Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 206 Keberadaan Pengawal

Jasmine dengan sungkan melihat keadaan di sekelilingnya, “Mari kita pergi.”

Ketiga orang ini duduk disebuah restoran, Jasmine yang duduk sendirian, juga Rio yang melihat kearah Billy, Billy sendiri memang terbilang cukup aneh, dia mengambil sebuah kursi untuk duduk disamping Rio.

“Jadi maksudnya, Jefferson takut jika kamu merasa tidak aman lalu mencarikan seorang pengawal?” Billy memang lebih peka, dengan segera dia dapat menebak maksud dari Jefferson.

Jasmine yang sedang mengandung lalu harus sendirian di kota Nan, tentu saja akan membuat dia merasa tidak tenang.

Dari awal dia telah memiliki pemikiran seperti ini, maka dari itu dengan sengaja dia kemari.

Dibandingkan dengan ketenangannya Billy, wajah Rio lebih terlihat dingin, dan kepada Billy sendiri dia selalu memberikan wajah waspada.

Selama makan, dia bahkan tidak berkata satu kata patah pun kepada Billy.

Hal yang seperti ini sungguh membuat orang lain merasa pusing.

“Jadi, ketika malam dia akan mengantar kamu pulang?” Jasmine menganggukkan kepalanya, Billy yang berpikir lalu bertanya kepada Rio, “Berapa gaji yang kamu dapatkan dalam sebulan dari Jefferson?”

“Urusan bisnis, tidak bisa di laporkan.” Rio berkata dengan dingin.

“Jadi dalam 24 jam kamu harus menjaga keselamatan dia, dan tidak ada istirahat dalam setahun?” Billy merasa Rio sungguh kaku, tidak bisa melakukan sedikit perubahan, bukan kah jika dia ingin mengantar Jasmine ini menandakan sudah tidak ada kesempatan lagi?

Jasmine mengedipkan matanya, dia juga merasa penasaran dengan pertanyaan ini, jika berdasarkan kontrak kerja, bukankah Jefferson sungguh memberikan tekanan kepada seseorang.

Padahal Rio yang memiliki pekerjaan ini bahkan mendapatkan tekanan dari dia.

Rio menganggukkan kepalanya, seperti menyetujui pertanyaan dia, kemudian berdiri untuk membayar.

Billy duduk disana, sambil menghelakan nafasnya dengan dalam, dia sungguh tidak menyangka jika Jefferson bisa melakukan hal ini.

“Oh ya, tidak perlu memikirkan ini dulu, siang ini dihubungi adikku.” Dia tidak ingin Jasmine salah paham lalu berkata, “Adik kandungku, Ivanest.”

Tidak mengerti kenapa dia membahas hal ini, Jasmine sedikit tercengang dan berkata, “Oh, aku kira itu adalah pacar barumu.” Ketika dia mengatakan ini tidak ada maksud apapun, sebenarnya setelah pembicaraan ini, dia dapat menebak siapa wanita itu.

Tetapi semua ini seperti tidak ada hubungannya dengan dia, apalagi ini adalah hubungan pribadinya Billy.

Wajah dia yang terlihat tidak peduli itu, membuat hati Billy merasa sakit, kemudian dia memajukan posisi duduknya kedepan lalu berkata dengan serius kepada Jasmine, “Jika aku mengatakan dia adalah pacarku, apakah kamu akan marah?”

“Tentu saja tidak.” Jasmine sambil menikmati makanan sambil menjawabnya.

Dia tidak mengerti apa alasannya untuk marah, apakah dia harus merasa marah karena Billy tidak menjawab teleponnya?

Tetapi karena Billy bertanya seperti ini, dan jawaban dari Jasmine ini membuat tatapan matanya terlihat kecewa, dan membuat suasana di meja makan ini terasa panas.

Jasmine juga tidak tahu mengapa, dia merasa tatapan Billy hari ini kepada dia terlihat aneh.

Untung saja Rio telah kembali setelah membayar makanan lalu kemudian duduk, dan barulah Jasmine merasa suasana disini terasa tenang kembali.

Setelah keluar dari restoran ini, Rio tetap terlihat waspada kepada Billy, Billy yang tidak bisa apa-apa ini berkata, “Untuk apa kamu melihat aku seperti itu, aku bukanlah orang yang akan merebut pekerjaanmu.”

Seperti pukulan Rio tadi saja, dia tidak bisa mengalahkannya.

Sekarang Billy merasa pusing, setelah ini bagaimana dia mencari alasan untuk mendekati Jasmine, tentu saja dia tidak bisa berpura-pura seperti ini.

Melihat Rio yang membawa Jasmine pergi, Billy dengan bosannya terduduk dipinggir jalan, hal ini membuat dia mendapatkan ide, jika pada saat itu Jefferson mendekati Jasmine karena urusan majalah, tentu saja dia bisa!

Dengan seperti ini, dia dapat bertemu dengan Jasmine, Billy sendiri merasa semakin cerdas, setelah dia berdiri lalu menyadari karena dirinya yang terlalu terburu-buru, membuat dia meninggalkan mobilnya di tengah jalan...

Setelah beberapa menit, dia tetap tidak menemukan mobilnya.

Seketika telepon genggamnya berdering, dan ternyaya adalah Ivanest.

“Bodoh, apakah kamu kehilangan mobilmu? Aku telah membawanya ke hotel, bungkuskan seporsi makanan untukku.”

Billy mengerutkan dahinya, dirinya berpikir harus segera memulangkan nona besar ini, jika tetap berada disini pasti akan selalu membuat masalah.

Ketika mengingat Jasmine yang tidak peduli apakah dia memiliki pacar atau tidak semakin membuat hati Billy merasa tidak nyaman, setelah melangkah dua langkah, dan bersiap memanggil taksi lalu telepon genggamnya kembali berbunyi.

Dia mengira itu adalah Ivanest, lalu mengangkatnya dan berkata, “Aku sedang naik taksi, setidaknya kamu berikan aku sedikit waktu lagi.”

Di balik telepon terdengar hening.

Setelah Billy melihat ke layar teleponnya, dia baru menyadari jika ini bukan Ivanest, ternyata adalah sebuah nomor yang tidak ia kenal.

“Maaf, aku mengira orang lain, kamu siapa?” Sambil bertanya, dia melambaikan tangannya untuk menghentikan sebuah taksi.

Setelah beberapa lama, dia mengira orang ini salah menelepon dan setelah dia ingin menutupnya, sebuah suara wanita yang tidak asing berkata, “Kak Billy, ini aku Calista.”

Walaupun suaranya terdengar serak juga kecewa tetapi tetap terdengar jelas itu adalah Calista.

Billy yang berdiri di pinggir jalan seperti kehilangan kesadaran, bahkan sebuah taksi telah menunggu disana, tetapi dia tetap tidak bereaksi lalu supir ini mulai mengklaksonnya dan tetap saja Billy tidak beraksi, pada akhirnya supir pergi sambil memarahinya.

Billy tidak bisa mengingat perkataan selanjutnya, dia hanya mengingat Calista mengatakan jika dia akan dengan segera mencari dia, dia berkata akhir-akhir ini mendapatkan masalah dan berharap Billy bisa membantunya.

Semenjak dia menghilang hingga sekarang, Billy mengira dia telah bersama Fendy, dan telah dibunuh oleh orang-orang tersebut.

Tetapi tidak disangka dia tetap hidup dan ingin mencari dia.

“Baik, aku menunggumu.”

Billy dengan segera menuju ke hotel, ketika dia berada di depan pintu hotel dirinya hampir menabrak seorang wanita dengan rok berwarna biru, “Maaf.”

Dia memutari wanita itu dan segera berlari ke arah lift.

Padahal dirinya sendiri telah melihat wajah wanita itu, tetapi tetap saja tidak mengenalinya.

Senyuman dibibir Kayla perlahan menghilang, dia telah mendengar jika Billy sedang berada di kota Jin, maka dari itu dengan sengaja mencari dia.

Jika dia dapat menerimanya, maka dia akan melupakan rasa kebenciannya kepada Jasmine, mungkin dia akan melupakan semua ini.

Mereka bisa mencari tempat yang dimana tidak ada orang yang mengenali mereka.

Tetapi, dia merasa semua ini telah terlambat, di hati Billy sendiri sudah tidak ada tempat untuk Calista, dan juga pasti tidak ada tempat untuk orang seperti dia.

Dia sudah seharusnya mundur.

Dia mengambil telepon genggamnya lalu membuangnya ke tong sampah.

Jika Billy begitu mencintai Jasmine, untuk apa dia masih berharap seperti ini.

Didalam hotel, Billy sedang menunggu juga sedang menunggu telepon dari Calista, Ivanest yang melihat dia terus berjalan kesana kesini ini membuat hatinya merasa tidak nyaman, “Bisakah kamu menunggu dengan duduk?”

“Apakah tadi ada orang yang mencariku?”

Billy merasa Calista telah menuju kesini, tetapi mungkin telah melewati dia atau mungkin dia telah bertemu dengan Ivanest dan pergi begitu saja.

“Tidak ada, bahkan manager hotel tidak kemari.” Ivanest berkata dengan penasaran, “Apakah photographer itu yang ingin mencarimu?”

Billy tidak menjawab, Ivanest tersenyum, “Aku kira dia tidak memiliki perasaan kepadamu!”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu