Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 268 Kewalahan Oleh Kecemburuan

Selama ini di dunia luar menganggap Jefferson dan Rose adalah pasangan dan pernikahan bisnis ini juga mempengaruhi dunia bisnis Kota Nan.

Sehingga membuat Jack bisa bekerja sama dengan Andreas, mengira Jasmine adalah peran yang kecil, meskipun Jefferson tertarik padanya, tetapi hanya suka dengan kecantikannya dan akan menikah dengan Rose.

Terkadang pria tidak menolak, maka berarti setuju.

Tunggu Jefferson sudah bosan, maka dia tidak akan membela Jasmine lagi!

Malam ini, Jefferson membawa Jasmine ke depan dia, lalu memperkenalkan Jasmine adalah tunangan dia.

Ini hanya satu peringatan, jika dia berani melakukan sesuatu lagi, maka Jefferson tidak akan sungkan padanya.

"Jadi ini alasan kamu membawa aku ke sini?"

Jasmine memiliki perasaan yang tidak bisa diungkapkan, melihat pintu lift menunjukkan bayang mereka dan dalam hatinya menjadi tenang.

"Bukan hanya ini." Pintu lift terbuka, pria ini tentu saja memegang tangannya dan berjalan keluar, "Kali ini harus berada di sini selama satu minggu, jika tidak membawa kamu, aku akan merindukan kamu sampai tidak bisa fokus untuk bekerja."

"Jefferson, bisakah kamu jangan bercanda."

"Aku tidak bercanda." Dia memegang erat tangan Jasmine, lalu melihat ponselnya sejenak, kemudian berjalan ke depan pintu kamar dan masukkan sandi.

Dia menolehkan kepala, melihat Jasmine yang melamun, "Bukannya kamu sudah lapar?"

Dia sekarang tidak akan karena marah padanya, melaparkan dirinya dan anak yang dalam kandungannya, dengan cepat pelayan hotel mengantar makan malam ke dalam kamar juga mengantar setangkai bunga mawar.

Cahaya di dalam ruangan sangat gelap, hanya ada lampu lilin dan cahaya bulan yang di luar.

"Ayo makan." Dia tahu kebiasaan Jasmine, jadi menaruh makanan kesukaan dia di depannya.

Saat Jasmine makan, Jefferson juga duduk di depan dan menatap dia makan.

Selesai makan, dia menyeka mulutnya, lalu dengan ragu berkata padanya, "Minggu depan kembali ke Kota Nan, aku berencana mengundurkan diri."

Dia juga tidak bertengkar, juga tidak menggunakan cara ini merangsang Jefferson untuk menjanjikan dirinya sesuatu dan dia dengan tenang tahu dirinya tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini lagi.

Jefferson menolehkan kepala, "Alasan?"

Kata ini membuat Jasmine menjadi tidak senang, ada beberapa masalah yang dia tidak ingin hadapi, dalam waktu ini dia sudah mendapatkan perhatian dan kasih sayang Jefferson, sehingga membuat dia kehilangan dirinya, juga dengan tenang menerima kebaikan dia, tetapi itu semua hanya tanggung jawab Jefferson terhadapnya.

"Kita tidak mungkin bisa menikah, aku juga tidak berencana dilindungi kamu selamanya, duluan berpisah, terhadap kita sangat baik."

Jujur saja, Jasmine tidak khawatir Ibu Lu akan menyingkirkan dia dari samping Jefferson, dia hanya takut Keluarga Lu akan merebut bayi yang dalam kandungannya.

"Itu adalah kebaikan yang kamu kira." Kata Jefferson dengan dingin dan tatapan menjadi dingin, "Kamu tidak perlu peduli dengan rumor yang di luar, aku akan membantu kamu menghadapi rumor itu, pendapat orang tua aku, kamu juga tidak perlu khawatir, aku menikah denganmu, adalah masalah aku sendiri."

"......"

Jasmine menganggukkan kepala, tatapannya sangat sedih dan dia juga melihat perut yang pelan-pelan membesar, "Aku takut tidak sempat lagi."

Hubungan mereka dalam waktu ini membuat dia semakin bingung, dia tidak ada kepercayaan diri untuk pergi darinya lagi, karena dia semakin suka padanya.

Selain anak, perasaan yang semakin dalam ini membuat dia semakin bingung.

Terhadap Jasmine, pesta pernikahan yang mewah bukanlah hal yang penting, yang penting adalah mengatasi halangan diantara mereka.

Rose, Ibu Lu, status keluarga mereka yang berjarak jauh, juga masalah yang belum dia berani katakan keluar......

"Apakah kamu masih ingat saat Rose meninggali kamu dan masalah bunuh diri yang terjadi di sekolah?" Jasmine mengepalkan tangannya dan suara yang dingin ini mengelilingi ruangan ini.

Mengatakan tentang masalah yang dulu, Jefferson juga merasa kaget, dia pertama kali mendengar Jasmine mengatakan ini, jadi dia menjawab, "Ingat."

Masalah itu terjadi setelah dia bertengkar dengan Rose, dia masih ingat jelas, hari itu Rose bertengkar dengannya, lalu bertanya padanya kenapa tidak ingin keluar negri bersamanya, juga mengatakan hal yang tidak baik, saat itu dia perlu mengurus banyak masalah, sehingga membuat mereka sering bertengkar.

Dia merasa asalakan mereka bisa dengan tenang memikirkan hubungan mereka, lalu memastikan hubungan ini masih bisa dilanjutkan atau tidak.

Dia akui saat itu dia sangat emosi, setelah Rose pergi, dia melihat banyak orang berkumpul untuk membahas masalah murid bunuh diri. Saat dia pergi melihat baru tahu wanita itu sekelas dengan mereka.

Karena penyelamatan berhasil, jadi tidak mengancam nyawanya, setelah hari itu, Rose tidak pernah mengangkat teleponnya, bahkan memutuskan semua hubungan dengan orang dan bergegas keluar negri.

"Kemudian kamu dalam keadaan koma selama setengah tahun, setelah kamu sadar, sudah kehilangan komunikasi dengan Rose, benar kan?"

Jasmine dengan yakin menengadahkan kepala, sudah waktunya mengatakan ini.

"Kamu......" Jefferson tidak menyangka dia bisa tahu masalah kecelakannya, melihat wajah Jasmine, lalu mencoba mengingati adegan yang tidak jelas dan pelan-pelan berubah menjadi jelas.

Dia terhadap orang yang menjaganya selama setengah tahun juga ada kesan, tapi tidak dalam, dari awal sampai akhir dia tidak pernah melihat jelas wajahnya, dia hanya ingat saat dia koma ada orang yang berbicara dengannya juga ada orang yang menemani dia dan menjaga dia.

Sepertinya bukan orang Keluarga Lu, juga bukan suster.

"Saat wanita itu bunuh diri, aku dan Rose juga ada di sana, dia mengatakan dia sedang bertengkar dengan kamu, juga tidak memberitahu kamu masalah dia sudah memesan tiket, juga memberi aku sedikit barang untuk memberikan padamu." Sekarang terpikir hal ini, Jasmine juga tahu dirinya terlalu keterlaluan, dia tidak memberi barang ini pada Jefferson malah membiarkan mereka bertengkar.

"Rose tidak mendapatkan telepon kamu, jadi mengira kamu sudah meninggalkan dia, jadi dia pergi sendiri."

Jefferson tidak menyangka, hal ini tidak seperti yang dia pikirkan.

Dia sangat marah sehingga dengan marah bertanya: "Apakah masih ada hal yang aku tidak tahu?"

Setelah wanita itu dibawa pergi ambulans, Rose juga pergi dan disaat itu Jasmine melihat kecemasan dan kepanikan Jefferson dan dirinya sedang kewalahan oleh kecemburuan.

Mengira asalakan mereka tidak bersama, Jefferson akan suka padanya.

"Maaf......"

Jasmine menutup matanya dan tubuhnya sedang gemetar.

"Aku tahu kamu pergi ke bandara untuk mengejarnya, kemudian terjadi kecelakaan mobil."

"Jadi, kamu menjaga aku selama setengah tahun? Kenapa kamu tidak dari awal mengatakan hal ini!" Kata Jefferson dengan marah.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu