Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 378 Tidak Akan Membiarkanmu Sendiri Tanpa Bantuan

Jasmine Zhao meletakkan mangkuk sup. Setelah dia berpikir dengan makan, otaknya menjadi sangat jernih.

Dalam hatinya ada pria ini dan tidak ingin pria ini menghilang dari kehidupannya. Kalau begitu, membuat Ibu Lu menerimanya adalah hal yang harus dilakukannya.

Dan semua yang Ibu Lu lakukan hari ini membuatnya merasakan perasaan bersalah Keluarga Lu. Setelah dia kehilangan bayi mereka barulah dia tahu, ternyata tidak mudah menjadi seorang ibu. Dari awal hingga akhir, Ibu Lu hanya terlalu mementingkan Jefferson Lu. Dia ingin mencarikannya istri yang sepadan, penurut, dan juga pengertian. Keinginan yang seperti ini bisa dimengerti.

Saat dia bersitegang dengan Ibu Lu, dia tidak pernah terpikirkan hal ini, juga tidak pernah berinisiatif menunjukkan itikad baik kepada Ibu Lu. Dilihat dari sisi manapun, meskipun dia berniat menjebak Ibu Lu, tapi di saat Ibu Lu paling membutuhkan orang untuk menemaninya, Rose Tang lah yang ada di sisinya.

“Akhir-akhir ini ayahku masih dalam tahap pemulihan. Tunggu sampai saat pertengahan musim gugur saja.”

Dari pandangan pria itu sekilas tampak rasa terkejut, “Baik.”

Suasana di antara mereka berdua seolah kembali tenang. Setelah makan, seperti biasa, Jefferson Lu sedang di dapur untuk membereskan peralatan makan dan Jasmine Zhao sedang di balkon untuk menikmati angina malam.

“Awas masuk angin” Pria itu berjalan masuk dari luar dan menyampirkan kemeja tipis di tubuhnya.

Jasmine Zhao meliriknya dan tersenyum, “Sepertinya kamu sangat sibuk akhir-akhir ini.”

“Iya, setelah minggu ini akan lebih baik. Jika kamu ingin pulang ke Kota Jin, aku bisa mengantarmu ke sana.” Jefferson Lu berusaha untuk memahami perasaannya dan memenuhi semua keinginannya.

Dia menggeleng, “Kamu tahu apa yang paling ingin kulakukan.”

Dia ingin bekerja.

Dia ingin kembali ke perusahaan dan membuat dirinya kembali produktif, seolah hanya dengan begini barulah dia bisa segera keluar dari kegelapan ini. Berdiam diri terlalu lama di rumah selalu membuatnya merasa hampa.

“Baiklah, besok pagi aku akan mengantarmu ke sana. Beberapa hari ini Rio He ada urusan di rumahnya, sudah cuti.”

Jasmine Zhao memonyongkan bibir, sambil tersenyum dia berkata, “Kalau begitu harus CEO Lu sendiri yang menjadi supirku.”

“Kebanggaanku.”

Ada Jefferson Lu yang mengatur semuanya di perusahaan sehingga semuanya mengira Jasmine Zhao ditugaskan ke luar kota.

“Direktur Zhao, sudah pulang?”

Ada rekan kerja yang menyapa Jasmine Zhao, tapi setelah melihatnya yang semakin kurus, dengan bercanda berujar, “Direktur Zhao begitu kerja keras demi perusahaan, harus meminta CEO Lu untuk menaikkan gaji dan memberikan bonus ya.”

Jasmine Zhao tersenyum membalas, lalu menekan tombol lantai studio fotografi.

Begitu dia ke sana, Luna Jia tampak girang, “Kak Jasmine, akhirnya kamu kembali. Aku sangat merindukanmu.”

Beberapa bulan terakhir, Jasmine Zhao sangat jarang pulang kerja tepat waktu. Dia membelikan minuman dan makanan ringan untuk semua orang dan meletakkannya di meja kerja mereka, sambil bercanda dengan Luna Jia, dia berkata, “Kamu merindukanku, atau ingin aku cepat pulang membantumu syuting?”

“Tentu saja karena rindu……” Luna Jia menggandeng lengan Jasmine Zhao dan tidak tampak ingin melepaskannya.

Melihat tingkahnya yang bermanja-manja, suasana Jasmine Zhao banyak membaik, “Sudahlah, nanti William Qin cemburu.”

Sebentar saja, kabar Jasmine Zhao kembali ke Vogue Bonds Co. tersebar di internal perusahaan. Di persimpangan lantai Departemen Hubungan Masyarakat, ada sosok yang cantik sedang memegang ponselnya, “Beberapa waktu lalu, karyawan perusahaan semua mengira dia ditugaskan ke luar kota. Hari ini dia kembali, tapi tampaknya kondisinya lumayan baik, tidak seperti baru mengalami keguguran.”

Mendengar ucapan lawan bicaranya, wanita itu mendengus.

“Aku sudah tahu, aku akan terus memperhatikan mereka. Jangan lupa, kamu pernah berjanji akan membelikanku tas itu.”

Andreas Zhuo asal melempar ponselnya ke samping, lalu melihat waktu di jam tangannya. Jika dia tidak salah ingat, hari ini adalah hari Rose Tang berangkat ke luar negri, juga adalah hari di mana Lu’s Corp terkena imbas dari Keluarga Tang.

Adegan yang semenarik ini, sangat jarang ditemui.

“CEO Zhuo, semuanya berjalan sesuai rencana.”

Dia malah ingin melihat, siapa yang sejatinya bisa tersenyum sampai akhir.

Jam 10 pagi, seluruh petinggi perusahaan sedang rapat. Awalnya Jefferson Lu juga akan hadir, tapi semuanya sudah menunggu selama belasan menit di ruang rapat pun masih tidak terlihat batang hidungnya, juga tidak ada pemberitahuan dari kantor sekretaris.

Setelah waktu berjalan lama, ada yang mulai berbisik-bisik di ruang rapat.

“Sekarang Sekretaris Fan sudah tidak bekerja lagi, orang-orang di kantor sekretaris semakin malas, membiarkan kita menunggu selama ini, bahkan sedikit pemberitahuan pun tidak ada.”

“Akhir-akhir ini banyak masalah di perusahaan, mungkin sebentar lagi juga datang.”

Mendadak ada yang berteriak sambil menatap layar ponsel, “CEO Lu tidak akan bisa datang.”

Jasmine Zhao menoleh dengan tatapan ragu. Saat dia menyadari banyak sekali orang sedang melihat laman web di ponsel, sebuah tautan web dikirim ke dalam grup karyawan.

Dia melihat sekilas isinya dan sambil membawa ponselnya menghambur keluar. Semua orang bengong karenanya.

Saat ini, di depan ruangan kantor Jefferson Lu disesaki orang-orang, kantor sekretaris juga sangat kacau. Pria itu berdiri di dalam ruangan kantor dan berteriak marah, “Kenapa sekarang baru tahu kalau kas ini bermasalah, proyek ini seharusnya dua tahun lalu sudah selesai, kenapa ditunda sampai sekarang?”

“Carikan penanggung jawab proyek ini saat itu!”

“CEO Lu, waktunya sudah lewat lama, berkas saat itu juga kurang lengkap, lagipula orang ini juga sudah tidak lagi bekerja, sudah tidak bisa ditemukan.”

Ekspresi Jefferson Lu berubah serius, dia sudah tidak bisa menahan api yang membara di hatinya. Jasmine Zhao melihat ruang rapat yang di samping kosong, lantas berjalan kesana menghadang seorang sekretaris dan berbicara beberapa patah kata dengannya. Dia mengangguk dan berbalik pergi melapor.

Beberapa menit kemudian, karyawan yang bertanggung jawab atas Hubungan Masyarakat berkumpul. Di antaranya ada seorang wanita cantik bertubuh tinggi semampai sambil berlenggak-lenggok menuju ruang rapat, “CEO Lu sedang melampiaskan emosinya di ruangan sebelah, untuk apa dia memanggil kita ke sini? Untuk dimarahi?”

Ruangan rapat seketika hening, tidak ada yang menggubrisnya.

Wanita cantik itu mendengus, sambil menyalakan laptopnya dia berkata, “Menurutku, lebih baik kita cepat menyisakan jalan keluar untuk diri sendiri. Hari ini yang bermasalah adalah Lu’s Corp, mungkin besok giliran Vogue Bonds Co.”

Omongan seperti ini……sangat mengganggu telinga.

Jika terdengar oleh Jefferson Lu, dia pasti akan langsung memecat karyawan ini.

“Siapa namanya?” Jasmine bertanya pada sekretaris di sampingnya dengan suara pelan.

“Clara Ding, dia sudah bekerja di sini selama dua tahun lebih, bisa dibilang yang kenaikan pangkatnya tergolong cukup cepat di Departemen Hubungan Masyarakat, orangnya juga cantik dan kuat minum. Manajer di departemennya lumayan menyukainya.”

Diam-diam Jasmine Zhao mencatat nama ini di dalam hati, tapi tidak membuka suara untuk menghentikannya. Dia malah menunggu sampai emosi pria itu mulai mereda, baru mengetuk pintu dan berjalan masuk.

Jefferson Lu tidak tahu kalau yang masuk adalah dia. Menatap mejanya yang penuh dengan dokumen, dia membentak, “Keluar.”

“Sangat tidak ingin melihatku? Kalau begitu, nanti malam kamu masih akan pulang ke rumah?” Jasmine Zhao membantu merapikan meja tamunya sambil bercanda.

“Kenapa kamu datang?” Begitu melihatnya, nada bicara pria itu jauh membaik. Dia memijit tulang hidungnya, “Masalah hari ini terlalu banyak, sore nanti kamu pulang duluan saja.”

Jasmine Zhao tidak bersuara, malah berjalan ke depan meja kerja Jefferson Lu, “CEO Lu, aku juga adalah bagian dari perusahaan ini. Masalah sebesar ini, tentu harus ditanggung oleh semuanya. Kamu mengurung diri di dalam ruangan kantormu, ini namanya sendiri tanpa bantuan apapun.”

Jefferson Lu menatapnya, melihat parasnya yang cantik, “Direktur Zhao ada ide?”

Jasmine Zhao mengangguk puas. Dia mengangkat ponselnya, “Ini adalah internet internal perusahaan, mengirim laman web eksternal butuh jangka waktu pemeriksaan selama satu jam. Tapi sekarang, kenyataannya isi laman web internet internal waktunya bisa bertepatan dengan isi laman web di internet eksternal, tidak merasa aneh, kah?”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu