Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 58 Direktur Jefferson Juga Datang?

Ruangan ini terasa begitu tenang, Jasmine sendiri juga menyapa semua orang, dirinya sendiri memang bisa cepat masuk ke dalam keadaang yang baru, dengan wajah yang memperlihatkan senyuman.

Ketika dia hampir selesai makan, Jasmine berdiri dan menuju ke kamar mandi, berjalan ke koridor hingga ke ujung.

Dia baru saja masuk, lalu terdengar dua orang wanita sedang berbicara.

“Tidak di sangka direktur Lu hadir di pertemuan ini! Jika tahu seperti itu aku akan menganti pakaianku, apakah kamu membawa lipstik?”

“Maka itu, direktur Jefferson jarang hadir di acara seperti ini, sungguh tidak tahu mengapa dia bisa hadir, tetapi dia sungguh tampan dan dengar-dengar dia tidak mempunya pacar!”

“Tidak ada pacar?”

Jadi siapa yang di bicarakan di berita itu, siapa wanita yang dibawah ke acara malam itu?

Jasmine dengan tidak bisa apa-apa mengelengkan kepalanya, dirinya merasa akan merasa canggung jika keluar, maka dari itu dia berencana untuk menunggu semua ini tenang, lalu berjalan keluar.

Mungkin karena sushi di restoran ini sangat cocok dengan lidahnya, tanpa terasa dia makan dengan cukup banyak.

Ketika dia berjalan keluar dari kamar mandi, dirinya mendapatkan telepon dari seketaris Jaxon, waktu mereka mengambil pemotretan di sebuah hotel, malah dikembalikan oleh sebuah pabrik, setelah mengatakan permasalahnnya, dan membutuhkan Jasmine untuk berada disana.

“Baik, berikan alamatnya aku akan segera menuju kesana.”

Karena pabrik ini berada di kota Nan dan hanya membutuhkan satu jam perjalanan, Jasmine berencana meminta izin kepada editor, secara bersamaan Jefferson keluar dari ruangan dengan tangan yang memegang jasnya itu, berkata kepada Jasmine, “Aku akan mengantarkanmu.”

Apakah dirinya tahu ingin pergi kemana?

Setelah Jasmine berpikir, Jaxon juga temannya, dan kapan lalu juga dia yang membantu hotelnya Jaxon...

“Baik, aku akan mengambil telepon genggamku.”

Jefferson dengan pelan mengatakan iya, lalu berjalan keluar dari restoran jepang ini.

Beberapa waktu yang lalu Jasmine akan duduk di mobil penumpang depan, merasakan hal ini terlalu asing, dirinya berencana untuk menjaga jarak dan duduk di belakang, tetapi ketika dia keluar ada beberapa karyawan dari Beauty Magazine yang sedang berjalan keluar, Jefferson sendiri memang seorang bos di Vogue Bonds Co, dirinya yang seorang photographer biasa pasti sudah beruntung bisa duduk satu mobil dengannya, bagaimana bisa memperlakukan hal itu kepada bosnya.

“Perjalanan masih jauh, kamu bisa beristirahat.” Jasmine yang menguap setelah 2 kali, Jefferson membawa mobil dan berkata, “Dibelakang ada bantal dan selimut.”

Dia masih seperti dulu begitu perhatian, tetapi Jasmine tidak merasa seperti dulu.

“Tidak perlu, terimakasih direktur Jefferson.”

Dahi dari pria ini seperti memiliki beberapa barisan dan ketika dirinya masih ingin berkata seketika ada sebuah telepon yang masuk, telepon yang di angkat menggunakan bluetooth dan suaranya terdengar dengan jelas dari dalam mobil, ternyata telepon ini berasal dari Rose.

Dia seperti tidak memperdulikan Jasmine yang berada disana, lalu menekan tombol jawab.

Jasmine yang mendengar suara itu dari Rose, segera memutarkan tubuhnya dan melihat ke luar jendela, mungkin hanya dirinya yang tidak pernah lupa dengan kejadian di masa lalu.

Bagi Jefferson sendiri mungkin dirinya hanya perasaan tambahan saja, maka itu dirinya bisa menelepon seperti itu dengan Rose.

Dengan perasaan yang tidak menyenangkan, Jasmine memilih untuk menutup matanya.

Tetapi tetap saja telinganya bisa mendengar dengan jelas.

“Malam ini aku ada rapat, mungkin tidak bisa makan ditempatmu.” Rose berkata, “Maaf ya, padahal kita telah berjanji.”

Jefferson berkata dengan datarnya, “Baik, aku mengerti.”

Setelah dia berkata dan ingin mematikan teleponnya, terdengar lagi suara dari Rose, “Jefferson, apakah kamu ingat dengan teman kuliah kita Tania? Minggu ini dia akan menikah, karena dia tahu aku kembali, maka dari itu dia mengundang aku ke acara pernikahannya, apakah kamu ada waktu untuk menghadiri pesta tersebut bersama?”

Pria itu tanpa sengaja melihat kearah Jasmine lalu dia sedang memperlihatkan punggungnya, “Aku akan melihat jadwal pekerjaan lalu akan mengabarimu lagi.”

“Baiklah, kamu sibuklah dulu, nanti kita akan berhubungan lagi.” Setelah berkata, telepon itu dimatikan.

Jefferson sendiri mengingat Tania dengan jelas, karena pada saat itu dia dan Jasmine berada di kelompok art yang sama, telepon genggamnya seperti mendapatkan sebuah undangan, tetapi karena dirinya yang terlalu sibuk, tidak sempat melihatnya tentu saja seketarisnya akan mengatur semua ini.

Dirinya ingin bertanya kepada Jasmine apakah dia akan hadir atau tidak, tetapi perkataan ini hanya berapa di bibirnya, dan merubah pemikirannya.

Ditanyakan atau tidak mungkin tidak begitu penting lagi.

Dirinya sekarang bisa mengerti jika Jasmine begitu menghindarinya, dirinya juga mengerti tetapi dirinya tidak bisa bekerja sama dengannya, seperti pertemuan hari ini, dirinya berpikir jika Jasmine akan hadir di tempat itu.

Untuk alasannya, dirinya sendiri tidak tahu mengapa.

Karena urusan yang mendesak, Jaxon baru saja tiba di kota Nan dengan mobilnya, ketika dia menuju ke pabrik, dirinya melihat Jasmine keluar dari mobilnya Jefferson, dan tentu saja tidak bisa menghindari wajah kagetnya tetapi dengan cepat dia merubahnya.

“Direktur Jaxon, desainer dan pengurus pabrik telah menunggu di lantai 2.” Seketaris Jaxon melaporkan.

“Baiklah, mari kita kesana.” Tatapan mata Jaxon bertemu dengan Jefferson.

Pabrik ini adalah pabrik terbesar di kota Nan, pengaturan dan desain ruangan ini termasuk standar, apalagi berbagai bahan cat dan kayu disini, aromanya cukup menusuk hidung.

Jasmine yang berjalan masuk ini, sedikit mengerutkan dahinya, dan membulatkan tangannya untuk menutup hidung dan mulutnya.

Jefferson yang berada di samping ini berkata, “Apakah ada masker?”

Asistern dari Jaxon ini dengan segera mempersiapkan ini, Jaxon yang dari jauh melihat Jasmine, memperlihatkan senyuman yang lebar.

Setelah menggunakan masker, Jasmine merasa lebih mendingan, tidak perlu di pungkiri jika dirinya harus berterimakasih kepada Jefferson, tetapi tatapannya tetap fokus kepada alat tersebut, Jasmine pun ikut melihat alat tersebut.

“Berdasarkan angka yang diberikan, ukuran dari gambar dan yang kami ukur ini tidak cocok, maka dari itu tidak bisa...” Perancang tersebut menjelaskan.

Jasmine dari samping membedakan foto ini, setelah dia berpikir dia memberikan ide, “Jika mengecilkan jumlah ini...”

Dirinya bukan seorang perancang, tetapi karena dirinya berada di bidang photographer, dengan hal ini dirinya merasa sedikit mengerti.

Ketika Jasmine sedang mengurus hal ini dengan perancang, Jaxon memberikan sebuah tatapan kepada Jefferson, agar dia bisa keluar.

“Kamu sengaja mengantarkan dia?” Jaxon dengan curiga melihat teman baiknya ini, dirinya memang memberitahu Jefferson tentang hal ini, tetapi dirinya hanya berkata jika Jasmine saja yang perlu datang, tidak di sangka jika dia datang untuk menemaninya.

Jefferson tidak berkata, Jaxon sendiri semakin ingin menanyakannya, lalu dengan tidak sungkannya dia berkata, “Dulu jika di ajak minum bir, kamu selalu berkata sibuk dan sekarang malah menemani nona Jasmine hingga kesini, sepertinya waktumu sangat banyak.”

“Apakah ada urusan yang lain?” Jefferson tidak menyangkal juga tidak menjelaskan, hanya terdengar suara yang dingin ini, dan dirinya tidak berharap Jasmine mendengarnya.

Jaxon di telepon berkata jika meminta Jasmine harus datang, dirinya hanya ingin mengantarkannya saja, tidak ada maksud apapun.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu