Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 272 Silahkan Kamu Mencobanya!

Ibu Lu dapat menebak pemikirannya Jasmine!

Dia berdiri di luar pintu sambil memperingati Jasmine, “Tidak perlu mengalihkan lagi, masuk kedalam dan lakukan operasi ini, dengan seperti itu pekerjaan ayahmu akan baik-baik saja, jika tidak aku dapat menghubungi seseorang untuk meminta mereka tidak menangani kasus ayahmu di kota Jin!”

Jasmine seketika tercengang.

Orang-orang ini segera menutup mulutnya, dan membungkus kepalanya dengan sebuah jas, lalu memasukan dia kedalam rumah sakit.

Ibu Lu telah memerintahkan mereka, maka Jasmine tidak ada cara lain untuk berhenti dan segera masuk kedalam ruang operasi.

Otaknya seketika memutih, hanya memikirkan sebuah kata yaitu Jefferson sendiri tidak menginginkan anak ini!

Karena dirinya sendiri telah mengatakan kepadanya hingga dia tidak menghiraukan lagi urusan melahirkan, mungkin karena dirinya sangat membenci ini hingga membuat keputusan seperti ini.

Air mata ini menangis hingga kering.

Kesakitan ini hanya dirinya saja yang mengerti, dirinya di bawah oleh dokter dan suster, hati Jasmine seperti telah mati.

Mungkin dirinya tidak bisa mempertahankan anak ini lagi, ibu Lu berdiri disamping sambil melihat ini, seperti ingin memastikan operasi ini harus berjalan dengan lancar.

Dokter yang akan mengugurkan kandungan Jasmine ini terlihat dingin juga benci...

“Berikan obat penenang.”

Hingga semua ini akan dilakukan, ketika Jasmine mendengar perkataan ini, dirinya merasa seperti orang lain, dan berusaha melarikan diri.

Dirinya sendiri tahu ketika dirinya di suntik maka anak ini pasti telah tiasa.

Tidak tahu keberanian dari marah, dia menyingkirkan tangan di punggungnya itu lalu berlari keluar.

Ibu Lu berteriak, sedikit menyeret Jasmine tetapi dirinya tidak memperdulikannya lagi, ketika memutarkan kepalanya dirinya telah merobek pakaian ibu Lu, ibu Lu yang tidak berdiri dengan tegap itu, menabrak sebuah rak.

“Anda tidak apa-apa?” Asistennya memopoh ibu Lu.

“Segera, kejar dia!” Ibu Lu dengan marahnya berkata.

Jasmine berlari di koridor rumah sakit, air matanya seperti membuat kabur matanya.

Tetapi dirinya yang mengandung itu tidak bisa melewati dokter dan pengawal ini, dengan segera dirinya di bawah lagi ke rumah sakit, dengan kaki dan lutut yang terluka.

Bahkan ibu Lu dengan tidak senang melihat dia, dan meminta dengan segera melakukan operasi ini! Tanpa memikirkan kondisi tubuhnya Jasmine, hanya memikirkan dia masih bernyawa saja.

Dengan permintaan seperti ini, ini juga kali pertamanya dokter mendengarkan ini tetapi dokter pribadi seperti mereka tidak bisa menahan orang-orang kaya ini.

Dokter yang bersangkutan menangini Jasmine hanya bisa mengelengkan kepalanya ketika melihat luka di kakinya, “Kamu jangan bergerak lagi, karena tidak baik untuk anakmu.”

Jari-jari Jasmine sendiri begetar, dengan kesakitan dirinya menutup matanya, dan dokter memberikan obat penenang kepadanya.

...

Jefferson tidak tahu Jasmine bertemu dengan siapa, hatinya sendiri merasa khawatir dan perkataan dia kemarin membuat hatinya kacau dengan duduk terlalu lama di dalam kamar.

Setiap menit dan detiknya berjala,

Hatinya tidak bisa tenang malah semakin berdetak.

Dia sedang mengandung, lalu bertemu dengan siapa?

Pada saat bersiap mencari Jasmine, dirinya mendapatkan telepon dari ayah Lu.

“Sudah bertemu dengan ibumu?”

Jefferson tercengang lalu bertanya, “Mama mencari aku?”

“Bukan mencari kamu, tetapi mencari Jasmine, bukankah dia sedang hamil?” Ayah Lu bertanya hal ini dan menyadarkan Jefferson.

Jasmine sendiri tidak memiliki teman disini, dia menuju ke hotel di depan bukan bertemu dengan orang lain, tetapi bertemu dengan ibunya!

Dengan segera dia berlari ke depan, dengan khawatir.

...

Baru saja operasi diruang operasi ini akan di mulai, seketika pintunya terbuka.

Billy dan dua orang pengawal masuk kedalam, dan beberapa dokter itu pun tercengan dan selanjutnya mereka di dorong oleh Billy.

“Jasmine, sadarlah!”

Dengan keras dia memanggil namanya, lalu mengendong dia keluar dari tempat operasi ini.

Sebelum tidak sadarkan diri, Jasmine dengan kabur melihat wajahnya, dan membuka mulurnya, dengan suara rendahnya dia tetap memanggil namanya Jefferson, setelah itu tidak sadarkan diri dalam pelukannya Billy.

Mereka yang tiba-tiba masuk, mengagetkan ibu Lu.

“Apa yang kalian lakukan! Hentikan...”

Billy memutarkan kepalanya dengan kejam melihat kearah ibu Lu, “Semua ini urusan dia mau membiarkan anak ini atau tidak, dan tidak membutuhkan anda untuk mengambil keputusan ini!”

Ibu Lu membesarkan matanya dan mengenali Billy dengan amarahnya, “Diam sedang mengandung anak dari keluarga Lu, apa hubungannya dengan kamu? Sekarang lepaskan dia, jika tidak...”

“Heh, apakah kamu telah membahas hal ini ketika melakukan hal ini?” Dirinya yakin jika Jefferson tidak mengetahui hal ini.

Tatapan ibu Lu seketika terlihat biungung.

Jasmine yang tidak sadarkan diri dalam pelukan Billy ini, bahkan tangan dan kakinya yang memberontak ini terlihat luka-luka.

“Sebaiknya kamu mencari sebuah alasan yang cocok, karena aku takut jika kamu tidak menginginkan cucumu, dan juga akan membuat dirimu kehilangan putramu juga.” Dia berjalan dua langkah lalu memperingati ibu Lu dengan tatapan yang dingin, “Mulai detik ini, aku adalah ayah dari anak ini, jika kamu berani menyentuhnya, coba saja kita kamu berani.”

Billy membawa Jasmine pergi dari ruangan operasi ini.

Asisten yang mengejarnya, melihat pengawal ibu Lu telah terjatuh di koridor, dengan wajah dan dada yang terlihat kesakitan.

Ibu Lu yang merasa marah tidak bisa berkata apapun, tetapi operasi ini memang tidak di setujui oleh ibu hamil, walaupun ini adalah rumah sakit pribadi tetap saja tidak akan baik jika terjadi keributan seperti ini.

Dokter dan suster seperti tidak menganggap hal ini, dengan pelan membersihkan ruang operasi ini.

Jasmine tidak sadarkan diri, Billy sendiri tidak berani membawa dia pergi, dirinya meletakkan dia diruangan VIP rumah sakit, lalu mencari dokter kandungan terbaik untuk memeriksa dia.

“Ibu hamil ini hanya di berikan obat penenang, sekarang berada di dalam kondisi tidak sadarkan diri dan di dalam janinnya sangat sehat.”

“Baik, telah merepotkanmu.” Billy memperhatikan Jasmine dari atas hingga kebawah.

Dia duduk di kasur, ingin memegang tangannya tetapi juga merasa ragu.

Sambil menghelakan nafasnya, dia menarik selimutnya dan duduk tenang dari samping.

Kebetulan sekali, Billy menghadiri sebuah acara pernikaha, dirinya datang menemaninya dan kebetulan juga tinggal di daerah hotel.

Jika tidak...

Dirinya sungguh tidak menyangka hal ini terjadi hari ini!

Billy menundukkan kepalanya sambil tersenyum dan berkata, “Aku juga memikirkan hal ini dan berpikir, apakah kamu bisa hidup lebih baik jika tidak memiliki anak ini.”

Tetapi pada akhirnya, dia memilih masuk kedalam.

Dia mengenal Jasmine, demi anak ini dia telah mengorbankan semuanya.

Jika operasi ini berjalan, maka dirinya tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi semua ini.

Dia melihat luka ditubuh Jasmine dan hari ini terasa sakit.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu