Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 358 Jangan Mempersulit

“Tidak, hanya saja merasa direktur Jasmine berbeda dengan apa yang di bicarakan.”

Setelah Jeffrey menyelesaikan perkataannya dia berjalan ke dalam ruangan pemotretan.

Jasmine juga tidak berpikir terlalu banyak, kemudian melihat ke arah Luna sambil ikut berjalan masuk dan pada saat ini Joey sedang melampiaskan amarahnya di ruangan pemotretan, hanya saja Kris malas untuk menghiraukan dia lalu setelah menyapa Jeffrey dia menuju ke ruangan berganti pakaian.

Joey sendiri tidak pernah bertemu Jeffrey, hanya menganggap dia sebagai salah satu staff di AM.

Lalu memberikan tatapan ke arah Jasmine, “Kemakmuran masa jaya direktur Jasmine tetap berbunga, bahkan ketika hamil ada orang yang membantu hingga seseorang rela membantumu, jika CEO Lu mengetahui ini maka akan seperti apa reaksinya dia?”

“Nona Yun, kamu adalah seorang publik figur dan tentu saja harus memperhatikan setiap pembicaraanmu.” Jeffrey mengeluarkan kartu namanya sambil meletakkannya di meja teh dengan perkataan yang terbilang cukup dingin.

Joey sedikit terkejut membuka mulutnya tanpa bisa berkata-kata.

Agensinya datang dengan membawakan minuman dengan kondisi ini lalu memberikan tatapan kepada Joey dan meminta maaf, “Maaf CEO Chen dan direktur Jasmine, akhir-akhir ini Joey memang mengalami sedikit tekanan juga dia masih terbilang cukup kecil, dan tentu saja membuat dia tidak bisa berpikir secara keseluruhan, mohon semuanya jangan memasukkannya ke dalam hati, ini adalah kopi yang di belikan oleh Joey untuk kita semua.”

Dengan sungkan dia mengembalikan kartu Jasmine, “Ini adalah kartu anda direktur Jasmine.”

Suasana seperti ini, tentu saja Joey merasa semua orang juga seperti sedang melawan dia dan dia malah dengan sengaja tidak menganti pakaian sambil mengulur semua ini.

Jasmine tidak terlihat tidak sabar dari awal hingga sekarang dia terus mengikuti keinginannya Joey, tetapi tetap saja semua ini tidak bisa di undur walaupun dia dapat mengundur semua ini tetapi semua pekerja disini harus beristirahat apalagi mereka hanya membuat perjanjian untuk pemotretan selama dua hari saja.

Mereka berdua ini adalah orang yang cukup sibuk, jika waktu yang tidak cocok akan membuat mereka sulit di pertemukan.

Dia berjalan ke depannya Joey dan berkata dengan serius, “Jika nona Joey tidak ingin melakukan pemotretan ini maka tolong hubungi sendiri agensimu lalu katakan jika kamu tidak ingin melakukan pemotretan.”

“Apakah aku berkata tidak ingin memotretnya? He, kamu ini juga seorang photographer dan pastinya juga tahu jika seorang artis butuh yang namanya sebuah perasaan lalu sekarang ini sedang tidak dalam kondisi itu maka dari itu tidak ingin melakukan pemotretan, apakah kamu mengerti?” Joey yang bersikap seperti seorang putri ini, dan tatapan matanya melihat ke arah ruang ganti.

Hal seperti ini Jasmine dapat melihatnya.

“Maka nona Yun bisa kembali, karena kami hanya akan melakukan pemotretan kepada Kris, untuk pekerjaan selanjutnya, aku akan meminta agensimu yang mengurusnya.” Jasmine memberikan perkataan yang dingin, lalu meminta Luna dan William mempersiapkan ini setelah ini berbincang dengan bagian dekorasi seperti tidak menghiraukan Joey lagi.

Padahal adalah pemotretan untuk dua orang endorser tetapi Jasmine malah tidak menghiraukan Joey, Joey sendiri merasa tidak bisa duduk dengan tenang.

Di dalam hatinya dia juga berharap bisa melakukan pemotretan dengan Kris, juga berharap bisa mengumbar berita ini, tetapi karena dia melihat Kris dan Jasmine yang bersama ini membuat dia merasa cemburu, maka dari itu melakukan hal ini kepada Jasmine.

Siapa yang sangka, seperti sebuah pukulan yang mendarat di kapas semua ini tidak ada gunanya.

Seluruh ruangan pemotretan ini kembali sibuk bahkan tidak ada orang yang menghiraukan Joey.

Dia merasa kesal juga marah, tetapi dia telah mengatakan perkataan ini tentu saja tidak bisa menarik perkataannya kembali.

Kris menganti pakaiannya keluar, juga dengan dandanan yang telah selesai, bahkan tidak melihat Joey berjalan ke arah Joey sambil memutarkan tubuhnya, “Aku merasa ini bisa.”

Jasmine tersenyum, “Foto di grup satu dulu, jika tidak cocok kita akan ubah lagi.”

Menjadi seorang photographer yang profesional, sikap Jasmine terbilang cukup baik karena semua pekerjaan ini menjadi lebih cepat dan sebuah insiden yang penuh kekacauan ini dalam sekejap saja berubah di tangannya.

Jeffrey duduk di sofa dengan ekspresi wajah yang misterius, hal ini membuat semua orang tidak bisa melihat isi pemikirannya.

Kemudian tatapan matanya melihat ke arah Jasmine dengan aneh, tetapi Jasmine tidak menyadarinya karena dia sedang bekerja dengan serius.

Joey berdiri disana juga tidak pergi juga tidak melakukan pemotretan, hari ini kekacauan yang ia lakukan agar membuat Jasmine kebingungan juga ingin membuat dia memohon kepadanya tetapi Jsamine tidak memperdulikan juga tidak menghiraukan Joey.

Agensi Joey berada disana ingin membantunya berbicara tetapi tidak ada orang yang mau membantu Joey.

Sebanyak baju di ruang baju ganti juga tidak ada yang memberitahu Joey dia harus mengenakan baju yang mana, melihat Kris yang berdiri di depan kamera sangat mengikuti irama Jasmine dalam pemotretan hal ini membuat Joey mengeraskan rahangnya.

“Joey, maukah kamu memint maaf kepada direktur Jasmine?”

“Untuk apa... aku! Padahal dia yang mempergunakan Kris kemudian membuat berita ini, apakah karena bersama dengan CEO Vogue Bonds Co dia merasa seperti seekor phoenix kah? Siapa yang tidak tahu jika dia menggunakan cara memalukan seperti apa.” Mengingat sikap Kris kepada Jasmine membuat dirinya tidak bisa menelan amarah ini.

“Jika aku kembali mengingat pada saat nona Yun debut juga membuat berita melambung bukan juga bersama dengan teman di agensi yang sama.” Jeffrey yang menyaksikan ini ikut berbicara, lalu membocorkan rahasia debut Joey pada saat itu.

Ruangan pemotretan ini di penuhi orang-orang, dan dia malah mengatakan hal ini dengan terbuka.

Joey tercengang, dengan segera dia melihat agensinya, “Kamu yang mengatur pekerjaan ini, ini orang-orang apa?”

Agensinya terlihat tidak senang, jadwal untuk endorser ini karena Joey yang mendengar Kris mengikuti ini maka dari itu dia juga menginginkan hal ini, demi bisa mengikuti pemotretan dia menolak semua iklan maka dari itu hingga seperti ini perusahaan juga harus menghormati dia.

“Joey, kamu jangan berbicara seperti itu, ini adalah orang AM.”

“Jadi emanknya kenapa? Aku bisa menjadi endorser mereka adalah sebuah kehormatan bagi mereka!” Joey melirik ke arah Jeffrey, dari awal dia merasa pria ini cukup tampan duduk di sana dengan sikapnnya, tetapi dia terlebih dulu yang mencari gara-gara maka dari itu dia tidak bisa menahannya dan tentu saja dia tidak boleh malu di depan Kris.

Semakin dia melakukan ini, semua orang disini akan semakin susah.

Setelah Kris melakukan dua grup pemotretan, dia masih disana dengan sikap tuan puterinya, tetapi karena keributan yang terjadi selama satu jam lebih ini membuat kondisi disini tidak semengerikan tadi.

Jasmine melihat foto di laptopnya dan merasa hasilnya cukup bagus.

“Nona Yun, kamu akan melakukan pemotretan? Jika melakukan pemotretan ini maka silahkan ganti baju, jika tidak maka kami sudah akan mengakhiri pekerjaan hari ini.”

Dari tadi hingga sekarang, Joey tidak melihat seorang photographer seperti Jasmine ini, di depan Jasmine bagaimanapun dia membuat onar, tidak mendapatkan sebuah sikap yang spesial malah semakin di cueki.

Dengan sengaja dia memutarkan kepalanya, juga tidak tahu sebenarnya Jasmine sedang bertaruh apakah Joey akan melakukan pemotretan atau tidak, hanya saja dia ingin terlihat Kris memperdulikan dia sedikit saja.

Kenyataannya semua ini sia-sia.

Joey menarik nafasnya dengan dalam, “Sudahlah demi perusahaan, aku tidak memperhitungkan ini kepada kalian, tetapi pekerja disini sungguh sungguh buruk.”