Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 416 Mencari Perhatian

“Um…..” Jasmine Zhao memberitahu Delly Ao dengan suara kecil, “Aku tidak menyangka bisa menjadi seperti ini.”

Delly ao tampak senang, “Tidak buruk, aku mengira bahwa CEO Lu senantiasa menekan dirinya sendiri! Sebenarnya, disaat aku pertama kali bertemu kalian, aku merasa perasaan dia untuk mu sangat dalam, hanya saja kalian berdua adalah tipe orang yang menekan perasaannya sendiri.”

“Iyakah?”

Menekan perasaan diri sendiri?

Jasmine Zhao membalikkan kepalanya dan melihat Jefferson Lu dengan sekilas, mungkin karena dia terlalu merendah diri, karena dari awal dia tidak pernah berpikir bahwa ada pria sebaik itu yang akan menyukainya?

Kebetulan, Jefferson Lu juga melihat kearah nya, dalam waktu sekejap dia menjadi panik, lalu mengambil anggur merah dan meneguk nya dua kali.

Pria itu mengangkat alisnya dan berjalan kesana, lalu mengambil cangkir anggur merah dari tangannya, kemudian melihat cangkir kosong yang ada disampingnya, ada amarah yang tersembunyi didalam suaranya, “Ini semua kamu yang minum?”

Jasmine Zhao mengedipkan matanya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, “Bukan aku!”

“Bohong.” Jefferson Lu merangkul pinggangnya dan menghadap ke Jaxon Nan, “Sudah malam, kita pergi dulu.”

Kemudian juga tidak memberi Jasmine Zhao dan Delly Ao kesempatan untuk mengobrol lagi dan menariknya pergi. Jasmine Zhao dengan cepat berbalik dan melambai-lambaikan tangannya pada Delly Ao, “Sampai ketemu lagi!”

Sepanjang perjalanan, Jefferson Lu terlihat diam, Jasmine Zhao beberapa kali mencoba memecahkan keheningan ini, tetapi gagal, pada akhirnya dengan tenang pulang kerumah.

Sebelum tidur, Jefferson Lu menuangkan segelas susu panas, “Minum ini dan cepat tidur.”

“Aku hanya minum beberapa teguk anggur merah, kamu jangan marah.” Kadar anggur merah yang dia minum hari ini hanya sepersepuluh, tetapi tidak enak menolak maksud baik dari pria itu, dia mengambil susu itu dan meminum semuanya dalam satu tegukan, “Sudah oke?”

Jefferson Lu melihat dia, “Masih belum cukup.”

“Masih belum…..”

Disaat dia belum menyelesaikan perkataannya, bibirnya dicium olehnya.

Ciuman yang lembut dan halus ini membuat wajahnya memerah lalu disaat dia melepaskannya, matanya mengelak dan tidak berani untuk menatapnya.

“Tidurlah.” Berkata dengan suara serak lalu melepaskan tangannya, berbalik dan berjalan keluar dari kamar.

Dua hari kemudian, AM secara resmi dipindahkan kepada suatu merek pakaian, Jasmine Zhao menerima surat undangan dari merek itu dan mengharuskan dia untuk datang, pada awalnya dia tidak menganggapnya serius sama sekali, tetapi Jeffrey Chen secara khusus datang menjemputnya, dia tidak bisa mencari alasan untuk menolaknya.

“Kak Jasmine, sekretaris manajer Chen mengatakan bahwa mobilnya sudah menunggu dibawah. Saya rasa lebih baik kamu pergi, urusan kantor biar aku yang mengurusnya.”

“Baiklah, aku akan secepatnya kembali.”

Jasmine Zhao melihat waktu dan bergegas masuk kedalam lift.

Kebetulan dia bertemu dengan CEO Tan, Jasmine Zhao menyapa dengan tersenyum, “Apa kamu mau keluar?”

“Iya, sama dengan mu, pergi keacara pemilik baru AM.” Nada bicara CEO Tan tampaknya sedikit tidak sabaran, dia sudah mengenal Jasmine Zhao begitu lama, sehingga sudah menganggapnya seperti orang sendiri, “Akhir-akhir ini beberapa masalah yang kacau ditumpuk secara bersamaan, aku yang tua ini sudah tidak sanggup menyandangnya!”

“CEO Tan, kamu jangan bercanda, beberapa hari yang lalu aku masih melihat kamu mengirim foto pergi ke klub golf!”

Jasmine Zhao tersenyum dan berkata, “Lain kali bawa aku, aku pasti akan mengambil foto anda dengan bagus.”

“Baiklah, kalau begitu aku akan mengingat perkataan mu ini.”

Secara perlahan suasana nya menjadi santai, wajah CEO Tan juga sudah tersenyum, berjalan sampai gerbang, melihat Jeffrey Chen berdiri disamping mobil, setelah melihat mereka, dengan berinisiatif dia berjalan kesana, “CEO Tan, direktur Zhao.”

CEO Tan melihat matanya yang tertuju pada Jasmine Zhao, dia hanya sekalian menyapa dirinya, dia terbatuk dan bergegas bicara sebelum Jeffrey Chen yang berbicara, “Jasmine, kamu ikut mobil ku saja, rancangan itu masih perlu diubah, lebih baik kita jangan menyia-nyiakan waktu, mari kita diskusikan lagi.”

Selesai mengatakan, CEO Tan masuk kedalam mobil terlebih dulu.

Kenyataannya tidak ada rancangan sama sekali.

Jasmine Zhao tidak tahu apa yang dimaksud oleh CEO Tan, namun karena dia sudah mengatakannya, dia juga mengikuti perkataannya dan menjawabnya, “Kalau begitu manajer Chen, sampai ketemu disana, maaf sudah merepotkan anda.”

Tatapan Jeffrey Chen terlihat sedih, menganggukkan kepala dan kemudian masuk kedalam mobil sendiri.

Dikursi belakang terdapat satu tiket opera dan juga mawar sampanye.

“CEO Chen, apa kita jalan sekarang?” supir melihat dia sendiri masuk kedalam mobil dan bertanya.

“Ayo jalan.”

Dibelakang mobil, CEO Tan meminta supirnya untuk menyetir dengan pelan, kemudian melihat Jasmine Zhao, “Jasmine, apa kamu tahu pekerjaan sebelumnya Jefferey Chen?”

“Ini, aku juga tidak tahu, sebenarnya ini ketiga kalinya aku bertemu dengan manajer Chen.” Dua kali sebelumnya, mereka mengobrol tidak lebih dari dua puluh kalimat, dia juga tidak begitu dekat dengannya, jadi tidak begitu tertarik dengan urusannya.

“Ketika saya di Sha Luo, aku sudah tahu karakter mu, terutama disaat pergi kesuatu tempat kamu sangat tahu batas, akhir-akhir ini aku juga mendengar sesuatu, sekarang kamu dan CEO Lu…..” CEO Tan berhenti, “Pokoknya, percaya padaku, lebih baik kamu jaga jarak dengan Jeffrey Chen.”

Berbicara sampai hal ini, Jasmine Zhao menganggukkan kepala, “Jangan khawatir, aku mengerti.”

Menurut Jasmine Zhao mungkin CEO Tan telah salah paham, berpikir bahwa dia akan menikah dengan Jefferson Lu, jadi dia harus menjaga jarak dengan pria lain, bahkan jika tidak mengatakan ini padanya, dia juga tahu.

Terlebih lagi, dimatanya tidak ada orang yang bisa menandingi Jefferson Lu.

“CEO Tan, sudah sampai.”

Jasmine Zhao turun dari mobil terlebih dulu, membalikkan badan dan melihat satu sosok yang dikenalnya.

Dia dan Rose Tang sudah saling kenal selama bertahun-tahun, tidak mungkin dia salah lihat.

“CEO Tan, kamu masuk terlebih dulu, sepertinya aku melihat seseorang yang aku kenal.” Jasmine Zhao tersenyum meminta maaf dan mengikuti sosok yang jauh itu.

Hanya saja orang itu tampaknya akrab dengan lingkungan sini, tetapi Jasmine Zhao baru datang kesini untuk pertama kalinya, setelah berbelok dia sudah tidak bisa melihatnya lagi, disaat bersiap-siap untuk bertanya pada seseorang, dari belakang terdengar suara Jeffrey Chen.

“Direktur Zhao, bagaimana bisa anda berjalan sampai disini?”

Jasmine Zhao melepaskan niatnya untuk terus mengikuti sosok itu.

“Tidak apa-apa, aku hanya….. ingin pergi kekamar mandi.” Dia tersenyum dan melihat Jeffrey Chen yang sepertinya mengejar dirinya, dia juga sedikit bingung, “Aku baru pertama kali datang kesini mengikuti kegiatan, tidak tahu ada dilantai berapa?”

“Ada di 416, aku bawa kamu kesana.” Sikap Jeffrey Chen juga sangat lembut, sepanjang perjalanan dia juga memberitahu Jasmine Zhao perkembangan yang sangat bagus setelah perpindahan AM.

Sesampai tiba dipintu masuk, dia secara khusus menunjukkan kamar mandi terdekat untuk Jasmine Zhao.

“Kalau begitu saya masuk dulu, terima kasih manajer Chen.”

Setelah mendengar ini, Jeffrey Chen terbatuk, “Sebenarnya, kita juga sudah termasuk saling kenal, kamu jangan memanggil ku manajer Chen lagi?”

Ditempat kerja, panggilan seperti itu sangat normal, melainkan Jasmine Zhao juga tidak berpikir bahwa kedepannya hubungan mereka bisa berkembang menjadi teman.

Mengingatkan padanya apa yang dikatakan CEO Tan sewaktu dijalan.

“Manajer Chen, kamu sudah datang!” ada seorang anggota staf yang datang menyapanya.

Jasmine Zhao juga tidak melanjutkan topik pembicaraan tadi lagi, menganggukkan kepala dan berjalan dengan cepat masuk kedalam kamar mandi.

Melihat dia pergi, mata Jeffrey Chen tampak murung, dengan ekspresi dingin berjalan masuk kedalam acara pertemuan.