Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 211 Perhitungan

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Jasmine menunggu kedatangan Billy tetapi waktu telah menunjukkan pukul 7.30 tetapi Billy belum juga datang.

Dia memiliki suatu firasat yang kurang baik.

Pada saat ini sekretaris Editor Lin mengetuk pintu kantor.

“Wakil editor Jasmine, Editor Lin mempersilahkan anda untuk mendatanginya.”

“Sekarang?” Dia melihat jam tangannya.

“Benar.” Dengan tenangnya sekretaris menjawabnya dan menatapnya dengan datar.

Tidak ada pilihan lain, dia mengirim pesan kepada Billy kemudian mengikuti sekretaris untuk menemui Editor Lin.

Di dalam kantor.

Editor Lin menghidupkan sebatang rokok, bahkan tidak menghisapnya juga diletakkan di selah jarinya serta melihat asap rokok yang bertebaran.

Jasmine yang hendak mendekati pintu itu, langkah kakinya terhenti setelah mencium aroma rokok.

Dirinya sedang berpikir cara untuk membuka jendela.

“Jasmine, sini masuk dan duduk.” Editor Lin dengan sangat hangat menyambutnya, rokok yang masih menyala di tangannya dijatuhkan ke lantai dan mematikannya.

Menyebabkan asap di ruangan kantor segera menghilang.

Dengan terpaksa Jasmine tersenyum tanpa menunjukkan ekspresi yang berbeda.

“Editor Lin, apakah anda mencariku?”

Semenjak dipindahkan di sini, dia belum begitu berinteraksi dengan Editor Lin dan hanya mengetahui beberapa hal tentang Editor Lin dari Vanessa dan beberapa karyawan yang ada di sini.

Dia sebenarnya bukan termasuk karyawan lama di Vogue Bonds Co, tetapi karena usia dan pengalaman kerjanya dia bisa menjadi kepala editor majalah pembukaan LA Magazine.

Setelah menjadi kepala editor, penghargaan yang diperolehnya hanya rata-rata saja.

Karena performa majalah disini tidak begitu bagus, dan Vogue Bonds Co sendiri juga tidak begitu memperhatikan proyek di sini.

“Seperti ini, baru-baru ini penerbit majalah mentraining fotografer magang, aku dengar dulu kamu juga melakukan pekerjaan ini, jadi berharap kamu meluangkan waktu untuk membawa mereka, dan kebetulan besok ada sebuah kegiatan kerjasama dengan Peace Square, kamu ajaklah mereka ke sana.”

Kelihatannya Editor Lin sangat menperhatikan Jasmine.

“Dan kamu baru saja datang ke sini dan tidak begitu paham dengan aspek pekerjaan disini, aku berharap dengan cara ini bisa membuatmu untuk berbaur dengan sebuah keluarga yang baru.”

Mendengarkan hal ini membuat dirinya hendak untuk mengundurkan diri pun menjadi tidak ada alasan yang cocok mundur.

“Aku mengerti editor Lin, aku akan melakukan yang terbaik.”

Dia bisa saja menolaknya tetapi melihat tatapan mata dari editor Lin membuatnya tidak nyaman.

Seperti merasa ada seseorang yang memperhitungkannya.

Tetapi dimana letak keanehan ini...

Dia kembali ke kantornya untuk dan bersiap-siap untuk pulang, Billy meneleponnya, terdengar suara yang sangat tergesa-gesa dan cemas, “Jasmine, aku sudah tiba di depan pintu majalagmu, kamu turun ya.”

“Baiklah, tunggulah sebentar.”

Jasmine mengunci pintu dan berjalan ke lift tanpa memperhatikan ada sebuah sosok yang berjalan ke kantornya.

Pada saat ini, tidak begitu banyak orang di dalam gedung ini.

Mobil Billy berhenti di depan pintu, Jasmine yang baru masuk ke mobil menyadari bahwa ada yang salah dengan ekspresi Billy.

Dan setelah masuk ke dalam mobil, Billy tidak mengatakan sepatah katapun dan mobilnya segera melaju seolah-olah ada sesuatu yang disembunyikan oleh dirinya.

“Ada apa denganmu?” Jasmine bertanya kemudian menyadari bahwa pergelangan tangan kanan Billy yang sedang memegang setir mobil sambil bergetar.

“Tidak apa-apa...” Suaranya terlihat sangat lemah.

Dengan segera, Billy membawa Jasmine ke sebuah apartemen, di dalam mobil tidak terdengar sepatah katapun dan setelah sampai dengan sangat tulus memohon kepada Jasmine.

“Nanti, tidak peduli apa yang kamu lihat, aku berharap kamu memaafkanku, oke?” Dia terus berbicara tanpa tahu bagaimana menjelaskan masalah ini kepada Jasmine.

“Apa yang terjadi padamu, sebenarnya kamu ingin mengatakan apa kepadaku?” Jasmine merasa hari ini Billy sangat aneh.

Wajahnya diliputi oleh perasaan tidak berdaya dan bersalah, sambil menundukkan kepalanya lalu dengan keras mengepalkan tangannya.

Tangan kanannya seperti dipukuli dengan keras oleh seseorang dengan tongkat, dan sekarang masih bergetar.

“Sebenarnya, Calista belum menghilang.” Setelah dia berpikir, dia memberitahukan segalanya kepada Jasmine.

Sejak dia menerima panggilan...

Dia tidak menyangka jika Calista terlibat dalam organisasi gelap.

Memikirkan hari-hari yang dia lalui, dirinya merasa mengasihaninya, padahal dia bisa mendapatkan kehidupan yang baik tetapi dia malah diperlakukan secara tidak manusiawi oleh orang-orang tersebut.

Jika bukan karena melihatnya dengan matanya sendiri, Billy tidak percaya jika Kayla He adalah Calista Qiao.

Setelah mendengar perkataannya, Jasmine terlihat tenang sejenak.

“Jasmine, aku tahu masalah ini kedengarannya sangat tidak masuk akal, tetapi percayalah padaku, aku melihatnya dengan mataku sendiri...” Dengan tidak berdaya dia menjelaskannya.

“Billy, aku bukan tidak percaya kepadamu, tetapi aku merasa bahwa aku sangat sulit untuk menerima semua ini.”

Calista dulunya adalah model yang bekerja sama dengan dirinya, karena hubungan mereka cukup baik tetapi tiba-tiba karena sebuah kecelakaan dia menghilang.

Setelah sebulan kemudian dia muncul kembali dengan mengubah wajahnya dan mengganti identitasnya menjadi Kayla dan datang mendekati dia kembali.

Dia menarik nafas dalam dan merasa sesak di dadanya.

“Jasmine, aku menggantikan dia untuk meminta maaf kepadamu, dia sungguh tidak bermaksud untuk membohongimu, beberapa orang tersebut meninggalkan luka terhdapa dia , jika dia tidak mematuhi perkataan mereka maka mungkin dia tidak akan hidup lagi.”

Jasmine tidak berkata apapun, sambil mengangkat kepalanya lalu melihat tangga di depan apartemen.

“Dia di dalam?”

Billy menganggukkan kepalanya, dengan hati-hati melihat ekspresi Jasmine, “Aku akan membawa untuk menemuninya dan dia ingin berbicara secara pribadi denganmu.”

Billy mengikuti Jasmine untuk masuk kedalam.

Kamar di apartemen sangat redup, orang yang berada di kasur juga kelihatan sangat pucat karena sudah melakukan operasi plastik yang melakukan proses penyembuhan selama dua hari, dari sudut wajahnya terlihat wajah Calista.

“Kamu sudah datang.” Kayle bersandar di tempat tidur untuk duduk.

Jendela yang terbuka sedikit membuat beberapa udara menghembus masuk dan terlihat penampilannya yang sangat sedih.

Setelah bertemu Jasmine, dia tidak merasa takut seperti pemikiran dia.

Kayla memojokkan bibirnya sambil tertawa dan berkata, “Bukankah dari awal kamu sudah mencurigai identitasku?”

Jasmine tidak mengakuinya tetapi juga tidak menyangkalnya.

Dia benar merasakan ada sosok Kayla disana, tetapi juga kelihatan sedikit aneh dia tidak pernah menyangka hal ini.

Jika benar Kayla adalah Calista yang menghilang, maka hal ini sangat di luar dugaann.

“Kenapa harus operasi plastik?” Dia merasa ragu sejenak lalu bertanya.

Ketika semua berusaha mati-matian untuk mencari Calista, dia menghilang lalu tiba-tiba kembali dengan merubah wajahnya, apakah ini atas kehendaknya sendiri atau dipaksa oleh orang lain.

Billy yang berdiri di sampingnya melihat ekspresi mereka lalu berkata, “Aku akan membeli sebuah makanan, kalian berbincanglah terlebih dahulu.”

Begitu dia pergi tatapan mata Kayla berubah.

Melihat ke wajah Jasmine, dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.

“Apakah kamu merasa bahwa aku jelek dulu? Ketika aku debut, semua orang mengatakan jika aku terlihat begitu indah dan mengatakan bahwa aku sangat manis juga merasa bahwa kedepannya akan menjadi seorang model yang sangat sukses.” Kayla menyudutkan bibirnya untuk tersenyum, lalu tiba-tiba nada bicaranya menjadi dingin, “Tetapi, setelah kecelakan mobil, pita suaraku rusak, wajah leherku terbakar sangat parah, orang yang menyelamatkanku berkata jika dia terlambat 2 menit saja menyelamatkan aku, maka nyawaku ini akan...”

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu