Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 146 CEO Lu Pernah Mengajariku

Untungnya, Jasmine Zhao pulih dengan cepat dari muntah parahnya. Siangnya, dia sudah bisa melahap dua mangkuk mi. Tetapi selera makannya sangat tidak beraturan, apakah bayinya bisa tumbuh dengan baik?

“Jangan berpikir sembarangan. Dokter telah mengatakan bahwa kamu akan baik-baik saja selama nutrisi kamu ditambah.” Jefferson Lu merasa cemas melihat ketidaknyamanan Jasmine Zhao, tetapi dia juga tidak memiliki pengalaman untuk menjaga ibu hamil.

Dia sedang berpikir untuk mempekerjakan seorang pengasuh.

Jasmine Zhao menghela napas dengan muram. Dia sedang berpikir apakah dia ingin keluar nanti siang. Kebetulan sekali Billy Han menelponnya dan Jasmine Zhao pun mengangkatnya.

“Bagaimana kabarmu? Aku terus sibuk dengan masalah keluargaku dan bahkan tidak ada waktu untuk pergi melihatmu.” Suaranya sangat berat dan tercampur dengan sedikit ketidakberdayaan dan penyesalan. Lalu, dia menanyakan kabar Jasmine Zhao akhir-akhir ini. Mendengar Jasmine Zhao yang tinggal di apartemen Jefferson Lu, mata Billy Han semakin gelap dan kemudian pulih kembali dalam sejenak. “Apakah kalian telah balikan?”

Jasmine Zhao menatap pria yang sedang sibuk di ruang dapur, “Kita tidak pernah bersama, bagaimana bisa disebut balikan.”

“Kalau begitu, kalian…… Sudahlah, anggap saja aku tidak pernah bertanya. Minggu depan aku ingin kembali ke rumah leluhurku. Setelah pulang dari sana, aku akan pergi melihatmu.” Billy Han berkata. Ada hal yang ingin dia katakan secara langsung kepada Jasmine Zhao.

“Baik. Hubungi aku setelah kamu kembali.” Baru saja dia mematikan panggilannya, Jefferson Lu berjalan menghampirinya sambil membawa buah-buahan dan bertanya siapa yang telah menelepon Jasmine Zhao. Jasmine Zhao menjawabnya, “Billy Han.”

“Apakah kalian masih berhubungan? Untuk apa dia meneleponmu? Apakah dia menyuruhmu untuk berpura-pura menjadi tunangannya dan menipu keluarganya lagi?” Nada bicara Jefferson Lu langsung berubah setelah mendengar nama Billy Han.

Jasmine Zhao hanya meneleponnya. Bukannya Jefferson Lu sudah terlalu cemas.

Jasmine Zhao mengambil buah dari nampan buah dan dengan pelan mengupas sebuah jeruk. Dia tidak berencana untuk menjawab pertanyaan Jefferson Lu.

Saat itu, Jefferson Lu duduk di sisi lain sofa itu dan terus menatap wajah Jasmine Zhao.

Jasmine Zhao tidak punya pilihan dan berkata sambil tersenyum, “Dia tidak menyuruhku pergi ke sana. Kita hanya berbincang-bincang.”

Jasmine Zhao teringat dengan kejadian yang kebetulan mereka temui di toko cincin. Jasmine Zhao menggerakkan sudut bibirnya. Dia bahkan tidak merasa cemas ketika Jefferson Lu pergi keluar malam-malam demi Rose Tang dan Jefferson Lu telah merasa cemas hanya karena sebuah panggilan dari Billy Han.

Segera, Jaxon Nan telah mengetahui gerakan terbaru Andreas Zhuo. Andreas Zhuo sedang mengumpulkan para CEO di Kota Nan dan mengajak Tuan Liu untuk bermain golf bersama.

Setelah Jefferson Lu menerima kabar, dia merasa dia harus pergi untuk melihat situasi di sana. Walaupun Tuan Liu telah menandatangani kontrak dengan Vogue Bonds Co., tetapi ini tidak mempengaruhi Andreas Zhuo untuk menarik umpan baru. Jefferson Lu tidak mengizinkan kliennya direbut oleh pesaing masa depannya. Lagipula, menurut informasi Jaxon Nan, proyek bisnis perusahaan menengah yang dikumpulkan oleh Andreas Zhuo juga berhubungan dengan investasi sekuritas.

Jefferson Lu harus pergi, tetapi dia juga mencemaskan Jasmine Zhao.

Oleh karena itu, dia membawa Jasmine Zhao pergi bersamanya.

“Ke mana kita pergi?” Jasmine Zhao mendengar perkataannya dan berganti mengenakan pakaian olahraga kasual. Dia memakai sepatu olahraga dan menguncir rambutnya. Dia kelihatan berbeda dari biasanya.

“Bawa kamu keluar bersantai.” Jefferson Lu membantu Jasmine Zhao untuk membawa sebuah kamera kecil. Lalu, dia menggandeng tangan Jasmine Zhao dan berjalan keluar.

Keduanya mengenakan pakaian olahraga biasa dan berjalan di area kecil itu sambil bergandengan tangan. Mereka kelihatan seperti sepasang pengantin baru.

Klub golf ini hanya terbuka untuk orang yang memiliki member. Jika Jasmine Zhao datang sendirian, dia pasti akan dicegat di pintu masuk. Tetapi karena dia mengikuti Jefferson Lu kemari, dia langsung diundang untuk masuk. Kadang-kadang, uang dan status merupakan akses yang serba guna.

“Tuan Lu, silahkan.”

Jasmine Zhao tidak tahu siapa yang ingin Jefferson Lu temui, tetapi dia tahu bahwa orang itu seharusnya termasuk orang hebat. Sepuluh menit kemudian, mereka bertemu Jaxon Nan di ruang tunggu. Beberapa orang bisnis dari Kota Nan duduk di atas sofa yang berjarak tidak jauh dari mereka. Andreas Zhuo dan Tuan Liu yang misterius juga berada di sana.

Hanya Jaxon Nan sendiri yang menunggu mereka di sini, dia juga mengenakan pakaian yang sangat tidak mencolok. Jasmine Zhao menebak kedatangan Jefferson Lu yang buru-buru pasti ingin membalikkan catur dan menyerang duluan.

Melihat kedatangan Jasmine Zhao, Jaxon Nan juga tidak merasa aneh. Dia malah mengedipkan mata kepada Jasmine Zhao sebagai tanda sapaan.

“CEO Zhuo, kebetulan sekali.” Jefferson Lu berjalan menghampirinya, tetapi dia tidak menyapa Tuan Liu dan malah menyapa Andreas Zhuo. Ketika semua orang menoleh melihatnya, Jefferson Lu baru menjulurkan tangannya di depan Tuan Liu, “Tuan Liu, anda juga di sini.”

Andreas Zhuo mengangkat alisnya, tetapi dia tidak menunjukkan ekspresi aneh. Dia menatap dua orang yang berada di belakang Jefferson Lu, “Selera CEO Lu sangat elegan, bagaimana kalau kita bermain bersama?”

“Sebuah kehormatan bagiku untuk mendapatkan kesempatan belajar bersama dengan kalian.”

Jasmine Zhao merasa sedikit bosan. Kalau dia tahu dia akan datang ke tempat seperti ini, dia lebih memilih untuk menonton TV di rumah.

Mungkin karena ekspresinya terlalu jelas, Andreas Zhuo dengan cepat menyadari ketidaktertarikannya, “Nona Zhao, apakah kamu juga suka bermain golf?”

“Lumayan.” Jasmine Zhao tidak terpikir bahwa Andreas Zhuo bisa mengambil inisiatif untuk mengobrol dengannya. Dia juga bukan karyawan baru, dia tahu bagaimana dia harus menjawab pertanyaan sopan seperti ini.

Dia adalah orang yang dibawa Jefferson Lu. Mereka pasti tidak akan mempersulitnya, tetapi jika dia menunjukkan bahwa dia tidak pernah bermain golf atau telah berbohong, Jefferson Lu-lah yang akan kehilangan muka. Walaupun dia tidak punya waktu untuk memikirkan maksud lain Andreas Zhuo, tetapi Jasmine Zhao merasa dia perlu menjaga jarak sejauh mungkin dari Andreas Zhuo.

“CEO Lu pernah mengajariku. Tetapi, aku terlalu bodoh dan masih tidak bisa.”

Perkataannya mendorong topik pembicaraan kembali ke Jefferson Lu. Pertama, untuk menjelaskan keberadaan Jasmine Zhao di pihak yang mana. Kedua, untuk memberitahu semua orang yang hadir bahwa dia bukanlah pemeran utama hari ini. Jadi, secara otomatis mereka tidak akan memperhatikannya.

Jaxon Nan yang berada di sebelah menyipitkan kedua matanya setelah mendengar perkataan Jasmine Zhao. Semakin mengenal Jasmine Zhao, Jaxon Nan merasa dia semakin menarik. Tidak heran kalau Jefferson Lu yang selalu bersikap dingin kepada semua wanita bisa luluh terhadap Jasmine Zhao.

“Ada guru hebat seperti CEO Lu, kamu tidak perlu takut untuk tidak bisa.” Andreas Zhuo menjawab dan mengeluarkan sebuah senyuman lembut kepada Jasmine Zhao.

Jefferson Lu sudah lama tidak sabar mendengar percakapan mereka. Dia sengaja memperlambat langkahnya dan menjauhkan Jasmine Zhao dari Andreas Zhuo.

Andreas Zhuo mengetahui niatnya dan tidak merasa tidak senang, Dia terus tersenyum dan melanjutkan pembicaraannya dengan beberapa CEO tersebut.

Melihat emosi Jefferson Lu, alasan dia bisa terkenal di dunia bisnis semua bergantung pada ketrampilannya. Dia tidak pernah membuat setiap kata yang diucapnya menjadi enak didengar dan menyenangkan seperti yang Andreas Zhuo lakukan. Karena alasan ini, perusahaan kecil yang tidak bisa mendapatkan keuntungan dari Vogue Bonds Co. tentu saja beralih ke Golden Company International dan perusahaan besar lainnya.

Apa yang bisa dilihat Jasmine Zhao, Jefferson Lu tidak mungkin tidak bisa melihatnya. Jefferson Lu hanya merasa tidak sepantasnya dia berdiri berdampingan dengan orang-orang yang tidak penting.

Tujuan dia datang hari ini hanyalah satu, yaitu Tuan Liu.

Walaupun Andreas Zhuo kelihatannya sedang menarik para CEO dari perusahaan-perusahaan menengah tersebut, tetapi klien aslinya juga sebenarnya merupakan Tuan Liu itu. Walaupun Tuan Liu telah menandatangani kontrak dengan Vogue Bonds Co., tetapi kelak masih ada kontrak kedua, kontrak ketiga dan bahkan masih ada banyak lagi. Apa yang diinginkan Andreas Zhuo adalah pasar masa depan Kota Nan. Oleh karena itu, dia tidak peduli jika Vogue Bonds Co. berada selangkah lebih maju darinya saat ini.

“Bagaimana Jefferson mengajarimu?” Jaxon Nan berjalan ke sisi Jasmine Zhao dan bertanya dengan nada usil.

Jaxon Nan sengaja bertanya padahal dia sudah tahu. Jasmine Zhao tidak menghiraukannya. Saat ini, dia hanya ingin menjadi orang yang transparan.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu