Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 139 Di Dalam Dan Luar Mimpi

“Jefferson Lu, kamu jangan mengiggau lagi.” Jasmine Zhao memaksa dirinya sadar agar jangan mabuk dalam tatapan mata pria ini.

Dia berkata begitu, pasti untuk membuat dirinya mati rasa, jika saja dirinya tidak hamil, dia pasti tidak akan peduli dengan dirinya, dia khusus datang dari Kota Nan untuk menemani dirinya pulang, juga karena takut dirinya tidak hati-hati menyakiti bayinya.

Selain itu, alasan apa lagi yang bisa menjelaskan perilakunya saat ini?

Dia tidak akan mengira, setelah kepergiannya, pria ini benar-benar jatuh hati padanya.

“Apakah ini mimpi? Kalau begitu saat aku bangun, apakah kamu akan kembali seperti dulu?” Jefferson Lu tidak mempedulikan Jasmine Zhao yang meronta-ronta, bertanya dengan suara yang berat.

“Kamu…..”

Hanya sedikit lagi, maka Jasmine Zhao akan benar-benar percaya padanya.

Ponselnya tiba-tiba berbunyi, ternyata telepon dari Jaxon Nan.

Jefferson Lu melirik sebentar, langsung menutupnya, kemudian kembali menatap Jasmine Zhao,”Kamu masih belum menjawab pertanyaanku.”

“Dahulu itu seberapa lama yang dulu?” Jasmine Zhao tidak mengerti kenapa dia tetap bersikeras dengan pertanyaan ini, apa yang berubah darinya? Dari awal sampai sekarang dia tidak pernah berubah.

Tidak, dia juga berubah, setelah Rose Tang kembali, dia menciut, dia menyadari dirinya harus mundur, memberikan posisi nyonya rumah apartemen Jefferson Lu kepada Rose Tang.

Yang dia khawatirkan adalah ini?

Atau, dia berharap bahwa dia sama seperti dia yang enam bulan sebelumnya pindah ke apartemennya, yang hatinya cuma ada dia seorang.

Jasmine Zhao hendak bertanya ketika Jaxon Nan menelepon lagi, Jefferson Lu mengangkat dengan kesal, namun mendengar suara di ujung sana mengatakan beberapa kalimat, raut wajahnya berubah, dia menatap Jasmine Zhao, mengerutkan kening, “Baik, aku kesana sekarang.”

Meski ada jarak antara telepon dengan dirinya, namun suasana kamar yang sepi ditambah mereka hanya berdua.

Jasmine Zhao tidak sengaja ingin mendengar, namun kata ‘Rose Tang’ tetap masuk ke dalam telinganya.

Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia melirik jam, pria ini tetap keluar demi Rose Tang walaupun menjelang tengah malam.

Bahkan, dia juga tidak menjelaskan lebih banyak pada Jasmine Zhao, setelah mengenakan jaket yang barusan menutupi tubuhnya, dia berjalan menghampiri, seakan ingin bicara namun tidak bisa mengatakannya, dia mencium keningnya, “Tidurlah lebih awal, aku akan segera kembali.”

Jasmine Zhao secara tidak sadar meraih ujung bajunya,”Seberapa cepat?”

Dia sangat ingin mengatakan kepadanya agar jangan pergi, tapi, meskipun dia bicara begitu, dia pasti mempunyai alasan untuk membujuknya, dia telah memutuskan setelah menerima telepon, dia tidak ingin seperti seorang wanita gila yang membuat keributan, bahkan menggunakan bayi di dalam perutnya untuk mengancamnya.

Jika mereka benar-benar sampai di tahap itu, benar-benar sangat menyedihkan.

Matanya memantulkan wajah dingin pria itu, “Jaxon tidak bisa menunjukkan dirinya, jadi dia menyuruhku untuk mengurusnya, kamu tidur dulu, menurut.”

Jasmine Zhao menganggukan kepala, melepaskan pegangan di sudut bajunya, jelas-jelas dia barusan mendengar nama Rose Tang, namun Jefferson Lu memilih untuk tidak memberitahunya, maka dia memilih untuk melupakan hal yang baru saja didengarnya.

Baru saja dia tidur sebentar dan makan lagi, setelah Jefferson Lu pergi, dia duduk melamun di kamar hingga perlahan-lahan mulai mengantuk, namun tidak ingin pergi tidur, dia meringkuk dan berbaring di sofa tempatnya barusan tertidur.

……

Jaxon Nan juga sudah tak berdaya hingga akhirnya menelpon Jefferson Lu.

Karena Rose Tang dilecehkan oleh beberapa pria di bar, dia pun sudah keluar membantu Rose Tang, namun dia sangat terkejut seperti tidak kenal siapapun, Jaxon Nan tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa mencari tempat yang tenang untuknya beristirahat, kemudian memanggil Jefferson Lu kemari.

“Barusan dia bahkan memukulku, lihat…” Jaxon Nan mengangkat lengannya, lukanya tidak berat namun ini cukup membuktikan Rose Tang benar-benar lepas kontrol.

“Obati baik-baik, jangan sampai infeksi.” Jefferson Lu menepuk bahu Jaxon Nan, tatapannya jatuh ke tubuh wanita yang sedang duduk di sofa itu.

Rambut sebahu Rose Tang menutupi wajahnya, baju nya basah terkena cipratan minuman keras, aroma parfum bercampur dengan aroma alkohol, dia berjalan menghampiri, berteriak padanya, “Rose, apa kamu baik-baik saja?”

“Hm?” Dia mengangkat kepalanya menatap Jefferson Lu, beberapa saat dia baru menyadari siapa pria di hadapannya.

Kemudian seketika dia tersadar, memandang semua dihadapannya, dia tertegun.

Ada bekas darah seseorang di kukunya, dia pergi ke kamar mandi dan mengunci pintu, lalu tidak hentinya mencuci tangannya dengan air, tak hentinya menggosok, sampai akhirnya Jefferson Lu tidak berhenti mengetuk pintu dan memanggilnya, dia baru memandang cermin dan menghela nafas panjang beberapa kali, saat membukakan pintu, dia sudah lebih tenang, air wajahnya tampak seperti biasanya.

Jaxon Nan berdiri di belakang Jefferson Lu, memandang perubahan Rose Tang lalu mengerutkan keningnya.

Jika bukan melihat dengan mata kepalanya sendiri, dia pasti akan curiga apakah Rose Tang memiliki saudara kembar.

“Jefferson, aku…aku bisa menjelaskan.” Dia berusaha mengeluarkan senyum, berjalan ke sebelah tas tangannya, kemudian mengambil sebotol obat dari dalamnya, ragu-ragu apakah perlu memberikannya kepada Jefferson Lu.

Pria itu mengerutkan kening memandangnya, ”Apa ini? Apakah obat dari Dokter Wu?”

Rose Tang menganggukan kepala mengiyakan, “Mungkin kondisi penyakitku memburuk, aku benar-benar tidak sengaja, Jefferson, percayalah padaku!”

Ekspresinya sangat cemas, di dunia ini dia bisa kehilangan siapapun, namun tidak dengan Jefferson Lu, pria ini selalu memperhatikannya, bagaimana bisa dia bersama dengan wanita lain!

Meskipun harus menggali semua masa lalunya, dia tidak akan peduli.

Rose Tang menyilakkan rambutnya di bawah cahaya lampu yang redup, sudut bibirnya masih ada sedikit luka, namun sama sekali tidak mempengaruhinya saat memandang Jefferson Lu, tatapan mata yang penuh dengan kerinduan dan ketidakrelaan.

JIka tiga tahun yang lalu, dia juga menggunakan pandangan yang sama saat memandang Jefferson Lu, meskipun harus melepaskan semuanya, juga tidak akan melepaskan dia.

Jefferson Lu mengambil mantelnya dari sofa, memberikannya kepadanya, ”Sudah malam, aku cari kendaraan untuk mengantarmu pulang.”

Selepas bicara, dia menatap Jaxon Nan, pergi cari ke pemilik bar dan urus sisanya.

Dia datang, karena perhatiannya sebagai seorang teman, jadi yang bisa dilakukannya hanya mencari kendaraan untuk mengantarnya pulang, dia juga tidak akan bertanya, mengapa dia muncul di bar dengan berpakaian sexy di tengah malam.

Karena Rose Tang yang dia kenal tidak akan melakukan itu.

“Dia sakit?” Setelah Jaxon Nan keluar, dia terus bertanya, logikanya, Rose Tang sangat cantik, mempunyai kemampuan, latar belakang keluarganya juga baik, meskipun putus dengan Jefferson Lu, dia tetap bisa menjalani kehidupan yang indah, tekanan seperti apa yang memaksa dia, seorang nona muda yang kaya, menjadi seperti ini?

Jefferson Lu mengiyakan dengan acuh, tidak berkata apa-apa lagi, saat Rose Tang keluar, mereka berdua berdiri menunggu di pintu gerbang menunggunya.

“Mobilnya di sana.” Kata Jefferson Lu, sambil memimpin Rose Tang berjalan kesana.

Rose Tang berdiri di tangga, berusaha tersenyum, dia mengucapkan terima kasih dan naik ke mobil.

Dia tidak ingin Jefferson Lu mengasihani dia.

Kerika mobil hilang dari pandangan, angin malam bertiup di wajah Jefferson Lu, dia merasa sepertinya dia melewatkan sesuatu.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu