Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 405 Rencana Jangka Panjang Tuan Lu

Setelah Jasmine Zhao mengganti pakaiannya dan menyelesaikan riasannya, Jefferson Lu pun sudah lama berbincang dengan orangtuanya.

Jasmine Zhao berjalan ke arah Jefferson Lu dan memberikan pandangan marahnya, tetapi pria itu masih tidak memahami artinya.

“Bukankah kamu bilang ada yang harus kamu lakukan hari ini? Kenapa kamu pagi-pagi malah datang kemari?” Jasmine Zhao tidak bisa menahannya, jadi dia memutuskan untuk bertanya padanya. Jefferson Lu masih belum memberitahunya mengenai keadaan sopir tersebut.

Supaya Ayah Zhao dan Ibu Zhao tidak khawatir, Jasmine Zhao juga tidak bisa langsung bertanya.

Pria itu mengerti maksudnya, lalu mengangguk kepalanya dan berkata, "Masalahnya sudah hampir selesai. Karena kebetulan masih memiliki waktu, aku ingin mentraktir paman dan bibi untuk makan siang."

Jasmine Zhao agak bingung melihat senyum lembutnya.

Sekarang bukan waktunya untuk makan dan memperdalam perasaan, kan! Apa yang sebenarnya sedang dipikirkannya! Kemarin dia begitu terburu-buru, tapi hari ini dia malah duduk di ruang tamunya seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi. Semakin memikirkannya, Jasmine Zhao merasa ada yang tidak beres.

Karena Jefferson Lu menyebutkannya, dan Ayah Zhao serta Ibu Zhao juga tidak ada urusan lain, Jasmine Zhao pun mengiyakannya.

Dalam perjalanan, Jefferson Lu sambil mengemudi sambil berbincang dengan Ayah Zhao. Sedangkan Jasmine Zhao duduk di kursi belakang bersama Ibu Zhao.

Begitu melihat Jasmine Zhao yang tampak memiliki sesuatu dalam pikirannya, Ibu Zhao pun langsung mengubah topik pembicaraannya. "Sayang, jangan bicara terlalu banyak. Kamu yang terus bertanya-tanya akan mengganggu kosentrasi Jefferson mengemudi."

"Betulkah?" Ayah Zhao tersenyum canggung. "Aku juga ingin mengambil kesempatan ini untuk mengetahui lebih banyak tentang dia. Mereka besok akan pulang ke Kota Nan, dan aku tidak tahu kapan akan bertemu dengannya lagi."

Mendengar perkataannya, Ibu Zhao pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Paman, Bibi, tenang saja. Nanti aku akan sering menemani Jasmine pulang kemari, atau aku membawa kalian berdua untuk tinggal di Kota Nan," kata Jefferson Lu tenang dan serius sambil mengemudi.

Mendengarkan nada bicaranya yang tidak seperti biasanya, Ayah Zhao memikirkannya, melihat keluar jendela dan berkata, "Aku dan ibu Jasmine masih bisa menjaga hidup kami sendiri, jadi tidak perlu merepotkan kalian sedini ini."

Ibu Zhao yang duduk di belakang juga menyetujuinya, berpikir untuk memberikan lebih banyak waktu bagi mereka untuk hidup bersama.

"Sebenarnya akan lebih nyaman tinggal di Kota Nan dan orangtuaku dari awal juga sudah memikirkan hal ini. Selain itu, semua aspek bidang kedokteran di Kota Nan juga jauh lebih baik dari Kota Jin."

Melihat Ayah Zhao tampak tidak keberatan, Jefferson Lu, yang terdiam sejenak, lanjut berkata, "Ada perumahan yang baru dibangun di dekat komplek yang sekarang kami. Bangunannya pun sangat bagus. Lain kali, kalau ada waktu, kami bisa pergi bersama-sama untuk melihatnya."

Jasmine Zhao pun bingung. Dia bahkan sudah memikirkan sampai hal ini?

Dia berkata demikian juga bukan karena ingin membelikan rumah untuk orangtuanya, tetapi karena dia berharap mereka akan tahu bahwa dia dengan tulus menyambut kedatangan mereka untuk tinggal di Kota Nan. Dengan begitu, mereka juga akan lebih nyaman bertemu Jasmine Zhao.

Jasmine Zhao tahu Jefferson Lu adalah orang yang cermat, tetapi dia tidak menyangka ketika Jefferson Lu benaran menghadapi masalah ini, dia bisa mengatakan perkataan ini begitu tenang.

Ayah Zhao juga setuju dengan pertimbangan jangka panjang Jefferson Lu in. Dia pun berkata, "Baiklah. Jika ada waktu, kita bisa pergi dan melihatnya."

Ini setidaknya telah mewakili sikap tulus Jefferson Lu terhadap Jasmine Zhao.

Setelah tiba di restoran, Ayah Zhao pun melihat bahwa ini masih terlalu pagi untuk memulai makan siang, jadi dia berkata, "Kalau orangtuamu sedang tidak sibuk, ajak saja mereka untuk makan bersama, dan sekalian untuk bertemu mereka."

Jefferson Lu segera berdiri dan berkata, "Baiklah. Aku akan pergi menelepon mereka."

Dia pun segera keluar dari ruang VIP. Ketika Ayah Zhao membaca menunya, Jasmine Zhao pun mengambil kesempatan ini untuk keluar. Lalu dia berdiri di samping Jefferson Lu. Setelah Jefferson Lu selesai berbicara di teleponnya, Jasmine Zhao baru berbisik, "Kamu tidak sibuk? Atau mungkinkah kondisi sopir itu sangat buruk.”

