Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 293 Lain Kali Adalah Tetangga

Selesai Jasmine menelepon, dia juga duduk sebentar di dalam gudang, lalu menenangkan diri, kemudian menelepon toko kopi di bawah untuk memesan sepuluh cangkir kopi.

Saat dia kembali ke kantor, semua orang sudah sibuk bekerja dan ada karyawan yang sedang memindahkan alat ke dalam kantor.

"Direktur Zhao, kamu sudah kembali." Kata seorang sekretaris dengan tersenyum.

"Iya, maaf, tadi......" Dia baru katakan sampai setengah sudah mengalihkan pembicaraan, "Aku akan berusaha membuat majalah pertengahan tahun ini menjadi yang terbaik."

Waktu selanjutnya Jasmine terus rapat, namun demi menyelesaikan tugas ini, semua orang bekerja sama dengan baik.

"Direktur Zhao, di sini masih perlu diubah......"

"Aku merasa lebih baik memperbesar artikel bagian kanan."

Di bawah kerja sama semua orang, sampel majalah pertama sudah dipastikan.

Setelah selesai pekerjaan ini sudah jam 8 malam, Jasmine mengerutkan dahinya, tiba-tiba teringat sesuatu, lalu mengeluarkan satu kartu pada Luna.

"Kalian semua sudah capek, ditambah datang begitu banyak karyawan, malam ini aku undang kalin makan, semua orang santai dulu, besok boleh datang terlambat."

Di dalam kantor terdengar suara tepuk tangan dan teriakan.

"Terima kasih direktur!"

"Direktur, apakah kamu tidak ikut pergi?" Ada yang bertanya.

Jasmine merangkul tas, "Jika aku pergi kalian pasti tidak nyaman, kondisi ini aku harusnya minggir, Luna, William kalian juga pergi main."

Selesai bicara, dia juga pulang kerja.

Jika dalam kondisi ini dia lembur, karyawan di dalam kantor pasti tidak berani pergi, dia sudah menghubungi Rio untuk menunggu dia di depan pintu perusahaan.

Dari belakang datang seseorang, Jasmine mendengar suara ini seperti suara kulit sepatu.

Apakah......

Dia menelohkan kepala melihat, tetapi bukan orang yang dia pikirkan, jadi dari matanya terlihat kekecewaan.

Melihat dia begini, Billy memasukkan tangannya ke dalam kantong, lalu berdiri di depannya dan dengan senyum bertanya, "Kecewa ya? Karena bukan Jefferson."

Jasmine menggelengkan kepala, "Tidak ada, sudah malam begini, ngapain kamu di sini?"

"Datang ke Vogue Bonds Co untuk membahas masalah, tanpa disadari sudah malam begini." Dia tidak berbohong, namun saat dia tahu Jasmine sedang lembur, jadi dia sengaja menunggunya sebentar.

"Oh, apakah pekerjaan kamu lancara?" Jasmine melihat waktu diponselnya.

"Iya, termasuk lancar." Billy sedang berpikir ingin mengatakan apa, tiba-tiba melihat Rio sudah mengendarai mobil sampai depan pintu Vogue Bonds Co, jadi sebelum Jasmine naik ke dalam mobil, dia memanggil dia, "Apakah kamu tinggal di tempatnya?"

Meskipun sudah tahu jawabannya, tapi dia ingin mendengar Jasmine jawab sendiri.

Jasmine menganggukkan kepala, "Iya untuk sementara."

"Di jalan Henghe ya?" Dia bertanya lagi.

Meskipun Jasmine tidak tahu kenapa dia bertanya hal ini, tetapi menjawab, "Iya."

Di bawah sinar lampu, senyuman Billy terlihat tidak nyata, "Kalau begitu lain kali kita akan menjadi tetangga, aku baru pindah rumah ke komplek sana."

"Kebetulan sekali?" Jasmine berkata padanya sambul berjalan ke dalam mobil karena dia tidak ingin Rio menunggu terlalu lama.

"Iya, karena Kota Nan ini tidak besar, jadi sangat mudah bertemu." Kata Billy, lalu membantu Jasmine membuka pintu, "Aku masih ada janji dengan teman, malam ini tidak ikut kalian kembali, lain kali undang kamu ke rumahku bertamu."

Dulunya Billy dengan tidak tahu malu tinggal di dalam rumahnya tinggal sementara waktu, lain kali......dia berharap ada kesempatan membalas ini.

Rio berdiri di samping juga mendengar perkataan Billy, jadi mengerutkan dahi, tidak berkata apapun dan masuk ke dalam mobil.

Jasmine tentu saja setuju, "Baik, aku akan pergi."

Terhadap dia Billy adalah teman yang pernah membantunya dan dia juga dengan sopan mengundangnya jadi dia tidak bisa menolak.

Di dalam perjalanan Rio hanya diam, seperti biasa mengendarai mobil dengan stabil.

Jasmine ragu sangat lama baru berkata, "Apakah kamu sudah tahu masalah Jefferson menyuruh aku membuat majalah?"

"Semalam baru tahu." Rio dengan jujur menjawab, dia tidak pernah karena hal ini berbohong.

"Jadia kamu kenapa tidak memberitahu aku?" Jasmine langsung bertanya padanya, tetapi setelah dia selesai bicara dia menyesal, "Maaf, aku tidak ada maksud ini." Tugas Rio hanya sebagai supir dan pengawal, dia tidak perlu mengurus hal ini.

Bisa dikatakan dia bukanlah karyawan Vogue Bonds Co.

Dia ada hak tidak menjawab pertanyaan Jasmine.

"CEO Lu tidak menyuruh aku membohongi kamu, tetapi aku merasa, meskipun aku katakan, juga tidak merubah apapun." Dibeberapa saat Jasmine tidak ada hak untuk bicara.

Ditambah rumor Vogue Bonds Co, jadi setiap masalah yang dibuat Jefferson itu untuk melindungi dia.

Paling tidak tidak membuat karyawan Vogue Bonds Co merasa, dia hanya sebagai orang yang demi uang dan posisi melakukan segala hal, juga Jefferson sedang memberi dia kesempatan untuk membuktikan dirinya.

Meskipun saat Jasmine mendapat kabar ini, dia tidak bisa menolak lagi.

Ini adalah perbedaan dia dengan Jefferson, pria itu memikirkan keuntungan semua orang, baru sesuai dengan hal ini membuat keputusan, dibandingkan ini dunia Jasmine lebih polos, dia hanya perlu memikirkan diri sendiri dan orang yang dia peduli.

"Yang kamu bilang benar." Jasmine juga tersenyum, "Meskipun aku duluan tahu, aku juga tidak akan ada cara."

Pikir sini sana, hanya ada satu jalan ini saja.

Mobil terus berjalan, Rio tetap mengerutkan dahi, "Apakah CEO Lu ada mengatakan padamu alasan dia keluar negri?"

"Tidak, hanya bilang padaku ada masalah." Firasat dia memberitahu dia, Rio bertanya begini, bisa menyatakan Jefferson keluar negri bukan karena masalah perusahaan.

Apakah karena Rose?

"Ibu CEO Lu sedang sakit." Rio memutar setiran mobil, lalu dengan tenang berkata padanya, Jefferson tidak mengatakan padanya harus merahasiakan hal ini pada Jasmine.

Jasmine terkejut, tidak heran dia buru-buru pergi, saat dia menelepon dirinya, apakah dia ingin mengatakan masalah penyakit Ibu Lu.

Saat Ayah Zhao masuk rumah sakit, dia setiap hari akan menelepon Jasmine, karena takut dia cemas di dalam rumah sakit, juga takut masalah pabrik anggur mempengaruhi dia, jadi membantu dia menyelesaikan masalah, tetapi dirinya tidak tahu bahwa orang tua Jefferson masuk rumah sakit.

Saat ini Jasmine sudah tahu mengapa Ibu Lu membenci dia.

Jika dibandingkan dengan Jefferson, dunia dia terlalu sempit, paling penting adalah dia tidak pernah berusaha mendekati kehidupan Jefferson, juga tidak memikirkan dia demi dirinya melakukan berapa banyak pilihan.

Selain mengeluh, yang dia berikan terlalu sedikit untuk Jefferson.

"Bagaimana dengan kondisinya?" Teringat dengan telepon siang ini, Jasmine menyalahkan dirinya tidak sensitif.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu