Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 411 Menanyakannya

Jasmine Zhao mengelilingi studio satu putaran, memeriksa cahaya dan sudut selama pengambilan foto. Setelah memastikan tidak ada masalah, dia kembali, tetapi sekembalinya, Luna Jia tidak dapat ditemukan.

Dia hanya pergi ke mobil untuk mengambil lensa cadangan. Mengapa memerlukan waktu yang lama?

"Maaf, apakah kalian melihat kolega saya? Gadis dengan hoodie pink tadi."

Ponsel Luna Jia-pun tidak dapat dihubungi, Jasmine Zhao hanya bisa bertanya kepada staf terdekat terlebih dahulu. Tetapi kesimpulannya sama semua, tidak ada yang memperhatikan Luna Jia.

Semua orang sedang mengurus pekerjaan mereka dan tidak punya waktu untuk membantunya mencari.

Pasti telah terjadi sesuatu di tempat parkir, piker Jasmine Zhao, dan dia pun berjalan ke tempat parkir.

"Luna Jia..."

Jasmine Zhao melihat seseorang berdiri di dekat mobil mereka dan tanpa sadar memanggil nama Luna Jia, tetapi orang itu menoleh ke belakang dan melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Jasmine Zhao berlari menghampiri dan melihat Luna Jia yang pingsan di tanah dan sudah kehilangan kesadarannya.

Bagasi mobil terbuka dan sedikit berantakan, tetapi tidak ada yang hilang.

Setelah menelepon 120, Jasmine Zhao menetap disisi Luna Jia untuk menjaganya. Setelah memikirkannya, dia juga menghubungi nomor Jefferson Lu.

"Aku di tempat parkir bersama Luna Jia..."

Begitu dia selesai berbicara, suara tenang seorang pria terdengar dari ujung telepon, "Kamu tetap di sana, jangan pindah. Aku akan segera ke sampai."

Jasmine Zhao mencoba untuk tenang, tetapi semakin dia memikirkannya, semakin dia menyesal. Dia merasa seharusnya tidak membiarkan Luna Jia datang ke sini sendirian, mungkin dengan begitu dia tidak akan pingsan.

Jika sesuatu terjadi pada Luna Jia, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri selamanya.

Sesaat setelah ambulans tiba, Jefferson Lu juga sampai ke lokasi. Melihat Jasmine Zhao yang terlihat cemas, dia berjalan mendekat dan meraih tangannya, "Aku akan menemanimu ke rumah sakit."

"Tadi, aku tidak melihat wajah orang itu dengan jelas, tapi ketika aku memanggil nama Luna Jia, dia menoleh ke belakang. Apa menurutmu..."

Jefferson Lu tidak menjawab, dia membuka pintu mobil. Semuanya akan terjawab di rumah sakit.

Mungkin saja Luna Jia hanya terjatuh dan pingsan, karena sakit. Dan orang itu berada di dekat mobil, karena ingin mencuri. Jefferson Lu berharap ini hanya kecelakaan kecil.

Setelah diperiksa, Luna Jia pingsan karena alasan fisiknya. Jefferson Lu juga mengirim orang untuk mengecek rekaman CCTV tempat parkir, tetapi wajah jelas pria itu tidak terekam.

"Setelah pulang, pasien harus beristirahat, agar dapat segera pulih."

Tidak lama setelah tiba di rumah sakit, Luna Jia terbangun, dan ketegangan Jasmine Zhao akhirnya sirna.

“Maaf, Kak Jasmine Zhao, apakah saya mengacaukan kerjaan?” Luna Jia dengan hati-hati menatap Jefferson Lu dan dokter di sebelahnya.

"Mengapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu merasa tidak nyaman? Harus istirahat dengan baik setelah kamu kembali, paham? Jangan memaksakan diri, sebelum badanmu pulih."

Luna Jia terus mengangguk, "Aku berjanji ini tidak akan terjadi lagi."

Setelah berulang kali memastikan dengan dokter bahwa dia baik-baik saja, Jasmine Zhao dan Jefferson Lu meninggalkan rumah sakit. Begitu mereka memasuki rumah, Ibu Zhao menelepon dan berkata bahwa dia ingin berbicara sesuatu dengan Jefferson Lu.

"Bu, ada apa?"

Sejak kapan Jefferson Lu menjadi akrab dengan orangtuanya?

Ibu Zhao menolak untuk berkata apa-apa, dia hanya ingin berbicara dengan Jefferson Lu.

Setelah memberikan ponsel kepada Jefferson Lu, Jasmine Zhao merasakan ada yang tidak beres ketika dia melihat ekspresi senyum di matanya. Jasmine Zhao bangkit dan pergi ke kamar tidur untuk merapikan pakaiannya, tetapi terus ikut mendengarkan suara di ruang tamu.

Setelah memikirkannya, dia tetap tidak tahu mengapa Ibu Zhao mencari Jefferson Lu.

“Sudah selesai?” Dia mengambil ponsel dan menatapnya dengan curiga, “Mengapa ibuku mencarimu?”

“Bukan apa-apa, hanya urusan kecil.” Jefferson Lu menjawab singkat, dan berjalan ke kamar mandi.

Jasmine Zhao mengerutkan kening, masih merasa ada yang tidak beres, dan mengejarnya, "Kalau begitu, katakan padaku..."

Di tengah percakapan, dia melihat Jefferson Lu yang telah melepas kemejanya. Lalu dia menghentikan langkahnya, batuk, dan berbalik.

Dan berpikir dalam hati, dia pasti sengaja! Biasanya dia tidak pernah mandi pada jam segini.

Ketika dia bertanya-tanya apakah akan terus menanyainya, Jefferson Lu tersenyum dan berjalan ke belakangnya. Memegangi bahunya dengan kedua tangan, dan suara yang tenang terdengar di telinganya, "Kalau kamu sangat penasaran, apakah kamu ingin masuk dulu? Aku akan memberitahumu pelan-pelan?"

"Gak mau!"

Jasmine Zhao dengan cepat mengibas tangannya dan menutup pintu dengan panik.

Melihat kepergiannya, senyuman di mata pria itu berangsur-angsur memudar. Ibu Zhao bukan mencarinya untuk hal lain, tetapi pabrik anggur Ayah Zhao telah secara resmi diumumkan untuk ditutup. Dan karyawan yang masih bekerja di pabrik anggur itu, termasuk Manajer Liu semuanya akan menganggur.

Meskipun Ayah Zhao telah siap secara mental, dia masih kesal sampai harus dirawat inap di rumah sakit.

Untungnya, tidak terjadi masalah. Ibu Zhao melakukan panggilan ini karena Ayah Zhao berharap Jefferson Lu dapat membantu beberapa belas karyawan ini untuk mendapatkan pekerjaan baru. Ayah Zhao sudah menyerah mengenai pabrik anggurnya.

Mereka tidak ingin memberi tahu Jasmine Zhao tentang hal ini untuk sementara, karena takut dia akan terprovokasi lagi setelah banyak hal ini.

Dia tidak pernah menyembunyikan apa pun dari Jasmine Zhao. Kali ini, dia yang harus menghadapinya setiap hari, tetapi tidak boleh mengatakannya. Baginya, ini benar-benar memberatkan.

Beberapa belas menit kemudian, Jefferson Lu berjalan keluar dengan handuk mandi, melihat Jasmine Zhao yang duduk di depan komputer mengedit film, dan berjalan menghampirinya.

Mendengar langkah kaki, Jasmine Zhao mengangkat kepalanya, "Mengapa kamu tidak berpakaian!"

Pria itu sedikit terkejut, dan tersenyum, "Saya di rumah sendiri, apakah saya masih harus memakai jas dan dasi? Itu terlalu merepotkan."

Ketika dia mengatakan paruh kedua kalimatnya, matanya begitu menggoda sehingga membuat orang ingin menjadi lemas.

Pipi Jasmine Zhao memerah, dan ketika dia mendongak lagi, dia sudah duduk di sampingnya, membuat otaknya berdengung.

“Kamu sangat antusias saat mengambil foto orang lain. Bagaimana dengan foto pernikahan kita, apa kamu menyiapkan waktu untuk pengambilan foto?” Sudah beberapa hari sejak gaun pengantinnya sampai di sini, tapi dia tidak pernah melihatnya mencobanya. Dari mentalitas seorang pria, dia merasa Jasmine Zhao tidak begitu ingin menikah dengannya.

"Yang ini……"

Masih berfoto?

Jasmine Zhao tidak terlalu terobsesi dengan hal-hal berhubungan dengan ritual yang berat itu. Dia sendiri menjalankan bisnis ini dan telah memotret begitu banyak model. Meskipun dia tahu bahwa gaun pengantinnya sangat indah, tetapi jika harus mengganti beberapa pakaian dalam sehari. Dia sudah sangat lelah hanya dengan memikirkannya.

Jefferson Lu mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Jaxon Nan.

"Di mana kamu dan Delly Ao mengambil foto pernikahan? Oke, beri aku kontaknya."

Jasmine Zhao tidak bereaksi. Jefferson Lu sudah pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya, "Kamu siap-siap dulu, ayo pergi sekarang dan ambil foto pernikahan."

Tanpa membuat janji, tanpa persiapan apapun, dia langsung membawa Jasmine Zhao ke studio foto pernikahan.

Toko yang dipilih Jaxon Nan dan Delly Ao adalah Hanayome Wedding, toko yang sangat terkenal di Kota Nan. Begitu mereka memasuki toko, seorang pegawai datang, "Halo, Pak, apakah anda ada janji?"

"Tidak, bisakah ambil foto hari ini?"

"Ini... Anda berdua duduk dulu, biar aku lihat jadwal fotografernya."

Mana ada orang yang terburu-buru mengambil foto pernikahan seperti ini. Staf itu memandang Jefferson Lu dan kemudian Jasmine Zhao dengan ekspresi aneh.

Jefferson Lu menggandeng tangan Jasmine Zhao sepanjang jalan dan mereka melihat sampel foto pernikahan. Mereka telah tinggal bersama selama lebih dari setahun sekarang. Ditambah lagi, saat Jasmine Zhao naksir dengannya secara rahasia. Keduanya memiliki pemahaman yang sama dalam banyak hal.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu