Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 477 Suasana Hati Seorang Ibu Hamil

Jasmine Zhao lagi-lagi pergi ke rumah sakit melakukan pemeriksaan, kondisi sang janin sangat baik, setelah Jefferson Lu mendapatkan panggilan telepon darinya, dia langsung bergegas ke sana menjemputnya.

Dokter mengantarnya hingga ke depan pintu, berkata dengan iri, "Nyonya Lu, Tuan Lu sungguh memperlakukanmu dengan baik."

Jasmine Zhao menganggukkan kepala diiringi dengan senyuman.

Baru saja bertemu, Jefferson Lu langsung berkata padanya, dia telah bersepakat dengan Ayah dan Ibu Lu, besok malam akan pergi menemui orang dari Perusahaan Wedding Organizer bersama-sama.

Sang wanita tidak begitu tertarik dengan hal-hal seperti ini, dan malah merasa, akan lebih baik jika menyerahkan masalah ini padanya.

Hanya saja, orangtua Jasmine Zhao tidak berpikiran seperti itu.

"Baik."

Jefferson Lu dengan penuh perhatian membahunya naik ke mobil, "Masih ada urusan yang harus diurus di perusahaan, aku antar kamu pulang dulu."

Dia khusus bergegas datang ke sini hanya untuk menjemputnya, lalu kembali balik ke perusahaan?

"Sebenarnya kamu tidak perlu datang menjemputku."

Sang wanita tiba-tiba berkata seperti itu, membuat mata Jefferson Lu menjadi murung.

"Kapan kamu bisa tidak bersikap sesegan itu denganku." Nada bicaranya sedikit memancarkan ekspresi tidak senang, setelah menutup pintu mobil, suasana di dalam mobil menjadi sedikit aneh.

Suasana di antara mereka berdua sama sekali tidak terlihat seperti sepasang suami istri yang baru menikah, malahan terlihat bagaikan pasangan yang telah melalui kehidupan the seven-year itch.

Baik kesopanannya terhadap orangtua Jasmine Zhao, ataupun tingkat perhatiannya terhadap Jasmine Zhao, Jefferson Lu tetap melakukannya dengan sangat sempurna, tapi di dalam hatinya, sepertinya ada sesuatu yang kurang.

Ini bukan karena mereka tidak memiliki perasaan terhadap satu sama lain, melainkan mereka selalu tidak bisa mengatakan isi hati mereka secara terus terang.

Hingga sekarang, Jefferson Lu masih tidak memberitahukan bagaimana cara dia mengatasinya.

Pokoknya, orang-orang Keluarga Wu sudah tidak pernah mencari masalah lagi dengannya.

Terkadang Jasmine Zhao lebih bersedia memilih untuk diam, karena dia tidak mampu mengutarakan pertanyaan-pertanyaan itu.

Tidak ada seorang pun yang bisa meminta pasangannya hidup sesuai keinginannya sepenuhnya, Jefferson Lu telah banyak membantu keluarganya.

Jasmine Zhao tidak ingin membuat dirinya menjadi orang yang senang membuat masalah tanpa sebab, juga tidak ingin menguras habis perasaan di antara mereka berdua.

Setelah mengantarnya pulang, Jefferson Lu mendapatkan panggilan telepon, lalu balik ke perusahaan.

Saat Jasmine Zhao baru masuk ke rumah, langsung terlihat di atas meja terdapat begitu banyak peralatan keperluan bayi, kamar tamu pun sudah diatur ulang, dan terdapat ranjang bayi.

"Nyonya, Anda sudah pulang."

Dua orang pembantu baru sedang bersih-bersih di kamar, bahkan berpesan pada Jasmine Zhao untuk jangan masuk dulu, agar tidak tersedak oleh bau perabotan rumah.

Dia berkeliling sejenak, tidak melakukan pekerjaan apapun, lalu kembali ke ruang tamu.

"Nyonya, Anda malam ini ingin makan apa?" Pembantu menanyakannya dengan sangat ramah, dan juga diiringi dengan senyuman.

Terlihat jelas, ini diatur oleh Ibu Lu secara khusus supaya bisa membuatnya tinggal dengan lebih nyaman.

Dia sekarang sedang hamil, memang tidak leluasa untuk masak dan bersih-bersih.

Setelah berpikir seperti ini, Jasmine Zhao menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Aku bisa makan apapun, kalian putuskan saja."

Meskipun dia belakangan ini sudah tidak akan merasa mual, tapi tetap tidak berselera makan, tidak seperti dulunya, langsung merasa mual setiap melihat makanan.

Dia merasa tubuhnya sangat lelah, ingin berbaring di ranjang dan tidur, tapi tidaklah begitu kantuk.

Kalau terus seperti ini, meskipun tubuhnya tidak sakit, tapi batinnya telah disiksa sampai gila.

Menyalakan ponsel dan melihat-lihat, berita pemberitahuan yang ada semuanya merupakan hal-hal cara mendidik bayi, berita dan belanja, waktu luang pribadinya bagaikan sebuah spons yang diremas sampai airnya kering, tidak terdapat celah sedikit pun.

Setelah melihat sejenak, terlihat ada suatu teman yang mengunggah foto Rose Tang secara jarak dekat di Momen Wechat, dengan riasan wajah yang natural, tapi ekspresinya sangat lelah, bahkan senyuman pun terlihat begitu kaku.

Di sampingnya ditemani oleh Nancy Zhou dan yang lainnya, kelihatannya, Rose Tang masih merupakan orang yang perawatan kulitnya paling bagus di antara mereka.

Hanya saja Nancy Zhou dan yang lainnya dulu bersedia mendekati dan menyanjung Rose Tang, adalah karena kekayaan dan kedudukan Keluarga Tang, namun sekarang, Rose Tang sudah tidak begitu disenangi oleh para teman sekolah.

Terutama setelah berita Jefferson Lu dan Jasmine Zhao akan segera menikah telah menyebar luas, pandangan semua orang saat melihat Rose Tang penuh dengan rasa iba.

Dia sekarang masih di Kota Jin, dan kelihatannya tidaklah berniat untuk pergi.

Nancy Zhou bahkan mengunggah foto apartemen baru Rose Tang di grup obrolan, dan mengabarkan semua orang, "Rose sekarang sudah membangun bisnis di Kota Jin, kedepannya, para teman sekolah yang berbisnis di Kota Jin harus sering menbantunya ya."

Di dalam grup, ada beberapa orang yang telah menanggapinya, tapi Jasmine Zhao merasa ucapan ini khusus ditujukan untuk dia dan Jefferson Lu.

Entah Jefferson Lu sudah melihat berita ini belum.

Mereka baru saja datang ke Kota Jin, lalu Rose Tang langsung kemari membangun bisnisnya, lain kali pasti tak akan terelakkan untuk saling bertemu......

Jasmine Zhao merasa kacau, lalu melemparkan ponsel ke samping, memeluk bantal di sofa dan tertidur.

Saat Jefferson Lu pulang membawakan cemilan, terlihat Jasmine Zhao sedang berbaring di atas sofa dan tidur dengan sangat lelap.

Bibi pembantu sudah mengunci pintu dan pergi dari sana, di atas meja sudah terdapat sayuran yang selesai dimasak.

Segalanya seakan-akan telah kembali ke keadaan di mana mereka baru saja mulai tinggal bersama.

Saat Jefferson Lu pulang kerja, Jasmine Zhao selalu akan mempersiapkan makanan dan menunggunya.

Meskipun hanya memesan makanan dari luar, tapi dia tetap akan memesan dua porsi sup.

Meskipun waktu mereka saling bersama tidak begitu lama, tapi sudah sangat memahami kebiasaan mereka satu sama lain.

Jefferson Lu berjalan ke sampingnya, dengan perlahan mengulurkan tangan, membantunya merapikan helaian rambut di pipinya.

Merasa sang pria telah pulang, Jasmine Zhao membuka matanya, perlahan-lahan mulai bangun, "Sudah jam berapa?"

"Jam 8."

Hari ini sang pria pulang lebih larut dibandingkan biasanya, karena besok Jasmine Zhao akan pergi ke Lu's Corp. untuk masuk kerja, makanya sang pria menangani beberapa dokumen lebih banyak, agar besok bisa meluangkan beberapa waktu untuk menemaninya, meskipun hanya untuk makan bersama.

Sekarang Jasmine Zhao pun mulai mengerti, apa yang dilakukan Jefferson Lu pasti ada tujuannya tersendiri, karena berniat untuk mempercayainya, maka Jasmine Zhao akan menurutinya keinginannya.

"Kalau begitu makanlah!"

Jasmine Zhao mengatakannya, lalu bangun dan hendak pergi ke dapur untuk menghidangkan sup, saat dia tertidur lelap, samar-samar terdengar bibi pembantu memberitahukannya bahwa sup sudah selesai di masak, dan masih di dalam panci agar tetap panas.

Hanya saja saat dia baru berdiri, pinggangnya merasakan kesakitan yang terasa bagaikan ditindih oleh benda berat hingga patah, dia menarik napas dalam-dalam, mengkaku di sana tidak berani bergerak lagi.

"Ada apa?" Jefferson Lu memegang tangannya dengan penuh perhatian......

"Tidak masalah, mungkin lenganku tertindih saat tidur tadi, terasa sedikit kebas."

Sang pria mengerutkan kening, memasukkannya dalam pelukan, "Aku yang hidangkan saja, kamu duduk di sini untuk meredakannya."

Setelah mengatakannya, dia mencium Jasmine Zhao, kemudian berdiri dan berjalan cepat ke dapur.

Setelah keluar dari pintu rumah ini, dia adalah CEO dari Lu's Corp., merupakan seseorang yang agung, tapi di rumah, dia hanya sekedar seorang lelaki biasa.

Jefferson Lu membereskannya dengan cukup cepat, dia sangat cekatan melakukan semua hal seperti ini, lalu berjalan ke samping sofa, melihat Jasmine Zhao, berjongkok, meletakkan kakinya di atas kaki diri sendiri, lalu memijatnya perlahan-lahan......

"Kamu sekarang adalah seorang ibu hamil, berbeda dengan dulu, jadi harus lebih memperhatikan kesehatanmu."

Setelah dia melahirkan anak ini, Jefferson Lu pasti akan sangat menyayanginya, dan posisi Jasmine Zhao di hatinya tidak akan bisa digantikan oleh siapapun.

Entah apakah karena faktor suhu AC di rumah terlalu rendah atau bukan, Jasmine Zhao bersin.

Alis sang pria berkerut, berkata dengan suara rendah, "Kamu hari ini telah makan makanan dingin ya? Ataupun saat berada di rumah sakit sana......"

"Semuanya bukan."

Jasmine Zhao segera menggelengkan kepala, dulu kenapa dirinya tidak menyadari Jefferson Lu akan terlihat semengerikan ini saat berekspresi serius.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu