Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 217 Simpati

Billy Han tidak ingin mendengar dia berkata begitu tentang Kayla He, keningnya sedikit mengernyit.

Walaupun memang dia melakukannya karena rasa simpati, melihatnya mengalami masalah seperti ini sendiri, dia merasa harus membantunya.

Lagipula, malam itu dia juga berada di tempat, jika bukan karena dia yang emosi, mungkin….

Rasa bersalah tergambar di wajahnya, Jasmine Zhao langsung mengerti begitu melihatnya.

“Jika kamu tidak mau duduk dan makan, silahkan pulang saja.” Ivanest Han memandangi Rio He.

Kali ini bertemu dengannya bagaimanapun caranya harus mendapatkan nomor ponselnya.

Billy Han memandang adiknya yang masih belum dewasa, lalu memandang Jasmine Zhao lagi, dia berbalik menuju meja bar dan memesan ulang makanan.

Kayla He masih beristirahat di hotel, setelah mereka selesai makan, memesan satu porsi lagi untuk di bawa pulang.

Saat dia kembali lagi kursinya, suasana hatinya menjadi lebih rumit daripada sebelumnya.

“Hari itu dia mengatakan apa saja padamu?” Dia tetap bertanya setelah ragu-ragu sejenak.

“Tidak mengatakan apa-apa, dia tidak bersedia memberitahuku siapa yang membuatnya menjadi seperti ini.” Suara Jasmine Zhao sangat ringan, dia merasa simpati dengan apa yang Kayla He alami, juga bisa merasakan perasaan jijik dan benci Kayla He kepada dirinya.

Tatapan mata Billy Han meredup, dia memahami Jasmine Zhao adalah orang yang tidak akan berbohong.

Namun hari itu setelah kepergiannya, Kayla He terus menangis, dia juga berkata bahwa lukanya sangat sakit, dokter juga mengatakan bahwa Kayla He mendapatkan tekanan mental yang sangat besar.

Ivanest Han mendengar percakapan mereka, dia berdeham sebentar, dengan tidak senang berkata, "Kamu tidak mudah bisa keluar dari kamar itu, apakah bisa tidak membicarakan tentangnya lagi!”

Dia melihat dengan jelas bagaimana Kayla He setiap hari selalu menggelayuti Billy Han, walaupun sama-sama wanita, namun kemanjaannya tidak bisa dibandingkan dengan Kayla He, ditambah lagi para pria pada dasarnya memiliki keinginan alami untuk melindungi.

Kayla He menangis tidak ingin Billy Han pergi, jadi dia hanya bisa menemaninya hingga akhirnya dia tertidur baru pergi.

Sebenarnya dulu Billy Han tidak pernah menerimanya, sekarang menjaganya, di satu sisi karena simpati, disisi lain masalah ini ada hubungannya dengan Jasmine Zhao, dia tidak ingin Jasmine Zhao terluka.

Namun dia terus menahan diri tidak bicara, Ivanest Han yang cemas melihatnya.

“Aku sudah selesai makan, aku menunggu kalian di luar.” Rio He bangkit ingin pergi, tatapan matanya sedingin es.

Ivanest Han panik dan meraih lengannya, ”Kita baru saja duduk, jika kamu keluar sekarang akan menunggu lama, kalau tidak makan sedikit lagi?”

Ivanest Han pertama kalinya menggunakan nada bicara seperti ini untuk menahan seseorang.

Dengan temperamennya yang dulu, tidak ada satu pria pun yang berani mengatakan kata ‘tidak’ di hadapannya.

Sikap lemah lembutnya pada Rio He dilihat oleh Billy Han.

Jasmine Zhao yang berada di samping juga merasa Ivanest Han terhadap Rio He sepertinya….

“Tidak perlu.” Rio He menarik tangannya, membuka pintu dan pergi.

Ivanest Han tertegun di tempat, tangannya masih berhenti di udara yang kosong, namun tidak ada sedikitpun sikap marah, tanpa mempedulikan Jasmine Zhao yang masih ada, mulutnya menunjukkan senyuman.

Setidaknya dia tidak langsung mendorongnya.

Melihat adiknya yang mengecewakan, Billy Han sedikit tidak tahu harus berbuat apa.

“Apakah dia punya pacar?”

Jasmine Zhao sedang makan, menyadari Ivanest Han sedang bertanya pada dirinya, mengaitkan dengan sikapnya terhadap Rio He barusan, dia menggelengkan kepala, ”Aku tidak terlalu tahu.”

Memang tidak pernah melihat Rio He menelepon untuk urusan pribadi, tapi ini adalah urusan privasi seseorang, dia tidak bisa sembarangan menebak dan sembarangan bicara.

“Kalau begitu anggap dia tidak punya.” Ivanest Han memotong steak, suasana hatinya menjadi lebih baik lagi.

Dia tahu tidak seharusnya melihat wanita operasi plastik itu di hotel, begitu keluar, Billy Han bertemu dengan Jasmine Zhao, dia bertemu dengan Rio He, betapa baiknya.

Acara makan kali ini adalah acara makan paling kikuk yang ditemui Jasmine Zhao dalam dua minggu ini.

Saat keluar dari rumah makan, Billy Han memanggilnya, ”Beberapa hari lagi aku akan membawa dia kembali ke Kota Nan, manajer perusahaannya juga memiliki urusan untuk ditangani, sedangkan untuk hal lainnya, aku akan bertanya baik-baik padanya.

Jasmine Zhao menganggukan kepala, sekarang dia sudah tidak peduli dengan ucapan Kayla He lagi.

Dia datang ke Kota Zin hanya untuk menjauh dari keributan itu, mungkin kematian Fendy Zhao kurang lebih ada hubungannya dengannya, namun dia juga adalah korban.

Apakah mengingkan dia untuk menggantikan pembunuh untuk menanggung tanggung jawab ?

Tidak peduli Kayla He dan Billy Han akan berjalan sampai tahap apa, dia hanyalah orang luar.

Bahkan masalahnya sendiri saja dia masih belum mengerti.

Ivanest Han berjalan dan mengetuk jendela mobil, ”Apakah boleh memberitahuku nomor ponselmu?”

Dia tidak pernah berinisiatif meminta nomor ponsel pria, dia tidak tahu bagaimana caranya, jadi dia menggunakan cara yang paling langsung.

Rio He sebaliknya tidak menolak.

Setelah Ivanest Han melihat dirinya memasukkan nomor ke ponselnya, dia langsung menelepon nomor itu untuk memastikan, dia tersenyum mendengar suara dering dari dalam mobil.

Melihat Jasmine Zhao naik mobil dan pergi, Billy Han mengehela nafas.

Ivanest Han di samping tersenyum sambil menyimpan nomor Rio He, dan meliriknya dengan sebal.

“Bukankah biasanya kamu memiliki banyak cara untuk menghadapi gadis muda?” Dari kecil sampai besar dia melihat sendiri sudah berapa kali Billy Han berganti pacar, dia tidak pernah sakit kepala karena masalah seorang wanita.

Meskipun ada masalah pun, yang dikhawatirkan adalah wanita yang berada di sekelilingnya terlalu banyak, tidak bisa menghadapinya.

Awalnya Billy Han bersikeras datang ke Kota Zin demi menemani Jasmine Zhao, sekarang karena masalah Kayla He, dia harus kembali lagi ke Kota Nan.

“Diam.” Billy Han berkata dengan suara dingin, kemudian membawa makan malam menuju arah hotel.

Ivanest Han memeluk lengannya dan mengikutinya pergi.

“Jasmine Zhao tidak memiliki pemikiran seperti itu terhadapmu, hatimu juga seharusnya tahu dengan jelas, sekarang yang harus kamu lakukan adalah terus menemani dia berada di Kota Zin, jika demi menjaga wanita itu kemudian kembali ke Kota Nan, aku rasa kamu akan kalah dengan Jefferson Lu.” Meskipun Ivanest Han selalu bersiteru dengan Billy Han, namun bagaimanapun mereka adalah kakak beradik.

Lagipula di antara Jasmine Zhao dan Kayla He, dia lebih suka Jasmine Zhao.

Billy Han tidak bicara, beberapa hari ini dia juga selalu ragu karena masalah ini.

Dia khawatir jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, maka akan mendatangkan kerugian untuk Jasmine Zhao.

“Sudahlah, aku malas mengurusmu, pokoknya aku tidak pulang.” Lain kali Rio He ada dimana, diapun ada disitu.

“Terserah, jika uang tidak cukup maka uruslah sendiri.”

“Jangan…”

Di dalam mobil, Jasmine Zhao terus menatap pemandangan jalanan di luar jendela tanpa berkata apa-apa.

Layar ponsel menyala sebentar, ternyata pesan dari Jefferson Lu.

“Besok udara akan lebih dingin, ingat untuk memakai baju lebih jika keluar ke rumah.”

Jasmine Zhao menjawab baik.

Dia merasa hatinya sangat bingung, tidak hanya karena masalah Kayla He, namun juga karena masalah perusahaan.

Ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan beberapa kata.

Subuh di hari kedua.

Ibu Lu menerima telepon yang mengatakan bahwa Jefferson Lu pergi ke bandara bersama dengan sekretarisnya, dia langsung menelpon memberitahu Rose Tang.

Rose Tang tersenyum, ”Baik bibi, aku juga hampir sampai.”

Dia akan menangkap kesempatan langka ini untuk bernostalgia dengan Jefferson Lu.

Hanya saja saat berada di gerbang keberangkatan, dia tidak melihat sosok Jefferson Lu, setelah dia bertanya dengan beberapa staf dia baru mengetahui bahwa tidak ada nama Jefferson Lu di dalam daftar penumpang penerbangan ini

Melihat sekretaris Jefferson Lu mendekat, dia tertegun sesaat, “Dimana Jefferson?”

“Direktur Lu sudah naik ke pesawat.”

“Tapi penerbangan ini belum…”

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu