Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 234 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri

Melihatnya hanya menyentuh sejenak jus yang dingin itu, tapi seperti tidak berani meminumnya, kebencian di tatapan mata Rose Tang semakin terasa.

Dia menoleh, dengan sikap yang acuh tak acuh, berkata dengan pelan, “Pesan yang kukirimkan kepadamu, seharusnya kamu sudah membacanya kan?”

Nada bicaranya menyiratkan semacam keangkuhan dan penghinaan, dia meletakkan brosur salon kecantikan, dia membalikkan badan, berhadapan dengan Jasmine Zhao, lalu memandangnya dari atas ke bawah, “Aku tahu kamu menyukai Jefferson, tapi dia tidak menyukaimu, terhadapmu, paling-paling hanya rasa penasaran, selama beberapa tahun aku tidak berada di sini, kamu terus mengekorinya, makanya dia mengasihanimu.”

“Kamu tidak sedang berpikir, bisa menggunakan cara apa untuk mengekangnya kan?”

Saat Rose Tang mengatakan ini, pandangannya beralih ke bawah, dan mendarat di perut Jasmine Zhao.

Tepat di saat itu, Jasmine Zhao merasa seolah darah di sekujur tubuhnya berhenti mengalir, dia memiliki firasat bahwa Rose Tang sudah mengetahui tentang kehamilannya, makanya mengujinya dengan cara seperti ini.

Hatinya terasa sesak, alam bawah sadarnya menyuruhnya meninggalkan tempat itu, tapi begitu dia beranjak pergi, berarti membenarkan tebakan Rose Tang.

“Tidak perlu kamu katakan, aku juga paham tentang semua ini.” Sambil berkata, Jasmine Zhao mengangkat gelas jus yang dingin itu, memasukkan sedotan ke dalam mulutnya, dan menyesap sedikit, rautnya menampakkan ekspresi kesegaran, “Musim panas memang cocok minum minuman dingin, perut baru akan terasa enak.”

Dia memang menelan sedikit minuman itu, ekspresi Rose Tang tampak dingin, setelah beberapa saat barulah dia mengalihkan pandangannya.

Jelas dia tidak percaya pada Jasmine Zhao, bersikeras ingin membawanya melakukan perawatan di dalam.

Kebetulan saja ponselnya berbunyi.

“Kak Jasmine, ada kiriman paket untukmu, sudah kuletakkan di dalam kantormu.”

Mendengar suara Luna Jia, Jasmine Zhao seolah menemukan penyelamat hidupnya, dia tersenyum menjawab, “Baik, CEO Li, aku akan segera mengirimkan roll film yang Anda minta.”

Luna Jia terbengong sejenak, “Kak Jasmine, ini aku, apa kamu……”

Belum selesai dia berbicara, dia teringat sesuatu, lalu tidak lagi bersuara.

Jasmine Zhao menutup telponnya dan menghela napas lega, tapi tidak ditunjukkan di wajahnya, bibirnya tersungging samar, “Ada sedikit urusan, aku harus kembali, segelas jus ini akan kubawa, terima kasih Direktur Tang.”

Dia berdiri lalu berjalan menuju arah pintu keluar, senyuman di wajahnya perlahan pudar hingga hilang sepenuhnya.

Di persimpangan jalan, dia membuang jus itu ke dalam tong sampah.

Telapak tangannya dingin hingga mati rasa, sekujur tubuhnya terasa kaku, dia berdiri melamun di bawah lampu lalu lintas, sampai ada yang memanggilnya, barulah dia tersadar.

Saat dia menoleh, ternyata adalah Jefferson Lu, di belakangnya juga ada Rio He.

Selama 10 menit tadi dia dan Rose Tang bertemu, Rio He sudah melaporkan semua yang terjadi di Kota Zin selama beberapa waktu ini kepada Jefferson Lu dengan detil, sudah jelas sekali, hidup Editor Lin ke depannya tidak akan mudah.

Karena dia sudah dengan tidak tahu dirinya mengusik wanita Jefferson Lu.

Rio He meninggalkan mereka tanpa bersuara, hanya tersisa Jefferson Lu dan Jasmine Zhao yang berdiri berhadapan.

Mendadak teringat Rose Tang berada di sekitar sana, Jasmine Zhao tidak lagi berkata apa-apa, berbalik badan bersiap hendak pergi.

Lengannya tiba-tiba ditahan seseorang, detik berikutnya, dia terjerembab ke dalam pelukan yang hangat dan kekar, dagunya yang berjenggot tipis menyentuh leher Jasmine Zhao, lengannya merangkulnya ke dalam pelukannya, suaranya terdengar dalam dan dingin, “Apa aku ini semacam monster? Kamu selalu ingin kabur begitu melihatku.”

Dia bukan monster, tapi membuatnya tidak bisa bersikap tenang.

“Lepaskan aku, banyak sekali orang di sini!” Dia sedikit bergelut, tapi tidak bisa melawan tenaganya, malah merasa pelukannya semakin erat.”

“Sekarang adalah waktu pribadi, aku sedang bertemu kekasihku, apa yang perlu ditakutkan? Atau di sekitar perusahaan ada pasanganmu yang lain, takut terlihat olehnya?” dia memalingkan badan dan berdiri di sampingnya, membantunya menangkal sinar matahari, saat lampu hijau, dia dengan alaminya merangkul pundaknya.

Karena beberapa kalimat darinya, hati Jasmine Zhao kembali merasa tidak tenang.

Dia tidak berani berpikir terlalu banyak, hanya terus-terusan memberitahu dirinya sendiri, harus lebih sadar.

Pria ini dulu sering membawa wanita menghadiri berbagai pesta dan acara, rayuan yang keluar dari bibirnya tidak kalah sedikit dari para playboy itu, dia tidak boleh membiarkan dirinya terjerumus sekali lagi hanya karena beberapa patah kata darinya.

Ekspresi Jasmine Zhao tampak tegang, dia tidak memberikan pria ini kesempatan mendekati dirinya, begitu sampai di seberang jalan, dia menepis lengannya, lalu melangkah lebih cepat berjalan menuju arah perusahaan.

Sambil menatap bayangan punggungnya, pria itu tersenyum sambil menggeleng.

Dia semakin dekat dengan kehidupannya, bagaimana mungkin bisa kabur……

Tiba-tiba dia merasa udara disana dipenuhi aroma semerbak bunga, dia juga menambah kecepatannya lalu berjalan ke arah Jasmine Zhao.

Di seberang jalan, Rose Tang menggenggam tas tangannya dengan erat, kukunya tampak menusuk telapak tangannya, matanya dipenuhi tatapan kebencian.

Dia memperhatikan semua yang baru terjadi, bukan Jasmine Zhao yang menggoda Jefferson Lu, tapi Jefferson Lu lah yang hatinya sudah tergerak, tatapannya yang memandang Jasmine Zhao penuh kehangatan, Rose Tang sudah sangat lama tidak melihat tatapan seperti itu, atau bisa dikatakan, dia sama sekali tidak pernah memperlakukannya seperti ini.

Jasmine Zhao, kamu harus menghilang dari sisi Jefferson Lu!

……

Beberapa hari menjaga Jasmine Zhao di kota Nan, Ibu Zhao menerima panggilan dari pabrik anggur di Kota Jin.

Selesai mendengarkan ucapan dari seberang telepon, Ibu Zhao hampir jatuh pingsan, untung saja saat itu Jasmine Zhao sedang di rumah dan memapah Ibu Zhao tepat waktu.

Melihat ada yang aneh dengan ekspresi Ibu Zhao, Jasmine Zhao mengambil ponsel tersebut dan berkata, “Manager Liu, ini Jasmine Zhao, apakah terjadi sesuatu di pabrik anggur?”

Mendengar yang berbicara adalah Jasmine, Manager Liu seolah menemukan penyelamat hidupnya.

“Nona Besar, cepatlah pulang, bos, dia……dia masuk rumah sakit! Kata dokter, dia harus segera dioperasi, tapi tanpa tanda tangan persetujuan dari anggota keluarga, dia tidak bisa dioperasi.” Manager Liu sudah mengikuti ayah Jasmine Zhao selama belasan tahun, dia sudah menganggap Ayah Zhao sebagai abang kandungnya sendiri.

Sebelum Ayah Zhao dibawa masuk ke ruang operasi, dia terus-terusan berpesan kepada mereka, tidak membolehkan mereka memberitahu Ibu Zhao dan Jasmine Zhao.

Tapi masalah sebesar ini, mana mungkin bisa dirahasiakan……

Untuk menyelamatkan nyawanya, Manager Liu berpikir lama dan memutuskan harus menelepon mereka.

“Apa?” Jasmine Zhao juga terkejut, Ibu Zhao yang berada di sampingnya sudah menangis tersedu-sedu.

Dia menarik napas dalam, lalu berkata pada Manager Liu, “Kami akan mencari cara untuk segera pulang, kamu hubungi dokter dulu untuk mempersiapkan semuanya, tolong ya.”

Setelah menutup telepon, tanpa sempat banyak bertanya, dia memasukkan semua kartu bank nya ke dalam tas, mengganti flatshoes lalu bersama Ibu Zhao bergegas ke bandara.

Di perjalanan, kondisi Ibu Zhao kurang bagus, dia mengkhawatirkan kondisi Ayah Zhao, juga sudah menerima panggilan dari beberapa rekan bisnis, begitu buka mulut, langsung meminta mereka mengembalikan uang, tapi Ibu Zhao tahu akan kepribadian Ayah Zhao, dia bukanlah orang yang akan menipu dan berhutang, apalagi operasional pabrik anggur masih bisa berjalan, bahkan sejak tahun lalu masih sedang bersiap-siap membangun pabrik baru.

Bagaimana mungkin hanya dalam satu hari, berubah menjadi berantakan seperti ini.

“Bu, tidurlah sejenak, sebentar lagi sampai.”

Sebelum terbang, Jasmine Zhao menenangkan Ibu Zhao, lalu mengirimkan sebuah pesan kepada Jefferson Lu.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu