Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 493 Lebih Baik Tidak Bertemu

Tidak ada obat penyesalan di dunia ini, Jikapun ada,: Madeline Wu mungkin masih akan membuat pilihan yang sama.

Melihat Jasmine Zhao menangis karenanya, Madeline Wu menahan rasa sakit dan tersenyum, "Kamu akan segera menjadi seorang ibu, harus menjadi kuat, jika tidak kamu akan menangis ketika punya bayi!"

Ketika dia mengatakan ini, air mata Jasmine Zhao terus mengalir.

Dia bisa memahami sikapnya, melihat dia terluka seperti ini...

Madeline Wu telah mengungkapkan segalanya kepada reporter, skandal di luar akan segera mereda. Pada saat itu, Rose Tang tidak lagi menjadi penghalang antara dia dan Jefferson Lu.

Tetapi hati Jasmine Zhao seperti masih ada yang mengganjal.

Rio He memarkir mobil di lantai bawah rumah sakit, ketika dia hendak pergi ke bangsal, di depannya muncul sosok seseorang yang dikenalnya, tetapi pihak lain tidak melihatnya dan berjalan di depannya.

"Kakak, kamu datang menjemputku."

Ivanest Han?

Bukankah dia dan Billy Han sudah lama pergi ke luar negeri?

Rio He berhenti mengejarnya, hatinya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mengikutinya karena ingin bertemu dengan Ivanest Han, tetapi hanya ingin tahu apakah dia salah lihat.

Di pintu keluar tempat parkir rumah sakit, ada mobil biru tua yang diparkir, pengemudinya adalah Billy Han.

Ivanest Han membuka pintu, memberikan ponsel kepada Billy Han, "Semuanya sudah selesai, para reporter tidak akan mengganggu Jasmine Zhao lagi."

Dia mengerutkan kening ketika melihat kakaknya akhirnya tersenyum.

Sungguh tidak mengerti mengapa dia ingin melindungi Jasmine Zhao dengan cara ini, jelas dia dapat hadir di acara pernikahannya dengan cara yang baik dengan tulus merestuinya...

“Jika kamu masih tidak tenang, pergi ke atas dan lihat sendiri.” Ivanest Han cemberut, ketika dia hendak memasang sabuk pengaman, dia melihat Rio He dari kaca spion.

Kakak beradik memiliki perasaan kepada orang yang mustahil.

“Dia mengejarmu sampai kemari.” Billy Han berkata dengan suara dingin sambil memakai kacamata hitam.

Sejak Ivanest Han keluar dari lift, dia melihat Rio He mengikutinya.

Saat itu, untuk memaksa dirinya agar tidak melihat Jasmine Zhao, dia langsung membeli tiket pergi ke luar negeri, tidak menyangka Ivanest Han juga pergi bersamanya. Belakangan, meskipun dia pernah kembali ke Kota Nan, dia terus menahan diri untuk tidak menghubungi Rio He.

"Situasi kamu berbeda dariku, ia belum mempunyai pacar, jika kamu menyerah begitu saja, mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan lain dalam hidupmu."

Sekarang merenung, jika dia tidak menyembunyikan Jasmine Zhao pada saat itu, apakah akhirnya akan berbeda?

Ivanest Han mengencangkan sabuk pengaman dan menutup pintu.

"Meskipun sudah melihatnya, tidak ada yang perlu dikatakan, jadi sebaiknya aku melewatkannya."

Meskipun dia berkata dengan santai, Billy Han tahu karakternya dengan baik, "Apa kamu takut tidak bisa mengendalikan perasaanmu sendiri, berada di sisinya membuatmu tidak ingin pergi bukan?"

“Cepatlah mengemudi!” Ivanest Han mengerutkan kening, ia tidak tahu bagaimana pria sedingin gunung es seperti Rio He bisa mengejarnya kemari.

Melihat mobil itu menghilang dari pandangan, Rio He berdiri terdiam, tatapan matanya perlahan tenggelam.

Begitu Jasmine Zhao keluar dari bangsal, dia melihat Rio He berdiri di koridor, tampak mendung seperti hujan lebat.

"Ayo pergi."

“Sedikit lebih baik daripada CEO Lu,” Anderson Lu menjawab dengan sangat sederhana.

"Apa kamu tahu Direktur Lin membawa CEO Tang ke ruang perjamuan kemarin malam?"

Begitu dia membuka suara, Jefferson Lu juga terus bertanya, ia tidak suka menebak, lebih baik mengatakan sesuatu secara langsung.

Anderson Lu mengerutkan alis hendak menjawab, teringat pagi ini Rose Tang telah datang ke perusahaan, ia berubah pikiran.

“Tidak peduli siapa yang membawa CEO Tang, orang yang ingin ditemuinya adalah CEO Lu.” Implikasinya adalah Jefferson Lu sendiri yang memprovokasi keluarga Tang, jadi tidak bisa menyalahkan orang lain.

"Karena kamu sangat memahami apa yang terjadi, aku tidak ingin berbicara omong kosong, perusahaan dapat mengeluarkan Direktur Lin tanpa persetujuan dewan direksi."

Jefferson Lu berkata kepada Anderson Lu, berjalan masuk ke dalam lift.

Selama bertahun-tahun, ayah dan anak melakukan banyak hal untuk perusahaan, tetapi tidak mungkin bagi Jefferson Lu melihat mereka mengatur kehidupannya dan perusahaan.

...

Di kota Jin, sepasang suami istri yang baru menikah biasanya kembali ke rumah keluarga suami pada hari kedua pernikahannya.

Ketika Jasmine Zhao di rumah mempersiapkan diri hendak menghubungi Jefferson Lu, bel pintu berbunyi.

"Ibu ……"

Dia tertegun sejenak, berpikir bahwa dia harus memanggilnya Ibu.

Ibu Lu membawa dua kantong sayuran, berdiri di samping ayah Lu.

"Kami pikir kamu sedang hamil, tidak nyaman untuk bolak-balik, malam ini kami akan makan di sini bersamamu."

Jasmine Zhao belum mengatakan apa-apa, ibu Lu sudah masuk pintu membawa semua barang yang dia beli.

Jasmine Zhao sebagai seorang menantu, seharusnya datang terlebih dahulu ke rumah mertua.

“Bu, biar aku bantu.” Dia berpikir tidak boleh membuat Ibu Lu kelelahan.

Tapi begitu sampai di pintu dapur, dia dihentikan oleh Ibu Lu, "Baiklah, didalam hatiku, aku sudah menganggapmu sebagai menantu perempuan, kenapa kamu begitu sungkan denganku? Beristirahatlah, apa Jefferson Lu belum mengatakan kapan akan pulang? "

Tampaknya Jefferson Lu merahasiakan kedatangan mereka.

Jasmine Zhao tersenyum menggelengkan kepala, "Belum..."

"Kalau begitu jangan ganggu dia, hari ini aku membeli kubis segar di pasar, malam ini aku akan membuat sup untukmu."

Ibu Lu tertawa dan mengobrol dengan Jasmine Zhao sambil menyiapkan makan malam.

Jasmine Zhao tidak menyangka bahwa suatu hari mereka akan berdamai, sebelumnya Ibu Lu sangat menentang dia bersama dengan Jefferson Lu.