Melihat Jasmine Zhao yang tampak cemas, Jefferson Lu pun tersenyum tipis dan berkata, "Tidak bisakah kamu berpikir lebih positif?"

Jasmine Zhao mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya.

Bagaimana dia bisa tenang dengan situasi ini! Selain itu, ketika di dalam mobil, Jefferson Lu malah menawarkan diri untuk mengantar orangtuanya ke Kota Nan. Dia biasanya tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu.

Indra keenamnya memberitahunya bahwa pria ini pasti sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Hati-hati." Dia melihat beberapa anak di belakang Jasmine Zhao, yang berlari melewatinya dengan menarik mobil mainan mereka, hampir akan menabraknya. Makanya dia langsung menariknya ke dalam pelukannya.

"Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu secemas itu. Aku sekarang juga tidak hamil lagi." Jasmine Zhao tanpa tersadar mengatakannya keluar.

Tapi raut pria itu malah berubah.

Jakunnya bergetar dan tangannya memegang bahu Jasmine Zhao.

"Tidak peduli mau ada anak atau tidak, apa yang akan terjadi sebelumnya pasti akan terjadi lagi."

Jefferson Lu tidak pernah membicara dengan Jasmine Zhao tentang kegugurannya. Dia sangat jelas tahu bahwa itu merupakan rintangan yang sulit baginya untuk dilewati. Namun, jika ada sesuatu yang akan memisahkan mereka untuk selamanya, maka dia harus mengatakannya keluar.

Bahkan jika Jasmine Zhao pada awalnya akan sulit menerimanya.

“Aku sama sepertimu, telah menyadari bahwa aku sudah lama jatuh cinta padamu. Aku juga akan mengungkapkan hubungan kita secara publik, kemudian menikah dan kita bisa mempunya anak lagi… Jadi, jangan menutup hatimu. Bukan takdir anak itu untuk datang ke dunia ini. Aku juga merasakan sakit hati yang sama sepertimu, tetapi aku lebih takut kamu akan terus memikirkannya dan menderita seumur hidup.

Jefferson Lu menatap matanya secara dalam.

"Iya. Aku tahu." Jasmine Zhao menundukkan kepalanya, tidak berani menatapnya.

Dia merasa dirinya telah dilihat jelas oleh Jefferson Lu, saking jelasnya seakan Jefferson Lu dapat mengetahui apa yang ada dalam pikirannya.

Perkataan mengenai menikah dan memiliki anak ini terdengar begitu menarik, tapi Jasmine Zhao mungkin tidak bisa melahirkan anak lagi untuknya.

Ketika setiap hari memikirkan ini, hatinya pun terasa sangat sakit seakan telah dicabik-cabik.

"Jefferson, Jasmine, kenapa kalian berdua sedang berdiri di luar?" Ibu Lu, yang menenteng tas merek terkenal dan mengenakan cheongsam hitam, berjalan kemari. Dia dengan ramah menarik tangan Jasmine Zhao dan berkata, "Ayo, jangan biarkan orangtuamu menunggu lama."

Ayah Lu yang berdiri tidak jauh dari belakang ibu Lu pun terbatuk pelan.

Jasmine Zhao takut Jefferson Lu akan mengatakan sesuatu, jadi dia pun ikut bersama Ibu Lu ke ruang VIP.

"Menghadapi wanita itu jauh lebih sulit daripada membicarakan urusan bisnis." Ayah Lu mengatakan ini dengan sedikit perasaannya.

Jefferson Lu juga mengangguk kepalanya, menunjukkan bahwa dia setuju dengannya. Sekarang dia semakin sadar akan pikiran Jasmine Zhao yang sulit dipahami itu. Sebelumnya, mereka sibuk mengurusi urusan masing-masing dan kehidupan mereka juga dibiarkan berjalan begitu saja. Namun, semakin dia mengetahui wanita ini, semakin dia tidak bisa mengendalikan perasaannya.

Mungkin saja semenjak bertemu Jasmine Zhao, hatinya telah dirampok untuk selamanya.

Saat di meja makan, Ayah Lu dan Ibu Lu bahkan tampak lebih aktif dari sebelumnya. Bagaimanapun juga, kedua orangtuanya juga lahir dan dibesarkan di Kota Jin, jadi bahasa yang dibicarakan juga banyak yang sama. Mereka bersenang-senang berbincang satu sama lain, menyisihkan Jasmine Zhao dan Jefferson Lu.

Ternyata Ibu Lu dan Ibu Zhao lulus dari universitas yang sama.

"Saat itu kamu sangat terkenal di sekolah. Aku ingat semua orang mengatakan bahwa ada seorang wanita cantik bermarga Zhao di jurusan Seni Rupa. Sepertinya saat ada beberapa kegiatan komunitas, aku pun pergi ke jurusanmu untuk melihatmu diam-diam." Ibu Lu mengingat masa lalunya dan menjadi semakin semangat begitu membicarakannya.

Ayah Lu pun tidak bisa menghentikannya. Tapi karena suasananya juga sangat bagus, dia pun membiarkannya.

Jasmine Zhao pun menunduk kepalanya dan makan. Makanan di Kota Jin memang selalu cocok dengan seleranya.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu