Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 486 Orang Gila

Jasmine Zhao menundukkan kepala, suasana hatinya terasa kacau.

Pada saat ini, Jefferson Lu telah memberikan perhatian dan penghormatan yang paling dibutuhkannya, Jasmine Zhao menundukkan kepala melihat perutnya, gejolak perasaan yang dipancarkan matanya perlahan-lahan telah menjadi tenang.

Dia ingin anak ini lahir dengan selamat......

"Baik, aku menerima tindakan operasi sesar."

Dia ingin berusaha sebisa mungkin, untuk membuat anak mereka berdua lahir ke dunia dengan selamat dan aman.

Di tengah perjalanan mengantarnya pulang, Jefferson Lu di dalam mobil mengeluarkan sepasang cincin, dan meletakkannya di telapak tangan Jasmine Zhao, "Suka tidak?"

Jasmine Zhao tidak mengerti, lalu melihat pria sudah mulai menggenggam jari tangannya, dan memakaikan cincin itu ke jari manis kirinya.

Tindakan ini, sudah dipikirkan oleh sang pria begitu lama, hanya saja tidak pernah menemukan kesempatan yang cocok untuk membicarakan pernikahan dengan Jasmine Zhao, dia ingin memberikan sebuah memori yang romantis, tapi kehidupan nyata terus berulang kali berkata padanya, bahwa gambaran seperti itu bukanlah yang paling berharga, asalkan mereka berdua berada di sisi satu sama lain, maka setiap detik akan terasa bahagia.

Jasmine Zhao merasa hatinya telah melompat.

Mereka berdua duduk berhadapan-hadapan dan saling merasakan napas dan kelembutan satu sama lain, dia melihat cincin yang sederhana namun sangat berarti itu, "Kali ini, sudah waktunya bagiku untuk memakaikannya padamu bukan?"

Cincin, sudah pernah Jefferson Lu berikan padanya berulang kali.

Tapi pasangan cincin pernikahan seperti ini baru pertama kali.

Hari ini, mereka berdua telah sama-sama menerima pernikahan ini secara resmi, tidak peduli harus menghadapi rintangan seperti apa, tetap harus menggenggam tangan satu sama lain tanpa merasa goyah.

Seiring dengan tanggal pernikahan yang semakin lama semakin mendekat, Keluarga Lu telah sangat sibuk, dan Jefferson Lu sebagai pengantin pria lebih sibuk tak karuan, dia harus memperhatikan urusan di perusahaan, juga harus segera muncul untuk menangani urusan pernikahan jika diperlukan.

Jasmine Zhao mengkasihaninya yang harus bolak-balik begitu, "Cukup aku sendiri yang pergi."

Melihat sekujur tubuh sang pria telah begitu kurus, Jasmine Zhao benar-benar merasa sedih.

Mendengar suaranya yang lembut, mata sang pria mulai dipenuhi dengan senyuman, "Tenang saja, aku tidak kenapa-napa."

Sang pria ingin berusaha menemaninya sebisa mungkin, untuk mewujudkan masalah penting seperti ini dalam kehidupan.

Berbagai hal yang harus dipersiapkan dalam hal acara pernikahan telah dipercayakan pada Perusahaan Wedding Organizer, tapi masih terdapat masalah di bagian proses acara, dan memerlukan keikutsertaan mereka berdua dalam pembahasan, misalkan proses berjalannya upacara pernikahan......

Meskipun sudah bergadang 2 hari berturut-turut, Jefferson Lu tetap berusaha tidak memperlihatkan rasa letih saat berada di hadapannya.

Tangan Jasmine Zhao digandeng olehnya, hatinya semakin tidak merasa nyaman, setelah acaranya telah berjalan setengah, dan hanya tersisa proses pemakaian cincin terhadap satu sama lain, Jasmine Zhao tiba-tiba memanggil MC, "Bagaimana kalau, sampai sini saja? Aku rasa persiapan sebelumnya sudah cukup bagus, aku pun sudah lelah."

Perut Jasmine Zhao sudah terlihat membesar, apalagi Keluarga Lu juga sudah berpesan dari awal, dia adalah calon Mama yang akan segera melahirkan, jadi saat Jasmine Zhao berkata, orang pihak Perusahaan Wedding Organizer dan MC langsung mengerti maksudnya, "Baik, Nyonya Lu, kalau begitu hari ini sampai sini dulu."

Jefferson Lu menurunkan pandangan matanya, berbisik di samping telinganya, "Nakal."

Jasmine Zhao tidak bersuara, dalam pandangannya, sesempurna apapun proses gladi resik yang dijalaninya, tapi jika semuanya hanya sekedar latihan, apalah artinya ini?

Mereka baru saja beristirahat sejenak, Madeline Wu langsung berjalan mendekat membawakan buah dan minuman, menyerahkan susu hangat ke tangan Jasmine Zhao, "Minumlah, sudah latihan begitu lama, pasti sudah lelah."

Semenjak dari hari itu, Madeline Wu terus menemani Jasmine Zhao di setiap saat, menjaganya dengan teliti, bahkan lebih terperinci dibandingkan para bibi lainnya.

Hatinya merasa bersalah, dan ingin menebus Jasmine Zhao dengan cara seperti ini, setelah ditolak berulang kali baik secara terang-terangan maupun secara tersirat, dia tetap saja terus datang menemani Jasmine Zhao, dan Jasmine Zhao pun tidak menolaknya lagi, sebenarnya Jasmine Zhao dalam hati benar-benar tidak menyalahkan Madeline Wu, mereka berdua tetap bersahabat.

Kemudian, Madeline Wu melihat raut wajah Jefferson Lu dengan hati-hati, "Maaf Tuan Lu, tidak kupersiapkan bagianmu."

Dia tidak tahu Jefferson Lu pun akan datang......

Jasmine Zhao mengedip-kedipkan mata, mengamati ekspresi sang pria, lalu menyodorkan susu hangat yang telah diminumnya sedikit pada Jefferson Lu.

Jefferson Lu menerimanya dengan natural, lalu meminumnya beberapa teguk, dan mengembalikannya pada Jasmine Zhao, "Keluarlah setelah beristirahat sebentar, aku akan mengantarmu pulang."

Melihat hubungan mereka yang begitu mesra ini, Madeline Wu menarik napas dalam-dalam, sudah mustahil ada orang ketiga yang bisa menyelinap di antara mereka dengan hubungan mereka yang seperti ini.

"Nanti pergilah bersama kami, lagipula kita searah." Jasmine Zhao mengatakannya sambil tersenyum, dia tidak berharap Madeline Wu akan selalu bersikap segan dengannya di setiap hari, setelah sang anak telah lahir, dia ingin membuat Madeline Wu menjadi mama angkat anaknya.

"Tidak perlu, aku nanti masih ada janji."

Setelah Jefferson Lu telah menyetir mobil membawa Jasmine Zhao pergi, Madeline Wu berdiri di depan pintu hotel di mana mereka akan segera mengadakan acara pernikahan, pandangan matanya perlahan-lahan menjadi murung, ponselnya tiba-tiba berdering, merupakan panggilan telepon dari mamanya, "Cepat pulang! Sudah ada kabar tentang kakakmu."

Tanpa merasa ragu, Madeline Wu langsung menumpangi taxi dan bergegas pulang ke rumah.

Dia harus segera berkata terhadap Maxwell Wu untuk pergi meminta maaf dengan Jasmine Zhao! Untung saja anak di dalam perutnya tidak kenapa-napa, dan seharusnya masih tidak terlambat jika meminta maaf sekarang.

Namun, saat dia baru saja masuk ke rumah, kaki dan tangannya langsung diikat oleh Maxwell Wu, dan didudukkan pada kursi.

Sedangkan mamanya malah melihat gambaran ini sambil duduk di ruang tamu, "Madeline, jangan salahkan Mama, ini semua demi masa depan kakakmu, aku dari awal sudah berkata padamu, kamu jangan berhubungan terlalu dengan dengan orang yang bermarga Zhao itu, dialah yang telah mencelakai kakakmu hingga seperti ini."

"Ma! Kakakku sudah gila, tapi apakah kamu juga tidak waras? Kakakku lah yang telah melukai Jasmine! Dan nyaris......"

Madeline Wu mengatakannya, sambil melototi Maxwell Xu dengan penuh amarah, "Kak, pergilah menyerahkan dirimu sendiri, sekarang masih sempat, kalau tidak, kamu benar-benar tidak akan berdaya jika Jefferson Lu telah menemukanmu."

Berdasarkan pengamatannya dalam beberapa hari ini, kalau sampai Maxwell Wu jatuh ke tangannya Jefferson Lu, dia nantinya pasti tidak akan bernasib baik.

Maxwell Wu tertawa dingin, mengikatnya dengan semakin erat.

"Aku datang bukan untuk mendengarmu mengatakan semua ini! Aku ingin kamu membantuku melakukan suatu hal, bukankah kamu sangat dekat dengannya? Masukkan benda dalam bungkusan ini ke dalam minumannya, lalu bawa dia datang menemuiku, kalau tidak, aku sendiri pun tidak tahu apa yang bisa kulakukan terhadapnya dan anak haram di dalam perutnya."

Madeline Wu dan mamanya sama-sama melototkan mata lebar-lebar.

"Kak, kamu benar-benar sudah gila."

Madeline Wu melihatnya dengan tatapan sulit untuk percaya, lalu Maxwell Wu mengeluarkan ponsel dan meletakkannya di hadapan Madeline Wu, "Kuberikan waktu selama 10 menit untuk kamu pertimbangkan, kalau kamu menolakku, aku akan pergi mencari wartawan sekarang juga, lalu berkata pada mereka bahwa anak di dalam perutnya Jasmine Zhao adalah milikku!"

Kewarasannya saat ini kurang normal,pasti berani melakukan hal apapun.

Mamanya Madeline Wu yang ada disamping pun tidak menyangka Maxwell Wu akan berkata seperti ini, seketika merebah di sofa.

"Madeline, dengarkanlah perkataan kakakmu!"

Setelah melakukan perlawanan sesaat, Madeline Wu berkata dengan suara kecil, "Baik, aku harus bagaimana melakukannya?"

Di tengah malam.

Saat Jasmine Zhao hendak tidur, dia menerima panggilan telepon dari Madeline Wu, "Sudah semalam ini, ada masalah?"

"Jasmine, aku telah mengetahui keberadaan kakakku, kamu boleh keluar sebentar tidak, aku menunggumu di bawah rumahmu."

Madeline Wu memegang ponselnya, tangannya sedikit gemetaran, Maxwell Wu memegang kantong plastik hitam besar dan berdiri di sampingnya, dan di belakang mereka terdapat sebuah mobil yang remnya telah dirusakkan.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu