Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 59 Kamu Tidak Perlu Terburu-buru Memberiku Jawaban

“Baik baik baik, aku tidak akan mengatakannya lagi, aku hanya ingin mengingatkan kamu jika sekarang Rose telah kembali dan jangan biarkan Rose mengetahui permasalahmu dengan dia.” Dengan bijaknya Jaxon mengingatkan.

Sebagai seorang pria, dia menganggap apa yang dilakukan oleh Jefferson tidaklah salah, tidak ada satu kabar mengenai Rose yang pergi selama tiga tahun dan selama ini Jefferson tergila-gila untuk menunggunya, lalu dia mengetahui bahwa selama Jasmine pindah ke apartemen Jefferson, mereka terlihat begitu cocok.

Dalam benaknya Jaxon, Rose adalah gadis kaya yang elit yang tidak cocok dengan Jefferson karena dia begitu kuat dan populer dimana-mana, dan yang dibutuhkan Jefferson bukanlah orang yang duduk di meja perundingan tetapi seorang wanita yang layak menemani dia.

Dan hal ini Jasmine bisa melakukan sedangkan Rose tidak.

Jika dia benar-benar bisa menjadi seorang wanita kecil buat Jefferson, pastinya pada saat itu dia tidak akan mencampakkan Jefferson sendirian, namun sekarang pada saat dia kembali Jefferson juga tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolaknya dan walaupun telah berpisah tetapi pada akhirnya tetap bisa bersatu kembali.

Jefferson hanya menjawab iya dengan datarnya, dan ketika mereka bersiap untuk kembali, Jasmine telah membantu menyelesaikan ukuran foto dan format foto.

Jaxon yang berdiri di samping, tidak tahan untuk menepuk tangannya, “Nona Jasmine, jika kamu ingin berganti pekerjaan, pastikan untuk menghubungi aku! Tidak peduli itu hotel atau perusahaanku, aku akan memberikanmu posisi yang lebih baik!”

Jasmine dengan sungkannya menjawab, “Terima kasih atas kebaikan direktur Jaxon, aku tidak berencana dalam waktu singkat ini.”

Sambil melihat waktu dan bersiap untuk pergi lalu Jefferson langsung berkata, “Aku akan mengantarmu pulang.”

“Tidak perlu, aku naik taksi saja.” Jasmine tidak ingin merepotkannya dan yang paling penting adalah sekarang dia lagi hamil, dengan terlalu lama bersama dirinya takut jika dia mengetahuinya.

Sebenarnya maksud pemikirannya Jefferson sendiri tahu dengan melihatnya sekilas dan Jasmine adalah seorang wanita yang tidak bisa mencari alasan.

Dan juga satu-satunya wanita yang menghindari dirinya.

“Takut dia akan tahu jika aku mengantarmu?” Jefferson tiba-tiba berkata dan membuat Jasmine tidak bisa menjawabnya.

Dari sebelah Jaxon berdehem dan berkata, “Nona Jasmine biarkan dia mengantarmu, pabrik ini terbilang cukup pelosok, dan akan sulit untuk mendapatkan taksi dan aku masih ada beberapa yang perlu di urus dengan designer sehingga tidak bisa pergi.”

Perkataan ini telah dikatakan dengan seperti ini, Jasmine hanya bisa pergi bersama Jefferson dan dirinya berpikir ketika berada di perkotaan, lalu meminta dia untuk menurunkannya.

Jika dia berkata Billy akan cemburu ketika mengantarkan dia pulang... Jasmine sendiri tidak memikirkan hal tersebut.

Dalam perjalanan pulang, Jefferson tidak mengatakan apa-apa dan Jasmine hanya bersandar di tempat duduknya, dan waktu seketika berubah seperti saat dirinya pindah ke tempatnya.

Kadang-kadang mereka akan tinggal bersama dengan kesibukan masing-masing dan tidak saling berkomunikasi tetapi tidak ada yang pusing mengenai kesibukannya mereka dan merasa sangat nyaman.

Jasmine berpikir bahwa semua telah berlalu.

Hanya saja ketika mobil belum memasuki perkarangan kota, Jasmine telah tertidur, ketika dirinya bangun Jefferson telah menghentikan mobilnya di bawah apartemennya, dengan tubuh di baluti oleh selimut.

“Aku tertidur? Maaf.” Dengan paniknya berkata dan merapikan rambutnya.

“Ya, tertidur.” Dengan tenang Jefferson berkata tanpa sedikitpun menyalahkan Jasmine karena telah menganggu waktunya, tetapi tatapan matanya terlihat seperti, modelnya seperti apa yang tidak pernah ia jumpai.

Jasmine menyeka sudut mulutnya yang seharusnya belum ileran kemudian dia melipat selimut dan meletakkannya di belakang tempat duduk, “Terima kasih karena mengantarku pulang.”

Selesai berkata, dia bersiap-siap keluar dari mobil namun di detika selanjutnya pergelangan tangannya ditarik oleh Jefferson.

“Tunggu.” Dia melihat wajahnya dan berkata sepatah kata.

Jasmine tidak bisa melepaskan tangannya dan dengan ragu menatap ke arahnya, lalu melihat Billy sedang berbicara dengan wanita yang datang pada hari itu, tidak tahu apa yang mereka bicarakan, wanita itu memeluk lengannya Billy dan menangis.

“Hubungannya dengan wanita sangat rumit?” Jefferson tiba-tiba bertanya.

“Tidak tahu.” Jasmine langsung menjawab, dia sempat mempertimbangkan apakah dirinya ingin bersama dengan Billy atau tidak tetapi ketika dia memikirkannya, dalam benaknya muncul Jefferson, dia tidak ingin memaksakan dirinya sendiri juga tidak ingin menunda waktunya orang lain.

“Kamu bahkan tidak tahu dengan semua ini dan langsung membiarkan dia tinggal di rumahmu?” Dengan sedikit marah juga nada bicara yang lebih tinggi Jefferson ingin tahu apa yang dipikirkan oleh wanita ini, mengapa dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

Dan apalagi, dia kemungkinan sedang mengandung anaknya sendiri!

Jefferson sendiri ingin bertanya kepada Jasmine apakah dirinya sedang hamil, tetapi belum sempat dirinya berkata, Jasmine telah menghentikan perkataannya.

“Benar, aku adalah orang yang tidak menyayangi diri sendiri, jika tidak mana mungkin aku bisa melakukan hal itu kepadamu, dan pindah ke apartemenmu! Terimakasih atas perhatian dan peringatan dari tuan Jefferson, tetapi simpan saja rasa perhatianmu itu, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama!”

Setelah Jasmine berkata dengan suara yang tidak menyenangkan, dirinya segera turun dari mobil dan tidak memperdulikan Billy dan berjalan keatas.

Jefferson melihat kursi yang seketika menjadi kosong, hatinya merasa marah dan pada akhirnya dirinya tidak bertanya dan malah membuat Jasmine menjadi marah.

Dia memegang erat setir mobil dan langsung memutar arah sambil meninggalkan kompleks tersebut.

Billy yang melihat Jasmine turun dari mobil lalu mendorong wanita yang di depannya sambil memanggil Jasmine tetapi Jasmine tidak memperdulikannya.

“Kamu begitu menyukainya?” Wanita itu menangis dengan histeris dan dengan irinya menatap ke arah Jasmine, “Bukankah karena dia sedikit lebih dewasa dari aku? Aku juga bisa!”

“Sudahlah, kamu ingin aku mengatakannya berapa kali pada waktu aku membantumu, semua itu hanya kecelakaan dan sekarang aku sudah tidak bisa ke bar lagi, aku sudah siap memberikannya bar itu kepada orang lain, kelak kamu jangan membuat onar disana, jika terjadi apa-apa, aku tidak bisa membantumu.” Billy memanggilkan sebuah mobil untuk wanita itu, lalu segera menghempaskannya kedalam, dan mengejar Jasmine.

Begitu masuk, lampu ruang tamu telah menyala, Jasmine duduk di sofa melihat program televisi lalu ketika terdengar suara pintu terbuka sambil melihat ke arahnya, tanpa berkata apapun dan melihat televisinya.

“Itu, apakah kamu sudah makan?” Billy mengaruk kepalanya dan bertanya lalu memikirkan bagaimana menjelaskan masalah dengan wanita tersebut.

“Billy Han, kamu... bukan pembantuku, tidak perlu menjagaku setiap harinya, aku merasa hal ini tidak adil untukmu.” Jasmine sudah memikirkan dan menjelaskan, “Dalam waktu yang singkat ini kamu sudah banyak membantuku, aku sungguh berterima kasih tetapi kita lebih cocok untuk menjadi teman.”

“Kamu jangan salah paham, aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Samantha, aku mengenal dia disebuah bar, dan membantu dia untuk minum bir saja.” Billy dengan segera menjelaskan, dirinya takut Jasmine akan salah paham.

“Kamu tidak harus terburu-buru menjawabku, pikirkan baik-baik beberapa hari ini! Mungkin waktu kita bersama belum begitu lama, kamu juga perlu mengenalku dan aku adalah orang yang baik.” Dia menjelaskannya dengan sembarangan.

Jasmine menatapnya dengan tenang dan mengelengkan kepalanya, “Billy, kamu tidak menyukaiku.”

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu