Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 13 Harapan yang Telah Hancur

Sorenya, begitu Jasmine pulang ke apartemennya, ia langsung membereskan pakaiannya, lalu sebelum pergi, ia mengirimkan sebuah pesan pada Jefferson untuk mengabarkan bahwa ia akan dinas ke Paris beberapa hari, namun sampai ia mulai boarding barulah ia mendapatkan pesan balasan dari Jefferson.

Melihat pesan balasan Jefferson yang sederhana itu, Jasmine pun merasa kecewa, perasaan-perasaan negatif pun memenuhi seisi hatinya, lalu pada akhirnya ia hanya mengeluarkan halaman pesan di handphonenya, kemudian mematikannya.

Cuaca di Paris beberapa hari ini sangat bagus, aktris klien mereka kali ini adalah seorang aktris yang sangat disukai oleh orang-orang dalam dunia mereka, sama sekali tidak sombong, ia menyuruh orang untuk melayani Jasmine dengan baik, bahkan terkadang ia juga membawa Jasmine ikut pergi jalan-jalan bersamanya.

Perlahan-lahan, awan gelap di dalam hati Jasmine pun mulai menghilang, ia juga sudah menyadari banyak hal, setelah melakukan pemotretan di Paris, ia ikut ke New York bersama dengan aktris itu, sehingga setengah bulan kemudian, barulah ia pulang.

Jam dua sore, Jasmine memanggil sebuah taksi untuk kembali ke kantornya.

Ia membagikan oleh-oleh yang ia bawa kepada rekan-rekan kantornya, rekan-rekan kantornya juga menanyainya banyak hal, setelah beberapa saat, ia pun kembali ke tempat duduknya dan langsung menyalakan handphonenya.

Ia sengaja mematikan handphonenya selama ia berada di luar negeri setengah bulan ini, ia berkomunikasi dengan rekan kerjanya melalui email, ia hanya ingin melihat bagaimana sikap Jefferson terhadapnya, apa Jefferson akan mencarinya.

Namun, sepertinya ia terlalu meninggikan posisinya di hati Jefferson.

Setelah handphonenya menyala, selain pesan-pesan dari operator telepon, tidak ada pesan dari orang lain lagi.

Hati Jasmine pun mendingin, ia tersenyum kecewa.

Ia pergi keluar negeri lebih lama dari yang ia rencanakan, sampai setengah bulan penuh, namun Jefferson sama sekali tidak pernah mengirim pesan atau pun meneleponnya, ia malah bisa melihat Jefferson mengajak Wenny He ke acara amal di berita.

Seperti yang dikatakannya dulu, ia mengajak Wenny karena Jasmine tidak suka pergi ke acara-acara seperti itu, dan ia harus membawa seseorang untuk mendampinginya menghadiri acara seperti itu.

Saat Jasmine dinas beberapa hari ini, ia terus memikirkan hubungannya dengan Jefferson, ia tidak ingin bersembunyi di belakang terus menerus, kalau Jefferson tetap tidak mengutarakan sikapnya yang pasti, mungkin ia akan memilih untuk pergi.

Semua harapannya telah hancur, apa itu artinya ia benar-benar harus pergi?

Saat Jasmine melamun, tiba-tiba Luna masuk ke ruangannya dengan membawa beberapa berkas dokumen,"Kak Jasmine, ada seorang wanita yang datang mencarimu di depan gedung, coba turun dan lihatlah!"

"Baik."

Jasmine segera merapikan suasana hatinya, bagaimana pun ia tetap harus mengerjakan tugas kantornya, ia turun ke bawah dengan menggunakan lift, ia mengira yang mencarinya itu adalah salah seorang kliennya dari perusahaan lain, dari kejauhan ia pun melihat sebuah mobil merah yang berhenti di depan gedung kantor.

Di sampingnya, berdirilah seorang wanita yang kurus langsing, kacamata hitamnya menutupi wajah wanita itu, namun dari paras wajah itu, sepertinya Jasmine bisa menebak siapa wanita itu, seketika langkah kakinya pun terasa sangat berat.

Perjalanan yang seharusnya hanya bisa ditempuh dalam beberapa detik ia jalani sampai beberapa menit.

Wanita itu juga melihat Jasmine sedang berjalan keluar, ia pun melepaskan kacamata hitamnya, matanya menatap ke arah Jasmine sambil tersenyum dingin.

"Jasmine Zhao, lama tak jumpa."

Entah bagaimana caranya, Jasmine telah naik ke dalam mobil Rose, mereka berdua pergi ke sebuah cafe, setelah mencari tempat duduk, mereka pun memesan kopi, tak lama kopi pesanan mereka diantarkan ke meja mereka, uap dari kopi itu mengepul ke wajah Jasmine.

"Kenapa, setelah tak berjumpa selama tiga tahun, apa kau sudah lupa padaku?" tanya Rose sambil mengaduk kopinya dan melirik ke arah Jasmine, "Dulu kan kau selalu menempel denganku, sedikit-sedikit kakak senior, sedikit-sedikit kakak senior!"

"Tidak lupa, senang bertemu denganmu lagi." Jasmine tersenyum kaku, kedua tangannya terus ia gosok-gosokkan di bawah meja, entah apa yang ia canggungkan, "Senior, kapan kau pulang?"

"Setengah bulan yang lalu." kata Rose, "Tapi karena ada pekerjaan, setengah bulan ini aku terus berada di Kota Jin. Saat aku kembali di bandara tadi, aku melihatmu, oleh karena itu aku datang kemari untuk mencarimu."

Kepala Jasmine semakin menunduk ke bawah.

Ternyata ia tidak salah lihat, setengah bulan yang lalu, bayangan wanita yang ia lihat di mall itu memang benar adalah Rose.

"Senior," terlalu banyak hal yang ingin Jasmine tanyakan pada Rose, apa ia sudah memberitahu Jefferson bahwa ia telah pulang, apa ia telah menemuinya, tapi ia sama sekali tidak bisa membuka mulutnya.

"Kenapa, apa yang ingin kau tanyakan sampai kau tidak bisa membuka mulutmu seperti itu?" melihat Jasmine yang ragu-ragu itu, Rose pun tertawa, "Apa kau ingin bertanya mengapa aku tidak menghubungi Jefferson?"

Tubuh Jasmine mengaku, tak berkata apa-apa.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu