Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 246 Kelembutan Dalam Malam Hening

Sejak Kayla He mangalami masalah, Billy Han sibuk mondar-mandir di rumah sakit untuk menemaninya. Utamanya adalah untuk menemukan dalangnya dan membantu Jasmine Zhao membebaskan diri.

Jika masalah terus terulur maka akan menjadi semakin rumit.

Billy Han menarik kursi di depan Jefferson Lu dan duduk. Tangannya dengan santai diletakkan di samping sambil menunggunya berbicara.

“Kali ini, Golden Company International mengalami kerugian yang tidak sedikit, untungnya ada bantuan kalian.” Jefferson Lu mengatakan fakta. Billy Han benar-benar berbakat di bidang bisnis, seandainya lawannya kali ini adalah Billy Han, mungkin dia tidak akan menang dengan begitu mudah.

“Aku pernah mengutus orang untuk menyelidiki Andreas Zhuo, kamu juga jelas bahwa orang itu tidak seperti yang terlihat pada permukaannya, cerah dan bagus. Di balik sana, ia banyak menggunakan teknik yang jahat dan kotor. Kali ini kamu menjebaknya seperti itu, dia tidak akan membiarkanmu begitu saja. Jika dia membalas dendam pada Jasmine Zhao, aku tidak akan melepaskanmu.” Billy Han tidak menutupi kenyataan bahwa dirinya menyukai Jasmine Zhao.

Setelah Kayla He meninggalkan rumah sakit, Billy Han akan mengaturnya untuk keluar negeri dan mencarikannya rumah sakit rehabilitasi. Pada saat itu, dia akan mengejar ulang Jasmine Zhao.

Pria itu mengerutkan alisnya, “Aku tidak akan membiarkannya berkesempatan untuk beraksi lagi.”

Di belakangnya, sekretaris menyodorkan sebuah perjanjian kerja sama.

“Apa ini?” Billy Han mengambil dan meliriknya sekilas, sebuah sinar terlintas dalam matanya “Kamu ingin menelan Golden Company International?”

Jika orang lain yang mengatakannya, Billy Han pasti akan merasa bahwa otak orang itu telah rusak. Namun, yang berpemikiran seperti itu adalah Jefferson Lu, maka hasil akhir dari masalah ini susah diprediksi.

“Memotong rumput hingga ke akarnya, adalah cara penyelesaian yang terbaik.”

Jika meninggalkan jejak sedikitpun maka pihak lawan mungkin akan mendapatkan buktinya. Dia tidak suka tarik-ulur dalam menyelesaikan masalah.

Pada awalnya, dia tidak menahan Golden Company International untuk masuk ke dalam pasar Kota Nan adalah karena ingin memanjangkan talinya untuk menangkap ikan besar. Terkadang, jika masalah selesai terlalu awal maka akan meninggalkan ancaman kedepannya. Membiarkan lawan salah mengira bahwa dirinya telah tedesak ke tembok adalah cara yang paling baik untuk menang.

“Baik, aku tanda tangan.”

Billy Han mencabut tutup pena dan berkata pelan, “Apapun yang ingin kamu lakukan terhadap Golden Company International, aku akan mendukung sepenuhnya. Namun, jika dalangnya sudah tertangkap, aku ingin menanganinya sendiri!”

Menyiksa seseorang hingga menjadi seperti itu, dia pasti akan membuat iblis itu juga merasakan siksaan itu.

Jefferson Lu tidak menolaknya. Sekretaris menyimpan perjanjian itu dengan baik, lalu hendak mengantarkan Billy Han keluar.

“Perihal kehamilannya tidak akan lama tertutupi, apa yang akan kamu lakukan?”

Jefferson Lu menjawab dengan tenang, “Bertanggung jawab.”

Mata Billy Han berubah menjadi gelap dan bayangan punggungnya ketika pergi tampak sedih. Dia takut ketika dia berbalik, dia akan kehilangan kesempatan untuk mengejar Jasmine Zhao. Namun, sekarang benar-benar belum saatnya.

.........

Dua hari berikutnya, semua dalam keadaan tenang.

Kantor cabang Golden Company International tidak memiliki pergerakan serangan balik, dalam internal perusahaan Vogue Bonds Co. juga harmonis, seolah-olah angin badai sebelumnya telah berhenti.

Oleh karena itu, ketika menerima panggilan ajakan dari teman sekolah lama bahwa akan diadkani reunian, Jasmine Zhao tidak terlalu ragu dan menyetujuinya.

Awalnya dia ingin menolak, tetapi mengingat sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan para teman lama, mungkin jalan-jalan keluar akan memperbaiki suasana hati.

Pada jam pulang kerja, Jefferson Lu mengetuk pintu ruangannya.

“Direktur Zhao, masih belum pulang kerja?”Jefferson Lu berjalan masuk dan duduk di atas sofa, matanya diwarnai dengan sedikit kesenyuman, raut wajahnya yang seperti pahatan menatap lurus pada Jasmine Zhao, ekspresinya terlihat sangat lembut.

“CEO Lu.” Jasmine Zhao langsung berdiri dan melihat ke luar. Setelah memastikan bahwa yang lain sudah hampir pulang semua, dia berjalan ke depan pintu dan menutupnya.

Terdengar suara pria yang rendah dan berat di belakangnya, “Di jam pulang kerja, karyawan perusahaan sudah tinggal sedikit saja, kamu menutup pintu, bukankah justru menunjukkan bahwa ada sesuatu.”

“....”

Jasmine Zhao kehabisan kata-kata, meliriknya sekilas, dia mengurusi pekerjaan terakhir di tangannya, lalu bersiap untuk pullang kerja.

Pria itu menghampirinya dan melirik, lalu mengernyit, “Semua ini pekerjaanmu?”

Mengedit, menyortir, menghubungi klien....

Sebelumnya yang dia lakukan di perusahaan fotografi Sha Luo adalah pekerjaan mendasar seperti ini, sekarang dia sepenuhnya bisa memberikan tugas ini kepada karyawan bawahannya. Dengan satu kalimat, akan ada banyak orang yang berebut untuk membantunya melakukan semua ini.

Dia hanya perlu mengarahkan sedikit karyawan bawahannya.

Namun, sekarang dia tetap begitu sibuk. Ini bukanlah maksud awal Jefferson Lu menempatkan Jasmine Zhao pada posisi ini.

“Aku tidak ingin bersantai. Lagi pula, kamu menempatkan aku yang tidak berlatar belakang dan tidak berkemampuan pada jabatan yang tinggi ini, jika aku tidak melakukan apa-apa, aku aku akan digosipi orang-orang.” Dia bisa mengabaikan perkataan mereka di belakang, tetapi dia tidak berharap dirinya dipandang rendah oleh orang lain.

Jefferson Lu menatap wajah samping Jasmine Zhao dan data-data yang berserakan di sebelahnya, dia dengan datar mengatakan: baik.

Selama dia senang, Jefferson Lu pun akan membiarkannya.

Setelah Jasmine Zhao selesai berkemas, keduanya berjalan bersama ke tempat parkir, dan pulang menaiki mobil yang disetir Rio He.

Perasaan ini seperti sepasang suami-istri tua. Jasmine Zhao bersandar di mobil dan dalam benaknya teringat akan pertama kalinya ia bertemu dengan Jefferson Lu. Pria itu seolah-olah memancarkan cahaya dari sekujur tubuhnya, membuat orang tertarik padanya dan hanya kepadsnya.

Larut malam.

Jasmine Zhao seperti biasanya, tidur atas desakan Jefferson Lu. Anehnya, akhir-akhir ini dia benar-benar tidak memiliki keinginan untuk tidur. Setelah lampu dimatikan, ia memerlukan waktu beberapa lama barulah bisa tertidur dengan perlahan. Akan tetapi, tidurnya sangat ringan, ada sedikit pergerakan saja maka ia akan langsung terbangun.

Tidak tahu apakah ini reaksi wajar karena hamil, dia juga tidak mengambil hati.

Cuaca hari ini terasa sedikit panas maka dia tidak menutup pintu.

Awalnya dia mengira Jefferson Lu juga sudah beristirahat, tetapi ia melihat masih ada cahaya di luar kamarnya. Tanpa sengaja, ia mendengarkan suara Jefferson Lu yang berbincang dengan orang melalui telepon.

“Hal ini tidak begitu rumit. Berapa banyak yang Andreas Zhuo inginkan, berikan sebanyak itu. Penawaran terakhir barulah babak final.

Dia sedang menyusun serangan balik kepada Golden Company International.

Jasmine Zhao tidak mengerti maka ia membenamkan diri dalam selimut dan berusaha untuk tidur.

Setelah Jefferson Lu mengakhiri panggilan telepon, melihat waktu sudah malam, ia pun berencana mematikan lampu dan beristirahat. Ketika melewati pintu kamar Jasmine Zhao, dia menghentikan langkahnya. Kemudian, dia berjalan ke tepi kasur menatap Jasmine Zhao yang matanya terpejam dan berwajah cantik....

Dia tidak berlama-lama maka dia tidak tahu bahwa Jasmine Zhao sedang merah mukanya.

Tangannya terkepal erat di dalam selimut, takut akan gerakan selanjutnya dari Jefferson Lu. Pikirannya yang berhati-hati dan takut membuat dirinya menjadi gelisah. Hingga dia mendengar suara langkah kaki berjalan keluar kamar dan merasa lampu di luar telah dimatikan, barulah Jasmine Zhao merasa lega.

Dia membuka matanya perlahan-lahan. Dia baru sadar bahwa hatinya berdebar kencang hanya karena satu ciuman dari Jefferson Lu.

Diam-diam dia menghina dirinya, kenapa begitu payah!

Dulu juga bukannya belum pernah berciuman, ini hanya bibir menyentuh wajah saja....

Meskipun berkata demikian, namun gejolak yang ditimbulkan ciuman Jefferson Lu pada hatinya, lama tidak menyebar.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu