Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 212 Mimpi Buruk

Sekarang setelah diingat kembali, beberapa masalah itu seperti baru terjadi kemarin.

Dia seperti terus mengontrol hatinya, dia tidak berani mengatakan kepada siapapun dan menahan semua ini hingga hari ini.

“Siapa?”

Jasmine mengerutkan dahinya dan memliki firasat yang buruk dan tidak bisa mengatakan sepatah katapun.

“Kamu tidak ingin tahu.” Kayla sedikit mengangkat kepalanya, “Aku hanya ingin kembali seperti kehidupan dulu, maka itu bertemu dengan kakak Billy.”

Dia selalu menyukai Billy dan hal ini pun diketahui oleh Jasmine.

“Billy mengatakan jika ada yang ingin kamu katakan kepadaku.”

Jasmine melihat ada sebuah ketidakterimaan untuk hidup seperti sebuah kehilangan serta kebencian yang terlihat pada wajahnya.

Dan juga bisa merasakan jika ada dendam yang sangat kuat terhadap dirinya sendiri.

Tatapan matanya terlihat begitu jelas.

Beberapa kata tidak dapat diucapkan tetapi tetap terlihat jelas dari ekspresinya.

“Aku meminta kamu untuk pergi dari kehidupan kak Billy.” Kayla langsung ke topik pembicaraan, “Bukankah kamu hidup dengan Jefferson? Kenapa masih mengusik kehidupan kak Billy, kamu bahkan tidak menyukainya.”

Maksud dia untuk ini...

“Kamu sudah salah paham, aku dan Billy hanya berteman.” Meskipun pada saat pertama kali bertemu Billy memang dia tinggal di apartemennya tetapi mereka tidak mempunyai hubungan yang khusus.

Ekspresinya makin lama makin tenang dan membuat Kayla semakin tidak senang.

“Omong kosong!” Tiba-tiba dia menjadi seperti marah, dia ingin berdiri dan berjalan ke sampingnya Jasmine tetapi kakinya tidak memiliki tenaga dan hampir terjatuh.

“Hati-hati.” Jasmine mengulurkan tangannya dan pergelangan tangan kanannya dicakar oleh kukunya.

“Aku tidak memerlukan kemunafikanmu! Padahal kamu tahu jika Billy menyukaimu, jika bukan karena dirimu mengapa dia bisa melepaskan dirinya menjadi penerus Han’s Corp dan memulai segalanya dari kota Zin.” Kayla sangat membenci Jasmine tetapi menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan membuatnya menjadi gila.

“Aku sungguh tidak tahu...” Jasmine mengerut dahi dan melihat ke arahnya, sambil melihat luka dipergelangan tangannya sendiri lalu mundur dua langkah.

Suasana hati Kayla sekarang tidak stabil, dia tidak ingin terlalu dekat dengannya karena bisa saja melukai bayinya.

Dan beberapa perkataan dari Kayla membuatnya merasa tidak nyaman.

“Baik, anggap saja jika dulu kamu tidak megetahui hal ini, dan jadi sekarang kamu sudah tahukan, jadi bisakah kamu menjauhinya?” Kayla menatapnya dengan dingin ke arah Jasmine.

Jika dia tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan, maka dia tidak keberatan untuk menghancurkan hidup seseorang.

Dia akan membuat Jasmine merasakan hidup sengan mati tak mau.

“Aku katakan sekali lagi, kita hanya berteman, jika kamu menyukainya maka kamu harus katakan kepadanya.”

Jasmine melihat ke arah jam, dia tidak ingin melanjutkan ini lagi.

Ini tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali.

Kayla sepertinya tidak berniat untuk memberitahu masalah sebenarnya.

“Kamu tahu bahwa Benny meninggal karena dirimu, jadi bagaimana bisa kamu bisa hidup dengan begitu tenang, kamu adalah orang yang paling menakutkan.” Kayla secara perlahan mengatakan semua ini dan wajah Jasmine menjadi pucat ketika mendengar nama Benny Zhao.

Kayla sambil tertawa duduk di tempat tidur, “Dia mati karena dirimu.”

Hal yang terjadi pada malam itu masih membekas dalam benaknya, Jasmine menarik nafasnya dengan dalam dan berusaha ingin membuka mulut, Billy mendorong pintu dan berjalan masuk ke dalam.

Dia merasakan aura yang aneh dari ruangan ini, seketika dia mengerutkan dahinya dan meletakkan barang di atas meja.

“Ada apa?”

Jasmine sedikit sakit kepala, dia tidak tahu bagaimana mengatakan ini, Kayla menyingkirkan ekspresi yang tajam seperti pedang itu dan berubah menjadi orang yang lemah juga menyedihkan.

“Kak Billy, lukaku terbuka lagi, bolehkah kamu melihatnya sebentar?”

Dia berkata dengan sedihnya seolah-olah akan menangis.

Melihatnya begini, Billy sedikit merasa tidak nyaman, “Haruskah aku mengantarkan kamu ke klinik.”

Wajah Kayla menjadi lemas, “Aku tidak ingin orang lain melihat lukaku.”

Dia selalu bersikap manja dan pada akhirnya Billy membawakannya seorang dokter lalu menyuntikkan obat penenang kemudian memperban lukanya itu.

Jasmine tidak pergi dan juga melihat luka bakar di tubuhnya.

“Ayo pergi, aku akan mengantramu ke bawah.”

Tatapan Billy terlihat dalam, ketika dia mengetahui bahwa ini adalah Calista, masalah ini menjadi sulit di kontrolnya.

Pada saat yang bersamaan dia juga khawatir tentang beberapa orang yang mengendalikan Kayla ini, bisa saja melakukan sesuatu kepada Jasmine.

“Aku pulang sendiri saja, kamu harus merawat dia.” Jasmine berdiri di pintu kompleks.

Tentang beberapa perkataan yang dikatakan Kayla kepadanya, dia harus memerlukan waktu untuk mencernanya baik-baik.

Beberapa dari perkataan tersebut tidak semuanya bisa dipercaya.

Apalagi dia sudah menghilang untuk waktu yang lama, tidak ada orang yang mengetahui apa yang hal apa yang sudah dilaluinya.

“Jasmine, kamu pasti bisa menjaga dirimu baik-baik, atau tidak kamu kembali saja ke kota Nan, aku juga menyiapkan beberapa hari agar membawa Calista pulang.”

Billy tidak mempunyai cara lain untuk tidak memperdulikan dia, ditambah lagi masalah ini belum selesai, kemungkinan Jasmine bisa saja terluka.

Jika dia kembali ke kota Nan, setidaknya ada Jefferson yang bisa menjaganya.

“Aku sudah pindah ke kota Zin, aku tidak bisa kembali.” Jasmine berkata dengan tenang dan merasa perkataan Kayla juga semuanya tidak dapat dipercaya.

“Tetapi Calista sudah mengatakan, beberapa dari orang itu memiliki tujuan kepadamu.” Mata Billy menunjukkan kekhawatiran, “Dan sekarang kamu itu sedang hamil, jika Jefferson tahu, dia juga tidak akan membiarkan kamu sendirian untuk tinggal di sini.”

Dia juga tidak mengerti kenapa Jefferson menyetujui Jasmine untuk bekerja di kota Zin.

“Apakah keluarga Lu tidak mengakui adanya anak di perutmu?”

“Billy!”

Jasmine tidak ingin melanjutkan topiknya dan juga tidak ingin bertengkar dengan Billy karena hal ini.

“Aku tidak bermaksud begitu...”

Menarik nafas dengan dalam, dengan datarnya Jasmine berkata, “Masalah kehamilanku, kamu jangan memberitahu Kayla.”

Dengan kebingungan Billiy melihat Jasmine, “Aku bisa yakin 100% jika dia adalah Calista.”

Terlihat jelas jika dia seperti kehilangan akal sehatnya Calista yang di operasi plastik ini, Jasmine semakin mengerutkan dahinya.

“Setelah dia kembali, kenapa dia berpura-pura tidak mengenaliku?”

Dan juga terlihat beberapa kali menyebak dengan beridentitas Kayla yang seorang model juga membuat dia menajdi target incaran dari ibu Lu, hal ini terpaksa membuat dirinya berpindah dan meninggalkan kota Nan.

Beberapa masalah ini, Kayla belum menjelaskannya dengan detail jadi membuat Jasmine belum bisa terlalu mempercayainya.

Setidaknya dia masih memiliki sesuatu yang disembunyikan.

“Aku berpikir bahwa dia juga tidak mempunyai pilihan lain, karena beberapa orang itu mengancam dia dengan cara yang kasar.”

Setelah Billy berkata, dirinya sendirinya sangat sulit mempercayainya.

Dia dengan jelas memiliki banyak kesempatan untuk menunjukkan identitasnya tetapi kenapa harus menunggu hingga sekarang.

“Kamu tinggal disini dan jagalah dia, aku pergi duluan.”

Jika terus dikatakan semua ini belum bisa terselesaikan.

Melihat Jasmine pergi, hati Billy gelisah.

Dia mau gak mau harus tinggal dan menjaga Kayla dan juga berpikir-pikir maukah dia mengatakan hal ini kepada Jefferson.

...

“Berita hari ini, Vogue Bonds Co mengumumkan mengundurkan diri dalam pertemuan tender minggu depan, orang departemen mengumumkan bahwa perusahaan akan mengadakan pertemuan internal, dan dalam waktu yang singkat ini akan melakukan perubahan juga seluruh perinciannya akan diumumkan pada konferens pers.”

Ayah Lu yang mendenger berita ini langsung bergegas mencari pesawat dan segera terbang ke kota Nan.

Jefferson yang mendapat telepon, setelah rapat selesai langsung menyambut ayah Lu.

“Direktur Lu, mobilnya sudah datang.” Sekretaris melaporkannya.

Ketika sebuah mobil abu-abu berhenti di Gedung Vogue, mobil terbuka lalu dengan dinginnya ayah Lu berjalan keluar dari mobil.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu