Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 473 Tidak Perlu Memaafkan

Kapan pria itu berubah menjadi begitu despotisme?

"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri."

Semakin dia mengakuinya identitas Jasmine Zhao secara mencolok, Jasmine Zhao akan menjadi semakin tidak ingin menarik perhatian orang.

Tanpa mempedulikan penghentian pegawai itu, Jasmine Zhao langsung mengambil tas dan keluar dari gedung Lu's Corp.

Pikirannya sangat kacau, tidak tahu di bagian mananya yang salah, jelas-jelas Jefferson Lu telah mengatur semuanya dengan baik, memangnya apa salahnya kalau sang pria ingin memberikan sebuah perlakuan khusus terhadapnya di perusahaan?

Di sini bukanlah Kota Nan, juga bukan Vogue Bonds Co., tidak akan ada orang yang menyebarkan gosip di belakangnya, pabrik papanya sekarang pun sudah mulai berjalan kembali, tidak peduli ingin membahasnya dari segi mana pun, dirinya tidak sampai tak begitu pantas dengannya.

Apalagi sekarang dia telah mengandung...... ketika mengingat akan janin di dalam perut, langkah kaki Jasmine Zhao mulai sedikit melambat.

Setelah melewati tikungan, secara tanpa sadar, ada seseorang yang berjalan dengan buru-buru ke arahnya, dan menariknya ke samping.

Jasmine Zhao sangat kaget, melakukan perlawanan berusaha melihat siapa orangnya, semua suaranya telah tersumbat di kerongkongan pada detik itu.

Mata Maxwell Wu telah dilumuri dengan senyuman, mengulurkan tangan menjepit dagunya Jasmine Zhao, nada bicaranya begitu dingin.

"Kenapa kamu tidak merasa takut sedikit pun saat bertemu denganku? Juga tidak merasa tegang sama sekali, memangnya Jefferson Lu masih belum memberitahukanmu, tentang apa yang ingin kulakukan terhadapmu di hotel hari itu?"

Tanpa menunggu Jasmine Zhao berkata, dia tiba-tiba semakin mendekat, berkata dengan mendekat ke telinganya, "Aku tidak akan membiarkannya lewat begitu saja, aku telah menyukaimu bertahun-tahun ini, kalau tidak boleh menyentuhmu sekali pun, tidakkah kamu merasa sangat bersalah terhadap segala pengorbananku terhadapmu?"

Pengorbanan?

Selain pernah membantu papanya dengan mencari beberapa relasi, apa lagi pengorbanan sang pria terhadap dirinya?

Jasmine Zhao melakukan perlawanan dengan kuat untuk terlepas dari tangannya, berdiri di pinggir jalan dan berteriak, "Lepaskan aku!"

Karena kebetulan merupakan waktu pulang kerja, ada banyak pegawai kantoran yang menyebrangi jalan dengan buru-buru, dalam waktu singkat berhasil memisahkan Jasmine Zhao dengan Maxwell Wu.

Dengan memanfaatkan kesempatan ini, Jasmine Zhao bergegas berjalan ke tempat taxi.

Saat hendak tidur beberapa hari ini, dia sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkan masalah itu.

Karena dia sama sekali tidak menyangka Maxwell Wu memiliki tujuan jahat seperti itu terhadapnya.

Menyadari Jasmine Zhao hendak kabur darinya, tangan Maxwell Wu yang menggenggamnya semakit mengerat.

Jasmine Zhao sedang hamil, di sampingnya pun tidak ada orang, tentu saja bukanlah tandingan pria ini.

Tidak bisa melepaskan diri setelah berjuang sesaat, dan sebaliknya, dia malah terdorong ke samping.

"Lepaskan aku!"

Jasmine Zhao tidak ingin mengingat apa yang terjadi di hotel hari itu, satu-satunya hal yang bisa dipastikannya adalah ada seorang pria di belakangnya, sekarang malah merasa bentuk badan orang itu mirip dengan Maxwell Wu......

Jelas-jelas, dia adalah kakaknya Madeline Wu, mereka dulu sering bertemu, makan bersama dan berbelanja bersama.

Sebenarnya Jasmine Zhao tahu, Maxwell Wu sangat memperhatikannya saat masih masa sekolah, tapi reaksinya terhadap semua masalah ini pada saat itu sangat lambat, juga mengira dia melakukan ini pasti karena Madeline Wu, makanya dia bisa memperlakukan Jasmine Zhao sebaik itu.

Tidak disangka, dia malah......

Tapi tidak peduli bagaimana pun juga, kejadian Maxwell Wu hari itu nyaris menyakitinya merupakan sebuah kenyataan, dia melihat ekspresi wajah dan sikap sang pria di depannya ini, tidaklah terlihat seperti ingin membahas sesuatu dengannya secara baik-baik.

Lalu menunjuk ke arah sebuah kafe di pinggir jalan, "Kalau ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan padaku, maka mari kira bicarakan di sana."

Jasmine Zhao telah memikirkannya dengan teliti, mungkin saja setelah mereka berbincang-bincang, Maxwell Wu bisa mulai mengerti bahwa mereka berdua tidak akan memiliki hubungan yang melebihi pertemanan.

Tidak peduli bagaimana pun pemikiran Jefferson Lu, tapi bagi Jasmine Zhao, Maxwell Wu hanya sekedar kakak dari temannya, dan sekarang hanya sekedar sebuah nama saja bagi sang wanita.

Jasmine Zhao tidak akan menyia-nyiakan waktunya pada pria ini sedikit pun, tapi permasalahan utama saat ini adalah harus membuat suasana hati Maxwell Wu tenang dulu, kalau terus berlanjut seperti ini, dia tidak akan mampu hidup di Kota Jin dengan tenang.

Kalau dia memiliki hubungan dengan Rose Tang, kalau begitu Jasmine Zhao mampu menebak alasan kenapa dia ingin memilih hari itu untuk melukai dirinya.

Rose Tang sudah ketakutan, takut setelah dia pulang ke negeri ini, pria yang terus dia kejar dengan berjuang sekuat tenaga, pada akhirnya akan menikah dengan Jasmine Zhao.

Dulu saat masa sekolah, Rose Tang selalu merupakan seorang Miss Campus, ditambah lagi karena Tang's Corp. saat itu berkembang dengan sangat baik, menjadikannya sebagai pacar impian bagi hampir setiap lelaki di sekolah, dia saat itu memilih Jefferson Lu pun karena tertarik dengan kedudukan Keluarga Lu.

Bagaimana mungkin dia bisa terima dirinya kalah dari Jasmine Zhao.

Maxwell Wu melihatnya dengan mendalam, dan menolaknya.

"Katakan saja di sini." Sang pria telah merasa ragu selama 2 hari ini, setelah pergi mencari Rose Tang, hatinya selalu merasa tidak nyaman.

Ada beberapa hal yang harus dikatakannya secara langsung terhadap Jasmine Zhao, tidak peduli apakah permintaan maaf, ataupun permohonan......

"Aku hari itu memanggilmu pergi ke hotel, tidak ada hubungannya dengan adik perempuanku, aku benar-benar hanya sekedar gegabah, sekarang perusahaan telah memecatku, keluarga, kerabat, dan teman dekat, semuanya telah mengetahui alasan kenapa aku diselidiki oleh polisi, takutnya, aku tidak akan bisa menetap di Kota Jin lagi kedepannya."

Maxwell Wu mengatakannya dengan sangat pelan, suaranya mengandung sedikit aura kelelahan.

Jasmine Zhao tidaklah mampu mendengar rasa bersalah di balik semua ucapan ini, kalau bukan karena mereka berdua berdiri di tengah jalan, dia benar-benar curiga apakah Maxwell Wu ingin mengulangi kejadian ini lagi.

"Kamu tidak perlu berpikir begitu berlebihan, ini tidak akan mempengaruhi hubunganku dengan Madeline karena orang sepertimu ini."

Hal ini tidak ada kaitannya dengan Madeline Wu.

Alis Maxwell Xu berkerut, dia mulai mengepalkan tangan, menatap wajah Jamsine Zhao, "Aku pun tidak tahu masalah tentang kamu sedang hamil, kalau aku mengetahuinya......"

Pak.

Jasmine Zhao menampar Maxwell Wu langsung di tengah jalan.

Dia memukulnya dengan sangat kuat, telapak tangannya terasa sakit dan perih, dia percaya Maxwell Wu pun merasa sakit, makanya dirinya terus tidak mengambil inisiatif untuk mengungkit masalah ini.

Tidak disangka dia malah mendengar sebuah penjelasan yang tak masuk akal.

"Satu tamparan ini adalah hutangmu terhadapku, mulai dari sekarang, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi."

Jasmine Zhao membalikkan badan hendak pergi, lalu terdengar suara Maxwell Wu dari belakang.

"Aku akui Jefferson memperlakukanmu dengan sangat baik, tapi pernahkan kamu berpikir, pernikahan kalian......"

Sebelum pernyataannya selesai, Jasmine Zhao sudah berjalan ke arah sebaliknya.

Suasana hatinya hari ini sangat tak karuan.

Setelah mendengar Maxwell Wu berkata seperti ini, hatinya merasa semakin sesak, secara tanpa sadar telah pulang ke rumah.

Saat baru memasuki gerbang komplek, dia mendengar suara panggilan dari bibi tetangga, "Jasmine sudah pulang? Kapan mengadakan acara pernikahannya?"

Jasmine Zhao tersenyum canggung, kalau sampai Ibu Lu tahu saat berada di hotel hari itu, dia hampir...... apakah Ibu Lu masih akan menyetujui pernikahan mereka?

Dilihat dari segi hukum, dia sekarang sudah merupakan Nyonya Lu, tapi Jasmine Zhao terkadang benar-benar merasa semua ini bagaikan sebuah mimpi belaka, dia merasa ini sama sekali tidak nyata.

Setelah menanggapinya dengan kalimat masih belum dipastikan, dia langsung naik ke atas, bibi tetangga melihat ekspresi wajahnya itu, tsk tsk, bersuara seperti itu sejenak, "Nyonya besar dari keluarga kaya sungguh tidak mudah dijabat, apakah kalau tidak melahirkan seorang putra, maka acara pernikahannya tidak akan pernah diadakan?"

Dia merupakan tetangga lama, dan hanya sekedar bergumam.

Jasmine Zhao naik ke atas, terlihat pintu rumah anti maling sedang terbuka, dan di dalam telah ada begitu banyak kerabat, semuanya merupakan kerabat jauh.

Satu per satu dari mereka membawakan hadiah ke rumah, berbasa-basi dengan Ayah dan Ibu Zhao dengan akrab, bahkan menjelaskan dengan tanpa henti, berkata bahwa mereka semua kebetulan memiliki urusan saat Ayah Zhao menghadapi masalah, ada yang mengatakan tidak bisa meluangkan waktu, ada yang mengatakan sedang tidak berada di Kota Jin.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu