Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 474 Mencari Muka

Jasmine Zhao tidak menyangka ada begitu banyak orang di rumah, saat baru kembali sadar, dia telah ditarik ke sofa untuk duduk.

"Sudah kuduga dari dulu, Jasmine pasti bernasib menjadi orang kaya! Lihatlah sekarang, saat dia pulang, pabrik bir langsung bisa kembali berbisnis lagi!"

Ucapan ini tidak hanya membuat orang merasa tidak nyaman, juga sangat menusuk.

Ayah Zhao duduk di atas kursi roda, terlihat sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Semenjak dia menjalani operasi hingga sekarang, entah sudah berapa kali dia menghadapi masalah seperti ini.

Setiap orang yang datang menjenguknya masing-masing membawakan barang, diiringi dengan senyuman, tapi bagaimana pemikiran mereka di dalam hati tidaklah diketahui oleh Ayah Zhao.

"Tante Zhang, kalian mengobrollah dengan Papa dan Mama, aku ke kamar dulu."

Jasmine Zhao sudah sangat kelelahan, dan tidak ingin menyia-nyiakan waktu dengan mereka.

Lagipula tidak ada hal yang harus dibicarakan dengan para kerabat yang jarang saling berkomunikasi ini.

Tapi setelah perkataannya baru terlontarkan, dua orang yang menariknya langsung menjadi panik.

"Jasmine, baru saja berbicara sebentar, kamu buru-buru mau ke mana?"

"Benar, kami masih ingin menanyakan masalah pernikahanmu! Karena ini adalah masalah besar keluarga kita, makanya kami semua ingin datang membantu."

Membantu?

Sudah cukup bagus jika mereka tidak datang untuk menambah masalah.

Apalagi, dia pun tidak berencana mengundang mereka saat acara pernikahan.

Jasmine Zhao melekukkan bibirnya tanpa berekspresi, meletakkan tasnya ke samping, lalu langsung pergi ke kamar.

Terdengar suara mereka yang mengeluh tidak senang dari belakang.

"Putri kalian ini, wajahnya tidak begitu cantik, sekarang pun tidak ada pekerjaan tetap, kalau wataknya seburuk ini, nanti pasti akan sengsara setelah menikah."

Jasmine Zhao menutup pintunya, akhirnya bisa membatasi suara gunjingan mereka.

Seluruh tubuhnya masuk ke dalam selimut, mencium aroma selimut di rumah yang familiar, hidungnya mulai merasa nyeri, dan air mata mengalir keluar secara tak terkendalikan.

Mungkin karena suasana hati saat masa kehamilan akan menjadi kacau, ataupun masalah dalam beberapa hari terakhir ini terlalu banyak, membuat hatinya ditindih oleh kelelahan yang tak bisa terlontarkan.

Ibu Zhao datang dan mengetuk pintu, "Mereka sudah pergi."

Sebelum Jasmine Zhao bangun, Ibu Zhao mendengar kegaduhan di lorong, saat melihat ke sana, Jefferson Lu dikerumuni oleh para kerabat yang baru saja pergi.

Mereka memperbincangkannya dengan heboh, ada yang menarik lengan baju Jefferson Lu, "Kamu tunangannya Jasmine bukan?"

"Aku pernah pergi ke perusahaanmu mengurus suatu urusan, ini adalah kartu namaku, kamu tidak ingin memberikanku kartu namamu?"

Mereka datang dari pagi hari dan terus bertahan di sini hingga sekarang, memang karena ingin bertemu dengan Jefferson Lu, memanfaatkan identitas mereka sebagai kerabatnya Keluarga Zhao untuk menjalin relasi dengan orang yang digosipkan sebagai orang kaya.

Mereka semua merasa pabrik bir Keluarga Zhao pasti bermasalah, pasti karena Jasmine Zhao meminta bantuan Jefferson Lu untuk mengeluarkan uang mencari relasi, baru bisa membuat pabrik bir kembali berbisnis.

Mereka semua melihat Jefferson Lu bagaikan binatang buas melihat daging, mata mereka berkilau.

Ibu Zhao melihat Jefferson Lu berdiri tak berkutik di sana dengan wajah dingin, segera memanggilnya dengan buru-buru, "Jefferson, sudah datang! Cepatlah masuk, Jasmine mencarimu."

Dengan adanya ucapan dari ibu mertua ini, semua orang itu pun tak berani kembali mengerumuninya lagi, satu per satu dari mereka tersenyum melihat Jefferson Lu masuk ke rumah Keluarga Zhao, mereka malah ingin balik ke rumahnya.

"Aku tadi masih ada hal yang ingin kukatakan padamu......"

Mereka semua mencari alasan masing-masing, semuanya masih ingin menetap sebentar lagi, lagipula Jefferson Lu telah datang, mana boleh langsung pergi begitu saja, dengan begini, mereka akan memiliki kesempatan untuk mendekatinya.

Mereka bahkan ingin mencari tahu apakah Jefferson Lu memiliki saudara, yang bisa diperkenalkan kepada anak-anak mereka.

Saat Ayah Zhao mengalami musibah, Ibu Zhao nyaris berlutut untuk meminjam uang terhadap mereka, bahkan bibirnya sampai terluka, dia telah mengorbankan seluruh harga diri dan gengsi, tapi malah hanya mendapatkan pinjaman sebanyak 10 ribu sampai 20 ribu RMB, sekarang mereka mengandalkan hutang budi yang sedikit itu memberikan isyarat tatapan mata terhadap Ibu Zhao baik secara terang-terangan atau secara tersirat.

Kalau pada saat biasanya, Ibu Zhao tidak akan berkata dengan tegas, tapi dia tadi telah menyadari suasana hati Jasmine Zhao sedang buruk, makanya ingin mengusir mereka pergi.

"Malam ini lupakan saja, nanti malam kami masih ingin pergi makan bersama dengan keluarga besan, sungguh tidak leluasa."

Ibu Zhao telah berkata, tapi mereka tidaklah bereaksi, dan masih berniat untuk menerobos masuk, makanya dia terpaksa menggunakan nama Keluarga Lu.

"Masalah di keluarga besan belakangan ini cukup banyak, tidak mudah untuk bisa saling bertemu, mohon kalian semua bisa memaklumi."

Ucapan telah begitu jelas seperti ini, meskipun beberapa orang itu bermuka sangat tebal, tetap tidak memiliki alasan untuk menetap di sini.

Mereka melihat ke dalam beberapa saat, setelah itu menawarkan tawaran dengan Ibu Zhao, lain kali kalau ada kesempatan, mereka ingin mentraktir Keluarga Lu makan, dengan memanfaatkan identitas mereka sebagai kerabat Keluarga Zhao, untuk meraup keuntungan......

Ibu Zhao menerimanya, sedikit menganggukkan kepala, setelah mengantar mereka pergi, wajahnya sudah tidak terdapat senyuman seperti tadi lagi.

Setelah menutup pintu, dan membalikkan badan, terlihat Jefferson Lu sedang berdiri di depan pintu kamar Jasmine Zhao.

"Kalian bertengkar?" Ibu Zhao tidak sempat bertanya dengan Jasmine Zhao, makanya menanyakannya.

Jefferson Lu menurunkan pandangan matanya, berkata dengan suara kecil, "Maaf membuatmu khawatir."

Dia tidak menyangkal apakah mereka bertengkar atau tidak, tapi hal ini malah membuat Ibu Zhao merasa tenang.

Sepasang suami istri yang hendak mempersiapkan acara pernikahan, mana mungkin tidak akan bertengkar, dan kehidupan untuk bertengkar kedepannya masih begitu panjang.

Dia sangat mengerti dengan putrinya sendiri, kalau benar-benar ada masalah, ataupun sampai bertengkar hebat, Jasmine Zhao tidak akan pulang dan bersembunyi di rumah, dia pasti akan pergi mencari teman baiknya dan menangis.

Tapi Jasmine Zhao sedang hamil, Ibu Zhao khawatir dia akan melakukan tindakan bodoh saat bersembunyi di dalam kamar, makanya dia mengeluarkan kunci cadangan dari laci di ruang tamu.

Setelah mengetuk pintu kamar Jasmine Zhao, dia berkata, "Jasmine, Mama ingin masuk untuk ambil suatu barang."

Setelah menunggu beberapa saat, Ibu Zhao menggunakan kunci cadangan membuka pintu.

Dia awalnya mengira Jasmine Zhao akan duluan membuka pintu, ataupun diam-diam mengusap air mata, tidak disangka dia sedang tidur di bawah selimut dengan sangat lelap......

Suara percakapan di luar begitu keras malah tidak bisa membangunkannya, Ibu Zhao menggelengkan kepala merasa tak berdaya, lalu bertatapan mata dengan Jefferson Lu, dan keluar dari kamar Jasmine Zhao.

Sang pria mengerutkan kening menundukkan kepala, melihat orang yang ada di atas ranjang beberapa saat, lalu sudut bibirnya sedikit melekuk.

Dia tahu nada bicaranya sudah sedikit galak, dia terus menyetir secepat mungkin mengejarnya kemari, takut dia merasa marah, makanya di tengah perjalanan telah memikirkan setumpuk ucapan untuk menjelaskan.

Tidak disangka......

Dia tidak ingin menghancurkan mimpi indahnya Jasmine Zhao. Jefferson Lu mengangkat lengan melihat waktu.

Kalau tidur pada jam segini, takutnya dia nanti malam pasti akan sulit untuk tidur.

Makanya memutuskan untuk membangunkannya, lalu makan malam dengan Ayah dan Ibu Zhao, baru membawanya pulang ke rumah.

Di antara mereka, sebaiknya perang dingin tidak berlangsung sampai malam hari.

Dia sekarang berada pada tahap mudah berpikiran sembarangan, sang pria sangat tidak tenang.

Jefferson Lu baru saja berjalan selangkah, pergelangan tangannya langsung dipegang olehnya.

Jasmine Zhao masih tidur, dan mengingau, "Jefferson......"

Semenjak namanya disebut oleh mulutnya pada detik itu juga, sang pria mana mungkin masih marah.

Setelah berdiri di samping ranjang menemaninya sesaat, Jasmine Zhao membalikkan badan, dan sedikit membuka matanya, dia melongo saat melihat Jefferson Lu.

Lalu langsung bangun, "Kenapa kamu datang?"

Dia ingat dirinya telah pulang ke rumah, jangan-jangan......

Saat sedang merenungkannya, Jefferson Lu langsung menggendongnya dari ranjang, "Lain kali kalau bertengkar, kamu hanya boleh pulang ke rumah orangtuamu, aku akan bergegas datang mencarimu, jangan pernah pergi ke tempat lain secara sembarangan, karena aku akan mengkhawatirkanmu."

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu