Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 240 Dia Sudah Mempertimbangkannya Dengan Jelas

Ayah Zhao yang sedang menahan sakit di lukanya memaksakan diri untuk tersenyum.

Semakin dia seperti ini, Jasmine Zhao semakin merasa tidak tega, Ibu Zhao yang di sampingnya juga tidak lagi sanggup membendung air matanya, berbalik mengusap air matanya.

“Dokter mengatakan tubuhmu baik-baik saja, hanya saja pemulihan luka membutuhkan waktu, sebentar lagi kita bisa keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah!” Sambil Jasmine Zhao berujar, ekspresinya dipenuhi dengan rasa cinta dan perhatian terhadap ayahnya.

“Baik, aku sudah tahu, kamu juga istirahat yang cukup untuk beberapa hari ini, jaga baik-baik ibumu.” Ayah Zhao merasa bersalah setelah membiarkan dua ibu dan anak itu terkejut dan takut.

Sore itu, Jasmine Zhao dan Wakil Direktur Li berbincang mengenai kondisi ayahnya, sesuai dengan prediksi awal mereka, pemulihan Ayah Zhao tidak termasuk baik, tetapi sementara ini yang bisa dipastikan adalah, tidak akan ada bahaya yang mengancam nyawa.

“Nona Zhao, sekarang aku perlu memberitahukan sebuah kabar buruk.” Dia sudah mendapatkan laporan terbaru pemeriksaan Ayah Zhao, raut wajahnya tampak berat, sedikit ragu harus bagaimana memberitahu Jasmine Zhao.

“Kabar apa? Anda katakan saja langsung, aku sudah mempersiapkan diri.”

Jasmine Zhao sudah melihat rekaman video Ayah Zhao saat dipukul segerombolan orang itu dari ponsel Manager Liu, di kondisi seperti itu pun Ayah Zhao masih bisa mempertahankan nyawanya sudah merupakan keberuntungan dalam kesialan.

Ekspresi Wakil Direktur Li terlihat sangat berat, “Tuan Zhao harus diamputasi.”

Dia tidak ingat bagaimana dia berjalan keluar dari ruang direktur, Jasmine Zhao yang seolah kehilangan rohnya berjalan di koridor rumah sakit. Dia tidak segera kembali ke kamar Ayah Zhao, tetapi berbelok ke jalur evakuasi di samping lift, dia menangis di tangga yang gelap dan kosong itu.

Setelah dia selesai menenangkan diri dan kembali ke kamar pasien, dia malah tidak tahu harus bagaimana memberitahukan masalah ini kepada mereka.

Operasi itu dijadwalkan di sore keesokan harinya, Jasmine Zhao benar-benar tidak tega jika setelah Ayah Zhao sadar pun masih harus dihadapkan pada keadaan seperti ini.

Jika bukan karena untuk mempertahankan nyawa Ayah Zhao, pihak rumah sakit juga tidak akan memberikan pilihan seperti ini. Sebagai anggota keluarga pasien, mereka berhak tahu kondisi pasien yang sebenarnya, juga boleh menolak operasi amputasi itu. Hanya saja bagaimana akhirnya, pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab.

“Ayah, ada sesuatu hal……”

Jasmine Zhao berkata pelan, dari matanya tampak raut kesengsaraan.

“Katakan saja, ayah bisa menerimanya.” Suara Ayah Zhao yang jelas menembus telinga Jasmine Zhao. Dia sudah merasa cukup puas karena bisa melihat putrinya tumbuh dewasa, hanya saja dia tidak tahu masih bisa menemani mereka berapa lama lagi.

Setelah dia memberitahukan keadaannya kepada Ayah Zhao, Jasmine Zhao menangis tersedu-sedu.

Ibu Zhao menyiram bunga dengan pikiran kosong, bahkan sampai pot bunga itu penuh disirami air pun dia tidak menyadarinya.

Waktu mereka bertiga seolah berubah hening, hening sampai bisa mendengar suara napas dan detak jantung satu sama lain.

“Kebetulan sekali, sejak tahun lalu aku mulai merasa persendianku sakit saat berjalan, nantinya aku duduk di kursi roda, tidak akan merasa sakit lagi.”

Satu kalimat itu seolah membuat hati Jasmine Zhao tertusuk, sakitnya tidak bisa diungkapkannya.

Malam harinya, Jasmine Zhao pergi ke supermarket di sekitar rumah sakit hendak mempersiapkan barang kebutuhan untuk opname Ayah Zhao, meskipun Ibu Zhao berulang kali mengingatkannya untuk istirahat dan cepat kembali bekerja di Kota Nan, tapi sebelum urusan di sini selesai, dia tidak bisa tenang.

Lagipula, masalah Ayah Zhao dipukul orang-orang itu belum selesai.

Dia berdiri di rak barang supermarket kecil itu, lalu berjalan dua orang wanita separuh baya, “Kak Chen, sudah selarut ini masih belum pulang? Hati-hati saat di jalan!”

“Keamanan di sekitar rumah sakit untuk beberapa hari ini sangat baik, mungkin karena masalah perkelahian beberapa hari lalu……”

Jasmine Zhao tertunduk menatap cangkir sikat gigi, sinar matanya perlahan berubah dingin.

Sepanjang perjalanan kembali ke kamar pasien, dia berpikir sangat lama, lalu menelepon nomor Edgar Lin, “Pengacara Lin, aku ingin menyewamu untuk membela ayahku, tidak hanya untuk kasus anggur palsu dan berkualitas buruk dari pabrik anggur, tapi aku juga ingin menuntut orang yang mengeroyok ayahku! Mengenai imbalan, aku akan mengikuti permintaanmu.”

Jasmine Zhao sudah siap batin, pengacara terkenal seperti Edgar Lin, pastilah bayarannya tidak mungkin rendah.

Meskipun harus sampai menjual mobilnya, dia juga harus bisa menanggung biaya ini, dia tidak boleh terus mengandalkan Jefferson Lu.

“Baiklah, Nona Zhao, sekarang aku sedang mengurus sesuatu di luar daerah, besok aku akan ke Kota Jin, kita bicarakan lagi saat bertemu.”

Edgar Lin kembeali berpesan beberapa kata singkat kepada Jasmine Zhao agar dia memperhatikan orang-orang yang belakangan ini muncul di dekat kamar Ayah Zhao, juga memintanya bekerja sama dengan Manager Liu untuk membereskan dokumen pabrik anggur. Masalah ini semuanya berawal dari batch anggur palsu dan berkualitas buruk itu, jadi mereka akan memulai dari sana.

Jasmine Zhao mencatat semuanya, sekembalinya ke kamar pasien, dia membantu Ayah Zhao mengelap kaki tangannya. Setelah semuanya selesai, barulah dia mempunyai waktu untuk istirahat.

Tapi saat dia berbaring di ranjang di samping, dalam hatinya terasa sangat tidak enak.

Dia menyesal tidak kembali lebih awal ke Kota Jin, melihat Ayah Zhao yang tersiksa dalam kesakitan dan tampak jelas menua dan kelelahan, dalam hatinya terbersit keinginan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.

……

Di tempat lain, Jefferson Lu yang sedang lembur di ruang kerjanya menerima panggilan dari Jaxon Nan.

“Harga saham Golden Company International sudah berada di titik terendah, banyak sekali pemegang saham yang ingin menjual saham mereka, dengar-dengar kantor pusat Golden Company International juga sedang berpikir ingin mengganti CEO kantor cabang ini, atau mengutus dua orang wakil CEO untuk mengawasi Andreas Zhuo. Demi bisa memasuki pasar Kota Nan, dalam beberapa tahun ini Golden Company International sudah melakukan banyak hal, tapi rencana yang awalnya bagus itu dikacaukan sendiri oleh Andreas Zhuo.”

Jaxon Nan tersenyum berkata, ”Aku juga memeriksa beberapa rekening yang kamu berikan, semuanya adalah rekening pribadi Hengky dari Department Store Kota Nan, di dalamnya masih ada 2 orang yang mungkin kamu akan tertarik, satunya adalah Tuan Muda Ketiga He, satunya lagi adalah Chris Tang.”

“Ayah Rose Tang?” Bibirnya tertutup rapat dan tatapannya dingin.

“Benar, lagipula beberapa tahun yang lalu selalu ada jumlah besar yang keluar masuk dalam rekening ini, waktu pemakaian kartu cadangan dari rekening ini, kebetulan bersamaan dengan waktu Rose Tang keluar negeri.”

Ini berarti, kartu ini, mungkin tidak pernah berada di tangan Chris Tang, tapi digunakan oleh Rose Tang.

Jaxon Nan awalnya juga sulit mempercayainya, sampai bukti terpampang di hadapannya, barulah dia percaya 100% bahwa masalah yang belakangan ini terjadi berhubungan dengan Rose Tang.

“Lanjut periksa.”

Jefferson Lu mengucapkan dua kata ini dengan dingin, dia selalu berpikir, siapa yang menghasut Ibu Lu untuk memindahkan Jasmine Zhao ke Kota Zin, dia sudah meminta sekretarisnya mencaritahu berkali-kali tapi tidak ada hasilnya, sampai pada saat dia menerima panggilan Jaxon Nan.

Jika memang Rose Tang, berarti masalah ini sudah jelas.

Dia masih ingat dengan jelas, di rapat direksi hari itu, Rose Tang lah yang menemani Ibu Lu datang.

Jika dipikir-pikir lagi, setelah Rose Tang pulang, dia selalu tertarik dengan berbagai pesta acara dan rapat, bahkan di bidang yang tidak pernah disentuhnya pun tidak terkecuali.

Dia sudah bukan lagi Rose Tang yang ada di benaknya, ada semacam rasa asing yang membuat kening pria itu semakin berkerut.

Dia mengeluarkan ponselnya, lalu melakukan sesuatu yang tidak akan disesalinya.

“Aku mau semua catatan pengeluaran Rose Tang di luar negeri.”

Dia tahu, dengan kemampuan Rio He, tidaklah sulit untuk memeriksa semua ini. Dia ingin memastikan apa yang sedang dipikirkannya dan tidak ingin menyalahkan siapapun.

“Baik, CEO Lu.”

“Masalah ini jangan diberitahukan kepada siapapun, termasuk Jasmine.”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu