Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 448 Kabar Baik Dan Kabar Buruk

“Ada beberapa hal, yang memang harus dilepaskan.”

Dia tidak akan mengorbankan sesuatu yang kecil untuk urusan yang lebih besar, hanya semakin memahami kesusahan dan ketulusan sebagai orang tua. Bagi Ibu Lu, dia hanya mengharapkan Jefferson Lu bisa lebih cepat memiliki anak. Ini juga tidak sepenuhnya salah.

Meski dulu sikap Ibu Lu terhadapnya terlalu buruk, tapi sekarang, jika dilihat dari sisi tertentu, dia bisa memahami semua tindakan Ibu Lu. Mungkin saja dua puluh tahun kemudian, saat dia telah menjadi seorang ibu, dia akan bersikap lebih keterlaluan daripada Ibu Lu demi anaknya.

Dari sudut seperti ini melihat Jasmine Zhao, tampak tatapan penuh kelembutan dari mata Jefferson Lu.

“Baik, asalkan kamu ingin melakukannya, aku pasti akan mendukungmu.”

Baru saja Jefferson Lu selesai berbicara, Ayah Lu dan Ibu Lu segera menghampiri mereka, “Waktunya sudah hampir tiba, ayo kita pergi makan. Jangan biarkan ayah ibu Jasmine menunggu ktia.”

Sebenarnya, Ibu Lu juga bukanlah orang yang berpikiran sempit.

Hanya melihat dari dia yang begitu serius menyiapkan kamar ini saja, kelak mana mungkin dia tidak akan menyayangi anak yang dilahirkan Jasmine Zhao.

Ibu Zhao mendesak Ayah Zhao agar berangkat dua puluh menit lebih awal, kedua keluarga itu tiba di restoran hampir bersamaan. Saat melihat Jasmine Zhao, mata Ibu Zhao seketika memerah. Jika bukan karena diganggu oleh Ayah Zhao yang berada di sampingnya, dia pastilah akan menangis tersedu-sedu di hadapan anggota Keluarga Lu.

“Nantinya akan lebih baik lagi, kita dua keluarga sama-sama tinggal di Kota Jin, Jefferson juga mulai hari Senin akan bekerja di perusahaan. Jasmine boleh melakukan apapun yang dia mau, atau, minta Jefferson di perusahaan juga mencarikanmu……”

Ibu Lu juga bermaksud baik. Ada beberapa hal yang akan lebih baik jika pihak lelaki yang mengutarakan.

Ibu Zhao juga sependapat. Meski dia selalu berada di satu perusahaan dengan Jefferson Lu, ada kemungkinan dia akan digosipkan orang lain. Tapi kelak mereka akan menikah cepat atau lambat dan di dunia ini juga tidak ada hukum yang menyatakan kalau sepasang suami istri tidak boleh bekerja di perusahaan yang sama, hanya beberapa perusahaan yang melarang hubungan asmara di dalam kantor.

Kelak Jefferson Lu adalah CEO Lu’s Corp, siapa yang berani membahasnya?

“Jasmine, bagaimana pendapatmu?”

Ayah Zhao menerima isyarat mata dari Ibu Zhao, lalu terbatuk sekali dan bertanya.

Mereka berdua selalu sangat menghormati pilihan Jasmine Zhao. Asalkan itu adalah keinginannya, mereka akan berusaha semampu mungkin untuk mendukungnya.

Jasmine Zhao menenggak seteguk besar air panas. Ekspresinya tampak sangat serius. Masalah ini tetap harus dihadapi cepat atau lambat.

Jefferson Lu yang duduk di sampingnya menggenggam tangannya, lalu mulai bersuara berbicara kepada orangtua kedua belah pihak, “Sebenarnya, Jasmine memiliki rencana lain.”

“Rencana apa?” Ayah Zhao sedikit bingung. Dia sangat memahami putrinya, bahwa dia pasti tidak akan mengorbankan karirnya sendiri, jika tidak, dia juga tidak akan terus-terusan berjuang sendiri di Kota Nan.

“Aku……sedang hamil.”

Jasmine Zhao memberanikan diri, akhirnya ucapan itu keluar dari mulutnya dan dengan jujur membagikan kabar ini kepada para orang tua.

“Benarkah!”

Ibu Lu sangat gembira, lalu segera diingatkan Ayah Lu bahwa tidak boleh mengucapkan kata-kata yang terlalu gegabah itu, membuat Ibu Lu sedikit tersiksa dan ragu selama beberapa saat, “Ini……besan, kalau begitu kita harus mempersiapkan pernikahan mereka dari sekarang ya!”

“Benar! Jika tidak, mungkin tidak akan sempat lagi.” Ibu Zhao juga tersenyum membenarkan.

Selama tiga jam berikutnya, Jasmine Zhao mendengar kedua orang yang telah menjadi ibu itu berdiskusi dengan semangat, undangan yang seperti apa, menggunakan perusahaan wedding organizer yang mana, hanya tinggal menelepon dan reservasi saja.

Sebaliknya kedua ayah mereka lebih tenang dan serius, sesekali mengobrol tentang yang lain, bahkan diprotes para wanita itu.

“Kenapa kalian berdua tidak ikut gelisah! Mulai besok sudah harus dipersiapkan, oh ya, aku akan mencarikan seorang bibi pengasuh untuk Jasmine, semua pekerjaan di rumah tidak perlu Jasmine yang mengerjakan, juga rumah sakit bersalin, apakah pergi ke rumah sakit umum atau swasta?”

Serentetan pertanyaan menyerbu mereka……

Saat berjalan keluar dari restoran, Jasmine Zhao melihat kedua ibu mereka masih mengobrol, bahkan semakin bersemangat.

“Bu, bibi, kalian berdua jangan terburu-buru, aku dan Jasmine sudah memilih gaun dan cincin pernikahan, untuk lokasi dan perusahaan wedding organizer, aku yang akan mengurusnya. Bagian kalian, lebih baik mengutamakan kesehatan Jasmine dan bayinya.”

Jefferson Lu berkata begini, membuat Ibu Zhao merasa puas dan terharu.

Keluarga Lu mempunyai banyak sekali saudara dan kerabat di Kota Jin, juga partner kerjasama di dunia bisnis, pastilah mereka akan sangat mementingkan pernikahan ini, tapi Jefferson Lu sudah menunjukkan maksudnya, tujuannya agar mereka bisa tenang. Pernikahannya dengan Jasmine Zhao tidak akan hanya sebuah kerjasama, tapi karena dia benar-benar mencintai dan menyayanginya.

Ibu Lu juga menambah, “Benar, kamu jaga Jasmine baik-baik saja, jangan lagi……”

Kalimatnya terhenti di sana, Ibu Lu menelan kembali ucapannya.

“Baiklah, waktu sudah semakin larut, kalian cepatlah pulang.” Ayah Lu bersuara dari samping, memberikan isyarat dengan matanya.

Ini adalah pertama kalinya Jasmine Zhao merasa bahwa kehamilan adalah sesuatu yang membuat orang merasa demikian senang, tidak peduli apakah itu orang tua Jefferson Lu, atau orang tuanya, dia bisa melihat senyuman tulus dari wajah mereka.

Jika dulu mereka juga bisa berhubungan dengan sebaik ini, mungkin anak mereka juga sudah hampir lahir.

“Kami pulang dulu.”

Dua hari berikutnya, sama seperti yang dikatakan Ibu Lu, tidak ada yang perlu dikerjakan Jasmine Zhao. Dia hanya menggunakan remote mengganti saluran televise, dan semuanya sudah terlebih dulu dibantu bibi. Rumahnya dibersihkan luar dalam setiap hari, lalu beberapa jam sekali, Ibu Lu akan menelepon, kalau tidak bertanya tentang model, maka dia bertanya tentang warna.

Intinya, semua yang diperlukan untuk pernikahan ini selalu bertanya pada Jasmien Zhao dulu dan sesuai dengan kesukaannya, tapi dia sama sekali tidak perlu pergi memilihnya langsung.

Selain harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan yang mengharuskannya untuk pergi sendiri, segala sesuatunya sudah diserahkan Ibu Lu kepada orang lain untuk mengurusnya.

Dia juga meminta Ayah Lu untuk memberitahukan orang di perusahaan agar jangan menyuruh Jefferson Lu pergi bekerja terlalu awal, masih bisa diundur lagi selama seminggu.

“Sekarang aku menyuruh Jefferson ke perusahaan, tentu saja karena aku sudah mempunyai rencanaku, jika ditunda, mungkin akan bermasalah,” ucap Ayah Lu serius sambil membaca Koran.

“Bisa samakah itu? Sekarang Jasmine sedang hamil! Kamu tahu, jika terjadi sesuatu terhadap anak ini, akan berpengaruh terhadap kondisi tubuhnya dan hubungan di antara mereka berdua.” Sambil melihat foto di ponsel, Ibu Lu sambil berjalan menghampiri Ayah Lu, dan menunjukkan foto tersebut kepada Ayah Lu, “Kamu juga perlu memesan jas baru, kan? Oh ya, juga saudara-saudara Keluarga Lu, kapan kita bisa mengaturkan waktu untuk Jasmine bertemu dengan mereka.”

Dia ingin memperkenalkan menantu kesayangannya ini di hadapan semua orang.

“Kapanpun boleh, kamu saja yang atur.” Ayah Lu tersenyum dan berdiri, tapi di detik berikutnya, mendadak dia merasakan sakit yang teramat pada bagian perutnya……

Saat pihak rumah sakit menghubungi Jefferson Lu, dia segera mengambil kunci mobil dan berlari keluar.

Jasmine Zhao juga mengetahui bahwa terjadi sesuatu pada Ayah Lu setelah dia keluar.

“Aku juga ke sana.”

Dia menyampirkan mantel dan ikut keluar.

“Lebih baik kamu jangan pergi ke rumah sakit, aku akan memberitahumu jika ada apa-apa.” Dia mengkhawatirkan kondisi tubuhnya.

Jasmine Zhao menggeleng dan bersikeras ikut pergi.

Jefferson Lu tidak bisa mengubah pikirannya, jadi terpaksa membawanya serta. Tapi selama di perjalanan, dia berulang kali mengingatkan untuk memberitahunya jika dia merasa tidak nyaman.

Saat mereka tiba di rumah sakit, Ayah Lu sudah didorong masuk ke kamar operasi. Ibu Lu terduduk dan menangis di koridor rumah sakit. Saat melihat Jefferson Lu, dia semakin tidak bisa membendung air matanya.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu