Mr Lu, Let's Get Married! - Bab194 Aku Bukan Wanita Simpananmu

Pria itu sedikit mengernyit, "Kenapa? Aku sampai khusus memilih apartemen di dekat taman, dengan pemandangan yang sangat bagus, dan fasilitas di sekitarnya juga..."

“Jefferson Lu, aku bukan wanita simpananmu, lagipula aku punya tangan dan kaki. Aku tidak memerlukan bantuan untuk menyiapkan ini.” Jasmine Zhao bersikeras teguh pada posisinya.

Begitu dia mulai menerima penerimaan seperti ini, disitulah dia akan kehilangan hak untuk berpendapat dalam hubungan ini.

Ibu Lu telah melihatnya sebagai penipu uang, jika Jasmine Zhao menerima bantuannya lebih jauh, dia tidak dapat membela diri menjelaskannya.

Semenjak dia memutuskan untuk bekerja di Kota Nan, dia tidak pernah berpikir untuk hidup bergantung pada pria mana pun. Faktanya, dia jauh lebih mandiri daripada yang dibayangkan Jefferson Lu. Meskipun dia telah tinggal di apartemennya, dia juga telah ikut menanggung biaya rumah tangga secara teratur. Jasmine Zhao memang tidak bisa membuka mulut atau mengulurkan tangannya untuk meminta uang kepada lelaki.

Tidak tahu kapan saya menontonnya di internet, tapi saya diingatkan jika seorang pria memberikan semua yang kamu minta, maka pada akhirnya pria ini akan meninggalkanmu.

Karena hal-hal yang diberikan itu bukan apa yang dia ingin berikan kepadamu, melainkan yang kamu minta. Bahkan walau itu keinginan pria itu sendiri, hubungan antara kalian secara bertahap akan memburuk.

Jasmine Zhao juga tidak ingin membiarkan dirinya terbiasa dengan kenyamanan yang diberikan oleh orang lain dan kehilangan jati dirinya.

“Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya ingin membuatmu melewati ini dengan lebih nyaman.” Jefferson Lu tidak tahu harus berkata apa. Dia tampak terlalu cemas karena tidak dapat menjelaskan apa maksudnya pada Jasmine Zhao.

Dia tidak pernah berpikir menggunakan kata itu untuk menggambarkan mereka, dan dia juga tidak akan merusak Jasmine Zhao.

"Aku tahu, kamu menkhawatirkanku, dan khawatir bahwa bayi di perutku tidak akan hidup dengan baik..." Jasmine Zhao melihat kunci, "Aku akan tinggal di apartemen yang kamu cari, tetapi aku menanyakan harga sewa pada pemilik rumah dan membayarnya padamu setiap tiga bulan. Untuk mobilnya, aku tidak membutuhkannya. "

Dia dulu bisa hidup mandiri di Kota Nan, maka dia juga akan bisa bertahan hidup di Kota Zin.

Jefferson Lu ingin membujuknya, tetapi takut jika dia mengatakan satu kata lagi dan Jasmine Zhao akan bahkan menolak tinggal di apartemen, "Oke."

Dia hanya bisa memilih untuk berkompromi sementara waktu, bagaimanapun juga, dia akan menjemputnya sendiri tidak lama lagi.

Jasmine Zhao mengangguk, pergi ke kamar dan menyortir barang-barang lagi. Dia melihat Jefferson Lu yang masih di rumah, "Bukankah kamu harus keluar?"

Jefferson Lu menatapnya, matanya penuh arti tapi dia tidak berkata apa-apa dan Jasmine Zhao juga tidak bisa menebak apa yang dipikirkannya.

Setelah beberapa saat berlalu, pria itu berkata padanya, "Jaga dirimu baik-baik."

Dia membawa mantelnya dan mendorong pintu.

Kali ini, bisa dibilang Jasmine Zhao bukan meninggalkan rumahnya atas inisiatifnya sendiri. Matanya sedikit merah ketika dia mendorong kopernya ke bawah.

Sampai seorang penjaga keamanan yang berpatroli di sekitar komplek bertanya kepadanya apa yang salah dan jika dia membutuhkan bantuan.

Jasmine Zhao menolak secara halus, dia memanggil taksi di gerbang komplek, dan langsung menuju bandara.

Setelah melewati pemeriksaan keamanan di bandara, Jasmine Zhao langsung menerima panggilan telepon dari Ibu Lu.

Jasmine Zhao tidak ingin mengangkat panggilan ini pada awalnya, tetapi dia khawatir kalau Ibu Lu akan semakin membencinya dan akan semakin membebankan membuat Jefferson Lu.

"Karena kamu akan pergi, ada beberapa kata yang ingin kuberitahukan padamu sekali lagi. Kamu bertetaplah di Kota Zin untukku, jangan kembali lagi ke Kota Nan. Jika tidak, aku punya banyak cara agar kau tidak bisa mengangkat kepalamu lagi. Kamu masih muda, sangat disayangkan jika reputasimu hancur."

Jasmine Zhao menjawab dengan sopan, "Saya tahu, bibi."

Dia bereaksi dengan sangat tenang, membuat Ibu Lu sedikit curiga dan berteriak, "Jangan mengira aku akan mengasihanimu dengan menunjukkan kelemahanmu ini. Dia sudah benar-benar terbangun dan tidak akan mencarimu lagi."

Suara marah Ibu Lu tidak akan mendapat perlawanan.

Jasmine Zhao berkata dengan tenang, "Itu urusan dia, Bibi. Saya tahu anda memandang rendah diriku, dan juga berpikir bahwa aku menipu Jefferson Lu demi uang dan usaha Vogue Bonds Co. Tapi saya bisa memberitahumu dengan jelas bahwa saya bahkan tidak tahu bahwa dia memiliki latar belakang seperti Keluarga Lu, pada saat saya menyukainya. Jika saya mengetahuinya, mungkin saya tidak akan menyukainya dari awal."

Dia berkata dengan sangat tenang sehingga suaranya tidak bergetar sama sekali, seperti keadaan pikirannya saat ini.

Tanda boarding pesawat terdengar di ruang tunggu, Jasmine Zhao melirik ke tiketnya, "Bi, saya sudah harus naik ke pesawat."

Selesai berbicara, dia menyimpan ponselnya, mengikuti kerumunan dan mengantri untuk menaiki pesawat.

Tiba-tiba terdengar suara yang akrab disebelahnya. Billy Han mengenakan pakaian olahragaa kasual dengan sekantong makanan lezat di tangannya, "Ada sedikit kemacetan di jalan, aku kira aku akan terlambat sampai!"

"Bagaimana kamu..." Jasmine Zhao melongo sesaat, seusai berbicara, dia melihat tiket pesawat di tangan Billy Han.

Apa yang dia katakan di restoran sebelumnya ternyata bukan becandaan, dia benar-benar pergi ke Kota Zin.

Dia memerhatikan ekspresi terkejut yang tertuju padanya dan berkedip, "Kenapa? Apakah aku tidak boleh pergi? Kan sudah kuberitahu sebelumnya."

Dia memutar badanya ke sisi lain sambil berbicara dan mengambil koper Jasmine Zhao.

"Tidak usah, aku bisa mengambilnya sendiri."

“Tidak apa-apa, toh, aku tidak bawa koper. Ayo pergi.” Billy Han masih terlihat tegas, seolah tidak ada yang tidak bisa dia pecahkan di dunia ini.

Jasmine Zhao juga tidak enak hati untuk berdebat bolak-balik dengannya di sini, dan keduanya naik pesawat bersama.

Mereka sama-sama menaiki kelas bisnis, tetapi kursi mereka tidak bersebelahan. Billy Han lalu mencari orang yang duduk di sebelah Jasmine Zhao dan meminta izin untuk bertukar tempat duduk.

Jasmine Zhao menatapnya, "Berapa lama kamu akan tinggal di Kota Zin?"

“Ini, tidak bisa dipastikan, tergantung pada perkembangan proyek.” Mata Billy Han seperti kembang api melompat, dan dia tidak bisa dibilang membohonginya dengan jawaban ini.

Sebenarnya, Jasmine Zhao akan mengerti jika dia serius memikirkannya. Seluruh bisnis hotel Billy Han berada di Kota Nan, bahkan jika dia memang seorang pekerja keras, dia tidak perlu pergi sendiri ke Kota Zin untuk perjalanan bisnis. Setelah meletakkan koper Jasmine Zhao di tempatnya, dia mengeluarkan semua makanan yang disiapkan untuknya.

Tetapi, tubuh Jasmine Zhao baru saja membaik dan dia tidak berani makan sembarangan untuk sementara ini.

Terlebih dari itu, dia telah makan banyak sebelum keluar, alhasil sekarang dia benar-benar tidak lapar.

“Apakah kamu telah makan sembarangan lagi dan jadi tidak nyaman?” Melihat ekspresi menghindarnya, Billy Han dapat kira-kira menduga dan kemudian mengerutkan kening, “Bagaimana sih cara dia menjagamu!”

"Ini... bukan salahnya juga, ini karena badanku lemah." Jasmine Zhao tersenyum canggung.

Tidak baik untuk menyalahkan semua masalah pada Jefferson Lu.

Tapi perkataannya ini hanya terdengar seperti melindungi pria itu bagi Billy Han. Dia melihat isi kantongnya, bangkit lalu meletakkan semuanya, menghiraukan makanan itu.

“Anggap saja aku tidak membeli apa-apa. Kamu harus istirahat baik-baik, aku akan memanggilmu jika sudah tiba,” Billy Han menawarkan. Tak berhenti sampai disitu, Billy Han pun berinisiatif membantu Jasmine Zhao sampai meminta selimut tipis kepada pramugari.

Diikuti suara gemuruh, pesawat mulai perlahan terbang menuju Kota Zin.

Mereka tiba di Kota Zin pada pukul 8 malam. Jasmine Zhao tidur dengan lelap karena mabuk udara. Billy Han menunggu sampai seisi pesawat hampir kosong sebelum membangunkannya dengan pelan.

"Sudah sampai. Mari turun dari pesawat."

Billy Han mengambil koper Jasmine Zhao, yang menguap baru bangun. Jasmine Zhao langsung merasa kedinginan setelah keluar dari pesawat.

"Suhu di Kota Zin lebih panas dari Kota Nan. Maka dari itu AC bandara nyala, makanya bisa dingin, tunggu sampai keluar, maka suhunya akan membaik."

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu