Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 169 Aku Mengajukan Permohonan Ke Kota Zin

Wajah pria pun menjadi dingin perlahan, lalu Dia berbalik dan duduk di samping, menatap wajah Jasmine Zhao.

Ditatap oleh Jefferson Lu seperti ini, Jasmine Zhao terus menundukkan kepala dan mengigit bibirnya, merasa suasana di dalam kamar pun langsung menjadi dingin.

“Aku tahu kamu ingin melindungi aku, namun kamu semakin seperi ini, orang lain akan semakin tertuju padaku, bukankah begitu?” walaupun Dia tidak paham dengan perang komersial, Ia juga tahu kalau dirinya tidak memliki kekuatan untuk melawan jebakan dari orang-orang itu, lebih mengetahui kalau dirinya tidak memiliki latar belakang yang dapat mendukung Dia untuk terus berdiri di sisi Jefferson Lu.

Dia, tidak seperti Rose Tang, memiliki latar belakang keluarga yang baik, orangnya juga cantik, dan berbakat.

Seorang Fotografer kecil, atas hak apa bisa disukai oleh CEO Vogue Bonds Co…..

Selain Dia menggunakan badannya sebagai godaan, memangnya bisa ada kemungkinan lain? Dia menunduk dan melihat ke perutnya yang sedikit menonjol, wajahnya pun terlihat berat.

“Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan?” Jefferson Lu dengan tidak berdaya mengalah kepadanya.

Asalnya yang Dia mau, Jefferson Lu pasti akan berusaha memenuhinya.

“Aku tahu para Dewan Direksi akan memindahkan aku ke perusahaan cabang di Kota Zin, aku akan mengajukan permohonan perpindahan kerja ke sana.” Suara Dia terdengar sangat lembut, seperti takut Jefferson Lu akan tidak setuju, lalu Ia berkata lagi, “Di sana sangat dekat dengan Kota Nan dan Kota Zin, ke rumah sakit juga lebih mudah.”

“Kamu sudah memutuskan semuanya, hanya memberitahukan aku saja.” Pria bangun, mengambil mantel dan keluar.

Suara ‘bam’.

Badan Jasmine Zhao sambil bergemetar, matanya pun menjadi memerah.

Selain meninggalkan Vogue Bonds Co dengan inisiatif diri sendiri, Dia hanya memiliki jalan ini saja, tentu saja Dia juga bisa memilih untuk memohon dengan manja, agar Jefferson Lu membantunya.

Hanya saja jalan yang itu, apakah akan lebih mudah dari pada pilihannya?

Malam ini, Jefferson Lu tidak pulang ke rumah, Jasmine Zhao juga bergadang sampai larut malam, tidak mendengar adanya suara orang membuka pintu, Dia sambil memeluk bantal, tertidur dengan lelap.

Pagi, Rio He seperti biasa menunggu Dia di bawah.

“Kamu tahu………yasudah, ayo.” Dia sebenarnya ingin bertanya Jefferson Lu semalam pergi kemana, namun ucapannya sudah sampai di ujung mulut, namun Ia menelannya lagi.

Rio He sangat memahami ekspresi wajah orang, jika Jasmine Zhao juga tidak menerukan ucapannya, Dia juga tidak bertanya lagi.

Saat Jasmine Zhao sampai di ruangan kantor CEO Tan, Dia sedang berdiskusi dengan Ketua Departemen Personalia, mendengar Sekretarisnya berkata kalau Jasmine Zhao kemari, Ia pun segera menyelesaikan diskusi dan meminta Sekretaris untuk membawa Jasmine Zhao masuk.

“CEO Tan.” Jasmine Zhao menyapa, lalu melihat Sekretarisnya menutup pintu.

“Silahkan duduk.” CEO Tan menghelakan nafas, lalu Ia memberikan segelas teh untuk Jasmine Zhao, “Masalah berita, kamu seharusnya sudah tahu, aku juga tidak ingin ikut campur masalah pribadi kamu, kalau kamu benar-benar ada sesuatu dengan CEO Lu, aku tentu saja akan memberikan doa restu kepada kamu, hanya saja….”

Jasmine Zhao terlihat sangat rasional, “CEO Tan, Anda terus terang saja.”

CEO Tan mengeluarkan sebuah dokumen perpindahan karyawan, menaruhnya di depan Jasmine Zhao, Isinya adalah bahwa Dewan Direksi mengatakan bahwa Jasmine Zhao tidak berkualifikasi dalam jabatannya, dan adanya memiliki kelalaian dalam bertugas, sehingga mencemari reputasi perusahaan, oleh karena itu, Dia akan dipindahkan ke perusahaan cabang di Kota Zin, menjabat sebagai wakil editor di sebuah surat kabar kecil.

Jarum jam berdetak, Jasmine Zhao menjawab dengan tenang, "Aku bersedia untuk pergi."

“Benaran?” CEO Tan juga tidak begitu rela untuk melepaskan bawahan yang begitu berkompeten, namun atasan terus memberikan tekanan, dokumen ini sudah ada 2 hari di dalam ruangannya, Dia juga tidak sanggup menahan tekanan dari atasan lagi.

“Iya, CEO Tan, Anda memahami aku, orang tua aku ada di Kota Zin, awalnya aku juga sudah mendengar kabar perusahaan akan memilih karyawan untuk pergi ke perusahaan cabang di Kota Zin, sekarang hanya menggantikan sebuah hasil yang tidak beda jauh, aku bisa menerimanya.” Dia sambil menunduk dan memeluk tasnya, mengeluarkan surat permohonan perpindahan, “Tapi aku tidak mengakui bahwa aku ada hubungan dengan CEO Lu, aku juga tidak mengakui kalau aku ada melakukan kesalahan dalam pekerjaan aku, dan mencemari reputasi perusahaan, baik terhadap Sha luo, atau Vogue Bonds Co, hati Nurani aku tidak merasa bersalah.”

Dia boleh pergi ke sana, tapi bukan diusir oleh orang lain ke sana, Dia sendiri yang memohon untuk dipindahkan ke sana.

Masalah ini sudah sampai seperti ini, CEO Tan sambil melihat Jasmine Zhao dan menganggukkan kepala, “Aku akan membantumu, bagaimanapun kamu sudah bekerja sekian lama di bawah aku, pergi ke sana kamu juga harus melakukan pekerjaan mu dengan baik, suatu hari pasti kamu akan berhasil.”

Jasmine Zhao membungkuk terhadap CEO Tan, berterima kasih kepadanya atas dukungan dan perhatian yang Dia berikan, selanjutnya Jasmine Zhao pun kembali ke studio untuk berkemas barang-barangnya.

Sebenarnya juga tidak banyak yang harus dikemas, kalau pergi ke sana, mungkin kamera saja Dia akan jarang memegangnya, di sana juga tidak ada model cantik untuk di potret.

“Kak Jasmine, kamu ini sedang melakukan apa?” Luna Jia baru masuk ke studio, langsung melihat Jasmine Zhao sedang mengemaskan barang, Dia belum sempat bergosip, langsung merebut kotak kardus yang ada di tangan Jasmine Zhao, “CEO Lu begitu tega, memecat kamu? Kalau begitu aku juga tidak mau bekerja di sini lagi!”

“Aku juga!” Leo Yun masuk dari luar, sambil ikut berkata.

Wajah William Qin yang berdiri di samping juga terlihat dingin, sepertinya Ia merasa kesal untuk Jasmine Zhao.

“Apa yang sedang kalian lakukan? Aku sendiri yang mengajukan permohonan perpindahan ke Kota Zin, tidak ada hubungannya dengan CEO Lu.” Jasmine Zhao sambil tersenyum, sambil menunjukkan sikap yang tidak begitu peduli.

Hanya Luna Jia yang sudah mengikuti Ia dengan lama yang mengetahui betapa Jasmine Zhao menyukai fotografi, dan telah mengkorbankan berapa banyak, baru bisa sampai seperti hari ini.

Dan Dia dipaksa pergi seperti ini…..

“Kak Jasmine, aku tidak bisa merelakan kamu.” Mata Luna Jia memerah, sambil memeluk Jasmine Zhao, dan menangis.

Sebenarnya suasan hati Jasmine Zhao memang sangat mudah runtuh, melihat Luna Jia menangis seperti ini, hatinya pun merasa sangat tidak enak.

“Sudah, jangan menangis lagi, kita bukan tidak akan bertemu lagi juga, Kota Zin dan Kota Nan sangat dekat, kedepannya kita masih bisa sama-sama pergi berwisata.” Hati Jasmine Zhao merasa sangat tersentuh, Dia sambil menepuk-tepuk bahu Luna Jia, lalu Ia terus mengemaskan barang.

Luna Jia sambil mengusapkan air mata, sambil berkata dengan suara menangis, “Aku bantu kamu mengemaskan barang.”

Jasmine Zhao juga tidak yakin apakah dirinya harus begitu impulsif dan membuat keputusan sepertin ini, Dia bersikap seperti ini termasuk berani, atau takut?

Kalau dirinya pada 3 tahun yang lalu, mungkin akan berdiri untuk dirinya sendiri dan mencari orang yang mencurigainya, berdebat dengan mereka, dan mengeluarkan bukti bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan dalam bekerja, dan membuat semua orang yakin terhadap kompetensi dirinya, namun Dia yang sekarang, tidak akan melakukan seperti demikian.

Barang yang harus dikemas tidak banyak, Sebagian besar lensa dan kamera adalah milik perusahaan. Jasmine Zhao hanya dapat mengambil 2 kamera kecilnya sendiri, dan beberapa gadget, dan sambil berjalan keluar dari studio dengan membawa kotak kardus, Luna Jia mereka terus mengikutinya.

Orang-orang di ruangan Sha Luo mendengar Ia akan pergi, semuanya pun keluar mengantarnya.

Koridor yang awalnya luas itu tiba-tiba dipenuh dengan orang-orang, adegan tersebut menunjukkan banyak perasaan dan nostalgia, yang membuat Jasmine Zhao semakin tersentuh.

Dia telah meninggalkan bekas di sini, di mana pun Dia berada, akan ada seseorang yang merindukannya.

“Terima kasih pada kalian semua telah membantu aku selama ini, aku berharap kita akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama lagi.” Jasmine Zhao menunjukkan senyumannya, dengan penuh keyakinan Dia berjalan masuk ke lift, setelah pintu lift tertutup, senyumannya pun memudar dengan perlahan.

Sambil melihat kotak kardus yang dibawa, Dia menghelakan nafas.

Dia pasti bisa bertahan, demi dirinya sendiri, dan juga demi baby!

Sekarang, pria itu sepertinya masih marah terhadapnya?

Jasmine Zhao mengangkat bibirnya, lalu keluar dari lift, namun belum berjalan 2 langkah, Ia langsung melihat Jefferson Lu sedang berdiri di samping mobil dan menunggu Dia, dan Rio He tidak tahu sedang berada dimana.

Setelah Dia melihat Jasmine Zhao, Dia berdiri dengan tegak, lalu berjalan selangkah demi selangkah ke arahnya.

“Beratkah?”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu