini yang lebih dekat dari hotel.

“Aku akan bertanya lagi.” Rio memegang telepon genggam dan mencari suster.

Jasmine berada di ruang tamu rumah sakit sambil melihat orang-orang yang berlalu-lalang di rumah sakit, hal ini membuat dia kembali mengingat operasi ayahnya.

“Telah di temukan, telah di pindahkan ke ruangan pasien yang biasa.” Rio berlari kedua arah, dan kepalanya di penuhi keringat.

Dia menganggukkan kepalanya, berjalan ke arah lantai 3.

Baru saja dia memasuki ruangan, terlihat wajah pria yang dingin sedang berbaring di sebuah ruangan yang di isi enam orang, lalu di kasur-kasur lainnya di penuhi orang-orang, ada anak kecil juga orangtua... suasana di ruangan ini bukan hanya ramai saja.

dalam kedekatan ini dia dapat merasakan amarah dari pria ini.

“Kenapa kalian datang?” Melihat Jasmine dia mengerutkan dahinya dan bertanya, lalu seperti ingin menutupi tangan kanannya yang berisi infus.

“Orang di hotel yang memberitahu kami.”

Karena Jasmine yang sedang mengandung, beberapa orang yang sakit juga anak-anak yang berlarian ini tidak lagi berlari-lari disini, suasana ribut di ruangan ini kembali membaik.

“Oh, aku tidak apa-apa, hanya orang hotel saja yang terlalu berlebihan, Rio antarkan dia pulang.” Pria ini berkata dengan dingin, seperti tidak ingin Jasmine yang melihat dirinya yang lemah ini.

Rio berdiri disana, tidak tahu harus berbuat apa.

Jasmine berjalan kesana, lalu melihat botol infusnya sambil menurunkan dan duduk di samping kasur, “Botol infus ini hampir habis, Rio tolong kamu tanyakan apakah ada botol lain lagi? Dan sekalian untuk mengurus administrasinya.”

Sambil berkata dia mengeluarkan sebuah kartu kepada Rio.

Pria ini mengerutkan dahinya dengan dalam, “Aku pernah memberikan kepada dia...”

“Pergilah.” Jasmine tidak memperdulikan dia, lalu memberikan kartu kepada Rio, sambil duduk dengan tenang sambil melihat Jefferson.

Jika biasanya tatapan mata ini terlihat lebih lembut tetapi Jefferson sekarang sedang terbaring di kasur, dan ketika melihat tatapan mata ini rasanya terbilang aneh.

“Jika ingin bertanya maka bertanyalah, jangan melihat aku seperti ini.” Dia memutarkan kepalanya, dan memang cepat atau lambat dia harus menyelesaikan semua ini juga memutuskan pernikahan ini.

“Jika aku berantem dengan Rose, kamu akan membantu siapa?”

Kemungkinan ini juga tidak mungkin tidak terjadi, apalagi Rose lah orang yang telah menghancurkan keluarganya.

“Kamu sedang mengandung, tidak bisa terlalu marah.” Pria ini langsung menjawab, hanya saja tatapan yang di berikan terlihat lembut, dengan tenggorokan yang terdengar dingin, “Aku tidak akan membiarkan dia menyentuh kamu sedikit saja.”

“Benar juga, hal ini tidak juga bisa di salahkan kepadamu, jika bukan karena aku bersamamu, dia juga tidak akan berpikir untuk membalas aku, dan lagi kamu juga tidak memberitahu kebenaran ini kepadaku.” Semua ini dikatakan setelah Jasmine berpikir, hingga berkata dengan perkataan dingin ini.

“Aku sudah mengakuinya.” Tatapan matanya itu berubah menjadi permintaan maaf.

Setelah Rio kembali lalu menyadari suasana mereka berdua ini terbilang berbeda dengan tadi, “Kata dokter setelah satu botol infus ini habis sudah boleh keluar dari rumah sakit, dan administrasi telah selesai.”

“Jadi penyakit apa?” Jasmine ingin bertanya dengan jelas, dengan kondisi tubuhnya ini dia tidak akan mudah masuk ke rumah sakit.

Semenjak operasi yang terjadi pada ayahnya, dia sangat memperhatikan kondisi kesehatan orang-orang di sekitarnya.

Melihat dia yang bertanya seperti ini, pria ini tersenyum lalu sedikit bercanda, “Kamu tenang saja, tidak mungkin membiarkan kamu melihat sebuah pemakaman sebelum menikah...”

Perkataan yang belum selesai ini, Jasmine memutarkan kepalanya sambil melihat dia, “Urus saja infusmu itu!”

Apakah dia telah menuruti untuk menikah dengannya?

Melihat Jasmine yang membawa tasnya pergi, pria ini menaikan sudut bibirnya dan perlahan tatapan ini berubah menjadi dingin, lalu seorang wanita yang duduk di samping berkata, “Bocah, apakah kamu membuat marah pacarmu? Kalian ini terbilang masih mudah, hanya saja sikap kalian terlalu berlebihan, hanya cukup belikan hadiah kecil untuk seorang wanita, maka dia akan merasa lebih baik.”

Di luar pintu, Jasmine mengambil telepon genggamnya, Luna lah yang menghubungi dia.

“Kak Jasmine, hari ini agen dari Kris datang ke perusahaan, lalu perusahaan mereka meminta seorang aktris wanita untuk berpantner bersama Kris, dan ingin melakukan pemotretan bersamaan, juga AM telah menyetujui hal ini, jadi untuk dua foto terakhir apakah akan di ubah?”

Dari perkataan seorang pria, menginginkan pemotretan untuk dua orang dan tentu saja ini akan mengalami perubahan, jika di lihat hal ini tentu saja ingin melemahkan pesona dari pria dengan menjadikan kedua orang yang berada di dalam satu foto.

“Hentikan pemotretan terlebih dulu, minta AM untuk mempersiapkan pakaian pria dan wanita, mungkin aku akan kembali besok.”

Jasmine menutup teleponnya, lalu perlahan menyadari mungkin ini adalah cara Vogue Bonds Co untuk menutupi berita tentang dia dan Kris, dan mempersiapkan perlawanan dari lawan lalu meminta Kris untuk meminta kepada perusahaannya untuk di carikan untuk seorang artis wanita, dengan seperti ini berita ini tidak akan berada didiri mereka lagi.

Di dalam dunia hiburan ini, pasti akan dipertemukan dengan hal-hal seperti ini, awalnya dia hanya mengira berita ini tidak perlu di hiraukan apalagi dengan perkembangan zaman yang cepat ini berita ini pasti akan cepat di lupakan tetapi siapa sangka jika Vogue Bonds Co malah membantu dia.

Atau mungkin semua ini adalah perbuatannya Jefferson.

Setelah infus pria ini habis, lalu dia menggunakan jasnya dan melihat Jasmine yang sedang termenung di koridor, “Tidak dinginkah?”

Dia melepaskan jasnya lalu memberikannya kepada Jasmine, dan ingin memastikan agar dia menggunakannya.

“Terlalu besar, aku tidak bisa menggunakannya.” Dia dapat merasakan kehangatan melingkar di tubuhnya, dengan aroma jas yang tidak asing, seketika dia seperti merasa tidak rela melepaskannya.

“Gunakanlah.” Dia baru saja menggunakan infus, dan ketika berada di dalam ruangan pasien dirinya sedikit berkeringat, ketika dia melepaskan jasnya untuk Jasmine, rasanya seperti ingin bersin tetapi dia berusaha menahannya.

Setibanya di hotel, Jasmine menyadari wajahnya yang terlihat tidak begitu tenang, lalu bertanya, “Aku disini tidak ada yang di perlukan, besok kita kembali ke kota Nan ya?”

Pria ini melihat kearahnya sambil menganggukkan kepalanya, “Baik, aku akan meinta Rio memesan tiket.”

Dia tidak mungkin tidak tahu apa pemikirannya, kembali ke kota Nan dengan berarti akan mencari masalah dengan Rose, memikirkan permasalahan dia berada di rumah sakit, pria ini tersenyum dengan datar.

Diantara dia dan Rose, dia tidak perlu memilih karena orang selanjutnya akan menjadi tamu nya saja.

...

Keesokan siangnya.

Diatas gedung Golden Company International, Andreas baru menyelesaikan rapatnya lalu melihat segerombol wartawan yang berada di gedung Vogue Bonds Co.

“Jefferson membawa Jasmine ke kota Jin, jadi untuk apa para wartawan ini?”

Seketaris yang melihat ke gedung bawah lalu menjelaskan, “Mungkin ingin melihat endorser AM Joey.”

“Bukankah endorser AM itu Kris? Seketika mencari seorang endorser wanita untu menjadi partner dia...” Andreas mengerutkan dahinya, seperti mengingat sesuatu lalu memutarkan tubuhnya dan meminta seketaris mempersiapkan mobilnya.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu