Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 352 Perkataan Yang Tidak Enak Di Dengar

Dia tidak bertanya apakah dia rela Jefferson melindungi Rose, lalu menutupi permasalahannya.

Semua itu tidak dia khawatirkan, tetapi ketika dia memikirkan Jefferson telah mengabarkan dia menjadi istri Vogue Bonds Co, hatinya seketika merasa panas, karena kapanpun dia ingin membawa Jasmine pergi kemana saja, dan apapun itu hubungannya.

Dia berpikir sendiri, jika Jasmine tidak rela maka kapanpun dia akan membawa dia pergi dari sini.

Hanya saja Jasmine sedikit tercenggang lalu melontarkan sebuah perkataan, “Mungkin saja.”

Semenjak dia memutuskan untuk melahirkan anak ini, dia juga memikirkan hal ini walaupun pada saat itu dia tidak begitu berharap.

Mungkin...

Perkataan ini seperti menyakitkan hati Billy, lalu pada akhirnya dia tersenyum lalu kembali membicarakan hal lain, Ivanest dan Rio pun telah tiba.

“Kak Jasmine, tuan Jeffersonmu menjaga kamu terlalu dekat, tidak di sangka seorang direktur Vogue Bonds Co bisa mempunyai rasa yang kurang percaya diri, bahkan sampai meminta pengawal untuk mengawasi kamu selama 24 jam, apakah dia mempunyai sebuah habit yang aneh? Jika seperti itu, mungkin kamu harus memikirkan lagi untuk menikah bersama dia!”

“Ivanest diamlah.” Billy menahan dia lalu berkata kepada Jasmine, “Hari ini telah merepotkan kamu, aku akan membawa dia kembali ke hotel.”

Setelah kakak beradik ini beranjak, Jasmine memutarkan tubuhnya dan bertanya kepada Rio, “Dimana Jefferson?”

Rio sedikit tercenggang lalu membuka pintu mobilnya, “Aku akan mengantarmu sekarang.”

Jasmine berpikir dengan banyak di mobil, setibanya di hotel dia baru mengetahui jika Jefferson belum tidur karena berita perusahaan yang aneh, juga harus memikirkan semua ini dan termasuk menjaga dia.

“Ini adalah berkas yang aku butuhkan akan ku berikan kepadamu.”

Dimeja terletak beberapa berkas juga usb.

Jasmine sendiri tidak mengerti maksudnya dia lalu duduk di sofa dengan sedikit ragu.

“Aku awalnya ingin menunggu kamu melahirkan anak ini, lalu memutuskan hubungan kita, dan menyelesaikan semua ini dengan baik-baik, akulah yang tidak menjaga semua ini, maaf.”

Pria ini berkata dengan pelan dengan suara yang terdengar lembut, sebenarnya dia selalu merasa ragu dengan berkas ini, maukah dia memberikan ini kepada Jasmine.

Perbuatan dia ini hanya ingin membuktikan jika dia tidak ingin menjaga Rose.

“Bukankah perkataan direktur Jefferson sekarang ini terlalu terlambat? Jika bukan karena berkas yang tidak ada ini, membuat gugatan ayahku jadi gagal, bagaimana kamu menyelesaikan ini?” Hati Jasmine terasa memanas, dia berusaha berkata dengan tenang.

Rio yang awalnya berdiri di dalam kamar dan ketika mendengar pembicaraan ini dirinya memutarkan tubuhnya pergi.

“Jasmine, aku tidak akan melakukan hal seperti itu.”

Pria ini mengerutkan dahinya lal baru saja perkataan ini terlontarkan telepon genggamnya berbunyi, ketika dia melihat Rose lah yang menghubungi dia, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Jasmine sambil menekan tombol speaker, “Halo.”

Pembicaraan ini tidak membuat Jasmine peduli.

Lalu ketika terdengar suaranya Rose, dirinya tetap merasa marah dan ingin bertanya kepada Rose.

“Jefferson aku ingin membicara kepadamu, apakah aku bisa mencarimu?”

Jasmine menghindari tatapan matanya berusaha menghindari.

“Aku sedang bertugas tidak bisa, ada apa katakanlah sekarabg.” Pria ini menjawab dengan normalnya.

“Seperti ini... sebenarnya ayahku melihat berita kamu dengan Jasmine, dan ingin meminta kamu untuk datang kerumah, aku tidak bisa menghentikannya maka dari itu bisakah setelah kamu pulang dari bertugas lalu bertemu dengannya?”

Karena takut Jefferson tidak menyetujuinya dia kembali menjelaskan, “Aku sungguh-sungguh merestui kalian, hanya saja ayahku tidak tahu jika kita telah kembali bersama maka dari itu dia sedikit merasa marah, kamu sendiri juga tahu jika kondisi ayahku kurang membaik akhir-akhir ini, anggap saja kamu sedang makan di rumahku, dan untuk urusan lainnya biarkan aku menjelaskan kepada mereka.”

Perkataan yang mudah, datang untuk makan.

Jasmine tersenyum dingin lalu pergi, perkataan ini sungguh tidak ingin dia dengar.

Dulu dia selalu merasa berutang kepada Rose tetapi jika sekarang dia memikirkan ini, sungguh semua ini tidak perlu, akting dari nona Rose ini telah terlatih dari dulu.

“Tidak ada waktu dan juga semua ini tidak perlu, bye.”

Perkataan dia ini sudah cukup jelas, melihat Jasmine yang pergi dia memutarkan tubuhnya lalu memegang lengannya.

“Apakah tidak puas dengan semua ini?”

Tatapan Jasmine yang terlihat dingin seperti mendapat tekanan lalu memutarkan tubuhnya sambil melihat ke arah pria ini dengan dingin, “Jadi apakah direktur Jefferson berharap agar aku merasa terharu kepadamu?”

Tatapan pria ini semakin erat, “Jasmine, bisakah kamu berkata...”

“Tidak bisa.” Dia menghempaskan tangannya, “Pertahanan aku telah berada di batasnya, berdasarkan perkataanmu kalian telah lama putus, apakah aku harus menuju ke gedung Rhea’s dengan perut besar ini sambil menjambak rambutnya dan bertanya mengapa dia selalu menganggu kamu?”

Dia menarik nafasnya lalu bibirnya berkata, “Jefferson, lalat tidak akan memakan telur yang rusak.”

Perkataan ini membuat dia cukup marah tidak menghentikan dia dan membiarkan dia pergi.

Jasmine tidak menyentuh berkas yang di atas meja tetapi dia mengambil usbnya.

Setelah Jasmine pergi Rio masuk mengetuk pintu, “Direktur Jefferson, apa yang harus aku lakukan?”

“Teruslah untuk mejaga dia.” Dia yang merasa lelah memegang hidungnya, dia sekarang bisa memastikan jika Rose telah melakukan sesuatu, berdasarkan semua ini sebelum Jasmine melahirkan anaknya dia harus lebih memperhatikannya.

“Baik direktur Jefferson.” Rio melihat dia yang merasa kelelahan ini menutup pintunya dan pergi.

Telepon genggam seketika berbunyi, pesan dari Jasmine masuk.

“Rio, antarkan aku ke pengadilan, aku akan menunggumu dibawah.”

Dia bahkan tidak sempat berbicara kepada Jefferson lalu turun kebawah.

Setibanya di depan pintu pengadilan, Jasmine meminta Rio masuk seorang diri untuk mencari seseorang, itu adalah orang yang menyimpan urusan ayahnya, nomor kontak orang ini dan dia mendapatkan ini dari pengacara Lin.

Seluruh kejadian di pengadilan ini tidak bisa di prediksi tetapi sebelum berlangsungnya persidangan ini pengacara Lin mengatakan jika ada seseorang penganggu, ada yang menganti barang buktinya dan untuknya berdasarkan pengalaman dia sebelum berlangsungnya persidangan ini dia memeriksa kembali semua ini agar tidak terjadi kebocoran.

Maka dari itu Jasmine berani menebak jika orang itu pasti telah di beli oleh Rose.

Dan memang dia ingin membuat Rose merasa khawatir, takut dan apapun yang dia lakukan harus dengan hati-hati.

Baru saja memasuki hotel, seorang pelayan memanggil Rio, “Permisi apakah anda bersama dengan tuan Jefferson yang berada di kamar 603?”

“Benar ada apa?” Rio menjawab, sambil menjawab dia seperti membantu Jasmine.

Pelayan ini berkata, “Sepertinya tuan Jefferson tidak begitu sehat, barusan pelayan hotel menghubungi 120 dan mengantarkan dia kerumah sakit.”

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu