Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 332 Terus Memegang Tangannya

Tetapi dia hanya mendekatinya, kemudian mengambil dasi yang di belakang sofa.

Tatapan dingin pria ini melirik ke wajahnya, seolah-olah marah, lalu berbalik badan mengabaikan Jasmine dan memakai dasi.

"Apakah kamu sudah lapar?"

"Tidak lapar." Dia menundukkan kepala, jelas-jelas Rose yang datang mencari masalah, lalu Jefferson membantu dia, kenapa sekarang sepertinya dirinya yang membuat kesalahan.

Dia menghela nafas, sekarang dirinya sedang hamil, berart badan juga menambah, apakah penglihatan pria ini bermasalah?

"Aku sudah lapar." Setelah selesai mengganti kemeja, dia mengambil ponsel dan berkata, "Apakah restoran sudah dipesan? Aku segera turun."

Jasmine hanya terdiam dan berpikir mungkin dia ada masalah yang perlu diurus.

Dan kelihatannya kopi tadi tidak membuat dia terluka, jadi......sebaiknya dia tidak perlu mengikuti dia.

"Luna masih menunggu aku, aku ke sana dulu."

"Kamu ikut bersama aku." Dia langsung memegang tangannya, tidak membiarkan dia melepaskan, kemudian berjalan ke arah lift.

Fanny membawa dua asisten mengikuti mereka, lalu berkata, "CEO Lu, pihak Golden Company International dan AM sudaah menunggu."

"Baik."

Kelihatannya mereka ingin ke restoran membahas bisnis, tangan Jasmine dipegang erat dia dan tidak bisa dilepaskan.

Dua asisten yang di samping saling melihat, kemudian tetap tenang.

Tetapi Fanny dengan senyum bercanda pada Jefferson, "CEO Lu, kita rapat tidak pernah membawa keluarga, kalian......"

Meskipun di lift ini hanya empat orang, tetapi perkataan Fanny ini tetap membuat wajah Jasmine langsung merah.

"Dia juga ada ikut serta dalam kerja sama AM, dia juga yang menandatangani ambasador." Perkataan ini membuat Jasmine ada hak untuk ikut serta rapat ini.

Dia selalu tanpa sengaja melindungi Jasmine, juga ingin kemampuannya diakui oleh perusahaan, Jasmine tahu ketelitian ini dan sangat terharu.

Restoran ini sedikit jauh dari Vogue Bonds Co.

Tetapi mereka ada lima orang, ditambah ada beberapa karyawan yang ikut serta lagi, jadi memutuskan naik tiga mobil.

Jasmine tidak sempat melepaskannya dan orang telah ditarik Jefferson masuk ke dalam mobil pribadinya.

Mobil ini dia hanya pernah duduk beberapa kali.

"Ayo jalan." Kata Jefferson, lalu dengan perhatian melihat Jasmine untuk memastikan dia sehat kemudian melihat ke arah lain.

Di dalam mobil sangat tenang.

Dua orang ini hanya melihat pemandangan di luar jendela, Jasmine mengepalkan tangan, "Kenapa kamu bisa tahu aku ada di sana?"

Lalu dirinya pikir lagi, kemudian merasa pertanyaan ini sangat bodoh, karena Vogue Bonds Co ini miliknya, dia ingin tahu keberadaan seseorang, tentu saja hanya masalah satu perkataan.

"Rio yang bilang padaku." Ekspresi Jefferson tetap dingin, "Kenapa tidak bilang padaku?"

"Tidak ada yang perlu dikatakan."

Dalam hatinya tahu jelas, Rose mencarinya karena masalah Jefferson.

"Lain kali jika terjadi hal semacam ini, kamu harus bilang padaku, mengerti kan?" Nada Jefferson menjadi lembut, saat dia ingin bicara lagi, ponsel Jasmine sudah berdering.

Jasmine meminta maaf, kemudian melihat ponsel dan ini telepon dari Ibu Zhao.

"Ibu aku."

Dirinya juga tidak tahu kenapa harus menjelaskan pada Jefferson, lalu dia mengangkat telepon dan dari sana hanya terdengar suara tangisan Ibu Zhao.

"Ibu, kamu pelan-pelan katakan, apa yang terjadi?"

"Hari ini ada yang ke pabrik anggur, lalu menghancurkan semua alat, juga memukul beberapa karyawan, bahkan Manajer Liu juga dipukul, sekarang sudah melapor polisi, Jasmine sepertinya orang itu kenal denganmu, bagaimana kondisimu di Kota Nan? Apakah ada yang melukai kamu?" Ibu Zhao khawatir pada masa depan pabrik anggur, tapi lebih khawatir keamanan putrinya, "Sekarang kamu sedang hamil, bisakah minta cuti hamil atau langsung pulang?"

Masalah ini Ibu Zhao sudah bilang beberapa kali.

Jasmine tahu orang tua sedang khawatir padanya, Jasmine juga menenangkan diri lalu berkata, "Ibu, kalian jangan ke pabrik anggur dulu, lalu kasih aku nomor karyawan yang terluka itu, aku yang meminta maaf, sementara waktu ini jangan melakukan bisnis dulu."

Jelas-jelas gugatan sudah selesai, kenapa ada yang ke pabrik anggur mencari masalah.

Jefferson yang di samping juga mengerutkan dahi, lalu mengulurkan tangan untuk meminta ponselnya Jasmine.

Jasmine menggelengkan kepala, lalu berkata pada Ibu Zhao, "Ibu, aku masih ada masalah, jadi tidak bicara denganmu dulu, nanti sore aku akan menelepon kamu, kamu istirahat dengan baik, jangan nangis lagi."

Di kondisi ini, dia mengatakan apapun sudah tidak berguna.

Setelah menutup telepon, dia mengadahkan kepala melihat pria yang sedang mengerutkan dahi, lalu berkata, "Ada orang yang membuat kerusuhan di pabrik anggur, jadi aku ingin minta cuti beberapa hari untuk pulang."

"Baik."

Dia tidak ragu, langsung setuju.

Jasmine menganggukkan kepala, "Aku ingin membahas hal ini dengan Pengacara Lin, ingin tahu apakah ada hal yang belum terpikir."

"Baik."

Dia juga setuju, juga tidak mengatakan apapun, sampai depan hotel, baru berkata, "Sebelum pergi kamu ingat ke tempat Fiona memeriksa dulu dan ke sana harus istirahat banyak."

Dia selalu lupa dirinya adalah ibu hamil.

"Baik, aku sudah tahu." Dia langsung mengeluarkan ponsel, lalu menelepon Fiona untuk menepatkan waktu.

Melihat dia sangat patuh, ekspresi pria menjadi lebih lembut, tetapi saat turun mobil pria ini bergegas memegang tangan Jasmine.

Begitu banyak orang sedang melihat......

"Kamu lepaskan aku dulu." Jasmine mendekati dia, lalu dengan suara kecil berkata, "CEO Lu di tempat resmi ini, seharunsya tidak cocok."

"Jika bukan di tempat semacam ini, apakah boleh terus memegang tanganmu?"

Jasmine terkejut, lalu menegadahkan kepala melihat pria ini. Di saat ingin menarik tangannya, dia sudah melihat Andreas membawa orang Golden Company International datang ke sini, tidak lama mobil Kris juga sampai.

"CEO Lu, silahkan."

Jasmine sudah menebak, rapat hari ini pasti ada hubungan dengan tindak lanjut perkembangan AM.

Beberapa penganggung jawab ini pernah menangani proyek ini, tetapi dia hanya pernah dengan Kris menandatangi kontrak, masalah selanjutnya dia tidak ikut campur lagi. Sekarang Jefferson membawa dia datang dan dia merasa dirinya seperti masuk pintu belakang.

"Direktur Zhao, lama tak berjumpa." Andreas tersenyum padanya, ini pertama kali Andreas tidak berusaha mendekatinya.

"Halo CEO Zhuo." Jasmine dengan sopan menyapa.

Tetapi tangannya masih dipegang Jefferson, tidak ingin lepas.

"CEO Lu sekarang, terlalu......rapat hari ini tentang kerja sama AM, bukan kencan pribadi." Maksud perkataan ini untuk Jefferson perhatikan kondisi, "Apakah CEO Lu tidak menjaga jarak dengan bawahan?"

"Ini adalah masalah aku, tidak perlu CEO Zhuo khawatir dan aku bisa membedakan masalah kerja dan pribadi."

Kata Jefferson dengan tenang, lalu membawa Jasmine masuk ke dalam ruang VIP.

Dalam hati Jasmine sangat khawatir dan tidak tahu apa yang ingin dilakukan Jefferson.

Biasanya dia pasti membedakan masalah kerja dan pribadi, tetapi hari ini perlakuan pria ini sangat aneh.

Di dalam ruang VIP ini bisa duduk 30 orang, di samping juga ada sofa untuk istirahat,desain keseluruhan sangat elegan dan sangat cocok untuk membahas bisnis.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu