Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 276 Berita Yang Tersebar

“Rose, kamu tidak kenapa-napa bukan?” Nancy yang melihat dia terkejut ini merasa khawatir.

Rose merendahkan bola matanya tidak menjawab dan hanya melihat gelas kopi di meja.

Dia yang seketika terdiam membuat Nancy dapat menebak jika dia dan Jefferson sedang bermasalah, dan takut jika urusan suaminya tidak terkabulkan, dengan segera Nancy mendekati Rose, “Kapan lalu di acara sekolah aku bertemu dengan Jasmine, dan merasa dia lebih berani dan dengan jelas mengabatkan hubungannya dengan Jefferson, jika orang yang tidak tahu akan mengira mereka akan menikah.”

Sebuah perkataan, membuat tatapan Rose di penuhi kebencian.

Tetapi dia tidak membuat Nancy melihat semua ini, dia menaikan kepalanya dan tersenyum tanpa memperlihatkan isi hatinya.

“ Mungkin saja, aku dan Jefferson tidak berjodoh, jika dia akan bersama Jasmine aku pasti mendokan mereka, hanya saja... bibi tidak menyukai Jasmine.”

Perkataan yang di lontarkan ini membuat Nancy segera menjawab, “Hanya nona seperti kamu ini yang pantas bersanding dengan Jefferson, orang seperti Jasmine ini sungguh tidak pantas!”

Rose tersenyum sambil menyentuh bibir gelas kop dengan sengaja dia berkata, “Tetapi Jasmine telah hamil.”

Pada saat itu dia hanya menebaknya, tetapi ibu Lu malah sengaja membuat perkara ini dan akhirnya membuat Jefferson mencurigainya, tetapi sekarang Jasmine memang hamil dan dengan sengaja melakukan hal ini untuk membuat Jefferson membelanya.

Mengingat hal ini, Rose mengeraskan rahangnya.

Dengan susah payah dia membuat drama ini, malah hasilnya seperti memberikan sebuah jalan untuk Jasmine.

“Apa? Bukan milik Jefferson kan!” Nancy meninggikan suaranya, membuat semua orang di cafe melihatnya.

Rose dengan segera menahannya, karena takut orang lain akan mengenalinya, “Jangan seperti itu, mereka sekarang bahkan belum menikah, dengan perkataanmu seperti ini akan membuat Jasmine malu.”

Dari masa kuliah hingga sekarang, Rose selalu terkenal lembut, semakin dia berkata seperti itu semakin membuat Nancy marah.

“Rose, bisakah kamu lebih berani sedikit! Walaupun dapat saat itu kamu bersekolah keluar, emanknya kenapa? Kamu sendiri tidak berselingkuh, hati Jefferson pasti masih ada kamu, jika bukan karena godaan dari Jasmine, mungkin kalian telah menikah sekarang.”

Rose dengan tidak bisa apa-apa memajukan bibirnya, seperti telah memenangkan hatinya Nancy.

Jika Jefferson tidak mengizinkan dirinya bertemu dengan ibu Lu, dia tidak akan pergi, dia akan membuat Jasmine tidak mampu untuk mendirikan kepalanya di kota Nan.

Pada akhirnya dia akan menghancurkan semua ini.

...

Di hotel jendela ada cela yang memperlihatkan langit terrang berubah gelap, Jasmine duudk di sofa sambil melihat pemandangan di luar.

Dia duduk disana seharian semenjak kembali dari hotel, tidak berkata apapun tidak makan apapun, hanya pada saat meminta dia minum barulan dia minum.

Billy tidak perlu bertanya karena sudah tahu kenapa dia seperti ini, tetapi bagaimanapun juga pada akhirnya dia memikirkan tubuhnya itu.

Dia terus diam melihat telepon genggamnya, ketika telepon genggamnya menyala dia selalu mengabaikannya bahkan tidak menjawab telepon dari siapapun.

“Tidak laparkah?” Billy berjalan kesana sambil membawa sebuah bubur, padahal tahu jika dia tidak akan makan, tetapi dia tetap memesannya.

Jasmine mengelengkan kepalanya pelan, sambil melihat ke arah jalanan.

Telepon genggamnya menyala kembali, kali ini Luna lah yang menghubunginya.

“Jika tidak di hubungi lagi, maka seluruh dunia akan mengira dia dalam masalah.” Setelah itu Billy mengambil telepon genggamnya dan memberikannya kepada Jasmine.

Ketika Jasmine menerima perjalanan bisnis tidak banyak orang yang mengetahuinya, dan sekarang ada yang membicarakannya, Luna sungguh khawatir kepadanya maka dari itu menghubungi dia.

Baru saja tersambung, lalu terdengar suara Luna yang seperti menangis.

“Kak Jasmine, kamu dimana?”

“Bersama CEO Tan sedang melakukan perjalanan bisnis...” Dengan pelan dia membuka bibirnya dan berkata dengan pelan.

Hal yang tidak dia ketahui, sekarang telah tersebar di perusahaan, bahkan ada foto dia ada Jefferson tinggal bersama, dan ada seorang partner kerja yang menyatakan hal ini.

Semua orang mengira dia adalah simpanannya Jefferson.

Jika tidak seorang direktur dari Vogue Bonds Co, mengapa bisa melakukan hal sebaik ini kepada seorang photographer biasa.

Luna menceritakan semua hal ini kepada Jasmine, “Mereka berkata kamu sedang hamil dan mengandung anaknya direktur Lu, kak Jasmine bagaimana sekarang?”

Jasmine terdiam, dia juga tidak bisa mengatakan perasaannya sekarang, pada intinya dirinya seperti tidak mampu berkata.

Billy yang berdiri di samping juga merasa ada yang salah, dengan segera mengambil telepon genggamnya dan berkata, “Dia sekarang sedang merasa tidak nyaman, jika ada yang dikatakan nanti saja.”

“Bil... kak Billy?” Luna semakin tercengang dengan semua keadaan ini!

William yang berada di samping merasa ada yang aneh, lalu berjalan ke arahnya, “Apakah direktur mengalami masalah?”

Luna yang tercengang menganggukkan kepalanya, lalu dengan segera mengelengkan kepalanya, otaknya seperti memutih, “Kak Billy sedang bersama dengan kak Jasmine, tetapu bukankah kak Jasmine dan direktur Jefferson sedang melakukan perjalanan bisnis bersama?”

Jika hal ini di ketahui orang lain, orang-orang di perusahaan pasti akan membicarakan Jasmine.

Tatapan kedua orang ini saling bertemu, lalu memutuskan untuk merahasiakan hal ini, tidak boleh membiarkan orang lain tahu, terutama karyawan di Vogue Bonds Co.

“Ah, aku tidak sempat menceritakan urusan Randy yang kabur dari pernikahannya.” Tadi Luna terlihat sangat gugup, dia bahkan melupakan semua hal ini, dia kembali mengambil telepon genggamnya, lalu dengan ragu akan menghubungi atau tidak.

William melihat kearahnya lalu mengelengkan kepalanya, “Sudahlah, mendengar perkataanmu tadi, kelihatannya dia sedang mengalami masalah, yang jelas sekarang Randy juga tidak bisa di hubungi, kamu beritahu direktur, hanya akan membuat dia ikut khawatir, mungkin tunggu saja pada saat dia kembali.”

Mungkin ini adalah cara mengundur yang lebih baik.

Apalagi mereka berdua juga tidak begitu berkuasa di Vogue Bonds Co, jika memang harus bermasalah yang rugi adalah Randy dan Claresta.

Luna yang tadinya berpikiran kacau mulai tenang dengan perkataannya, lalu dengan jantung yang berdetak dia berkata, “Kenapa kamu selalu bisa setenang ini?”

“Jadi apakah akan seperti kamu menangis dan berjongkok disana?” Dia mulai mengingat ketika Jasmine di fitnah, karena Luna yang tidak dapat membantu apapun dia bersembunyi lalu menangis, lalu tatapan matanya terlihat sangat kasihan, “Setelah ini aku tidak akan membuat kamu merasa takut lagi.”

Luna memajukan bibirnya, dengan wajah yang di penuhi senyuman, lalu dia melihat ke samping sambil mengerakkan jarinya agar Willian menundukkan tubuhnya.

Pria ini pun mengikuti, dia yang sedkit berjinjit lalu berkata di telinganya, “Jika bukan karena di kantor, mungkin aku telah mengecup kamu.”

William menaikan alisnya sambil melihat dia.

Memegangi pinggannya, dengan satu tangan memegang meja kantor lalu mengecup bibirnya.

Luna membelalaki matanya lalu mendorong dia, tetapi ciuman ini terlalu mendala.

Setelah beberapa lama, William melepaskan wajah memerah ini dengan lembut melihat ke arahnya, sambil menjulurkan tangannya untuk menyeka lisptik merah di bibirnya, “Dimanapun, selalu ingin melakukan ini.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu